[list_indonesia] [ppiindia] Perbedaan Karakteristik Gempa di Sumatera dan Bali

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 30 Mar 2005 23:23:22 +0200

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/31/o2.htm

Berdasarkan catatan gempa merusak di Bali sejak tahun 1800-an zone subduksi 
megathrust di selatan Bali belum pernah menimbulkan gempa besar yang merusak. 
Tsunami juga belum pernah terjadi akibat penyusupan lempeng Indo-Australia ke 
bawah Bali. Seringnya Bali diguncang gempa dengan intensitas III-IV MMI yang 
tidak menyebabkan kerusakan menunjukkan bahwa kondisi tektonik kawasan Bali 
sangat rapuh dan tidak elastis. Sehingga ketika mendapat stres langsung patah 
dan dilepaskan yang dimanifestasikan sebagai gempa dengan magnitude kecil. 
Keadaan ini justru baik karena justru tidak akan terjadi akumulasi energi yang 
akan dilepaskan dalam bentuk gempa besar yang merusak.

Perbedaan Karakteristik Gempa di Sumatera dan Bali
Oleh Daryono, S.Si., M.Si. 

GEMPA bumi yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 dan di Nias pada 28 Maret 
2005 lalu memiliki magnitude besar dengan kedalaman dangkal di zone penyusupan 
lempeng. Bagaimana dengan aktivitas gempa bumi di zone penyusupan lempeng 
samudera di selatan Bali? Ada perbedaan karakteristik gempa dan tektonik antara 
Sumatera dan Bali berdasarkan data kegempaan yang ada.



Besar kemungkinan, gempa yang terjadi di Nias, Senin (28/3) malam lalu adalah 
gempa baru yang dipicu oleh gempa Aceh pada 26 Desember tahun lalu. Gempa ini 
bukan merupakan gempa susulan Aceh, namun masih berada dalam satu rangkaian 
lempeng kerak bumi.

Pusat gempa Nias berada di zone penyusupan megathrust di sebelah selatan gempa 
Aceh dan masih berada dalam jalur banturan lempeng Samudera Hindia dengan 
lempeng Eurasia. Jadi gempa ini bukan gempa susulan, tetapi memang terpicu oleh 
gempa Aceh, di mana energi yang dilepaskan gempa Aceh menyebabkan gaya-gaya 
yang bekerja mencari kesetimbangan dengan membuat titik-titik rawan lain 
menjadi lebih tegang.

Pada kejadian gempa kali ini, gelombang tsunami tidak muncul karena perubahan 
kerak bumi tidak terlalu mempengaruhi permukaan lantai samudera. Sebab, 
meskipun gempanya besar, deformasi yang terjadi di lantai samudera kecil, 
sehingga permukaan laut di atasnya tidak terlalu bergoyang dan berosilasi untuk 
bisa terjadi tsunami.



Tektonik Sumatera

Berdasarkan data historis, sekitar 121 tahun lalu, di sekitar kawasan ini 
memang pernah terjadi gempa besar berkekuatan 9 skala Richter, tepatnya di 
perairan Kepulauan Mentawai, Smatera Barat. Guncangan akibat gempa megathrust 
yang dahsyat itu menimbulkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pesisir 
barat Pulau Sumatera. Bahkan, pengaruhnya dirasakan sampai Singapura dan 
Malaysia.

Memang, tak ada data pasti tanggal kejadian gempa itu dan kerusakan yang 
ditimbulkannya. Namun, berdasarkan beberapa laporan, gempa yang dirasakan 
sampai di Singapura tersebut terjadi pada tanggal 24 November 1833. Gempa pada 
1833 ini bukanlah rekaan. Gempa besar yang magnitudonya hampir sama, juga 
terjadi pada tahun 1608 dan 1381. Diyakini, siklus gempa besar itu terjadi 
dalam kurun waktu 200-300 tahun.

Seringnya terjadi gempa di Kepulauan Mentawai dan Nias di sebelah barat pesisir 
Sumatera bersumber di zone gempa besar, yaitu Zone Subduksi Lempeng yang 
terletak di bawah Kepulauan Mentawai dan Kepulauan Nias. Zone ini mempunyai 
potensi gempa yang sangat tinggi sebagai generator gempa merusak.

Sumber gempa tektonik di Aceh dan Nias merupakan segmen (gempa bumi) paling 
utara pada Zone Subduksi Sumatera, yang membentang sampai ke Selat Sunda dan 
berlanjut hingga selatan Pulau Jawa. Khusus di pantai barat Sumatera, terdapat 
6 zone subsuksi yang sangat berpotensi sebagai gempa besar yang biasanya 
diikuti tsunami, yaitu segmen Simeulue, Nias, Kepulauan Batu, Siberut, Sipora, 
Pagai, dan Bengkulu.

Subsuksi ini mendesak lempeng Eurasia di bawah Samudera Hindia ke arah barat 
laut di Sumatera dan frontal ke utara terhadap Pulau Jawa, dengan kecepatan 
pergerakan yang bervariasi. Puluhan hingga ratusan tahun, dua lempeng itu 
saling menekan. Namun lempeng Indo-Australia dari selatan bergerak lebih aktif.

Pergerakannya yang hanya beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter per 
tahun ini memang tidak terasa oleh manusia. Karena dorongan lempeng 
Indo-Australia terhadap bagian utara Sumatera kecepatannya hanya 5,2 cm per 
tahun, sedangkan yang di bagian selatannya kecepatannya 6 cm per tahun. 
Pergerakan lempeng di daerah barat Sumatera yang miring posisinya ini lebih 
cepat dibandingkan dengan penyusupan lempeng di selatan Jawa.

Akibat dorongan lempeng Indo-Australia tersebut, Pulau Sumatera terbelah 
menjadi dua bagian yang memanjang. Patahan yang terbentuk itu sangat populer 
disebut sebagai Patahan Semangko yang merupakan generator gempa merusak di 
daratan Sumatera. Belahan Sumatera yang kecil di bagian barat daya bergerak ke 
barat laut, berlawanan dengan belahan yang besar di timur laut.

Selama puluhan sampai ratusan tahun, tekanan lempeng Samudera Hindia ini akan 
terus meningkat sampai melampaui kekuatan elastisitas batuan, sehingga batuan 
di bawah pulau-pulau akan runtuh dan bergeser secara tiba-tiba. Bila ini 
terjadi, maka timbul gempa bumi. Sehingga aktivitas lempeng baru diketahui 
ketika terjadi gempa. Karena sesungguhnya gempa merupakan petunjuk adanya 
bagian dari batuan di tempat pertemuan lempeng yang tidak mampu lagi menahan 
tekanan, pada saat itu batuan tersebut patah.



Kawasan Bali

Untuk daerah Bali, berdasarkan pada karakteristik kegempaan dan tektonik, serta 
ditunjang dengan karakteristik data geofisika yang ada, maka sumber gempa yang 
mempengaruhi kawasan Bali dan sekitarnya dapat dibagi atas dua bagian, yaitu 
zone subduksi di selatan Bali dan patahan busur belahan di utara Bali.

Gempa yang terjadi pada zone subduksi Bali umumnya dipisahkan atas dua 
kelompok, yaitu gempa megathrust yang merupakan gempa akbat penyusupan dangkal 
dan gempa Benioff yang merupakan gempa akibat penyusupan dalam. Zone megathrust 
adalah bagian dangkal dari zone subduksi yang mempunyai sudut tukik yang 
landai, sedangkan zone Benioff adalah bagian dalam dari zone subduksi yang 
mempunyai sudut tukik yang curam.

Berbeda dengan di Sumatera, berdasarkan catatan gempa merusak di Bali sejak 
tahun 1800-an zone subduksi megathrust di selatan Bali belum pernah menimbulkan 
gempa besar yang merusak. Tsunami juga belum pernah terjadi akibat penyusupan 
lempeng Indo-Australia ke bawah Bali.

Seringnya Bali diguncang gempa dengan intensitas III-IV MMI yang tidak 
menyebabkan kerusakan menunjukkan bahwa kondisi tektonik kawasan Bali sangat 
rapuh dan tidak elastis. Sehingga ketika mendapat stres langsung patah dan 
dilepaskan yang dimanifestasikan sebagai gempa dengan magnitude kecil. Keadaan 
ini justru baik karena tidak akan terjadi akumulasi energi yang akan dilepaskan 
dalam bentuk gempa besar yang merusak.

Apakah mungkin daerah Bali dilanda tsunami? Meskipun secara teoretik, empirik 
dapat dijawab ''mungkin'', karena kawasan laut di sekitar Bali memiliki potensi 
distribusi patahan naik pembangkit tsunami, namun perlu diketahui bahwa 
gempa-gempa di kawasan Bali dan sekitarnya memiliki karakteristik magnitude 
kurang dari 6,5 skala Richter, di bawah syarat magnitude suatu gempa 
menyebabkan tsunami.

Berdasarkan data, dapat dipastikan bahwa frekuensi terjadi tsunami di Bali 
sangat kecil. Kalaupun sampai tsunami terjadi di Bali, kemungkinan tinggi 
gelombang yang sampai ke pantai tidak terlalu besar. Berdasarkan simulasi 
komputer yang didasarkan pada asumsi serta data empirik yang ada, hanya ada dua 
tsunami yang terjadi di sekitar Bali, yaitu tsunami di selatan Sumba tahun 1977 
dan tsunami di selatan Banyuwangi tahun 1994.

Secara umum ada sejumlah syarat terjadinya tsunami; yakni terjadi gempa di 
dasar laut yang kedalamannya dangkal (h<50 km), memiliki kekuatan di atas 6,5 
skala Richter dengan tipe deformasi dasar lautan berupa patahan vertikal. Kalau 
kekuatannya di bawah 7 SR, mungkin bisa menyebabkan tsunami tetapi gelombangnya 
sangat lemah, bahkan tidak sampai di darat. Jadi kalau ada yang bertanya apakah 
di Bali bisa terjadi tsunami, secara ilmiah dapat dijawab ''mungkin saja''. 
Tetapi kekuatannya tidak besar, karena karakteristik gempa bumi di Bali dan 
sekitarnya memiliki magnitude kurang dari 7 skala Richter.

Yang paling mendesak saat ini, bagaimana mendidik masyarakat agar tidak panik 
bila terjadi tsunami. Kalau masyarakat mempunyai pengetahuan yang memadai 
masyarakat tidak mudah dipengaruhi isu-isu yang menyesatkan. Jadi masyarakat 
janganlah terlalu cemas dan ketakutan berlebihan, karena kemungkinan tsunami di 
Bali sangat kecil. 

Penulis, karyawan Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Denpasar


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Perbedaan Karakteristik Gempa di Sumatera dan Bali