[list_indonesia] [ppiindia] Pemda Diminta Tegas Hancurkan Tempat Maksiat

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 17 Mar 2005 22:23:29 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/18/nusatenggara.html

Pemda Diminta Tegas Hancurkan Tempat Maksiat 
Mataram (Suara NTB) -
Berkembangnya tempat-tempat hiburan yang diwarnai praktik maksiat di berbagai 
daerah, tak terkecuali di NTB menjadi keprihatinan pimpinan Partai Keadilan 
Sejahtera (PKS) NTB. Apalagi mendengar informasi belakangan ini, kalau di Kota 
Mataram banyak ditemukan titik lokasi maksiat. Dalam hal ini pemerintah daerah 
tidak bisa berdiam diri dan harus mencegahnya agar tidak jauh berkembang, 
sehingga merusak moral masyarakat. 

''Mesti ada perda anti maksiat. Lalu komitmen yang kuat dari pemerintah di 
daerah seperti Kota Mataram dengan julukan kota religius, jangan sekadar 
slogan,'' tutur Ketua DPW PKS NTB, TGH. Muharrar kepada Suara NTB, Kamis (17/3) 
kemarin, sehubungan temuan 31 titik lokasi maksiat oleh Dinas Sosial Kota 
Mataram.

Pengawasan terhadap tempat-tempat yang mengundang terjadinya maksiat, seperti 
kos-kosan, cafe, hotel, kata Muharrar hendaknya menjadi langkah serius 
pemerintah daerah. Jangan sampai mengundang munculnya gerakan masyarakat, 
seperti Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta yang mengobrak-abrik sejumlah 
tempat hiburan yang diduga melakuakn praktik maksiat.

Kehadiran gerakan seperti FPI, menurut Muharrar, kadang-kadang bisa dibenarkan, 
karena masyarakat sudah tidak tahan melihat praktik maksiat yang merajalela. 
''Saya kira FPI positif, cuma ada ekses muncul yang bisa menimbulkan adanya 
pihak-pihak yang keberatan, yang memicu keributan. Tapi FPI tak bisa dielakkan 
kalau pemerintah lemah,'' cetusnya.

Terkait dengan perda maksiat, Muharrar menyebutkan keinginan ini sudah pernah 
didengungkan beberapa tahun lalu dan wacana ini perlu dihidupkan kembali. 
Pemerintah daerah tentunya mesti sungguh-sungguh menyikapi ini jika tak 
menginginkan munculnya gerakan dari masyarakat yang tak tahan melihat praktek 
maksiat berkembang.

Diakuinya, memang perda maksiat dikesankan ingin memberantas semuanya, termasuk 
mencegah adanya tempat-tempat hiburan. Padahal perda dimaksud lebih pada upaya 
antisipasi dari kehancuran moral masyarakat.

Bagi Ketua Fraksi PKS DPRD NTB ini, pengembangan tempat-tempat hiburan untuk 
kepentingan masyarakat maupun sektor pariwisata, tidak masalah, asalkan 
mempertimbangkan moral. ''Jangan masyarakat butuh sarana hiburan, tetapi moral 
dikesampingkan. Di sinilah diperlukan ketegesan pengawsan dari aparat 
pemerintah,'' tandasnya.

Terkait dengan itu, Muharrar melihat sebenarnya cukup banyak gagasan yang bisa 
diwujudkan para wakil rakyat di legislatif terkait dengan penyelematan moral 
masyarakat. Sebut saja payung hukum terkait dengan perlindungan anak yang 
kental dengan upaya menjaga moral keluarga. Di samping itu mencegah tindakan 
kekerasan dan perceraian yang berdampak sosial cukup luas. (046)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Pemda Diminta Tegas Hancurkan Tempat Maksiat