[list_indonesia] [ppiindia] Pascakenaikan Harga BBM -- Kompensasi untuk Rakyat Miskin hanya Janji Muluk?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 1 Mar 2005 20:42:18 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/2/b1.htm
Rabu Pon, 2 Maret 2005
 Bali

Pascakenaikan Harga BBM -- Kompensasi untuk Rakyat Miskin hanya Janji Muluk?

Sikap terburu-buru pemerintah menaikkan harga BBM dianggap suatu hal yang 
memberatkan bagi masyarakat. Janji pemberian  dana kompensasi bagi 
masyarakat miskin dinilai tidak dapat mempengaruhi masyarakat karena hal itu 
dianggap terlalu muluk-muluk. Maka tidak salah jika masyarakat dan mahasiswa 
selalu melakukan demo terhadap penolakan kenaikan tarif BBM yang dijanjikan 
April malah mendahului awal Maret 2005 ini. Ketidaksiapan masyarakat 
menerima hal ini mengundang opini yang beragam dari pengunjung Warung 
Global, Selasa (1/3) kemarin, yang disiarkan langsung Radio Global 96,5 FM 
Kinijani, dipancarluaskan oleh Radio Genta Swara Sakti Bali dan Radio 
Singaraja FM. Berikut rangkuman selengkapnya.

 Made Satria di Denpasar mengucapkan selamat dan sukses kepada pemerintah 
yang telah menaikkan harga BBM sehingga masyarakat kecil dibuat kaget. Dia 
menambahkan, apakah ini yang disebut dengan perubahan, seperti kita disulap 
saja, seperti kena tipu saja. Sedangkan dampak yang akan terjadi nanti 
adalah kenaikan ini akan dijadikan lahan untuk melakukan korupsi lagi bagi 
pejabat kita. Kalaupun subsidi BBM nanti ada kompensasinya untuk kepentingan 
masyarakat, ia merasakan bahwa itu hanya untuk menyenangkan hati rakyat dan 
sebagai pemanis saja. Untuk itu, dia mengajak, kita lihat saja nanti.

Haji Bambang di Kuta menyatakan dampak dari kenaikan harga BBM ini nantinya 
terhadap kenaikan harga barang lainnya. Dia bertanya, kenapa pemerintah 
menaikkan saat ini, apalagi saat ini saudara-saudara kita yang beragama 
Hindu dibebani dengan rerahinan berturut-turut. Mestinya ditunda saja dulu 
sampai kegiatan itu berakhir, sehingga beban masyarakat agak sedikit 
berkurang. Dia menambahkan, agar pemerintahan SBY-JK menunjukkan dulu 
kinerjanya yang katanya dalam 100 hari akan memberantas KKN. Tetapi mana 
buktinya? Yang terjadi di lapangan malah harga BBM yang naik. Ini sangat 
membuat rakyat kecil kaget. Haji Bambang menyarankan, berikan dulu hasil 
kerja memberantas KKN, meningkatkan perekonomian rakyat dan janji yang dulu 
pernah diucapkan. Pemerintah, dinilainya, terlalu terburu-buru menaikkan 
harga BBM dan belum sempat memikirkan kesiapan rakyat untuk menerima hal 
ini. Dampaknya, dagang-dagang sudah mengeluh semua kemudian para sopir 
angkutan umum juga banyak yang mengeluhkan kenaikan harga BBM ini. Yang 
diperlukan sekarang adalah kesiapan masyarakat untuk menerima hal ini.

Gus Delut di Denpasar mengacungkan jempol dan mengatakan SBY ''hebat''. 
Pasalnya, belum sempat memberikan hasil untuk memberantas KKN yang masih 
mengambang malah menaikkan harga BBM lebih dulu. Dia juga menyatakan bahwa 
kompensasi untuk rakyat miskin itu hanya janji muluk-muluk saja, bagi rakyat 
yang hanya mendengar dan membaca tak akan menerima dana kompensasi apa pun, 
yang menerima nanti adalah pemerintah.

Ardana di Denpasar juga menyatakan pemerintah terlalu terburu-buru menaikkan 
harga BBM. Sebab, dia pernah membaca pernyataan Kwik Kian Gie di koran, 
katanya harga minyak mentahnya Rp 600 lalu diproses dengan biaya Rp 600 maka 
harga sepantasnya kan Rp 1.200, lalu pemerintah menjualnya dengan harga Rp 
1.810, itu sudah mendapat untung Rp 610. Lalu kenapa sekarang malah naik 
menjadi Rp 2.400? Ini sangat memberatkan masyarakat miskin saja. Kalau 
begitu, menurutnya, pendapatan masyarakat yang harus ditingkatkan untuk 
mengimbangi hal tersebut.
Yani di Denpasar menyatakan keberatannya sebagai ibu rumah tangga. Ia sangat 
merasakan dampak kenaikan harga BBM ini. Bagaimana tidak, untuk makan saja 
susah, apalagi untuk membeli bensin. Lalu kompensasi yang disediakan untuk 
rakyat kecil itu hanyalah janji-janji saja.

Dogler di Gianyar menambahkan, sebenarnya kenaikan harga BBM ini diibaratkan 
nasi sudah menjadi bubur, namun syukur buburnya masih bisa dimakan. 
Permasalahannya sekarang adalah masalah pencabutan subsidi BBM untuk 
kompensasi yang nantinya digunakan bagi kepentingan rakyat. Ia menyatakan 
masih khawatir dan sangsi, nanti siapa yang akan menerima kompensasi ini? 
Kita ketahui bersama bahwa penyalurannya dilakukan oleh pejabat-pejabat 
pemerintah, sehingga yang melaksanakan dia dan yang mencairkan dana 
kompensasi tersebut dia juga. Ini yang menyebabkan kesangsian itu muncul, 
selain mereka belum semuanya bersih dari indikasi KKN, sehingga akhirnya 
dana kompensasi tersebut kembali lagi ke pejabat-pejabat itu. Namun, 
pernahkah pemerintah menaruh perhatian tentang perbandingan gaji PNS di 
dalam negeri dan luar negeri? Mestinya contoh diambil dari sana .

Nang Kantun di Bajera menambahkan, inilah bukti bahwa pemerintah tuli, dana 
kompensasi itu hanya isapan jempol belaka. Ongkos angkutan yang biasanya Rp 
4.000 kini menjadi Rp 6.000 dengan jarak yang dekat, ini sangat membuat 
resah masyarakat.

Maria di Sidakarya menyatakan, katanya akan dinaikkan bulan April namun hari 
ini (Selasa, 1 Maret kemarin-red) sudah naik. Ia juga mempertanyakan, kapan 
bangsa ini akan mendapatkan seorang pemimpin yang benar-benar 
memprioritaskan kepentingan rakyat miskin?

Surana di Denpasar menyatakan, walaupun diberikan dana kompensasi masyarakat 
akan tetap sengsara karena nantinya tak akan berjalan dengan mulus, sebab 
terbentur dengan birokrasi pusat dan daerah, dan itu prosesnya kan lama 
sekali.
Pawangsa di Monang Maning menyatakan hal yang sama dengan  yang lainnya. 
Selain keberatan, ia juga menyatakan yang nantinya akan menjadi korban 
adalah rakyat. Maka tidak salah jika masyarakat melakukan demo-demo menolak 
kenaikan harga BBM. Ia menilai kenaikan ini sangat keterlaluan.

Goatama di Tampaksiring mengucapkan selamat untuk rakyat miskin karena akan 
mendapat kompensasi dari kenaikan harga BBM ini. Dia juga mengucapkan 
selamat untuk perubahan yang diberikan oleh SBY; masyarakat miskin sudah 
jatuh tertimpa tangga pula, kalau dulu makan tiga kali sehari sekarang makan 
hanya satu kali saja walaupun ada kompensasi.
Sementara Pande di Pandak Gede menyatakan, sebaiknya hal ini disikapi dengan 
toleran, sebab pemerintah melakukan hal ini karena tidak ada pilihan lain 
lagi. Hal ini, katanya, merupakan pilihan paling pahit yang harus diterima 
oleh rakyat karena pilihan yang lainnya tertutup. Ia juga menyatakan 
kekhawatirannya karena akan timbul persoalan-persoalan yang nantinya tidak 
tepat sasaran. Untuk masalah dana kompensasi yang diberikan kepada 
masyarakat miskin, ia rasa akan menimbulkan konflik lagi karena yang terjadi 
di lapangan adalah kesulitan untuk mendata masyarakat miskin dan akan sulit 
untuk tepat sasaran. Masyarakat masih mengecap pemerintah dari atas maupun 
ke bawah berbau KKN. Yang perlu dipecahkan sekarang adalah, sanggupkah 
pemerintah menutup kebocoran-kebocoran itu? Untuk itu semua pihak harus 
mengontrol jalannya dana kompensasi tersebut agar tepat sasaran.

Dewa Winaya di Tabanan menyatakan keberatannya atas kenaikan harga BBM saat 
ini, karena rakyat belum siap, walaupun ini nantinya tak akan menjadi 
masalah bagi kaum ekonomi lemah maupun kuat. Menurut pendapatnya, mestinya 
jalan lain ditempuh yaitu jangan menaikkan harga BBM namun dengan mencarikan 
pekerjaan bagi yang belum mempunyai pekerjaan. Dampak kenaikan ini walaupun 
bagaimana, fakta di lapangan pasti semua harga naik terus.
Widastra di Tabanan mengingatkan bahwa sejarah adalah guru yang terbaik. Ia 
menganggap bahwa hal ini merupakan sejarah. Namun, yang menjadi 
pertanyaannya adalah, pernahkah pemerintah memperhitungkan kenaikan beban 
yang terjadi di masyarakat setelah terjadi kenaikan harga BBM? Semestinya 
kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM  didahului dengan peningkatan 
daya beli masyarakat.

Nang Tualen di Tegallinggah menawarkan suatu solusi untuk dapat mengetahui 
mana rakyat yang benar-benar miskin atau tidak yaitu dengan menerbitkan 
kartu miskin yang permanen. Sehingga, dana kompensasi yang diberikan oleh 
pemerintah kepada rakyat miskin nanti jelas dan tepat sasaran.
* sikha­ 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Pascakenaikan Harga BBM -- Kompensasi untuk Rakyat Miskin hanya Janji Muluk?