[list_indonesia] [ppiindia] Muhammadiyah Hadapi Krisis dan Kejenuhan

  • From: ". Pradana Boy Ztf" <u4184178@xxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 23 Mar 2005 14:00:40 +1100 (EST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


KOMPAS, Kamis, 17 Maret 2005

Muhammadiyah Hadapi Krisis dan Kejenuhan

Jakarta, Kompas - Saat ini ada kecenderungan untuk menyakralkan pikiran
baku Muhammadiyah. Tidak heran jika pemikiran Muhammadiyah menghadapi masa
krisis dan kejenuhan. Secara praksis, untuk bisa mengembangkan
pemikirannya, Muhammadiyah perlu melakukan "kekufuran" jilid kedua. Sebuah
langkah yang berani melanggar pemikiran baku Muhammadiyah untuk
mengembangkan pemikiran.

Demikian antara lain pemikiran yang disampaikan Husni Thoyar (Ketua
Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, dan Prof Dr M Yunan Yusuf (Ketua Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam diskusi
dan peluncuran buku Jelang Satu Abad Muhammadiyah Menuju Kebangkitan Kedua
di Jakarta, Rabu (16/3).

"?Kekufuran? jilid I sudah dilakukan Ahmad Dahlan yang berani dituduh
kafir ketika mulai membangun pemikiran baru di persyarikatan
Muhammadiyah," ujar Yunan menjelaskan.

Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah, menurut Yunan, ketika melakukan
pembaruan Islam melalui persyarikatan Muhammadiyah sering dianggap sebagai
kafir. Anehnya, sekarang banyak orang- orang Muhammadiyah yang dengan
mudah menuduh orang lain kafir ketika mengajukan pemikiran yang berbeda.

"Dulu orang Muhammadiyah juga dituduh kafir karena membangun sekolah dan
berpakaian seperti orang-orang Belanda. Sekarang hampir semua lembaga
pendidikan menjadi modern dan tidak menolak jas," ujarnya.

Desakralisasi

Untuk melakukan proses pembaruan pemikiran, menurut Yunan, Muhammadiyah
harus berani mengambil langkah konkret. Ada tiga agenda yang ditawarkan
Yunan, yaitu meneruskan interpretasi hermeneutika Al Quran; secara serius
mengembangkan lembaga ekonomi Muhammadiyah; serta perlu reformulasi
terhadap teologi Muhammadiyah, sebagai akibat turunnya perkembangan
pemikiran dibandingkan dengan amaliyah Muhammadiyah.

Husni menilai, Muhammadiyah harus berani melakukan desakralisasi
pemikiran-pemikiran bakunya. Jika tidak memiliki keberanian untuk
melakukan desakralisasi pemikiran bakunya, maka akan terjadi kejumudan.
Pada akhirnya Muhammadiyah akan kehilangan roh sebagai pembawa pembaruan.

"Selama ini, seakan-akan kita tidak pernah mau tahu dan menerima pemikiran
yang berbeda. Seperti yang dilakukan oleh anak-anak muda dengan JIMM
(Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah-Red)," ujarnya.

Pada saat yang sama, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ahmad Rofiq yang
juga jadi pembicara mengatakan, Muhammadiyah hari ini menghadapi tantangan
yang tidak ringan. Bukan sekadar pemikiran yang tidak berkembang,
melainkan juga organisasi.

"Pertanyaan besar yang sering muncul di kepala saya, mampukah Muhammadiyah
hari ini menghadapi persoalan internalnya, persoalan kebangsaan, dan
isu-isu internasional sekarang serta mengantisipasi perkembangannya di
masa depan," ujarnya.

Soal JIMM, menurut Rofiq, merupakan salah satu solusi untuk memecah
kebekuan pemikiran Muhammadiyah selama ini. Lahirnya JIMM juga bisa
dikatakan sebagai reaksi perlawanan atas wacana kalangan internal
Muhammadiyah yang hanya sekadar mengikuti pemikiran Ahmad Dahlan. (MAM)








------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Muhammadiyah Hadapi Krisis dan Kejenuhan