[list_indonesia] [ppiindia] Menaikkan Harga Bensin Premium

  • From: Fachim Harharah <fahim_ah@xxxxxxxxx>
  • To: PPI India Lokal <ppi-india@xxxxxxxxxxxxxxx>, PPI India Internasional <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>, Alumni Fisika 98 <fisika_98@xxxxxxxxxxxxxxx>, Alumni Unpad <ika-unpad-milis@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 2 Mar 2005 23:04:52 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Forwarded Message, hopely this simple explanation (from Mr. Kwik Kian Gie, Our 
Minister) can be used to be our discussion about Goverment Plan for increasing 
oil price. Have you any IDEA? (Sorry I have not, I use the bad provider 
"AIRTEL")
 
<sandi.maruto@xxxxxxxxxxxxx>
Subject: FW: Menaikkan Harga Bensin Premium

Ada tulisan KKG yg cukup simple dan mudah dipahami, tapi aku agak kurang yakin 
apa memang sebenarnya spt itu..? Irfan kamu kan di pertamina bener g sih apa 
kalkulasinya memang spt itu? (tanpa melihat kepentingan politik), Kirain 
pemerintah menerapkan cash 
basis, bukan accrued basis dalam menghitung deficit/surplus Anggaran.  
- - - - -
Menaikkan Harga Bensin Premium
Kwik Kian Gie

JUDUL tulisan ini tidak seperti lazimnya, yaitu "Mencabut Subsidi BBM". 
Mengapa? Pertama, lebih dimengerti rakyat jelata menggunakan istilah "bensin" 
ketimbang bahan bakar minyak atau BBM. Kedua, dengan harga bensin premium yang 
berlaku sekarang, yaitu Rp 1.810 per 
liter, pemerintah sama sekali tidak memberi subsidi. Sebaliknya, pemerintah 
memperoleh
kelebihan uang tunai.
MINYAK mentah yang ada di bawah permukaan bumi disedot sampai ke atas permukaan 
bumi. Untuk itu ada biayanya, yaitu Rp X per liter. Minyak mentah yang sudah 
ada di atas permukaan bumi diproses sampai menjadi bensin. Biayanya Rp Y per 
liter. Bensin itu harus 
diangkut ke pompa-pompa bensin. Biayanya Rp Z per liter. Rp X + Rp Y + Rp Z = 10
dollar AS per barrel. Satu barrel sama dengan 159 liter. Kalau nilai tukar 
rupiah satu dollar AS sama dengan Rp 8.600, maka keseluruhan biaya untuk 1 
liter adalah (10 x Rp 8.600) : 159 
= Rp540,88, dibulatkan menjadi Rp 540 per liter. Seperti kita ketahui, bensin 
premium dijual dengan harga Rp 1.810 per liter. Jadi, untuk setiap penjualan 
satu liter bensin premium, pemerintah kelebihan uang sebanyak Rp 1.270, yaitu 
kemasukan uang dari menjual bensin sebanyak Rp 1.810 per liternya dikurangi 
dengan pengeluaran uang sebanyak Rp 540 itu tadi.

Ditinjau dari sudut keluar masuknya uang, pemerintah kelebihan uang tunai. 
Mengapa dikatakan pemerintah memberi subsidi ?

Pengertian subsidi
Pemerintah merasa memberi subsidi kepada rakyat yang membeli bensin premium 
karena seandainya bensin premium itu dijual di luar negeri, saat ini harganya 
50 dollar AS per barrel. Dengan kurs yang sama, yaitu Rp 8.600 per dollar AS, 
harga minyak mentah di luar negeri per
barrel sebesar 50 x Rp 8.600 = Rp 430.000. Per liternya dibagi 159 atau sama 
dengan Rp 2.704,4, dibulatkan menjadi Rp 2.700. Ini harga minyak mentah di luar 
negeri. Kalau dijadikan 
bensin, ditambah dengan tiga biaya itu tadi, yakni biaya penyedotan, 
pengilangan, dan
transportasi yang keseluruhannya berjumlah Rp 540 per liter, maka harga bensin 
di luar negeri Rp 2.700 + Rp 540 = Rp 3.240 per liter.
Selisih harga bensin di luar negeri yang Rp 3.240 per liter dengan harga bensin 
di Indonesia yang Rp 1.810 per liter ini, atau Rp 1.430 per liternya, ini 
disebut subsidi. Pemerintah merasa memberi subsidi karena tidak bisa menjual 
bensin dengan harga dunia, gara-gara adanya
kewajiban memenuhi kebutuhan rakyatnya akan bensin premium dengan harga yang 
rendah, yaitu hanya Rp 1.810 per liternya.

Pemerintah jengkel, merasa sial benar tidak dapat menjual bensinnya di luar 
negeri dengan harga Rp 3.240 per liter. 
Seandainya tidak perlu menjual kepada rakyatnya sendiri dengan harga Rp 1.810, 
pemerintah akan memperoleh tambahan pendapatan sebesar selisihnya yang disebut 
"subsidi" itu tadi
sebesar Rp 3.240 - Rp 1.810 atau Rp 1.430 per liternya. Bayangkan, berapa 
kesempatan yang hilang. Ya, kesempatan itulah yang hilang,bukan uang tunai.

Jadi, jelas kiranya, yang dinamakan subsidi itu pengertian abstrak yang sama 
sekali tidak berimplikasi adanya uang keluar. Dalam kenyataan pemerintah 
mendapatkan kelebihan uang. 
Hanya, kelebihannya tidak sebesar seandainya rakyat Indonesia diharuskan 
membeli bensin
produksi dalam negeri dengan harga dunia.

Berapa kelebihan uang pemerintah?
Angkanya yang pasti tidak dapat saya peroleh karena saya tidak berhasil 
mendapatkan kuantitas minyak mentah yang menjadi haknyabangsa Indonesia.
Sekitar 92 persen dari minyak mentah kita disedot oleh kontraktor asing. 
Hasilnya dibagi antara kontraktor asing dan bangsa Indonesia yang memiliki 
minyak mentah karena terdapatnya di dalam perut bumi Indonesia. Perhitungannya 
ruwet sekali.

Yang sering kita dengar hanyalah kontrak bagi hasil antara pemerintah yang 
diwakili oleh Pertamina dan kontraktor asing dalam perbandingan 85 persen untuk 
bangsa Indonesia dan 15 persen untuk kontraktor asing. Tetapi, ada 
faktor-faktor lain yang membuat ruwet seperti apa 
yang dinamakan cost recovery, pro rata, dan in kind dasehingga kita sulit 
mendapatkan
angkanya yang eksak. Maka, kita katakan saja minyak mentah yang menjadi haknya 
bangsa Indonesia netonya sebesar Q liter per tahunnya.
Kelebihan uangnya per tahunnya ya Q liter dikalikan dengan Rp 1.270 itu tadi. 
Jumlah ini banyak sekali. Kalau kita andaikan bersihnya 70 persen dari produksi 
minyak mentah yang 1,125 juta barrel per hari hak bangsa Indonesia, ini sama 
dengan 70 persen x 1.125.000 barrel atau 787.500 barrel per hari atau 
125.212.500 liter per hari, yaitu 787.500 barrel dijadikan liter dengan 
mengalikannya dengan 159 (1 barrel = 159 liter). Per tahunnya dikalikan 365 
menjadi 
45.702.562.500 liter.
Kelebihan u! ang per liternya Rp 1.270. Jadi, kelebihan uang per tahunnya 
adalah 5.702.562.500 x Rp 1.270 atau Rp 58.042.254.375.000

Harus impor
Kebutuhan bensin kita 60 juta kiloliter per tahunnya atau 60.000.000.000 liter. 
Produksinya seperti kita lihat tadi, hanya 45.702.562.500 liter. Maka, kita 
harus impor sebesar 14.297.437.500 liter. Ini harus dibayar dengan harga dunia 
sebesar Rp 3.240 perliternya, atau Rp 46.323.697.500.000.
Jadi, ada kelebihan uang sebesar Rp 58.042.254.375.000. Tetapi, ada kebutuhan 
impor dengan jumlah uang sebesar Rp 46.323.697.500.000. Alhasil masih ada 
kelebihan uang sebesar Rp 11.718.556.875.000. Masih kelebihan uang Jadi, 
walaupun sebagian dari kebutuhan bensin harus diimpor dengan harga dunia, masih 
ada kelebihan uang tunai 
sebesar Rp 11.718.556.875.000

Harga bensin terlampau murah
Apakah harga bensin premium yang Rp 1.810 per liternya itu tidak terlampau 
murah? Rasanya ya karena satu botol Coca Cola di restoran dijual Rp 10.000 
sampai Rp 15.000. Maka, kalau 
mau dinaikkan memang pantas, asalkan kenaikannya tidak terlampau memberatkan.

Dengan menaikkan harga bensin premium, pemerintah memang mendapat pemasukan 
lebih besar yang dapat dipakai untuk tujuan-tujuan baik atau dikorupsi.

Tetapi, kalau dikatakan bahwa harga bensin premium tidak dinaikkan, pemerintah 
harus keluar uang sekitar Rp 10 triliun per bulannya jelas tidak betul. Yang 
betul malah kelebihan uang 
sebesar Rp 11,73 triliun per tahun.

Keseluruhan gambaran dari tulisan ini sangat amat disederhanakan dari 
kenyataan. Demikian juga angka-angkanya. Tulisan ini adalah model untuk 
mendapat pengertian yang sebenarnya. Jadi, bukan angka-angka eksak yang 
dipentingkan. Maksudnya hanya menjelaskan bahwa tanpa menaikkan harga bensin 
premium, pemerintah sudah kelebihan uang tunai dari keseluruhan eksploitasi 
minyak mentah untuk dijadikan bensin premium.

Apakah harganya terlalu rendah sehingga perlu dinaikkan adalah urusan lain 
lagi. Tetapi, jangan menakut-nakuti rakyat dengan mengatakan kalau tidak 
dinaikkan sampai harga dunia, 
pemerintah harus keluar uang Rp 10 triliun per bulannya, dan karena itu 
keuangan negara menjadi bangkrut.

Artikel ini hanya membahas bensin premium, belum bensin pertamax dan pertamax 
plus serta gas yang semuanya surplus lebih besar lagi. Kwik Kian Gie Mantan 
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencana 
Pembangunan Nasional

......kecuali orang-orang yang beriman dan 
mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan 
nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran...



F a c h i m
School of Computer & System Sciences
Jawaharlal Nehru University
New Delhi - INDIA 110067
www.jnu.ac.in
 
Knowledge is Power.














                
---------------------------------
Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! 
 Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Menaikkan Harga Bensin Premium