** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.indomedia.com/bpost/032005/16/depan/utama1.htm Malaysia Kirim 53 Ribu Milisi Entikong, BPost Upaya diplomasi tingkat tinggi terus berlanjut, tetapi suasana tegang juga terus memuncak di perbatasan. Ketegangan kini tak hanya terjadi di kawasan perairan Ambalat, tetapi juga di wilayah perbatasan darat di Entikong, Kalimantan Barat. Di Entikong, daerah yang berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak di Kalimantan Utara, Malaysia mengerahkan kendaraan lapis baja di beberapa titik perbatasan. Tak hanya kendaraan tempur, pemerintah Serawak meningkatkan kekuatan militernya dengan mengerahkan 53 ribu milisi. Pasukan itu ditempatkan di berbagai desa yang berbatasan dengan Entikong dan dipersenjatai. Namun, TNI juga tak mengurangi kewaspadaan. Personel TNI dan Polri berjaga-jaga di gerbang perbatasan. Di pos penjagaan juga ditempatkan sniper (penembak jitu) yang bisa beraksi cepat jika terjadi pergerakan dari daerah lawan. Kondisi tegang ini membuat Entikong sepi. Bahkan dari pantauan BPost, Selasa (15/3) kendaraan pribadi warga Malaysia yang setiap hari berbelanja di Pontianak, Kalbar, kini jarang terlihat. Pemerintah Sarawak juga sejak beberapa hari ini mengingatkan warganya agar tak membawa kendaraan pribadi ke Pontianak melewati Entikong. Mereka khawatir isu sweeping kendaraan oleh warga Pontianak. Namun begitu, situasi Entikong sejauh ini aman. Pos Koordinasi Ganyang Malaysia di Pontianak belakangan ini semakin banyak didirikan berbagai elemen masyarakat Kalbar, menyusul merebaknya kabar mengenai pengerahan milisi Malaysia di perbatasan. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, anggota Ganyang Malaysia di Kalbar mengaku siap perang seperti saat konfrontasi pada tahun 60-an. Sementara itu, ketegangan di kawasan Ambalat juga tetap tinggi. Pesawat Hercules milik Malaysia dilaporkan beberapa kali melintasi wilayah Indonesia di atas perairan tersebut. Sehari sebelumnya, pesawat Hercules milik Tentera Diraja Malaysia berulang kali melintasi wilayah Indonesia. Pada saat bersamaan, empat kapal perang milik Malaysia juga mencoba memasuki perairan sekitar Pulau Ambalat. Namum, kapal perang ini berhasil dihalau empat kapal milik TNI Angkatan Laut. Hingga saat ini, ketegangan di Ambalat seakan tak mengendur. Masing-masing negara menempatkan empat kapal perang di seputar perairan Ambalat. Padahal, kedua negara telah sepakat mengurangi ketegangan di perairan yang dipersengketakan itu. TKI ikut razia Sementara itu, ratusan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang sedang megurus paspor dan izin kerja, bergabung dengan puluhan pengunjuk rasa anti-Malaysia. Mereka bahkan ikut melakukan sweeping terhadap warga negeri jiran. Sekitar 60 pendemo menamakan diri Elemen Masyarakat (EMA) NTB, kemarin, mendatangi kantor Imigrasi Mataram. Saat menggelar orasi, ratusan calon TKI itu langsung ikut bergabung. RI minta maaf Sementara itu, Dubes RI di Malaysia, Rusdihardjo, kemarin menyatakan permintaan maaf bangsa Indonesia atas aksi-aksi pembakaran bendera Malaysia di tanah air. "Saya ingin minta maaf atas nama pemerintah Jakarta dan berharap tindakan bisa diambil terhadap mereka yang telah menghina bendera nasional Malaysia," kata mantan kapolri, itu seperti dikutip harian The Star, kemarin. Rusdi mengakui media-media Indonesia telah menyulut emosi rakyat Indonesia seputar isu Ambalat, yang menimbulkan gelombang aksi demonstrasi anti-Malaysia, termasuk pembakaran bendera negeri Jiran itu. "Perbuatan itu berakibat dari orang yang lapar, orang lapar ini orang yang marah, orang yang marah ini orang gila," ucap Rusdihardjo seperti tulis harian Utusan Malaysia. Menurut jubir Deplu Yuri Thamrin, permintaan maaf yang disampaikan Dubes RI untuk Malaysia Rusdihardjo atas pembakaran bendera Malaysia dalam sejumlah aksi unjuk rasa merupakan hal yang logis. "Permintaan maaf merupakan konsekwensi logis bahwa bendera merupakan simbol tertinggi kedaulatan negara. Hal itu diatur dalam KUHP bahwa setiap WNI wajib menghormati bendera negara sahabat," jelas Yuri. Namun demikian, Yuri menolak berkomentar mengenai pernyataan Rusdihardjo yang menyatakan aksi pembakaran dilakukan karena para demonstran sedang marah dan lapar.TK/dtk/ant/l6 Copyright © 2003 Banjarmasin Post Berita Utama Malaysia Kirim 53 Ribu Milisi 15 Tersangka Kayu Ilegal Diamankan Tursandi Langsung Beraksi PDIP Tetapkan Sjachriel "Mereka Cemburu Jabatan Bapak" 11 Tahun SDN Palangka 19 Dalam Keterbatasan (1) "Kelas Disekat, Guru Alami Gangguan Pendengaran" Hari Ini Psikotest Banjarmasin 13 Calon Akademia Paripurna Kenaikan BBM Kisruh Dewan Jangan Intervensi KPU Beckham Dirikan Akademi Sepakbola Dididik Mantan Pelatih MU Banjarmasin Post Group Jl Haryono MT 143/ ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **