** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** MEDIA INDONESIA Jum'at, 18 Maret 2005 NUSANTARA Mahasiswa Segel Gerbang Pertamina Depo Solo JAKARTA (Media): Aksi unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) masih berlanjut di berbagai daerah. Bahkan, di Solo puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Antikenaikan Harga BBM (Gerak) menyegel gerbang Pertamina Depo Solo di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari. Dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM yang dilakukan, Kamis (17/3), para peserta unjuk rasa mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Unjuk rasa itu sempat mengganggu distribusi BBM. Sebab, para pengunjuk rasa melakukan aksinya tepat di depan pintu gerbang tempat keluar masuknya mobil tangki pengangkut BBM. Beberapa sopir mobil tangki BBM yang akan masuk ke lokasi Pertamina, terpaksa memutar arah atau memarkir mobilnya. Para sopir mengaku mereka khawatir mobilnya akan disandera para pengunjuk rasa. Aksi yang sama juga berlangsung di Sidoarjo. Ratusan massa dari dua elemen buruh yaitu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Gedung DPRD Sidoarjo, kemarin. Puluhan massa SBSI sempat menyandera dua unit mobil tangki yang saat itu melintas di kawasan Gedangan Sidoarjo. Namun, tidak lama satu unit mobil tangki itu dilepaskan buruh karena ternyata isinya minyak tanah dan bukan bensin. Sementara satu unitnya lagi dipaksa ikut ke DPRD Sidoarjo. Namun, belum sampai di gedung DPRD Sidoarjo, buruh kembali melepaskan mobil tangki tersebut setelah dilakukan pendekatan aparat Polres Sidoarjo. Di Bandung, ratusan mahasiswa yang bergabung dengan sejumlah LSM dan buruh menggelar aksi menentang kenaikan harga BBM di depan kantor DPRD Jabar, dan melakukan konvoi keliling Kota Bandung, kemarin. Tiga orang anggota DPRD Jabar juga diminta untuk menyampaikan orasi, sejak dari kantor dewan dan ikut menyertai konvoi. Dari puluhan anggota DPRD Jabar yang berada di ruang kerjanya, hanya tiga anggota saja yang bersedia menemui para demonstran. Mereka juga bersedia membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sepanjang lebih dari lima meter, untuk menyatakan penolakannya terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM juga masih berlanjut di Yogyakarta. Bahkan di hari ke-17 pasca pemberlakuan kebijakan tersebut, tidak kurang dari 1000 massa kemarin menggelar aksi demonstrasi. Industri tekstil Sementara itu, dampak kenaikan BBM juga dikhawatirkan akan mempercepat kebangkrutan industri tekstil di keresidenan Solo. " Ini sungguh pukulan yang sangat menyakitkan buat industri tekstil di wilayah ini. Kebangkitan mereka semakin sulit diharapkan lagi dengan adanya kenaikan BBM ini. Yang bisa bertahan atau berusaha bertahan saya yakini hanya yang industri tekstil yang terpadu, tapi yang kecil boleh jadi tinggal menunggu waktu untuk gulung tikar," tutur Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia Solo, Pank Supardi kemarin (17/3). Ia tegaskan kenaikan harga BBM ini, secara jelas akan menambah beban perhitungan produksi, yakni tambah 15 % - 20%. Hal ini jelas berat sekali, karena sebelumnya, pihak perusahaan juga sudah harus mengalkulasi ulang penghitungannya, setelah pemerintah mewajibkan mereka untuk melaksanakan penyesuaian UMK ( upah minimum kabupaten/kota) untuk para pekerjanya. Celakanya lagi, pada saat sama produk TPT nasional semakin terkikis di pasar internasional, karena harga paling tinggi, jauh dari yang ditawarkan para pesaingnya dari Cina, Taiwan, Vietnam maupun Thailand. Karena itu, agar persoalan keterpurukan industri tekstil ini bisa tertolong, maka pemerintah harus mencarikan solusi terbaik, sebagai kompensasi naiknya BBM. "Kalau tahun 2003 lalu saat BBM naik pemerintah berani membebaskan bea masuk impor kapas. Dan itu cukup menolong, walau sepanjang 2004 akhirnya industri tekstil hanya bisa kerja bakti dan tidak mendapatkan untung. Kami berharap DPR mampu mencairkan sikap kaku pemerintah SBY yang kaku ini," tegasnya. Pank mengkhawatirkan, kalau tidak ada perubahan dari sikap pemerintah tentang BBM, maka nantinya ada banyak pengusaha di dalam upayanya mempertahankan roda perusahaan akan melakukan berbagai upaya, seperti merebut jatah BBM rakyat dan menghindari BBM industri. Lebih dari itu, mereka di dalam upaya menekan biaya produksi, akan membeli secara sembunyi-sembunyi BBM oplosan yang selama ini sulit dibendung oleh aparat. (Tim Media/S-1) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **