[list_indonesia] [ppiindia] Jurnal Kembang Kemuning: "Brouillons de la Culture" [BDC] Bernard Pivot

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 12 Mar 2005 02:54:20 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Jurnal Kembang Kemuning:



"BROUILLONS de la CULTURE [CORAT-CORET KEBUDAYAAN] BERNARD PIVOT


1.

Bernard Pivot adalah salah seorang tokoh dalam dunia sastra dan budaya Pera=
ncis sekarang, termasuk dalam memelihara dan mengembangkan bahasa Perancis.=
 Pivot lah yang melalui sebuah bukunya "Menyelamatkan 100 Kata Yang Hampir =
Hilang" mengatakan bahwa kalau kita berjuang membela kelestarian hutan, men=
olak pembabatan hutan secara liar demi kehidupan kita, mengapa kita tidak b=
ersikap sama terhadap bahasa. Dengan latar pikiran begini,maka Pivot mengan=
gkat ulang dan mempopulerkan kembali 100 kata-kata lama dalam bahasa Peranc=
is yang hampir hilang. Kata-kata lama pun di mata pandang Pivot masih bisa =
melayani kepentingan kehidupan kekinian kita.Mengapa kata-kata itu mesti di=
buang?


Dalam bidang sastra, melalui acara tetap televisinya di terusan FR2 [France=
2], Pivot secara teratur membahas secara mendalam karya-karya Perancis dan =
bukan Perancis yang baru diterbitkan. Berbagai kritikus, termasuk sang sast=
rawan terkait, oleh Pivot diundang untuk bersama-sama membicarakan karya-ka=
rya tersebut. Salman Rusdhi, Solzenitzin, Nasrin, Jelinek, Bernard Henri Le=
vy, Claude Simon, Jean d'Ormesson, Gao Xingjian, Julia Kristeva, hanyalah s=
egelintir saja dari deretan panjang nama-nama besar di dunia sastra yang di=
undang oleh Pivot untuk mengisi ruangan budayanya.=20


Secara ekonomi, buku-buku yang telah dibahas oleh Pivot melalui ruang tetap=
nya ini, bisa dikatakan akan laku keras sehingga masuk tidaknya suatu karya=
 di acara Pivot oleh para penerbit dan pengarang dipandang sebagai salah sa=
tu ukuran berhasil tidaknya karya yang diterbitkan. Pendapat Pivot nampak s=
angat berpengaruh di kalangan sastrawan, budayawan dan penerbit Perancis.


Dalam bidang bahasa, Pivot jugalah yang mempelopori lomba dikte internasion=
al menulis bahasa Perancis. Perlombaan ini diikuti oleh peserta dari berbag=
ai negeri termasuk beberapa orang dari Indonesia.


Untuk menghargai jasa-jasa Pivot di bidang sastra dan bahasa, oleh Fran=E7o=
is Mitterrand, presiden budayawan Perancis itu, kepada Pivot telah  diberik=
an bintang jasa "Legion d'honneur". Bintang jasa ini pulalah yang pernah di=
berikan kepada Pramoedya A. Toer bertepatan dengan kunjungan singkatnya ke =
Paris pada tahun 1999 bersama-sama Joesoef Isak dari Penerbit Hasta Mitra.K=
arena waktu Pram di Paris terlalu singkat dan daftar urutan undangan sudah =
terlalu panjang, maka Pram sekali pun sudah diusulkan ke Pivot tapi Pivot t=
idak berdaya untuk mengobah programnya.


Sekarang apa yang dilakukan oleh Pivot dalam bidang sastra-budaya melalui r=
uang khususnya di televisi diikuti oleh budayawan-budayawan angkatan muda d=
i terusan-terusan telivisi lainnya. Sedangkan Pivot meneruskan acaranya di =
FR2 melalui rubrik "Bruillons de la Culture" [BDC] -- "Corat-coret Kebudaya=
an". Kekhususan Pivot dari rubrik-rubrik sejenis yang diselenggarakan oleh =
budayawan-budayawan dari angkatan di bawah Pivot, terdapat dalam cara pengi=
sian yang kemudian berdampak pada taraf isi.


Bagaimana Pivot mengisi BDCnya?=20


Kontak-kontak budaya Pivot  sangat luas di berbagai benua. Masalah yang dia=
ngkat oleh Pivot memang bukan hanya Perancis tetapi juga mencakup sastra da=
n budaya dunia. Pembukaan diri ini diarahkan oleh Pivot untuk memperkaya da=
n mendukung sastra dan budaya Perancis. Dengan menggunakan jaringannya yang=
 luas ini maka Pivot tidak segan-segan mendatangi tokoh-tokoh yang ingin di=
bicarakannya, merekam perjalanannya ke dalam bentuk filem atau DVD untuk di=
siarulang. Melalui cara ini, Pivot membuat acaranya sangat hidup dan tidak =
membosankan. Masalah-masalah yang diangkatnya senantiasa disertai dengan la=
tar sejarah, lingkungan, termasuk lingkungan sosial yang bersangkutan, sehi=
ngga pemirsa menjadi paham akan proses pembentukan diri seorang sastrawan d=
an jalan pikirannya. Roman atau novel yang kita baca pun dengan demikian ak=
an menjadi lebih gampang mencernanya. Saya tidak tahu, apakah cara Pivot me=
ngisi BDCnya, menganalisa karya-karya yang dibahasnya bisa disebut sebagai =
metode Pivot. Tapi saya memperoleh kesan  bahwa metode Pivot  ini tak obah =
dari  salah satu bentuk   analisa dan kritik sastra yang disesuaikan dengan=
 perkembangan kemajuan tekhnologi? Yang jelas juga bahwa metode kritik dan =
analisa sastra Pivot yang  ringan tapi sarat muatan sangat efektif dalam me=
ngembangkan apresiasi sastra dan budaya. Pengaruh Pivot sangat terasa dalam=
 masyarakat sastra dan dunia penerbitan sastra. Pivot bukan hanya seorang d=
okumentalis, tetapi juga seorang pembahas dan kritikus sastra. Ia juga memp=
unyai kolom-kolom tetap di berbagai harian seperti "Le Journal du Dimanche"=
, Paris.=20


Setelah mengikuti acara-acara BDC Pivot sampai malam kemarin [10 Maret 2005=
], saya dapatkan bahwa salah satu kekuatan Pivot dalam BDC terletak dalam p=
ertanyaan-pertanyaan yang dia ajukan. Masalah-masalah pemikiran dan sastra =
yang pelik, melalui pertanyaan-pertanyaan dan jawaban  interlukotor [lawanb=
icara]nya, masalah-masalah terasa menjadi gampang dipahami. Pivot tidak ing=
in memperumitkan masalah, tapi sebaliknya ingin membuat masalah jadi gambla=
ng. Dalam bertanya, Pivot menempatkan diri sebagai orang yang tidak tahu ap=
a-apa dan awam. Mengikuti siaran-siaran BDC, saya merasa seperti menghadiri=
  sebuah kuliah sastra dan budaya disampaikan oleh seorang dosen yang mengu=
asai benar bidangnya.


Para penulis muda kiranya tidak akan melupakan Pivot karena Pivot yang peng=
amat sastra juga banyak mengangkat penulis-penulis baru ke permukaan sepert=
i yang dilakukan oleh Pascal Sevran, pengembang musik Perancis terkemuka ya=
ng juga mendapat Legion d'Honneur, terhadap musikus-musikus muda. Pivot yan=
g menyebut profesinya adalah "membaca",  bukan kritikus, bukan budayawan, b=
ukan esais atau pun pengamat sastra, dari bacaaannya yang luas, mencermati =
lalu memilih benih-benih baru yang akan diangkatnya berdasarkan karya-karya=
 mereka yang sudah terbit. Pivot yang mengidap sakit jantung, sadar bahwa p=
erkembangan sastra dan budaya Perancis selanjutnya terletak di tangan angka=
tan muda. Karena itu perhatiannya pun sangat besar terhadap perkembangan an=
gkatan muda.


Yang paling menarik bagi  saya yaitu pada saat Pivot menyelenggarakan debat=
 sastra dengan mengundang tokoh-tokoh dari berbagai aliran pandangan sastra=
-seni di negeri. Melalui kesempatan begini, saya mendengarkan masing-masing=
 pihak menjelaskan dasar pikiran mereka serta mengetengahkan dasar alasan m=
ereka dengan tenang. Masing-masing mencoba menjadi pendengar dan pembahas a=
nalisa dan argumen interlukotornya secara tenang. Barangkali inilah yang di=
sebut "debat ide", demikian selalu saya berkata pada diri saban mengikuti a=
cara BDC jenis begini. Jika benar demikian maka debat ide memerlukan kemata=
ngan sikap, kemampuan menghargai orang lain, kepandaian mendengar dan memba=
has, menyediakan tempat bagi kebenaran orang lain. "Tidak kurang pentingnya=
 adalah dasar pengetahuan yang tersedia di lumbung pemahaman.

Tengah malam tanggal 10 Maret lalu, saya mengikuti percakapan Pivot dengan =
Barnes Julian, penulis dan pemikir Inggris yang sangat mengenal Perancis. D=
ialog antara dua budayawan dari dua negeri ini mengetengahkan soal-soal pri=
nsipil seperti halnya masalah "menjadi diri sendiri dalam hubungannya denga=
n bingkai atau ruang", peranan sastrawan dengan membandingkan sikap George =
Sand dan Gustave Flaubert, serta perbedaan Ratu Inggris dengan Presiden Per=
ancis.=20

Untuk Jurnal mendatang, saya hanya memilih beberapa  soal saja.=20


Paris, Maret 2005.
-----------------
JJ.KUSNI

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->=20
Give the gift of life to a sick child.=20
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->=20

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg=
 Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;=20
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
=20
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
=20



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Jurnal Kembang Kemuning: "Brouillons de la Culture" [BDC] Bernard Pivot