** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Seharusnya Malaysia punya rencana akuisisi jgn ke ambalat saja..sekalian juga Jakarta...... Ada Nasionalis garis keras disini yg mau protes dgn komen saya ini? ptP -----Original Message----- From: Ambon [mailto:sea@xxxxxxxxxx] Sent: Monday, March 21, 2005 4:13 PM To: Undisclosed-Recipient:; Subject: [ppiindia] Jakarta Terkorup, "Siape" Peduli? http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/21/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Tajuk Rencana Jakarta Terkorup, "Siape" Peduli? RANSPARENCY International Indonesia (TII) beberapa waktu lalu mengeluarkan hasil survei tentang korupsi di Indonesia. Di antaranya disebutkan bahwa Jakarta merupakan kota terkorup. Disebutkan, korupsi terbesar terjadi di pemerintah daerah, badan usaha milik negara, dan departemen-departemen yang juga berbasis di Ibukota. Sayangnya, berita itu dianggap angin lalu saja. Ini terjadi karena berita seperti itu bisa jadi "basi." Siapa yang tidak tahu bahwa Jakarta juga ibukota bagi para koruptor? Cerita korupsi di Indonesia sudah menjadi cerita umum, modus operandinya juga sudah terang-terangan. Penegak hukum bukan tidak tahu, tetapi banyak juga yang menjadi bagian dari mereka. Berita itu dianggap sepi juga karena pemerintah sendiri tampaknya sudah tidak peduli. Ya memang begitu, kalau korupsi ada di tubuh pemerintah, dan orang-orang di pemerintahan menikmati uang haram itu, sangat biasa kalau mereka juga tidak peduli. Kalau ada berita bahwa pimpinan di pemerintahan tengah gencar memberantas korupsi, baru birokrat mulai peduli (baca: menyelamatkan diri), bahkan caranya bisa terus korupsi untuk menyogok pengejar koruptor. SAMA halnya terjadi ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan pembebasan retribusi untuk berbagai urusan. Masyarakat juga menanggapinya dingin, kalau pun ada berkomentar, justru bernada sinis. Mestinya ini berita besar yang menyenangkan. Sikap masyarakat tak bisa disalahkan. Kenyataannya, ketika disebutkan mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) tanpa biaya (gratis), pungutan jalan terus, dan Pemprov juga tidak peduli keputusan itu dijalankan atau tidak. Pekan lalu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta juga merencanakan untuk membebaskan berbagai jenis retribusi seperti pencatatan kelahiran, kematian, izin usaha untuk pedagang kecil, izin bangunan untuk rumah kelas tertentu (Pembaruan, Jumat, 18/3, hal 18). Ini hanya untuk menyebut beberapa yang akan digratiskan. Daftar itu masih cukup panjang, dan yang jelas, masih berupa rencana. Sekali lagi, gagasan ini tidak membuat warga Jakarta juga bisa tersenyum senang. Jangankan yang masih rencana, yang sudah menjadi keputusan saja tidak dijalankan. Penghapusan sejumlah retribusi patut diperkirakan tidak akan mempunyai efek positif apa-apa, juga sebagai upaya untuk menekan biaya ekonomi tinggi, atau membantu kelompok masyarakat ekonomi kembang kempis. Sebab, biang kerok masalah ekonomi yang semrawut ini adalah korupsi di kalangan birokrasi pemerintahan, dan tidak adanya kepastian hukum. Yang kedua ini selalu dipertahankan agar korupsi selalu mempunyai atmosfir yang nyaman untuk tumbuh. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **