** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Lampung Post Sabtu, 12 Maret 2005 OPINI Tajuk: Indonesia (Masih) Terkorup PRESTASI Indonesia dalam soal korupsi masih belum terkalahkan. Lembaga independent Political and Economic Risk Consultancy Ltd. (PERC), sebuah lembaga konsultan berbasis di Hong Kong, menyurvei 900 pengusaha di kawasan Asia selama Januari hingga Februari. Pengusaha itu sebagian besar merupakan warga asing atau para ekspatriat. Survei di kalangan pebisnis itu menempatkan Indonesia sebagai negara terkorup di Asia. Singapura, Jepang, dan Hong Kong memiliki tingkat korupsi paling kecil. Bersama Indonesia, Filipina, dan Vietnam juga berada di posisi paling bawah pada peringkat korupsi yang dirilis tersebut. Singapura, Jepang, dan Hong Kong dinilai sebagai tempat paling bersih untuk berbisnis. Dalam pernyataannya di Singapura, Selasa, (8-3), PERC menyebutkan korupsi merupakan masalah serius di Indonesia. Jika didiamkan, bisa menghancurkan negara itu. Oleh sebab itu, PERC mengimbau pemerintah, khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menangani masalah ini secara saksama. Terutama berkaitan dengan penanganan bantuan internasional pascatsunami untuk Aceh. Ini ditekankan karena muncul kekhawatiran dana bantuan itu diselewengkan. Menanggapi hasil survei PERC ini, anggota Komisi III DPR Almuzammil Yusuf mendesak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berani "membersihkan" pejabat eselon I dan II yang terbukti pernah KKN. "Pernyataan pemerintah memerangi korupsi hendaknya diikuti 'pembersihan' secara internal di pemerintahan. Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) itu menilai, peringkat korupsi Indonesia tidak bisa diharapkan banyak berubah pada era Presiden Yudhoyono jika presiden sebagai simbol, serta Jaksa Agung, Kapolri, KPK, dan para Hakim masih memerangi korupsi hanya pada retorika normatif. Beberapa pejabat negara itu lumayan memiliki ketauladanan "bersih", tetapi mereka kurang bernyali membersihkan besar-besaran. Oleh sebab itu, Almuzammil mendesak menteri berani membersihkan internal, termasuk "stok lama" yang korup di eselon I dan II. Tanpa itu, pernyataan perang melawan korupsi hanya permainan citra dan media semata. Lagi-lagi, kita sedang menunggu kesungguhan pemerintah dalam aksi memerangi korupsi sebagaimana dijanjikan berkali-kali Presiden Yudhoyono dalam berbagai kesempatan. Masalahnya memang tinggal kemauan aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi dan menegakkan hukum. Memang, masih terlalu dini untuk menilai kemampuan pemerintahan SBY-JK dalam memerangi korupsi. Tapi sungguh, sampai hari ini yang dilakukan pemerintahan SBY beserta aparat hukum barulah sebatas shock therapy, sebatas wacana. Kita memang tengah menunggu kebenaran komitmen atau janji-janji memberantas korupsi itu. Soalnya, bukan apa-apa. SBY harus bisa memperlihatkan bukti dia (pemerintahannya) bukan sekadar pemerintahan janji-janji. Mungkin, kita bisa memahami mengusut korupsi itu bukan perkara gampang yang dalam tempo sesingkat-singkatnya bisa diberantas. Tapi satu hal, korupsi negeri ini sudah sampai pada tahap yang sangat mengkhawatirkan. Sebagian masyarakat sejak awal meragukan kemampuan SBY memberantas KKN. Kalau nantinya dalam perjalanan waktu SBY bersama kabinetnya tidak menunjukkan kemampuan itu dan malah ikut tenggelam dalam korupsi-korupsi yang baru, bisa dibayangkan betapa kecewanya kita. Harapan kelewat besar untuk SBY-JK. Tak terkecuali soal korupsi. Alangkah besar rasa kecewa kita kalau pemerintah yang sekarang ini ternyata tak berdaya melawan (baca: memberangus) korupsi yang sudah akut di negeri ini. n Cetak Berita Email Berita [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **