** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Kalau preman medan atau gambler2 medan yg tempo hari sampai kabur ngumpet ke Israel ditanya komentarnya kalau sutanto jadi boss di trunojoyo 1, pasti dia bilang oom jangan galak2 kayak dulu lagi dong ama kita -----Original Message----- From: Ambon [mailto:sea@xxxxxxxxxx] Sent: Wednesday, March 09, 2005 6:03 AM To: Undisclosed-Recipient:; Subject: [ppiindia] Dicari, Kapolri yang Bersih http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=160728 Rabu, 09 Mar 2005, Dicari, Kapolri yang Bersih Oleh Rizal Husen * Tiga hari lalu, Irjen Pol Sutanto dilantik menjadi kepala pelaksana harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional (BNN). Mantan Kapolda Jatim itu menggantikan Komjen Pol Makbul Padmanegara, yang untuk sementara ditarik ke Mabes Polri. Sebelumnya, jabatan Sutanto adalah kepala Lemdiklat (Lembaga Pendidikan dan Latihan) Polri. Pengangkatan Sutanto sebagai Kalakhar BNN tertuang dalam keputusan presiden (keppres) yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Beberapa hari sebelum keppres itu turun, Kapolri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar sempat mengusulkan agar Sutanto menjabat wakil gubernur Lemhanas. Namun, ternyata SBY punya pertimbangan lain. Dengan jabatan barunya itu, praktis jalan Sutanto menuju kursi TB-1 (Tri Brata) menggantikan Da'i Bachtiar semakin mulus. Sebab, jabatan Kalakhar BNN adalah job untuk bintang tiga. Toh, untuk bisa menduduki jabatan Kapolri, tidak semudah yang dibayangkan. Sutanto harus bersaing dengan lima kandidat, yaitu Komjen Pol Makbul Padmanegara, Komjen Pol Adang Dorodjatun, Komjen Pol Suyitno Landung Soedjono, Irjen Pol Firman Gani, dan Irjen Pol Farouk Muhammad. Lima saingan Sutanto itu memang cukup berat. Makbul, misalnya, selama ini dikenal sangat dekat dengan Da'i Bachtiar. Dia merupakan satu-satunya perwira tinggi (pati) Polri angkatan 1974 yang sudah bintang tiga. Nama Makbul meroket saat menjabat Kapolda Metro Jaya. Begitu sayangnya Da'i kepada Makbul, sampai-sampai dia dipromosikan menjadi Kalakhar BNN menggantikan Komjen (pur) Togar M. Sianipar. Meski dia sempat tersandung kasus penyerbuan kantor majalah Tempo, toh hal itu tak menghalangi jalan Makbul meraih bintang tiga. Saat itu, Makbul disebut-sebut sebagai anak emas yang bakal menggantikan Da'i sebagai Kapolri. Calon lain yang tak kalah berat ialah Wakapolri Komjen Pol Adang Dorodjatun. Dia merupakan angkatan 1971. Adang adalah senior Da'i di Akpol. Peluang Adang menduduki jabatan Kapolri juga patut diperhitungkan karena dia paling senior di antara calon-calon lainnya. Saat jadi Kababinkam (kepala badan pembinaan dan keamanan) Polri, Adang sukses mengamankan Pemilu 2004. Sebagai hadiahnya, Da'i mengangkatnya sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Pol (pur) Kadariyanto. Satu kandidat lagi, Komjen Pol Suyitno Landung Soedjono. Pati yang kini menjabat Kabareskrim (kepala badan reserse dan kriminal) Mabes Polri itu adalah kawan Da'i di Akpol angkatan 1972. Kabarnya, tidak lama lagi, dia akan menjabat wakil gubernur Lemhanas (jabatan yang semula diusulkan Da'i kepada Sutanto, Red). Jabatan Kabareskrim selanjutnya akan dijabat Komjen Pol Makbul Padmanegara. Dua calon lainnya adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani dan Gubernur PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) Irjen Pol Farouk Muhammad. Hingga kini, keduanya masih menyandang bintang dua. Firman adalah lulusan Akpol angkatan 1974. Sedangkan Farouk, yang terkenal sebagai pati reformis (karena berani memerintahkan mahasiswanya membuat skripsi tentang KKN di tubuh Polri, Red), merupakan teman Da'i dan Suyitno Landung angkatan 1972. Terdengar Lama Masuknya nama Sutanto dalam bursa calon Kapolri itu sebenarnya sudah terdengar cukup lama. Jauh sebelum SBY terpilih sebagai presiden (saat itu SBY masih menjadi capres Partai Demokrat). Beberapa pati Mabes Polri saat itu memprediksi jika SBY jadi presiden, maka Sutanto pasti menjabat Kapolri. Alasannya, selama ini Sutanto dekat dengan SBY. Keduanya sama-sama satu angkatan 1973. Bahkan, mereka juga sama-sama menjadi lulusan terbaik (di kesatuannya masing-masing) dan menerima penghargaan Adhy Makayasa dari Presiden Soeharto. Ketika pangkatnya masih kolonel (kini kombespol, Red), Sutanto pernah menjadi ajudan Soeharto. Naiknya Sutanto menjadi Kalakhar BNN dan kandidat Kapolri itu, bisa jadi, mengubah peta kekuatan di tubuh Polri. Bukan rahasia lagi jika selama ini Sutanto seperti orang terbuang. Setelah tak menjabat Kapolda Jatim, Sutanto "dikotak" menjadi kepala Lemdiklat. Sebuah jabatan yang tidak strategis untuk lulusan terbaik. Kurang lebih tiga tahun Sutanto menduduki jabatan tersebut. Konon, Sutanto kurang disenangi sejumlah pati di Mabes Polri. Ini disebabkan sikap tegas Sutanto terhadap beberapa tersangka yang notabene merupakan kawan dekat para pati tersebut. Alhasil, setiap ada usul mutasi pati, nama Sutanto tidak pernah dicantumkan. Namun, mantan Wakapolda Metro Jaya itu tidak pernah mengeluh. Selama menjabat kepala Lemdiklat, dia enjoy dan benar-benar menekuni pekerjaannya. Di internal kepolisian sendiri, track record Sutanto cukup baik. Dia dikenal bersih dan tegas. Ketika menjabat Kapolda Jatim dulu, ada seseorang yang ingin menghadiahi Sutanto mobil mewah. Tapi, Sutanto tidak tergiur dengan iming-iming tersebut. Bahkan, hadiah itu ditolaknya. Dia menyuruh ajudannya mengembalikan barang tersebut. "Perintah Bapak, barang ini harus dikembalikan. Beliau tidak mau menerimanya," ujar mantan ajudan Sutanto. Sikap tegas Sutanto itu sudah ditunjukkan sejak bertugas di Kapolda Sumut dan Kapolres Sidoarjo. Hingga saat ini, belum diketahui siapa di antara enam calon itu yang akan terpilih menjadi Kapolri. Yang jelas, SBY menghendaki kriteria Kapolri kali ini adalah sosok yang tegas, mumpuni, tidak korup, mampu membawa perubahan di internal Polri, dan bisa mengubah citra polisi menjadi lebih baik di masa yang akan datang. * Rizal Husen, wartawan Jawa Pos ************************************************************************ *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc ************************************************************************ *** ________________________________________________________________________ __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **