** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Membicarakan politik ekonomi negara dalam konteks pembangunan dan pertumbuhan ekonomi demi kepentingan bersama masalah kekikiran perorangan [individual] adalah pengertian abstakt yang tidak diperhitungkan, karena tidak memainkan peranan apapun dalam skala ekonomi sesuatu negara.. Tak akan terlaksana pembangunan ekonomi negara dengan jalan zakat, karena prinsip zakat didasarkan pada perasaan belaskasihan pada orang miskin. Jadi bukan didasarkan pada hak orang miskin untuk hidup layak dalam keadaan ekonomi yang terjamin. Hal ini bisa dilihat dalam sejarah negara-negara berazaskan teokratik apakah itu teokratik Hindu, Nasrani maupun Islam. Ambil saja contoh pada zaman serba canggih sekarang ini, tidak ada bukti selama ini bahwa suatu negara yang berazaskan agama dan memakai nama resmi seperti The Islamic Republik of .... Iran, Pakistan atau Sudan bisa melaksanakan pembangunan ekonomi berdasarkan zakat. Malah di The Kingdom of Saudi Arabia yang menguasai Tanah Suci masalah zakat tidak dipakai sebagai patokan untuk membangun ekonomi, tetapi hanya sebagai ritual agama, yaitu pada waktu lebaran orang miskin dikasi oleh-oleh dan pada hari Raya Idul Adha diberikan daging dari binatang yang disembelih, makanya perbaikan hidup bagi yang miskin tak pernah diangkat ketaraf yang lebih baik. Yang kaya menjadi lebih kaya lagi dan yang miskin kalau tidak lebih miskin tetap miskin. Coba perhatikan saja, yaitu pada umumnya semua penguasa negara RI telah melakukan ibadah haji, artinya apa mereka melakukan ibadah haji, apa praktek mereka dengan zakat terhadap negara? Apakah duit mereka yang ditumpuhkan lalu dizakatkan, misalnya saja dalam membantu kaum seagama yang menderita akibat bencana alam tsunami? Malah sebagai pejabat petinggi negara untuk memberi daftar kekayaan yang dimiliki saja sulitnya bukan main. Pembangunan ekonomi sesuatu negara modern didasarkan atas prinsip-prinsip lain bila dibandingkan perekonomian desa atau kota kecil pada zaman kuno alam kegelapan dan oleh karena itu negera-negera yang memakai nama resmi The Islamic Republic of Iran, Sudan, Pakistan dan malah Kerajaan Arab Saudi tidak membicarakan zakat sebagai unsur utama atau pilar dalam kemajuan dan pertumbuhan ekonomi negara. Wassalam, ----- Original Message ----- From: "dadearinto" <dadearinto@xxxxxxxxx> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> Sent: Thursday, March 24, 2005 6:36 AM Subject: [ppiindia] Dengan ZAKAT membangun Ekonomi Negara > > > > Dengan ZAKAT membangun Ekonomi Negara > > > Namun karena kebanyakan manusia bersifat kikir dan tidak adil dalam > kehidupan, maka sedekah harus diambil dari setiap orang menurut > ketentuan yang disepakati atau yang ditetapkan pemerintah. Hal ini > dikatakan pada Ayat 9/103 bahwa ALLAH mengambil sedekah, yaitu hukum > ALLAH menentukan sedekah itu harus dipungut, bukan ditunggu dan > diterima betapa adanya. Demikian pula pemungutan itu harus berlaku > menurut Ayat 9/103. Maka hendaklah ketentuan tentang sedekah demikian > dipatuhi secara wajar, tidak diiringkan dengan cercaan umpat dengki > atau dengan sifat riya membanggakan diri. Mungkin ada orang yang > jumlah sedekahnya sedikit sebanding dengan tingkat ekonominya, dan > mungkin pula ada yang banyak tersebab kaya raya, di antara semua itu > hendaklah tiada umpat puji, karena bagaimanapun, sedekah itu adalah > untuk kebaikan bersama dalam masyarakat dengan hak dan kewajiban > sebanding. > > Selengkapnya klik di bawah: > > http://www.myquran.org/forum/showthread.php?t=1829 > > wassalam > > > > > > > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **