[list_indonesia] [ppiindia] Demonstrasi Massal Memperingati Dua Tahun Invasi Militer ke Irak

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 20 Mar 2005 12:34:00 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

REFLEKSI: Jakarta tak ada demonstrasi anti perang di Irak, karena sedang 
bersiap-siap untuk berperang di Amalat?


http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/20/utama/1631735.htm

20 Maret 2005

Demonstrasi Massal Memperingati Dua Tahun Invasi Militer ke Irak 

London, Sabtu - Sejak Sabtu kemarin warga Inggris berbondong-bondong 
berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang menuntut diakhirinya pendudukan di 
Irak yang telah berlangsung dua tahun, yaitu sejak pasukan Amerika Serikat 
menginvasi Irak tanggal 19 Maret 2003 (20 Maret waktu Indonesia).

Sekitar 100.000 orang diperkirakan berkumpul di Hyde Park, London, dan mereka 
berjalan sampai Trafalgar Square. Pengamanan menjadi sangat ketat ketika para 
demonstran melintasi Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) yang dikelilingi 
barikade dari semen dan kawat berduri.

"Kami mendengar kabar akan ada serangan militer lagi ke Iran bulan Juni 
mendatang. Itu berarti demonstrasi ini menjadi penting. Apalagi Inggris sendiri 
akan menghadapi pemilu beberapa pekan lagi sehingga penting bagi rakyat untuk 
menyampaikan sentimen antiperang," demikian imbauan Stop War Coalition, 
organisasi yang mengelola aksi tersebut.

Pencalonan orang nomor dua Pentagon, Paul Wolfowitz, sebagai Presiden Bank 
Dunia juga menjadi pendorong munculnya demonstrasi itu. "Tadinya kami berharap 
pemerintahan (George Walker-Red) Bush akan menunjukkan sedikit kerendahan hati 
setelah terjadinya kehancuran dan pendudukan di Irak. Namun, pencalonan 
Wolfowitz, tokoh yang dikenal sebagai arsitek utama perang Irak, akan membuat 
berang orang-orang yang memiliki hati nurani," kata Lindsey German, juru bicara 
gabungan organisasi antiperang.

Anggota Parlemen Inggris, George Galloway, menilai, kehadiran ratusan ribu 
warga dalam aksi ini menunjukkan bahwa masih terdapat penentangan yang masif 
terhadap keterlibatan Inggris di Irak.

"Demonstrasi ini akan membentuk semacam latar bagi pemilu 5 Mei mendatang, dan 
kami tidak akan berhenti berjuang sampai Perdana Menteri (Tony Blair-Red) 
menarik pasukan Inggris dari Irak," katanya.

Selain di Inggris, demonstrasi juga terjadi di Istanbul, Turki, yang diikuti 
sekitar 15.000 orang. Aksi serupa juga terjadi di kota-kota besar Eropa 
lainnya, seperti di Stockholm, Roma, dan Oslo. Di Spanyol, demonstrasi terjadi 
di beberapa kota, di antaranya di Madrid, Barcelona, dan Basque.

Tetap percaya diri

Berbeda suasana di jalanan Inggris, berbeda pula suasana di Gedung Putih, AS. 
Dalam pidato radio mingguannya, Presiden George Walker Bush kembali membela 
invasi militer AS ke Irak, yang dinilainya "telah memberi inspirasi gerakan 
reformasi menuju demokrasi di Timur Tengah".

"Karena aksi-aksi kita, kebebasan sekarang mengakar di Irak dan rakyat Amerika 
kini menjadi lebih aman," kata Bush, yang kini menyatakan bahwa ancaman dari 
Saddam Hussein merupakan alasannya untuk berperang ke Irak.

Sayangnya, Bush sama sekali tak menyebut soal persenjataan pemusnah massal 
ataupun timbunan persenjataan biologi dan kimiawi yang dimiliki rezim Saddam, 
yang awalnya dijadikan alasan utama mengapa AS harus menginvasi Irak. Namun, 
sampai kini jejak senjata pemusnah massal itu tak pernah ditemukan.

"Di hari ini dua tahun lalu, kami melancarkan Operation Iraqi Freedom untuk 
melucuti sebuah rezim yang brutal dan membebaskan rakyatnya serta melindungi 
dunia dari ancaman bahaya yang besar," kata Bush.

Di saat yang bersamaan di Irak, sedikitnya tujuh warga Irak tewas dan tiga 
lainnya dalam kondisi kritis ketika sebuah bom meledak di wilayah Kirkuk, Sabtu 
kemarin. Ironisnya, mereka yang tewas ini sedang melakukan upacara pemakaman 
bagi korban yang tewas akibat ledakan bom sehari sebelumnya.

Sebelum terjadi ledakan di tempat pemakaman, para gerilyawan bersenjata 
menembak lebih dulu dua polisi yang sedang berangkat kerja ke Kirkuk. Barulah 
setelah itu mereka mengebom kerumunan di upacara pemakaman.

Masih di hari Sabtu, sejumlah ledakan juga terjadi di sekitar Sungai Tigris, 
hanya beberapa meter dari wilayah Zona Hijau. Seorang penyerang meledakkan 
mobil yang dikendarainya ke arah patroli militer AS di Jalan Raya Ramadi, yang 
dikenal sebagai "Segitiga Sunni".

Menurut juru bicara militer AS, mobil tersebut meledak lebih dini sebelum 
mencapai konvoi patroli militer.

Penarikan pasukan

Dua tahun setelah invasi militer ke Irak, negara-negara "Eropa Baru" (istilah 
yang digunakan Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld bagi negara-negara di 
Eropa yang mendukung perang Irak) satu demi satu mulai menarik dukungannya.

Para sekutu AS, yang kebanyakan berasal dari Eropa bagian tengah dan timur, itu 
secara bertahap ataupun menyeluruh mulai menarik pasukannya dari Irak.

Bahkan Bulgaria, negara yang merancang dukungan negara-negara Eropa Timur untuk 
mendukung kebijakan AS di Irak, hari Kamis lalu mengumumkan akan mengurangi 
personel pasukannya pada bulan Juni.

Latvia telah lebih dulu menarik pasukannya pada bulan November, sedangkan 
Hongaria telah menarik seluruh personel pasukannya yang berjumlah 300 orang. 
Polandia telah mengurangi jumlah tentaranya dari 2.400 menjadi 1.700.

Italia telah mengumumkan akan mengurangi pasukannya secara bertahap pada bulan 
September 2005. Meskipun Perdana Menteri Silvio Berlusconi kemudian 
"mengklarifikasi" pernyataannya sendiri, hal itu mengisyaratkan kesulitan 
Berlusconi meredam tuntutan rakyat yang menginginkan pasukan Italia segera 
ditarik mundur.

Demikian juga dengan Hongaria, kini 54 persen rakyatnya mendukung penarikan 
segera pasukannya dan hanya 19 persen yang berpendapat sebaliknya.

Sejumlah analis mengatakan, penarikan dukungan itu dikarenakan Washington "tak 
memedulikan" partisipasi mereka. Bush tidak memberikan kompensasi memadai atas 
upaya negara-negara ini yang telah mengambil risiko melawan mayoritas opini 
publik yang menentang pengiriman pasukan ke Irak.

Bukan hanya itu, meskipun sudah puluhan personel pasukan "Eropa Baru" mati di 
medan perang Irak, warga negara mereka tetap diperlakukan sebagai warga kelas 
dua oleh AS, termasuk, antara lain, dalam pengurusan visa untuk masuk ke AS. 
(AP/AFP


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Demonstrasi Massal Memperingati Dua Tahun Invasi Militer ke Irak