[list_indonesia] [ppiindia] Delapan Puluh Persen Sarana Pendidikan di Simeulu Hancur

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: "sadar" <SADAR@xxxxxxxxxxxxxx>, "cari" <cari@xxxxxxxxxxxxxxx>, "Koran Sastra" <koran-sastra@xxxxxxxxxxxxxxx>, "nasional-list" <nasional-list@xxxxxxxxxxxxxxx>, <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>, <proletar@xxxxxxxxxxxxxxx>, "batam-society@xxxxxxxxxxxxxxx"@freelists.org, "masariku@xxxxxxxxxxxxxxx"@freelists.org
  • Date: Thu, 10 Mar 2005 12:41:34 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.gatra.com/artikel.php?id=82586

Delapan Puluh Persen Sarana Pendidikan di Simeulu Hancur

Banda Aceh, 10 Maret 2005 16:36
Sebuah tim dari Badan PBB yang membidangi anak-anak (UNICEF) mendapati sekitar 
80 persen sarana pendidikan di wilayah Kabupaten Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh 
Darussalam (NAD) rusak akibat bencana gempa bumi dan tsunami, 26 Desember 2004.

Staf penerangan UNICEF, Lely Djauhari, kepada pers di Banda Aceh, Kamis, 
mengatakan kerusakan sarana pendidikan di wilayah kepulauan itu diketahui 
melalui suatu pengkajian yang dilakukannya setelah bencana tsunami meluluh 
lantakkan sebagian wilayah pesisir barat Aceh.

Pulau Simeulue yang berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat gempa yang 
berkekuatan 8,9 pada skala Richter yang disusul dengan bencana tsunami 
dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah, termasuk hancurnya sekitar 80 
persen bangunan sekolah.

Untuk menbantu kelancaran kegiatan belajar dan mengajar di kawasan Pulau 
Simeulue, Pihak UNICEF menirimkan 350 paket peralatan sekolah dan bahan 
pendidikan lainnya ke wilayah kepulauan itu dan sampai kini sebanyak 27.000 
pelajar telah menerima bahan pendidikan dasar untuk kebutuhan selama satu bulan.

"UNICEF bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk memulai kehadiran 
permanen di pulau tersebut," jelas Lely.

Dia mnambahkan, dalam jangka waktu 2,5 bulan pasca terjadinya musibah bencana 
alam di Aceh, UNICEF telah menyediakan bahan pendidikan dasar bagi 240.000 anak 
sekolah dasar selama satu bulan. Sementara itu, berdasarkan data terakhir yang 
dikumpulkan UNICEF, terdapat sebanyak 2.499 guru permanen yang meninggal dunia 
dalam bencana alam tsunami. Jumlah ini lebih besar dari perkiraan awal sebesar 
600 jiwa guru.

"Kami juga memperoleh data terakhir jumlah anak-anak yang mengikuti pelayanan 
di 17 pusat anak yakni sebanyak 8.316 anak dari sekitar 50 ribu jiwa pengungsi 
di enam kabupaten di seluruh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam," katanya. [TMA, 
Ant] 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Delapan Puluh Persen Sarana Pendidikan di Simeulu Hancur