[list_indonesia] [ppiindia] BBM dan Diversifikasi Energi

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 13 Mar 2005 23:59:27 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

            Suara Karya

            BBM dan Diversifikasi Energi
            Oleh Nurhadi 


            Senin, (14-03-'05)
            Sejak awal Maret lalu, pemerintah SBY-JK (Susilo Bambang Yudhoyono 
- Jusuf Kalla) secara resmi memberlakukan kebijakan kenaikan harga BBM (bahan 
bakar minyak). Inilah sebuah kebijakan tidak populis sekaligus dilematis, 
mengingat telah bertahun-tahun masyarakat kita telah "dininabobokan" dengan 
berbagai kebijakan semu yang seolah-olah menguntungkan rakyat. 

            Yang jelas, harga BBM mau tidak akan tetap naik secara linear 
seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi minyak bumi dunia. Yang harus 
dipahami oleh masyarakat luas, subsidi harga BBM yang selama ini diberlakukan 
oleh pemerintah telah memakan alokasi dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja 
Negara) yang cukup besar. Selama berlangsungnya krisis moneter yang dimulai 
pada trisemester awal tahun 1997, alokasi subsidi untuk BBM terus membengkak 
mencapai lebih dari seperempat dari keseluruhan dana belanja negara pada pada 
tahun anggaran 2000. 

            Langkah untuk mengurangi subsidi secara bertahap telah dilakukan 
dengan tujuan mengurangi ketergantungan yang terlalu besar dalam penyediaan 
energi dalam negeri. Meskipun dalam tataran masyarakat sendiri, gejolak untuk 
menolak kebijakan tersebut menggelinding bagai bola salju, namun pemerintah 
tetap bergeming. 

            Naiknya harga BBM makin menyadarkan masyarakat untuk menggunakan 
minyak bumi secara bijak, efektif dan efisien. Cadangan minyak bumi yang makin 
menipis harusnya menjadi pemikiran untuk mencari serta mengelola sumber energi 
lain untuk diberdayakan secara optimal. Di saat harga BBM melambung tinggi, 
penggunaan energi alternatif bisa menjadi sebuah pilihan baru bagi masyarakt 
luas untuk menentukan sumber energi yang digunakan dengan didasarkan pada 
kondisi ekonomi masing-masing. 

            Diversifikasi artinya menurunkan ketergantungan hanya pada beberapa 
sumber energi (minyak dan gas) dan kemudian menggantikan itu dengan sumber yang 
lain. Usaha ini antara lain bisa dilakukan dengan mengembangkan sumber-sumber 
alternatif seperti energi matahari, angin, biomass, tenaga panas bumi, tenaga 
air dan tenaga nuklir. 

            Secara tradisional pertimbangan terhadap penggunaan energi umumnya 
dilakukan dengan melihat harga yang termurah. Namun, setelah munculnya 
kesadaran masyarakat dunia untuk suatu bentuk dunia yang bersih lingkungan dan 
terciptanya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) maka 
faktor harga murah saja sudah tidak menjadi populer lagi. 

            Sumber Energi Alternatif


            Teknologi nuklir, misalnya, sejak lama telah digunakan di 
negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Prancis, dan lain-lain. Prancis 
sendiri menggunakan 76,4% dari sumber energinya berasal dari energi nuklir. 
Secara keseluruhan 15% dari tenaga pembangkit listrik yang digunakan adalah 
dari tenaga nuklir. Hal ini berarti teknologi nuklir telah teruji dapat 
digunakan sebagai sumber penghasil tenaga listrik yang andal dan aman. 

            Sayangnya, secara teknologi maupun sosial-psikologi masyarakat 
Indonesia belum siap untuk menggunakan tenaga nuklir. Rencana pembangunan PLTN 
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Pulau Madura yang sempat mencuat, 
beberapa waktu lalu, hanya terbatas sebagai wacana belaka, belum ada realisasi 
yang riil di lapangan. 

            Indonesia yang kaya dengan khazanah kelautannya menyimpan energi 
air laut (ombak dan angin) yang tak ternilai harganya. Tenaga gelombang air 
laut dengan fenomena pergeseran pasang dan surutnya bisa menghasilkan tenaga 
listrik yang cukup besar. Sebuah penelitian dari Ridwan G (1997) memperlihatkan 
bahwa pantai selatan Pulau Jawa menyimpan potensi gelombang laut yang bisa 
dipakai menghasilkan tenaga listrik beberapa kilowatt. 

            Etanol dan bio-diesel bisa menjadi alternatif sumber energi di 
bidang transportasi. Keduanya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan. 
Etanol dengan konsentrasi lebih dari 95% dapat di jadikan bahan bakar pada 
kendaraan bermotor. Penggunaannya dapat digunakan secara sendiri atau dijadikan 
campuran dengan bensin atau minyak solar. Penggunaan bahan campuran etanol dan 
bensin (gasohol) dengan komposisi di bawah 20:80 tidak memerlukan modifikasi 
sistem pembakaran. 

            Sumber bahan baku etanol bermacam-macam. Semua bagian tumbuhan yang 
berkabohidrat bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan etanol. Setiap satu ton 
singkong dapat menghasilkan anatra 172-194 liter etanol 100%. (Adam and Flynn, 
1982). Padahal rata-rata produktivitas tanaman singkong sekitar 12 ton per 
hektar (BPS), sehingga dalam satu tahun ada 2.150 liter etanol yang dihasilkan 
oleh satu hektar kebun singkong. Bukankah ini potensi yang luar biasa? 

            Bio-diesel merupakan jenis bio energi lainnya yang diperoleh dari 
minyak nabati. Campuran bio-diesel dan minyak diesel dengan komposisi 50-50 
dapat digunakan langsung pada mesin diesel tanpa harus memodifikasi. Setiap 100 
pound minyak nabati dapat menghasilkan 100 pound bio diesel. (Lihat 
www.biodiesel.org). Dengan produksi minyak kelapa sawit - sebagai sumber minyak 
nabati - yang melimpah, potensi untuk mengembangkan bio-diesel terbuka lebar. 

            Energi tenaga matahari bisa menjadi sumber alternatif lainnya. 
Posisi Indonesia yang berada di jalur Katulistiwa merupakan anugerah yang tiada 
tara. Bayangkan, secara penuh 12 jam setiap jengkal tanah di negeri ini 
memperoleh hangatnya sinar matahari. Contoh nyata penggunaan energi matahari 
adalah dengan mengubahnya menjadi energi listrik. Di mana, solar cell converter 
akan mengubah partikel-partikel kimia menjadi listrik. Di beberapa daerah 
terpencil di mana listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) belum 
terjangkau, keberadaan solar cell bisa menjadi alternatif sumber energi 
ketimbang menggunakan minyak tanah untuk menyalakan alat penerangan. Meskipun 
untuk konsumsi rumah tangga, ukuran solar cell hanya menghasilkan listrik 
beberapa puluh watt, namun cukup efektif dan efesien bila didasarkan dari sudut 
ekonomi. 

            Masih banyak sumber energi alternatif lainnya yang bisa 
didayagunakan secara optimal. Pemerintah harus berani membuat sebuah regulasi 
yang berisi tentang aturan, standarisasi serta penggunaan energi yang tepat 
guna. Teknologi yang digunakan haruslah teknologi yang menghasilkan pengganti 
minyak, sebagaimana minyak adalah energi yang tidak terbarukan. Teknologi yang 
mendukung penyediaan energi yang lestari (sustainable energy supply). Teknologi 
energi yang bersih dan efisien untuk mendukung pelestarian lingkungan. 

            Lembaga-lembaga terkait semisal Direktorat Jenderal Listrik dan 
Pengembangan Energi (DJLPE), Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (DJ 
Migas), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Badan Pengkajian dan Penerapan 
Teknologi (BPPT), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal), Badan Pusat 
Statistik Nasional (BPS), PT PLN (Persero) dan Universitas-universitas harus 
bekerjasama menentukan program, kebijakan, penggunaan serta re-sourcing energi 
untuk jangka panjang. 

            Kebijakan energi harus diarahkan untuk semakin mengurangi pemakaian 
energi yang tak terbarukan dan meningkatkan penggunaan energi yang terbarukan. 
Untuk memenuhi kebutuhan energi penduduk di masa mendatang maka mau tidak mau 
pengembangan sumber energi berupa gas, biomasa, dan air harus ditingkatkan pada 
tingkat tertentu. *** 

            (Penulis adalah mahasiswa semester akhir Jurusan Teknik Fisika ITS 
Surabaya,
            aktif sebagai Koordinator Kelompok Studi Mahasiswa Madania, 
Surabaya).  
     
     


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] BBM dan Diversifikasi Energi