** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.indomedia.com/bpost/032005/12/nusantara/nusa1.htm Sabtu, 12 Maret 2005 01:14:04 Awas! Bom Di Mangga Dua Jakarta, BPost Pemerintah Amerika Serikat (AS) melontarkan peringatan keras terhadap warga negaranya yang tinggal di Jakarta agar menjauhi kawasan perbelanjaan Mangga Dua di Jakarta Utara, antara 11-14 Maret 2005. Menurut informasi bawah tanah yang diterima intelijen AS, kawasan tersebut menjadi incaran teroris. "Kedubes AS dan Konsul Jenderal AS menyadari kemungkinan serangan bom terhadap Gedung World Trade Center (WTC) di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara," demikian peringatan yang dilontarkan pemerintahan Presiden George W Bush lewat situs resmi Kedubes AS di Jakarta www.usembassyjakarta.org, Jumat (11/5). Pemerintah AS meminta warganya agar tidak mendekati kawasan tersebut untuk alasan apapun, baik itu jalan-jalan berbelanja atau hanya sekedar melintasi kawasan yang cukup terkenal sebagai pusat bisnis cukup megah. "Warga negara Amerika sebaiknya menghindari kawasan seputar WTC Mangga Dua yang berada di perempatan Jalan Gunung Sahari dan Jalan Mangga Dua Raya," demikian warning dalam situs berbahasa Inggris tersebut. Kedubes AS di Jakarta mempersilakan warganya untuk menghubungi pihak Kedubes apabila menemui tanda-tanda yang memperjelas ke arah pemboman. Markas Kedubes AS berada di Jl Medan Merdeka Selatan No 4-5 Jakarta dengan layanan telepon 24 jam. Peringatan dari pemerintah AS itu dibubuhi kop resmi bertuliskan US Embassy Warden Message tertanggal 11 Maret 2005. Catatan BPost, situs Kedubes AS memang sering diprotes oleh pemerintah RI karena sering melansir peringatan-peringatan yang dianggap merugikan Indonesia. Yang paling sering adalah pemuatan materi travel warning (larangan bepergian) bagi warga AS ke tempat-tempat tertentu di Indonesia. Biasanya, peringatan itu muncul tak lama setelah mencuat aksi pemboman, seperti Bom Bali, Bom Kedubes Australia, Bom Hotel JW Marriot dan lain-lain Pengamat intelijen asal Bandung Dynno Cressbon menilai, sebenarnya sinyalemen tersebut muncul sejak dua minggu sebelum vonis terhadap Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dijatuhkan. Intelijen Barat menduga akan ada ketidakpuasan dari pendukung Abu bakar Ba'asyir, lalu melahirkan skenario teror. "Yang saya dengar itu ada skenario teror, tetapi tidak disebutkan ada rencana teror dalam pengertian pengeboman, tetapi ada kekacauan," kata Dynno kepada harian ini, kemarin. Sinyalemen kedua, ada hubungannya dengan konflik yang terjadi di simpul-simpul kekerasan etnis Maluku yang pecah ketika kasus Basri Sangaji disidangkan. "Hal itulah yang dianggap akan melahirkan ketegangan di pengadilan berikutnya yang akan digelar Selasa depan di Polres Jakarta Selatan," paparnya. Dulu menurut sejumlah analisis intelijen Amerika, kawasan Glodok, Gunung Sahari dan sekitarnya dianggap sebagai tempat meletusnya kerusuhan Ambon. "Mereka sudah membuat early warning jauh-jauh hari. Pertama, akan terjadi kerusuhan etnis melibatkan pemuda-pemuda Maluku menyangkut kasusnya Basri Sangaji di PN Jakarta Selatan dan implikasi pasca penetapan vonis terhadap Abu Bakar Ba'asyir," tambah Dynno sambil menambahkan bahwa dalam analisis intelijen itu tak disebutkan akan adanya peledakan. JBP/bec/abs ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **