** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/24/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Tajuk Rencana Angka Kelahiran Belum Ideal SEMENJAK negara kita melaksanakan program keluarga berencana (KB) tahun 1970-an, terjadi perubahan nilai yang sangat besar. Bila sebelumnya masyarakat berkeyakinan: banyak anak banyak rezeki, program KB membalikkannya: sedikit anak banyak rezeki. Artinya, jumlah anak yang terbatas memungkinkan orangtua dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan sang anak. Pada gilirannya, lahirlah manusia bermutu yang mampu mencari rezeki (pendapatan) lebih banyak. Setelah sekitar 35 tahun program itu diluncurkan, kita bertanya, apa kabar program KB sekarang? Menarik pernyataan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Sumarjati Arjoso SKM dalam Rapat Keluarga Berencana Nasional, di Jakarta, Selasa (22/3). Ternyata program itu belum sepenuhnya sukses. Apa ukurannya? Angka ideal kelahiran, yaitu 2,1 anak per wanita belum terwujud. BKKBN baru mencapai angka 2,6 anak per wanita. Tampaknya kesadaran untuk mengikuti program KB erat kaitannya dengan status pendidikan dan ekonomi. Makin rendah statusnya, makin rendah pula keikutsertaan masyarakat mengikuti program itu. Sebaliknya, makin tinggi status pendidikan dan ekonomi, makin besar pula kesadaran untuk mengikuti program tersebut. Masyarakat yang berpendidikan rendah dan miskin cenderung memiliki tingkat kelahiran lebih tinggi. KRISIS ekonomi berkepanjangan dan terakhir kenaikan harga bahan bakar minyak yang telah memicu naiknya harga bahan kebutuhan sudah pasti akan membuat jumlah masyarakat miskin bertambah. Memang pemerintah menjanjikan dana kompensasi, namun masih harus dilihat sejauh mana dana kompensasi bisa mengangkat status pendidikan dan ekonomi masyarakat. Jumlah penduduk Indonesia yang telah mencapai 220 juta jiwa bukanlah angka kecil. Jumlah sebesar itu bisa menjadi beban. Karena itu, program KB yang telah berlangsung selama ini hendaknya tidak mengendur. Untuk mencapai angka kelahiran ideal 2,1 anak per wanita, jumlah akseptor KB perlu ditingkatkan satu persen setiap tahun agar terjadi keseimbangan jumlah penduduk. Bila setiap tahun terjadi pertambahan jumlah penduduk 3 juta jiwa dan tidak disertai peningkatan kualitas, di masa depan Indonesia menghadapi berbagai masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan. Permasalahannya di lapangan, kata Sumarjati, pemakaian kontrasepsi, baik antarwilayah maupun antartingkat sosial ekonomi masih terjadi perbedaan yang mencolok. Karena itu dibutuhkan pemerataan pelayanan KB. Selain belum merata, di tengah masyarakat masih ada sekitar 8,6 persen pasangan yang berkeinginan mengikuti program KB namun belum mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya. INFORMASI tentang perencanaan kehamilan dan kelahiran juga masih perlu ditingkatkan. Pasalnya, masih banyak wanita berusia kurang dari 20 tahun sudah melahirkan atau perempuan berusia di atas 34 tahun masih melahirkan. Demikian pula, jumlah dan jarak kehamilan masih banyak yang belum memenuhi kaidah kesehatan reproduksi. Sementara itu juga keikutsertaan pria dalam KB masih sangat rendah. Kita menyadari, jika kita gagal melaksanakan program KB, kita menghadapi permasalahan pembangunan sumber daya manusia. Permasalahan dan tantangan itu, antara lain jumlah penduduk usia remaja yang makin banyak. -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 24/3/0 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **