[list_indonesia] [ppiindia] Anggota DPR Mogok Makan [Kecewa keputusan paripurna soal BBM]

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 21 Mar 2005 23:52:27 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Harian Komentar,  22 March 2005 


Kecewa keputusan paripurna soal BBM

Anggota DPR Mogok Makan 


Jacobus Kamarlo Mayong Padang, Sekretaris F-PDIP melakukan aksi mogok makan 
karena kecewa atas sikap DPR yang tidak tegas menolak kenaikan harga BBM. Aksi 
mogok makan terhitung dimulai Senin (21/03) kemarin, hingga harga BBM 
diturunkan.
"Sebagian besar anggota ter-nyata tidak bisa menjaga ama-nah rakyat. Ini adalah 
sikap pribadi dan fraksi juga belum tahu aksi saya ini," kata pria yang akrab 
dipanggil Kobo ini di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/03). 
"Saya heran masa anggota ti-dak punya pendirian. Kalau memang tidak percaya 
saya mogok makan silakan jagai saya," tantangnya. Pria yang juga Wakil Sekjen 
PDIP ini di-ketahui menderita penyakit maag. Saat ini, Kobo sedang menderita 
flu berat. Kemana-mana dirinya memakai masker.
"Kenaikan BBM ini juga bu-kan domain pemerintah saja karena kebijakan ini juga 
me-nyengsarakan rakyat," imbuh-nya. Dia mengakui sampai saat ini masih mencari 
tempat un-tuk melakukan aksinya tese-but.
"Saya mintanya di ruang pari-purna tetapi sampai sekarang belum dapat tempat," 
ungkap Kobo yang sejak subuh kema-rin belum memasukkan secuil makanan apapun. 
Rapat pari-purna DPR memutuskan pe-merintah perlu meninjau Per-aturan Presiden 
No 22 Tahun 2005 tentang Kenaikan Harga BBM melalui APBN Perubahan bersama DPR. 
Seperti diketahui, kemarin, DPR sudah mengambil kepu-tusan bahwa kenaikan harga 
BBM akan ditinjau kembali me-lalui pembahasan APBN-P (APBN Perubahan). 
Keputusan DPR ini sama saja dengan me-nerima kenaikan harga BBM. 
Keputusan DPR ini diambil dalam rapat paripurna Senin (21/03). Hasil voting, 
297 sua-ra memilih opsi kelima ini. Opsi kelima ini berisikan peme-rintah perlu 
meninjau kembali Peraturan Presiden (Perpres) No 22 Tahun 2005 tentang Kenaikan 
Harga BBM melalui pembahasan APBN-P 2005 bersama DPR.
Para pemilih opsi ini adalah para anggota Fraksi Partai Golkar (F-PG), Fraksi 
PPP (F-PPP), Fraksi Partai Demokrat (F-PD), Fraksi PKS (F-PKS), Fraksi Bintang 
Pelopor Demo-krasi (F-PBD), dan Fraksi Par-tai Bintang Reformasi (F-PBR).
Dari hasil voting, tidak ada satu pun anggota DPR yang me-milih opsi kedua, 
menolak ke-naikan harga BBM. Sementara itu, hanya 56 anggota DPR yang memilih 
opsi keempat, yaitu menolak Peraturan Pre-siden 22/2005 tentang Penca-butan 
Subsidi BBM dan mem-beri kesempatan kepada peme-rintah untuk membahas ulang 
melalui alat-alat kelengkapan DPR. Opsi keempat ini dipilih oleh para anggota 
Fraksi PAN (F-PAN) dan anggota Fraksi PDS (F-PDS). 
Tjatur Sapto Edi, anggota F-PAN mengaku, fraksinya su-dah berjuang untuk 
menolak kenaikan harga BBM. "Kita sudah berjuang sampai titik darah 
penghabisan. Tapi, ternyata fraksi-fraksi lain lebih memilih opsi yang lain. 
Jadi, sekarang jelas, mana fraksi yang pro-rakyat dan mana yang tidak," kata 
Tjatur.
Selanjutnya Tjatur memper-tanyakan sikap para fraksi yang semula menolak 
kenai-kan harga BBM, tapi ternyata bersikap lain. "Dulu ada fraksi yang menolak 
kenaikan harga BBM, tapi ternyata sekarang berpendapat lain. Bila F-PDIP maupun 
F-KB ikut voting, ke-kuatan penolak BBM tetap saja kalah," kata dia. 
Saat ini, kata Tjatur, sudah habis sudah perjuangan di DPR untuk menolak 
kenaikan harga BBM. "Dengan dipilih-nya opsi kelima ini, maka ini sama saja DPR 
menerima ke-naikan harga BBM," ungkap anggota Komisi VII ini. Dalam pembahasan 
APBN-P nanti, kata dia, masalah kenaikan harga BBM sudah tidak akan lagi 
dibicarakan. "Yang akan dibahas nantinya adalah relo-kasi kompensasi BBM. Sudah 
tidak ada upaya lagi di DPR un-tuk menolak kenaikan harga BBM," ujarnya. 
Untuk diketahui, lima opsi yang divoting adalah, pertama, DPR menyerahkan 
pembaha-san kenaikan harga BBM pada alat-alat kelengkapan DPR yai-tu Komisi 
VII, XI, dan Panitia Anggaran. Kedua, DPR meno-lak kenaikan harga BBM. Keti-ga, 
DPR memahami kenaikan harga BBM. Keempat, DPR menolak Peraturan Presiden 
22/2005 tentang Pencabutan Subsidi BBM dan memberi ke-sempatan kepada 
pemerintah untuk membahas ulang melalui alat-alat kelengkapan DPR. Kelima, DPR 
berpendapat agar pemerintah meninjau ulang kenaikan harga BBM melalui 
pembahasan APBN Perubahan 2005.(zal/dtc)  

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Anggota DPR Mogok Makan [Kecewa keputusan paripurna soal BBM]