** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Harian Komentar, 22 March 2005 Kecewa keputusan paripurna soal BBM Anggota DPR Mogok Makan Jacobus Kamarlo Mayong Padang, Sekretaris F-PDIP melakukan aksi mogok makan karena kecewa atas sikap DPR yang tidak tegas menolak kenaikan harga BBM. Aksi mogok makan terhitung dimulai Senin (21/03) kemarin, hingga harga BBM diturunkan. "Sebagian besar anggota ter-nyata tidak bisa menjaga ama-nah rakyat. Ini adalah sikap pribadi dan fraksi juga belum tahu aksi saya ini," kata pria yang akrab dipanggil Kobo ini di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/03). "Saya heran masa anggota ti-dak punya pendirian. Kalau memang tidak percaya saya mogok makan silakan jagai saya," tantangnya. Pria yang juga Wakil Sekjen PDIP ini di-ketahui menderita penyakit maag. Saat ini, Kobo sedang menderita flu berat. Kemana-mana dirinya memakai masker. "Kenaikan BBM ini juga bu-kan domain pemerintah saja karena kebijakan ini juga me-nyengsarakan rakyat," imbuh-nya. Dia mengakui sampai saat ini masih mencari tempat un-tuk melakukan aksinya tese-but. "Saya mintanya di ruang pari-purna tetapi sampai sekarang belum dapat tempat," ungkap Kobo yang sejak subuh kema-rin belum memasukkan secuil makanan apapun. Rapat pari-purna DPR memutuskan pe-merintah perlu meninjau Per-aturan Presiden No 22 Tahun 2005 tentang Kenaikan Harga BBM melalui APBN Perubahan bersama DPR. Seperti diketahui, kemarin, DPR sudah mengambil kepu-tusan bahwa kenaikan harga BBM akan ditinjau kembali me-lalui pembahasan APBN-P (APBN Perubahan). Keputusan DPR ini sama saja dengan me-nerima kenaikan harga BBM. Keputusan DPR ini diambil dalam rapat paripurna Senin (21/03). Hasil voting, 297 sua-ra memilih opsi kelima ini. Opsi kelima ini berisikan peme-rintah perlu meninjau kembali Peraturan Presiden (Perpres) No 22 Tahun 2005 tentang Kenaikan Harga BBM melalui pembahasan APBN-P 2005 bersama DPR. Para pemilih opsi ini adalah para anggota Fraksi Partai Golkar (F-PG), Fraksi PPP (F-PPP), Fraksi Partai Demokrat (F-PD), Fraksi PKS (F-PKS), Fraksi Bintang Pelopor Demo-krasi (F-PBD), dan Fraksi Par-tai Bintang Reformasi (F-PBR). Dari hasil voting, tidak ada satu pun anggota DPR yang me-milih opsi kedua, menolak ke-naikan harga BBM. Sementara itu, hanya 56 anggota DPR yang memilih opsi keempat, yaitu menolak Peraturan Pre-siden 22/2005 tentang Penca-butan Subsidi BBM dan mem-beri kesempatan kepada peme-rintah untuk membahas ulang melalui alat-alat kelengkapan DPR. Opsi keempat ini dipilih oleh para anggota Fraksi PAN (F-PAN) dan anggota Fraksi PDS (F-PDS). Tjatur Sapto Edi, anggota F-PAN mengaku, fraksinya su-dah berjuang untuk menolak kenaikan harga BBM. "Kita sudah berjuang sampai titik darah penghabisan. Tapi, ternyata fraksi-fraksi lain lebih memilih opsi yang lain. Jadi, sekarang jelas, mana fraksi yang pro-rakyat dan mana yang tidak," kata Tjatur. Selanjutnya Tjatur memper-tanyakan sikap para fraksi yang semula menolak kenai-kan harga BBM, tapi ternyata bersikap lain. "Dulu ada fraksi yang menolak kenaikan harga BBM, tapi ternyata sekarang berpendapat lain. Bila F-PDIP maupun F-KB ikut voting, ke-kuatan penolak BBM tetap saja kalah," kata dia. Saat ini, kata Tjatur, sudah habis sudah perjuangan di DPR untuk menolak kenaikan harga BBM. "Dengan dipilih-nya opsi kelima ini, maka ini sama saja DPR menerima ke-naikan harga BBM," ungkap anggota Komisi VII ini. Dalam pembahasan APBN-P nanti, kata dia, masalah kenaikan harga BBM sudah tidak akan lagi dibicarakan. "Yang akan dibahas nantinya adalah relo-kasi kompensasi BBM. Sudah tidak ada upaya lagi di DPR un-tuk menolak kenaikan harga BBM," ujarnya. Untuk diketahui, lima opsi yang divoting adalah, pertama, DPR menyerahkan pembaha-san kenaikan harga BBM pada alat-alat kelengkapan DPR yai-tu Komisi VII, XI, dan Panitia Anggaran. Kedua, DPR meno-lak kenaikan harga BBM. Keti-ga, DPR memahami kenaikan harga BBM. Keempat, DPR menolak Peraturan Presiden 22/2005 tentang Pencabutan Subsidi BBM dan memberi ke-sempatan kepada pemerintah untuk membahas ulang melalui alat-alat kelengkapan DPR. Kelima, DPR berpendapat agar pemerintah meninjau ulang kenaikan harga BBM melalui pembahasan APBN Perubahan 2005.(zal/dtc) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **