[list_indonesia] [ppiindia] Ambalat, sungguh penting menjadi kuat

  • From: Taruna Ikrar <dr_ikrar_mfar@xxxxxxxxx>
  • To: Group mombushog2g angkatan2003 <monbushog2g03@xxxxxxxxxxxxxxx>, Group ppi jepang <ppi-jepang@xxxxxxxxxxxxxxx>, Group ppiindia India <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>, Group Alumni Unhas <alumni-unhas@xxxxxxxxxxxxxxx>, Group Luarnegeri berdiskusi <luarnegeriberdiskusi@xxxxxxxxxxxxxxx>, Group Forum Pembaca Kompas <forum-pembaca-kompas@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 20 Mar 2005 12:36:56 +0000 (GMT)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

   20 Maret 2005  21:33:50Home | About Us| Koran| Arsip| BERITA UTAMA EKONO=
MI SYARIAH EKONOMI/BISNIS ELEKTRONIKA GERAI GRIYA HIBURAN HORISON HUKUM IPT=
EK DAN KESEHATAN KALAM JABAR KALAM JADEBOTABEK KELUARGA KESEHATAN KEUANGAN =
KORCIL LUAR NEGERI NASIONAL OLAHRAGA PROPERTI PUSTAKA SASTRA SELULER SUPLEM=
EN TELEKOMUNIKASI WANITA  Koran  =BB Resonansi Jumat, 18 Maret 2005

Ambalat=20
(Sungguh Penting Menjadi Kuat)=20
Oleh : Zaim Uchrowi=20


Sekadar menjadi sosok baik, dalam kehidupan ini, tidaklah cukup. Tak hanya =
menjadi baik, kita juga perlu menjadi kuat. Istilah ''kita'' dapat berarti =
pribadi-pribadi, dapat pula berarti komunitas, masyarakat, bahkan juga bang=
sa. Kasus Ambalat itu mengingatkan kita pada rumus lama kekuasaan: kuatlah =
yang mengundang rasa segan. Lemah hanya akan mengundang penistaan. Bukan ha=
nya dari lawan. Penistaan terkadang juga dari sahabat sendiri. Itulah yang =
kini terjadi di Ambalat.

Sebelum ambruk diterpa krisis moneter 1998, kita adalah bangsa kuat. Setida=
knya begitu anggapan orang-orang luar, termasuk negara-negara tetangga. Pem=
impin kuat seperti Lee Kuan Yew serta Mahathir Muhammad pun hormat pada kit=
a. Negara-negara besar juga berhati-hati agar tidak menyinggung kita. Itu y=
ang menjadikan kita disegani. Kita dipandang sebagai saudara tua sahabat-sa=
habat di Asia Tenggara. Kita bahkan dipandang sebagai pemimpin negara-negar=
a berkembang seperti Gerakan Non-Blok (GNB).

Posisi seperti itu memang dapat berbahaya. Di antaranya dapat menumbuhkan r=
asa percaya diri yang melebihi proporsinya. Faktor itu, dan mungkin juga fa=
ktor kemalasan, membuat kita tak memandang perlu untuk melakukan general ch=
eck-up. Akibatnya, kita tak menyadari adanya penyakit kronis menahun yang t=
elah menyebar ke seluruh tubuh. Dengan kekronisan itu, sedikit embusan angi=
n telah cukup untuk membanting kita. Apalagi terpaan badai seperti pada kri=
sis moneter yang lalu. Akhirnya kita memang ambruk.

Bila kita ambruk, menurut rumus lama kekuasaan itu, jangan pernah membayang=
kan (apalagi mengharapkan) ada pihak baik hati yang menolong. Semua cenderu=
ng ingin menjarah. Di dalam tubuh sendiri pun, kekitaan juga luntur. Yang m=
engemuka adalah kesayaan. Semua berebut unjuk kuasa untuk melahap apa pun y=
ang dapat dilahap. Sangat banyak pihak di dalam dan di luar (kalaupun bukan=
, dan pasti bukan, semuanya) menjadi berperilaku seperti kawanan hyena deng=
an mata nyalang yang menjulur-julurkan lidahnya siap menyantap bangkai apa =
pun di padang Afrika. Itu yang terjadi pada kita selama ini.

Maka, berbagai persoalan pun muncul menyergap kita. Masyarakat internasiona=
l yang dulu mendorong kita mengintegrasikan Timor Timur tiba-tiba berbalik =
muka menuding-nuding kita. Antek kolonial RMS pun kembali mengibar-ngibarka=
n bendera. Di antara kita, sumber konflik yang paling primitif yakni SARA j=
uga mengemuka, baik di Sampit, Ambon, dan Halmahera Utara, serta Poso.=20

Penjarahan juga berlangsung luar biasa. Bukan semata penjarahan oleh rakyat=
 miskin seperti dalam amuk massa 13-15 Mei 1998, lebih dari itu adalah penj=
arahan oleh orang-orang kuat. Hutan habis ditebang. Pasir laut habis dikeru=
k. Yang lebih dahsyat lagi adalah penjarahan uang rakyat lewat skema perban=
kan berupa BLBI. Kita kini harus menanggung beban lebih dari seribu triliun=
 karena itu. Singapura pun tersenyum-senyum dapat menampung para penjarahny=
a.=20

Para calonnya di dalam negeri juga tumbuh menjadi orang-orang terkaya. Mere=
ka tenang-tenang saja karena yakin hukum tak akan menyentuhnya. Para pengua=
sa, yang seharusnya berkonsentrasi memikirkan nasib rakyat, sama sekali tak=
 punya ragu apalagi malu memenuhi otaknya dengan skenario bagaimana menggun=
akan kekuasaan buat menumpuk kekayaan. BUMN-BUMN menjadi sapi perahan.

Hukum dunia? Hukum, umumnya, tak berpihak pada yang tengah menderita. Itu y=
ang bahkan dimainkan oleh swasta seperti Karaha Bodas dan Cemex. Juga telah=
 dimainkan sahabat kita Malaysia lewat Ligitan dan Sipadan. Dengan modal du=
a pulau itu, kini sahabat ini hendak merebut blok Ambalat. Sungguh luar bia=
sa perilakunya!=20

Maka, tak ada yang lebih penting dilakukan saat ini selain menjadi kuat. Da=
n insya Allah kita akan kuat bila bersama-sama mendukung SBY memperkuat ban=
gsa ini. Kebersamaan itu dalam berbagai hal di dalam negeri, termasuk soal =
kenaikan harga BBM, akan sangat berarti untuk menjadikan kita kembali kuat.=
=20


Kolom Resonansi SebelumnyaKamis, 17 Maret 2005

Madrid Summit=20

Rabu, 16 Maret 2005

Badawi=20

Selasa, 15 Maret 2005

Demokrasi Indonesia=20
Kesaksian Pengamat Asing=20
Senin, 14 Maret 2005

Korupsi Dalam Gelar Sarjana Aspal=20

Sabtu, 12 Maret 2005

Shabina=20

      KORAN =95 Dari Anak TK Sampai Emak-emak...=20
 =95 Rapim Fraksi Dimajukan=20
 =95 Dendam Masa Lalu=20
 =95 Pria Bersenjata Kepergok di Rumah JAM Pidsus=20
 =95 PKB Bentuk `Jaring Asmara`=20
 =95  Indeks Koran   KOLOM    Analisis     Dari Kami     Hikmah     Ihwal  =
   Opini     Refleksi     Resonansi     Suarapublika     Tajuk     wawancar=
a    REHAT Sudi: Ada kelompok yang membuat minyak tanah langka
Biar kabinet bisa rapat melulu
 Wapres: Pemerintahan Megawati takut naikkan harga BBM
Kenaikan BBM pun bisa pengaruhi harga diri
=A9 2005 Hak Cipta oleh Republika Online=20
Dilarang menyalin atau mengutip seluruh atau sebagian isi berita tanpa ijin=
 tertulis dari Republika=20
| Kirim Artikel Koran | Kontak Webmaster |=20


---------------------------------
  Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! Dow=
nload Messenger Now

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->=20
Give the gift of life to a sick child.=20
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->=20

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg=
 Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;=20
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
=20
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
=20



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Ambalat, sungguh penting menjadi kuat