** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** 20 Maret 2005 21:33:50Home | About Us| Koran| Arsip| BERITA UTAMA EKONO= MI SYARIAH EKONOMI/BISNIS ELEKTRONIKA GERAI GRIYA HIBURAN HORISON HUKUM IPT= EK DAN KESEHATAN KALAM JABAR KALAM JADEBOTABEK KELUARGA KESEHATAN KEUANGAN = KORCIL LUAR NEGERI NASIONAL OLAHRAGA PROPERTI PUSTAKA SASTRA SELULER SUPLEM= EN TELEKOMUNIKASI WANITA Koran =BB Resonansi Jumat, 18 Maret 2005 Ambalat=20 (Sungguh Penting Menjadi Kuat)=20 Oleh : Zaim Uchrowi=20 Sekadar menjadi sosok baik, dalam kehidupan ini, tidaklah cukup. Tak hanya = menjadi baik, kita juga perlu menjadi kuat. Istilah ''kita'' dapat berarti = pribadi-pribadi, dapat pula berarti komunitas, masyarakat, bahkan juga bang= sa. Kasus Ambalat itu mengingatkan kita pada rumus lama kekuasaan: kuatlah = yang mengundang rasa segan. Lemah hanya akan mengundang penistaan. Bukan ha= nya dari lawan. Penistaan terkadang juga dari sahabat sendiri. Itulah yang = kini terjadi di Ambalat. Sebelum ambruk diterpa krisis moneter 1998, kita adalah bangsa kuat. Setida= knya begitu anggapan orang-orang luar, termasuk negara-negara tetangga. Pem= impin kuat seperti Lee Kuan Yew serta Mahathir Muhammad pun hormat pada kit= a. Negara-negara besar juga berhati-hati agar tidak menyinggung kita. Itu y= ang menjadikan kita disegani. Kita dipandang sebagai saudara tua sahabat-sa= habat di Asia Tenggara. Kita bahkan dipandang sebagai pemimpin negara-negar= a berkembang seperti Gerakan Non-Blok (GNB). Posisi seperti itu memang dapat berbahaya. Di antaranya dapat menumbuhkan r= asa percaya diri yang melebihi proporsinya. Faktor itu, dan mungkin juga fa= ktor kemalasan, membuat kita tak memandang perlu untuk melakukan general ch= eck-up. Akibatnya, kita tak menyadari adanya penyakit kronis menahun yang t= elah menyebar ke seluruh tubuh. Dengan kekronisan itu, sedikit embusan angi= n telah cukup untuk membanting kita. Apalagi terpaan badai seperti pada kri= sis moneter yang lalu. Akhirnya kita memang ambruk. Bila kita ambruk, menurut rumus lama kekuasaan itu, jangan pernah membayang= kan (apalagi mengharapkan) ada pihak baik hati yang menolong. Semua cenderu= ng ingin menjarah. Di dalam tubuh sendiri pun, kekitaan juga luntur. Yang m= engemuka adalah kesayaan. Semua berebut unjuk kuasa untuk melahap apa pun y= ang dapat dilahap. Sangat banyak pihak di dalam dan di luar (kalaupun bukan= , dan pasti bukan, semuanya) menjadi berperilaku seperti kawanan hyena deng= an mata nyalang yang menjulur-julurkan lidahnya siap menyantap bangkai apa = pun di padang Afrika. Itu yang terjadi pada kita selama ini. Maka, berbagai persoalan pun muncul menyergap kita. Masyarakat internasiona= l yang dulu mendorong kita mengintegrasikan Timor Timur tiba-tiba berbalik = muka menuding-nuding kita. Antek kolonial RMS pun kembali mengibar-ngibarka= n bendera. Di antara kita, sumber konflik yang paling primitif yakni SARA j= uga mengemuka, baik di Sampit, Ambon, dan Halmahera Utara, serta Poso.=20 Penjarahan juga berlangsung luar biasa. Bukan semata penjarahan oleh rakyat= miskin seperti dalam amuk massa 13-15 Mei 1998, lebih dari itu adalah penj= arahan oleh orang-orang kuat. Hutan habis ditebang. Pasir laut habis dikeru= k. Yang lebih dahsyat lagi adalah penjarahan uang rakyat lewat skema perban= kan berupa BLBI. Kita kini harus menanggung beban lebih dari seribu triliun= karena itu. Singapura pun tersenyum-senyum dapat menampung para penjarahny= a.=20 Para calonnya di dalam negeri juga tumbuh menjadi orang-orang terkaya. Mere= ka tenang-tenang saja karena yakin hukum tak akan menyentuhnya. Para pengua= sa, yang seharusnya berkonsentrasi memikirkan nasib rakyat, sama sekali tak= punya ragu apalagi malu memenuhi otaknya dengan skenario bagaimana menggun= akan kekuasaan buat menumpuk kekayaan. BUMN-BUMN menjadi sapi perahan. Hukum dunia? Hukum, umumnya, tak berpihak pada yang tengah menderita. Itu y= ang bahkan dimainkan oleh swasta seperti Karaha Bodas dan Cemex. Juga telah= dimainkan sahabat kita Malaysia lewat Ligitan dan Sipadan. Dengan modal du= a pulau itu, kini sahabat ini hendak merebut blok Ambalat. Sungguh luar bia= sa perilakunya!=20 Maka, tak ada yang lebih penting dilakukan saat ini selain menjadi kuat. Da= n insya Allah kita akan kuat bila bersama-sama mendukung SBY memperkuat ban= gsa ini. Kebersamaan itu dalam berbagai hal di dalam negeri, termasuk soal = kenaikan harga BBM, akan sangat berarti untuk menjadikan kita kembali kuat.= =20 Kolom Resonansi SebelumnyaKamis, 17 Maret 2005 Madrid Summit=20 Rabu, 16 Maret 2005 Badawi=20 Selasa, 15 Maret 2005 Demokrasi Indonesia=20 Kesaksian Pengamat Asing=20 Senin, 14 Maret 2005 Korupsi Dalam Gelar Sarjana Aspal=20 Sabtu, 12 Maret 2005 Shabina=20 KORAN =95 Dari Anak TK Sampai Emak-emak...=20 =95 Rapim Fraksi Dimajukan=20 =95 Dendam Masa Lalu=20 =95 Pria Bersenjata Kepergok di Rumah JAM Pidsus=20 =95 PKB Bentuk `Jaring Asmara`=20 =95 Indeks Koran KOLOM Analisis Dari Kami Hikmah Ihwal = Opini Refleksi Resonansi Suarapublika Tajuk wawancar= a REHAT Sudi: Ada kelompok yang membuat minyak tanah langka Biar kabinet bisa rapat melulu Wapres: Pemerintahan Megawati takut naikkan harga BBM Kenaikan BBM pun bisa pengaruhi harga diri =A9 2005 Hak Cipta oleh Republika Online=20 Dilarang menyalin atau mengutip seluruh atau sebagian isi berita tanpa ijin= tertulis dari Republika=20 | Kirim Artikel Koran | Kontak Webmaster |=20 --------------------------------- Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! Dow= nload Messenger Now [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->=20 Give the gift of life to a sick child.=20 Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~->=20 *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg= Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;=20 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx =20 Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ =20 ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **