[list_indonesia] Re: [SPAM] - [ppiindia] Re: Digest Number 1625 - Email found in subject

  • From: "Petter Taulan P" <petter_pinulung@xxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 2 Mar 2005 17:24:26 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


  Paparan Lina walaupun singkat tapi dalam. Membekas bahkan menghujam.

  ptP


  ----- Original Message -----
  From: Lina Dahlan <linadahlan@xxxxxxxxx>
  To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  Sent: Wednesday, March 02, 2005 4:41 PM
  Subject: [SPAM] - [ppiindia] Re: Digest Number 1625 - Email found in
subject


  >
  >
  > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Arriko Indrawan"
  > <arriko.indrawan@xxxx> wrote:
  > >
  > > Sorry baru sempat baca dan balas....
  > >
  > > Memang artikel tsb sdh lama mbak...
  > > Paling tidak, bisa jadi referensi bahwa ada penolakan dari
  > > pihak tertentu, thdp metodologi sejarah yg digunakan...
  >
  > Kalo cuma sebagai referensi bahwa ada penolakan dari pihak tertentu
  > thdp metodologi sejarah yang digunakan ...gak masalah...tapi apa
  > hubungannya dengan masalah yang  saya tanyakan? Saya kan bertanya
  > dimana ada pemikir Islam yang menolak AlQur'an diselidiki dengan
  > alasan "ini sudah perkataan Allah..."???.
  >
  > Gak nyambung kan? Jaka sembung naik ojek.
  > Rasanya sampeyan mempunyai masalah dengan reading comprehension.
  >
  > >
  > > Mbak Lina,
  > > Penambahan itu ada pada "Surat" Yohanes, bukan pada "Kitab
  > Yohanes" yang> berisi> Kisah hidup Yesus. Penambahan tsb terkait dg
  > adanya penemuan "surat" yg> belakangan...
  >
  > Lina: Apapun itu namanya, itu kan ada di dalam kitab suci Perjanjian
  > Baru. Moga2 nanti kalo ada "surat" terbaru, kitab suci tsb bisa
  > berubah: ditambah or dihapus lagi. Saya faham kok, makna "kitab
  > suci" bagi umat Islam dan umat Kristen itu beda.
  >
  > Buat sampeyan gak masalah sebuah kitab suci mau ditambah mau dihapus
  > or diuyek-uyek kan? ya silakan. Sampeyan yang awam jg gak tau kan
  > mana ayat yang sudah berubah lagi nantinya? Meski yang ditambah or
  > dihapus itu suatu hal yang inti, tentang Tuhan. Tuhan yang universal
  > di ubah menjadi Tuhan yang terbatas. Itu lah hebatnya dogma yang
  > ditanam gereja. Disini jargon "keterbatasan akal/pengetahuan
  > manusia" di pakai untuk berlindung. Juga perkataan "hubungan dgn
  > Tuhan adalah urusan pribadi". he..he...padahal mempelajari metode
  > penulisan kitab suci (untuk mencapai keyakinan), tidak ada kendala
  > pada akal manusia kan?
  >
  > Akal manusia bisa membaca sejarah dunia bukan? dimana pernah terjadi
  > pembunuhan pada pengikut Athaneus (?) karena syahwat politk yang
  > keras pada saat itu dan akhirnya pengikut Arius (?) mendapat
  > legitimasi dari Kaisar, maka berkibarlah faham trinity pada konsili
  > di Nikea tahun 523 (?). Meski dalam perkembangannya kemudian, makna
  > faham ini bergeser ke arah yang sangat filosofis.
  >
  > Mungkin karena itu kaum filsafat menasehatkan gak usah bicarain soal
  > ini, karena memang absurd. Mending jadi orang, baik-baik aja.
  > >
  > > Perlu diketahui, Keputusan yg diambil oleh Gereja Katolik Roma
  > berdasarkan
  > > kajian yg panjang dengan membentuk "tim pro dan tim Kontra" untuk
  > saling
  > > berargumentasi. Setelah pengkajian yg panjang baru diambil sebuah
  > > kesimpulan
  > > dan akhirnya keputusan. Bila sudah sampai pada keputusan,
  > > maka perkara tsb bersifat mengikat...
  > >
  > > Gereja Katolik sebagai sebuah organisasi di dunia yg berumur
  > hampir 2000
  > > thn mengalami pasang-surut, juga jatuh-bangun, serta tdk luput dari
  > > kesalahan..
  > > dan itu merupakan bagian dari sejarah...
  > >
  > > Kesalahan yg telah dilakukan juga sudah diakui dan Gereja Katolik
  > sdh> mempunyai> sikap yg lebih bijak dg belajar dari
  > kesalahan...bukankah hal tsb yg> terpenting??
  >
  > Lina: yang dah ketahuan didepan mata memang diakui. Yang belum
  > gimana? Yang merongrong wibawa sebagai gereja gimana? kalo bisa
  > berkelit ya berkelit lah kayak memberi sanggahan kepada kasus DVC
  > itu. Toh itu masih bisa dibantah, ya di bantah lah.
  >
  > Lalu apa Gereja Katolik Roma telah minta maaf kepada umat Kristen
  > kalo dah menambah-nambahin ayat?
  >
  > > Siapa di antara kita yg tdk pernah khilaf?? Yg terpenting adalah
  > kita yg> sekarang> yg telah belajar dari ke-khilafan masa lalu
  > kita... dan ini membuat kita> menjadi> lebih bijak, khan?? Tinggal
  > kita yg pilih, mau terus melihat masa lalu,> atau mau menghadapi
  > hari ini dan masa mendatang??
  >
  > Khilaf boleh khilaf. Jangan mengatas namakan Jesus dong. Jangan
  > ngaku-ngaku penerus Jesus yang gak akan pernah salah dong (Saya ini
  > kan juga pecinta Jesus). Jadi pelajaran buat sampeyan, gereja pun
  > bisa salah dalam memilih dogma, jadi kritis dikit, jangan telen
  > bulet2 dalam ajaran dogma. Cium dulu ini busuk gak?
  > >
  > > Saya bukan Theolog, jadi mungkin penjelasan saya kurang memuaskan,
  > bila> diantara> anggota Millist ada Theolog Katolik, mungkin bisa
  > merinci lebih detail?
  >
  > Saya juga bukan Theolog. Cuma orang yang pernah bimbang antara
  > kebenaran dan Kebenaran.
  > >
  > > Saya sepakat dg Mbak Lina, mari kita saling mengingatkan untuk
  > berbuat baik> kepada sesama, tanpa memandang perbedaan yg ada... Ini
  > merupakan muara> semua> ajaran agama, khan??
  >
  > Yap, saling mengingatkan juga kepada ulama dan pendeta. Orang Islam
  > kepada ulamanya, orang Kristen kepada pendetanya. Kalo terbalik,
  > bisa rame.
  >
  > >
  > >
  > > Salam dalam Kasih,
  > >
  > > Arriko I
  > >
  > wassalam.
  > >
  > >
  >
  >
  >
  >
  >
  >
  >
***************************************************************************
  > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
  >
***************************************************************************
  >
__________________________________________________________________________
  > Mohon Perhatian:
  >
  > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
  > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
  > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
  > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
  > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
  > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
  >
  > Yahoo! Groups Links
  >
  >
  >
  >
  >
  >
  >




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] Re: [SPAM] - [ppiindia] Re: Digest Number 1625 - Email found in subject