sebelumnya mohon maaf kepada rekan2, posting dibawah ini dikirimkan oleh pak hasan sidi, namun berhubung alamat imel beliau belum masuk ke milis fogri maka mental ke saya. saya coba re-post beberapa kali tapi gagal juga, terpaksa langkah terakhir pake copy-paste. Paulus ====== Bukan di-anak-tirikan, tapi mungkin belum banyak yang mengerti. Untuk genesanya misalnya, apakah terumbu HST lebih buruk dari yang TST? Bagaimana diagenesanya, dsb dsb. Nah, kalau mau pake seismik, tentunya akan bergantung pada kontras impedance yang Rovicky sudah jabarkan dan kualitas data seismik sendiri. Ujung-ujungnya tentunya untuk mengetahui disribusi HC. Namun jika tidak memungkinkan, mungkin distribusi porositas dan - lebih pesimis lagi - distribusi litologi yang kita bisa harapkan dari seismik. Amplitude atau seismic attribute merupakan initial test untuk mencapai objektif tsb di atas. Namun jika mentok, tentunya resolusi seismik bisa di-enhance dengan inversi. Inversi tidak hanya meningkatkan frekwensi, tapi juga menghilangkan efek wavelet sebanyak mungkin sehingga yang kita lihat bukan lagi relatif kontras antara batuan satu dg yang lain, melainkan harga impedance dari batuan-2 tersebut. Untuk case lokal, ada unpublished studi di terumbu dimana kontras porositas merupakan fungsi dari AI (acoustic impedance). Sabar dulu .... F. Hasan Sidi Jason Geosystems Phone: +62 21 252.3785 Fax: +62 21 252.3784 -----Original Message----- From: rovicky.r.putrohari@xxxxxxxxxxxx [mailto:rovicky.r.putrohari@xxxxxxxxxxxx] Sent: Friday, May 03, 2002 3:02 PM To: iagi-net@xxxxxxxxx; fogri@xxxxxxxxxxxxx Subject: [iagi-net] RE: [fogri] Karakterisasi reservoir di terumbu Wah kesian nih masah sih di "anak tiri" kan. Coba kalo lihat East Natuna .... dan kalo dilihat reserve di Dunia paling besar ... mungkin di ngIndo nomer dua, walopun dibeberapa temapt menjadi dominan play. Aku ndak punya pengalaman untuk Karbonat namun metodenya aku pikir mirip saja Dimaz Bambang. Secara mudah yang membedakan adalah : Apakah parameter geofisika (seismik) yg dipergunakan akan mempunyai pengaruh besar sehingga implikasinya adalah --> attribute yang ada dalam seismic bisa saja beda Coba saja kalo kita pakai model dulu dari log yg dipunyai : Clastics Sandstone Oil Sand ----------- imp contrasnya = A Water sand Gas Sand ----------- imp contrasnya = B Water sand Gas Sand ----------- imp contrasnya = C Oil sand Shale ----------- imp contrasnya = P Water sand Non-Clastics Carbonate Oil Carb ----------- imp contrasnya = X Water Carb Gas Carb ----------- imp contrasnya = Y Water Carb Gas Carb ----------- imp contrasnya = Z Oil Carb Shale ----------- imp contrasnya = Q Water Carb Model geology akan mempengaruhi P dan Q. Kalo paling besar berarti akan overprint fluid effect. Model Geofisika akan mempengaruhi ABC dan XYZ. Nah kalao kita coba substitusi ini dengan data riel rata-rata daerah yang diteliti, tentunya anda akan dengan mudah mencari mana yang mempunyai impedance contrast paling besar. Sehingga ini akan menunjukkan kemungkinan-kemungkinan apa yang akan anda lihat nanti dalam seismic section. Pemodelan diatas bisa saja dilakukan dengan menggunakan data log yang ada. Pan biasanya dari data log semua parameternya sudah terukur. Jadi selain memanfaatkan model and juga sudah memanfaatkan data local. Dengan mengetahui mana yg dominan hal diatas ... tentunya anda akan sedikit tahu tentang apa yang bakalan ditunjukkan oleh koherensi, spektral decomp dll. Seterusnya ya aku rasa akan mirip dengan model klastik reservoir hanya saja tergantung dengan "Geometrical model" yang dibikin geologist. Nah kalo mau ya di buat foreward modelingnya dulu. Setelah itu baru anda lakukan inversi dari riel seismic data .... Salam RDP ---- Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject subscribe Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject unsubscribe homepage : http://www.fogri.f2s.com Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/ -----