[UntirtaNet] Pencuri-pencuri di Dunia Maya

  • From: "yayantea" <yayantea@xxxxxxxxxxxxx>
  • To: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 30 Sep 2002 14:20:35 -0400

Pencuri-pencuri di Dunia Maya

Mereka tidak kasat mata. Jejak-jejaknya sulit dilacak. Karena berseliweran di 
alam maya, untuk menangkapnya terhitung sulit. Meski demikian, buah 
perbuatannya jelas-jelas nyata : jutaan rupiah bisa lenyap dalam sekejap. 

Hendro, seorang mantan carder (istilah untuk pembobol kartu kredit) mengaku 
pernah membobol account di sebuah kartu kredit. Misalnya, ia berhasil 
menggondol satu set Laptop merek Sony Vio seharga 3000 dolar AS. Saat itu, kata 
dia, satu dollar AS sebesar Rp 11 ribu. Artinya, Hendro ''sukses'' menggodol 
uang sebesar Rp 33 juta dalam waktu beberapa menit saja. 

Hendro melakukan ini lewat belanja di internet (on-line). Hal ini lazimnya jual 
beli barang, tetapi dilakukan melalui web-site di internet. Sistem 
pembayarannya pakai kartu kredit. Namun, untuk membayar pesanannya tadi, Hendro 
menggunakan kartu kredit orang lain. 

Tindakan kriminal yang dilakukan di alam maya populer dengan sebutan cyber 
crime atau Tindak Pidana Penyalahgunaan Teknologi Informasi. Yang satu ini 
dikenal dengan sebutan credit card fraud (penipuan lewat kartu kredit). Isu ini 
memang bukan isu baru, meski fakta menunjukkan hingga kini kegiatan tersebut 
belum bisa dibungkam.

Cyber Crime terhitung beragam. Salah satu jenisnya, menurut pengamat 
telekomunikasi Roy Suryo, adalah penyalahgunaan akses. Contohnya--yang paling 
dikenal--adalah istilah hacking. Dengan menggunakan sebuah software tertentu 
para hacker mampu menembus suatu jaringan komputer (misalnya jaringan komputer 
suatu perusahaan) untuk ''mengintip'' data-data mereka, mencurinya, bahkan 
menebarkan virus. 

Seiring makin canggihnya teknologi informasi, ungkap Roy, varian cyber crime 
terus berkembang. ''Lebih dari sekadar mengintip data, namun bisa juga 
memindahkan muatan (dalam hal ini adalah uang),'' urainya. 
Kegiatan ini-lah yang digemari para carder (istilah untuk pembobol kartu 
kredit). Bagaimana mereka melakukannya ? ''Paling sering sih lewat spoofing,'' 
tandas Hendro. Teknik spoofing, kata dia, paling sering dipakai para carder. 
Caranya, dengan menggunakan software spoofing. Software ini, banyak diinstall 
di web site tertentu. ''Prakteknya terhitung mudah, karena sudah ada petunjuk 
pemakaiannya segala,'' paparnya.

Lewat software ini, ia dan para carder bisa menembus ke sebuah jaringan, dimana 
dalam jaringan tersebut sedang terjadi transaksi lewat kartu kredit. Alhasil, 
nomor-nomor kartu kredit ini langsung terekam. ''Bila sudah ditembus, secara 
otomastis nomor-nomor ini masuk sendiri ke e-mail kita, jumlahnya bisa mencapai 
seratus,'' ujarnya. Namun, tidak semua server untuk jaringan ini mudah 
dimasuki. Hendro menyebut server yang memakai program Windows NT yang terhitung 
digemari para carder, sebab mudah ditembus. 

Setelah berhasil menjaring nomor-nomor ini, ia taklangsung memakai untuk 
belanja on-line. ''Pertama saya memvalidasi kartu tersebut melalui sebuah card 
generator, yaitu apakah masih bisa digunakan dan berasal dari bank mana,'' 
jelasnya. Card generator yang digunakan adalah C-Master IV. 

Setelah itu, tambah Hendro, ia memperbanyak nomor kartu kredit tersebut. 
''Dengan memperbanyak empat digit terakhir, satu nomor kartu bisa menjadi 999 
nomor,'' serunya. Artinya, ia memiliki seratus nomor kartu kredit baru. Kartu 
kredit ini seakan-akan dikeluarkan oleh bank yang telah dideteksi lewat card 
generator tadi. Sehingga, tambahnya, jika kita melakukan transaksi on-line 
lewat kartu ini, bank tersebut-lah yang harus menanggung pembayarannya.

Ia menghimbau jangan sekali-kali mencoba kegemaran tersebut. Hendro, sudah 
malang-melintang di dunia ini. ''Sekali mencoba pasti kecanduan,'' tegas Hendro 
yang sudah tiga tahun pensiun dari dunia carding.

Yayan tea
==============================================================(C)opyright 
1999-2002 UntirtaNet
Milis ini dikelola oleh alumni Universitas Tirtayasa Banten - Indonesia
dan terbuka untuk semua Civitas Academica Universitas Tirtayasa Banten
Untuk berlangganan, kirim email ke: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx,
dengan Subject 'Subscribe' atau lansung ke
//www.freelists.org/cgi-bin/list?list_id=untirtanet
Untuk kirim pesan: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx
Please visit our Homepage: http://www.untirtanet.org

Other related posts:

  • » [UntirtaNet] Pencuri-pencuri di Dunia Maya