[nasional_list] [ppiindia] [wanita-muslimah] Re: Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan

  • From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
  • To: <Al-Ikhwan@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 26 Nov 2005 20:13:02 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
----- Original Message ----- 
From: "st sabri" <st_sabri@xxxxxxxxx>
To: <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>

Neng Herni dan Mas Ary 
[neng Herni di dulukan biar kelihatan gender sensitive].

Sebelum makin jauh, dalam hal 'konsep' pikiran saya memang kurang
bagus nangkepnya. Barangkali saya tipe 'tukang' atau bahasa kerennya
'teknisi', memandang banyak hal secara praktis saja.

Tidak ada kursus gender di rumah, ngliat tumpukan bukunya saja kadang
udah 'mblenger'; yg kasih kursus juga enggan kerna saya kurang jreng
nangkepnya "=))

Secara kultural, masyarakat jawa [karesidenan pekalongan] menurut saya
kok tidak memiliki masalah ketimpangan gender ini, sejak dulu [saya
masih kecil] pembagian peran domestik dan publik sudah demikian rupa
dan 'harmonis'. Kita potret keluarga ortu saya, jam 04.00 pagi bangun
sama2 [bapak dan ibu], bapak nyalain tungku [belum ada kompor] dan ibu
mencuci ketan. Selanjutnya bapak menyiapkan alat2 pertanian dan
ngumpulin laki-laki, ibu kedatangan beberapa tetangga perempuan,
menyiapkan sarapan. Ibu2 dan Bapak2 [dalam kelompok terpisah] sarapan
ketan secara bersamaan. Bapak2 pergi ke sawah [nyangkul paling bagus
kalo pagi] dan ibu2 membereskan rumah. Sekitar Jam 09.00 ibu2 nyusul
ke sawah dan sarapan bareng2 kali ini biasanya nasi + lauk. Setelah
jam 9 tergantung musim, kalo musim tandur [nanam] ibu2 nanam dan bapak
nongkrong di rumah jaga anak-anak [yg punya anak] sambil merawat
ternak. Tapi kalo musim membajak, ibu2 jaga anak bapak2 membajak
[sawah, bukan membajak vcd porno atau software microsoft]. Ini berlaku
umum di masyarakat pertanian.

Jaman berubah, bertani tidak menarik lagi dan lahan makin sempit,
muncullah industri tenun sarung. Dalam kegiatan industri tenun ini-pun
polanya hampir sama, perempuan dan laki berperan bersama secara publik
dan domestik. Pagi sekali bapak2 mencelup benang, diteruskan ibu2
menjemur benang, agak siang bapak2 menenun sarung dan ibu2 membungkus
sarung2; kalo yg menjual sendiri di pasar2 bapak2 mengangkut sarung2,
membuka toko dan sementara ibu2 mengambil peran masak, jaga anak,
selesai itu ibu2 nyusul ke pasar dan mulai jualan, bapak2 pulang jaga
anak2 dan membersihkan rumah [minus masak].

Di masyarakat nelayan, polanya juga mirip, laki2 miyang [mencari ikan
di laut] perempuan mengolah hasilnya sampai menjual ke
pasar/tengkulak. Dalam hal pengelolaan keuangan, umumnya perempuan
ambil peranan karena semua hasil penjualan [sarung maupun ikan]
dikelola penuh oleh pihak perempuan [akses perempuan terhadap uang
keluarga lebih besar].

saya tumbuh di masyarakat seperti itu ; makanya suka heran dengan apa
yg dinamakan 'ketimpangan gender'. secara kultural tidak ada, nah
ajaran agama bagi masyarakat pekalongan dianggap sangat penting
[julukannya kota santri] tapi hal-hal yg misoginis sama sekali tidak
berjalan atau diredam oleh kultur. 

Pembagian peran, justru terkesan memberatkan 'lelaki' ada pepatah
'wong lanang ombo jangkahe' [lelaki lebih lebar langkahnya]; makanya
lelaki harus berperan lebih besar dalam banyak hal, dalam hal tanggung
jawab. wong lanang mikul dhuwur mendhem jero [lelaki kalo memikul bisa
lebih tinggi dan kalo menggali tanah mampu lebih dalam]. kembali ini
bermakna lelaki punya beban lebih berat dibanding perempuan.

Dari sudut historis, kultur jawa sama sekali tidak asing dengan
pemimpin tertinggi perempuan [RATU] bahkan kata RATU lebih banyak
digunakan di banding RAJA. Tahta [keprabon] juga istilah yg netral dan
tidak memiliki tendensi gender. Wahyu keprabon [hak atas Tahta yg
diterima dari 'Tuhan'] bisa jatuh ke lelaki atau perempuan. Kultur
jawa dalam persoalan ini juga taat azas; kalo anak sulung Raja adalah
perempuan, maka dia tetap berhak atas tahta.

Ini potret saja, secara kultural, jawa tidak memiliki masalah
ketimpangan gender. Pembagian peran [domestik publik] juga
terdistribusi merata. Lelaki jawa [kok kliatan etnik sekali] tidak
canggung merawat, menggendong, menyuap, neybokin anak. Kalo hamil
memang belum bisa :=)) dan ini soal kodrat. Tapi KEWAJIBAN untuk
bersikap sangat hati-hati berlaku bagi laki2 ketika istrinya hamil '
ndak boleh melakukan kekerasan, khususnya pembunuhan [pada binatang
apalagi manusia] tidak boleh bersikap tercela, karena bisa berpengaruh
terhadap si jabang bayi.

saya tidak melihat ketimpangan relasi maupun struktur. Soal pembagian
warisan ini, menjadi timpang karena menganut aturan agama [umumnya
Islam]. Islam dalam beberapa hal menggusur adat jawa yg harmonis dalam
lapangan gender.

monggo dilanjut....

salam 
st sabri





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] [wanita-muslimah] Re: Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan