[nasional_list] [ppiindia] Tujuh Tersangka Bom Bali II Dikenai Pasal Mati + Kapolri Beber Dokumen Azhari

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 26 Nov 2005 12:23:42 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **RIAU POS

      Tujuh Tersangka Bom Bali II Dikenai Pasal Mati        



      Sabtu, 26 November 2005  
       
      Jasad Misno Pakai Peti Mati Kecil 
      DENPASAR (RP) - Sepertinya polisi hampir pasti akan menyerahkan berkas 
kasus bom Bali II ke kejaksaan. Setelah memeriksa intensif tiga tersangka 
(Muhammad Cholily, Anif Solchahuddin, dan Abdul Azis), kini tim investigasi bom 
Bali II telah menetapkan tersangka. Jumlahnya tujuh orang. Tujuh orang yang 
ditetapkan sebagai tersangka diidentifikasi sebagai pelaku utama peledakan tiga 
lokasi di Kuta dan Jimbaran 1 Oktober silam. Mereka adalah Aip Hidayat asal 
Ciamis. Lelaki ini tercatat sebagai eksekutor atau pelaku bom bunuh diri di 
Raja's Bar and Restaurant kawasan Kuta Square.



      Dua suicide bomber (bom bunuh diri) lainnya adalah Misno alias Wisnu 
alias Yanto asal Cilacap, eksekutor di Kafe Menega Jimbaran dan terakhir 
Muhammad Salik Firdaus asal Majalengka, pelaku bom bunuh diri di Kafe Nyoman 
Jimbaran.


      Polisi juga mencatat Dr Azhari Husin yang tewas dalam penyergapan di 
rumah kontrakan Jalan Flamboyan Kota Batu, Malang, Jawa Timur Rabu (9/11) lalu, 
juga dimasukkan dalam daftar tersangka. 


      Dari tujuh tersangka itu, empat sudah tewas dan tiga masih hidup. Pelaku 
hidup itu kini sedang menjalani pemeriksaan polisi di Polda Bali. Dari ketiga 
ini, polisi berharap kasusnya akan berkembang. Sekalian mengungkap jaringan 
teroris di tanah air.


      Terhadap empat tersangka tewas ini, polisi tetap melakukan penuntutan dan 
pemberkasan berita acara. Pastinya, begitu berita acara pemeriksaan (BAP) 
selesai kasus akan langsung di-SP3-kan (dihentikan).


      Kabid Humas Polda Bali Kombes AS Reniban di Mapolda Bali Jumat kemarin 
menyebutkan, Dr Azhari tetap menjadi aktor utama (dalang) aksi bom 1 Oktober 
lalu dengan 23 korban tewas. Meski demolition man (manusia penghancur, red)- 
meskipun dr 


      Azhari sudah mati, tapi tetap dijerat hukuman mati. 


      Polisi akan memakai pasal 61, pasal 14 dan pasal 15 UU. No 15/2003 
tentang pemberantasan terorisme. Begitu halnya tiga suicide bomber baik di Kuta 
maupun Jimbaran.


      Jasad Misno Pakai Peti Mati Kecil 


      Sementara itu satu dari tiga pelaku bom bunuh diri di Kuta Square dan 
Jimbaran, Bali,1 Oktober lalu akhirnya diambil keluarganya di Rumah Sakit 
Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kemarin 
keluarga pelaku bom bunuh diri di Kafe Menega, Pantai Muaya, Jimbaran, Misno 
alias Wisnu diambil oleh kakaknya,Warisno alias Aris. Dia didampingi oleh kakak 
iparnya, Rahmat Khairudin serta pengacaranya, Emi Klanawidjaja. Jasad pelaku 
teroris itu disimpan di dalam peti mati kecil berukuran 60 x 30 centimeter. 


      Rombongan keluarga Misno yang ditunggu-tunggu sejak pagi, baru tiba di 
Rumah Sakit Polri pada pukul 13.00 WIB. Menurut Warisno, keterlambatannya itu 
karena dirinya langsung berangkat dari Bandung. Begitu tiba di Jakarta, dia 
harus mengambil surat izin ke Mabes Polri. 


      "Saya pagi berangkat dari Bandung, kemudian mengurus surat izin ke Mabes 
Polri baru ke sini (Kramat Jati, red)," kata Warisno begitu tiba di rumah sakit.


      Sebelum menandatangani berita acara, Warisno diberikan kesempatan untuk 
melihat langsung potongan kepala adiknya. Setelah itu, jasad yang tersisa 
berupa potongan kepala dan dua belah kakinya itu dimandikan serta disalatkan. 
Prosesi itu berlangsung sekitar satu setengah jam. Begitu keluar, Warisno 
mengaku cukup kaget dengan wajah adiknya. "Saya kaget sekali. Saya tak bisa 
mengungkapkan dengan kata-kata perasaan saya begitu melihat jasad adik saya 
yang hanya kepala dan kaki saja," ungkap kakak pembunuh di Kafe Menega ini. 


      Warisno juga mengaku sempat kaget ketika pertama kali melihat wajah 
adiknya. Sebab, wajahnya agak sedikit berubah. "Wajahnya kisut. Agak berbeda 
dengan aslinya. Saya hanya bisa mengenali hidungnya," ungkapnya usai melakukan 
prosesi di dalam Gedung Pathology Forensic RS Polri.


      Selanjutnya, jasad Misno diangkut dengan mobil Kijang Nopol D 1282 CH 
tepat pukul 14.40 WIB. Karena perjalanan dari Jakarta ke Desa Ujung Manik, 
Kawung Nganten, Cilacap memakan waktu sekitar lima jam, maka pemakamannya tidak 
bisa langsung dilakukan. Rencananya, keluarga baru akan mengubur potongan 
kepala dan kaki tersebut hari ini. "Karena situasi tidak memungkinkan, Insya 
Allah besok (hari ini, red) baru kita kebumikan. Tapi, lubangnya hari ini 
(kemarin, red) sudah kita buat," kata Warisno. 


      Pemakaman ini sendiri akan dilakukan di kampung halamam Warisno. 
Rencananya, juga akan dihadiri oleh Muspika setempat. "Rencana kehadiran 
Muspika itu sekaligus memberikan pengarahan supaya tidak ada Misno-Misno baru," 
jelas Emi Klanawidjaja. 


      Ditanya soal tanggapan keluarga, Warisno mengaku tidak ada masalah. 
Bahkan, keluarganya mendapat dukungan dari tetangga-tetangganya untuk mengambil 
potongan jasad Misno dan dikebumikan di kampung halamannya. Menurutnya, itu 
karena masyarakat di Desa Ujung Manik cukup toleran dengan situasi itu. Mereka 
juga sadar bahwa keluarga tidak ada hubungannya dengan keyakinan Misno 
melakukan bom bunuh diri di Bali.


      Cuma, ibu Misno, Nusbariah tidak bisa ikut mengambil potongan tubuh itu 
karena masih shock. Nusbariah, kata Warisno masih sangat kecewa dan tidak 
percaya dengan tindakan yang dilakukan anaknya. Makanya, dia tidak bisa datang 
ke Jakarta. 


      Dengan diambilnya jenazah Misno, sekarang masih tersimpan tiga jasad lagi 
yang disimpan di RS Polri. Mereka adalah Ayip, Salik Firdaus, dan Arman. Khusus 
untuk Salik Firdaus, pihak keluarga sudah merelakannya kepada Polri. Menurut 
Emi Klanawidjaja hal itu sudah disampaikan kepada Mabes Polri. 


      "Tapi, pihak kepolisian minta surat resmi dari keluarganya. Mungkin dalam 
satu atau dua hari ini kami akan memasukkan surat pernyataan bahwa keluarga 
tidak akan mengambil jasad Salik Firdaus," jelas Emi. Cuma, dia membantah kalau 
sikap keluarga Salik itu dilakukan karena alasan biaya atau teror dari 
tetangganya. "Yang jelas keluarganya secara psikologis tidak siap melihat 
jenazah Salik yang hanya berupa potongan kepala dan tangan kanannya saja," 
jelasnya. (yes/jpnn) 


++++

RIAU POS

      Kapolri Beber Dokumen Azhari        


      Sabtu, 26 November 2005  
      JAKARTA (RP) - Kelompok Azhari Cs sudah meninggalkan bom mobil sebagai 
teknik pengeboman dalam aksi mereka. Bom Bali 1 Oktober lalu menjadi bukti jika 
serangan teror kini dilakukan dengan bom ransel. Teknik baru ini juga ditulis 
dalam sebuah dokumen milik kelompok Azhari Cs yang telah berhasil disita 
polisi. 


      Dokumen ini dibeber oleh Kapolri Jenderal Pol Sutanto di gedung Rupatama, 
Mabes Polri, kemarin. Mengutip dokumen tersebut, kata Kapolri, ada beberapa 
alasan mengapa bom mobil ditinggalkan, yakni karena membuat bom mobil 
memerlukan biaya yang besar. Bom model ini juga punya kelemahan karena perlu 
waktu minimal tiga pekan untuk mempersiapkannya. 


      Belum lagi, mereka diharuskan untuk menyewa rumah yang ada garasinya. Dan 
jika menggunakan mobil, maka akan mudah di identifikasi karena bisa ditelusuri 
jejak kepemilikannya. "Rupanya mereka pelajari kelemahan mereka ini. Lalu 
mereka merubah taktiknya dengan cara bom ransel. Bom ini tentu mudah dibawa 
kemana-mana," ujar mantan Kapolda Jawa Timur ini.


      Dalam catatan JPNN, bom ransel memang baru pertama kali ini digunakan 
kelompok Azhari Cs. Dalam tiga kali serangan besar sebelumnya, yang juga 
diyakini dilakukan mereka, yakni di Bali 1 Oktober 2002, Hotel JW Marriott 5 
Agustus dan bom di Kuningan/Kedubes Australia 9 September silam mereka selalu 
menggunakan mobil. Hanya saja mobilnya yang berbeda-beda. Bali I dengan 
Mitsubhisi L 300, JW Marriott dengan Toyota Kijang 84 dan Kuningan dengan mobil 
boks Daihatsu Zebra.


      Tak heran, masih kata Kapolri, sebelum bom Bali II, teknik bom ransel ini 
lolos dari pantauan polisi. "Polisi tidak menaruh curiga pada ransel karena 
polisi lebih fokus untuk mengawasi mobil, utamanya mobil boks," ungkapnya.


      Bom ransel ini, lanjut Kapolri, memang fleksibel. Bom ini bisa dibuat 
tidak berdekatan dengan lokasi pengeboman tapi bisa dimana saja. Misalnya yang 
terjadi pada bom Bali II yang belakangan diketahui dibuat di Batu, Malang, Jawa 
Timur, itu. "Bagaimana mereka melakukan perjalanan dari Malang menuju Bali, 
menghindari petugas waktu di Pelabuhan Gilimanuk. Itu matang sekali dan 
tertulis semua dalam dokumen (yang kita sita)," tambahnya.


      Hanya saja Kapolri membantah berita koran Australia The Australian edisi 
kemarin yang menulis jika Azhari Cs sebenarnya berniat melakukan aksinya bukan 
pada 1 Oktober melainkan pada 10 Oktober bertepatan dengan perayaan peringatan 
bom Bali I. 


      The Australian menuliskan laporannya mengutip sumber seorang intelejen di 
Indonesia yang juga melandaskannya pada dokumen yang ditemukan dalam disket 
komputer milik kaki tangan Azhari. Dokumen itu diberi judul The Bali Project.

      menuliskan laporannya mengutip sumber seorang intelejen di Indonesia yang 
juga melandaskannya pada dokumen yang ditemukan dalam disket komputer milik 
kaki tangan Azhari. Dokumen itu diberi judul . 
      "Mereka memang detail dan cermat sekali soal langkah-langkah apa saja 
yang mesti dilakukan pada tanggal 1 Oktober, (tapi dalam dokumen itu) tidak 
mengarah pada penyerangan 12 Oktober," bantah Kapolri. "Dokumen itu adalah 
rencana detail mereka sebelum melakukan peledakan di Bali," imbuhnya.


      Di bagian lain, Kapolri tetap meminta bantuan masyarakat untuk memburu 
rekan Azhari yang kini masih buron, Noordin M Top. "Noordin memang orang 
Malaysia yang juga ber-slang Malaysia. Tapi dia diketahui bisa berbahasa Jawa 
dan Sunda karena sudah lama tinggal di Indonesia," ujarnya.


      Hal lain yang juga dijelaskan Kapolri adalah terkait identitas Arman, 
lelaki yang ikut tewas bersama Dr Azhari dalam penggrebekan di Batu 9 November 
lalu. Menurut hasil tes DNA, Arman dinyatakan positif Agus Puryanto. "Hasilnya, 
positif. Identik sebagai Agus Puryanto. Semua jenazah yang hendak diambil akan 
kami bantu. Itu hak keluarga mereka," janji Kapolri. 


      Diplomat Timur Tengah Resah


      Sementara itu diplomat-diplomat Timur Tengah yang berada di Indonesia 
mengaku resah dan prihatin terhadap pemberitaan yang menyebutkan keterlibatan 
diplomat Timur Tengah dalam membiayai aksi-aksi terorisme di Indonesia. 


      Hal ini diungkapkan Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Yuri 
Thamrin saat press briefing di kantor Deplu kemarin. Menurutnya, pernyataan 
keprihatinan ini disampaikan oleh Perwakilan Saudi Arabia yang datang ke Deplu 
pada Kamis lalu (24/11). Kemarin pukul 16.00 Kepala Perwakilan Saudi Arabia 
kuasa usaha ad interim datang dan diterima oleh Direktur Kawasan Timur Tengah, 
Gatot Abdullah Mansyur.


      Perwakilan Kedutaan Saudi Arabia tersebut menyampaikan bahwa pemberitaan 
yang menyangkut keterlibatan diplomat Timur Tengah tersebut tidak didasarkan 
pada data-data yang akurat. "Akibat pemberitaan ini banyak diplomat yang resah 
karena citra mereka di mata publik buruk," ujarnya. Ketika ditanya nama 
perwakilan tersebut. Yuri mengaku lupa.


      Selain itu, kata Yuri, perwakilan tersebut juga menyatakan bahwa 
negara-negara di Timur Tengah memiliki persepsi yang sama terhadap terorisme. 
"Negara Timur Tengah sama juga dengan masyarakat internasional lainnya yang 
ingin bersama-sama memerangi aksi terorisme," katanya. 


      Dalam kesempatan itu, perwakilan Saudi Arabia tersebut sempat menyinggung 
mengenai dua warganya yang mengajar di Universitas Islam Negeri di Jogjakarta 
yang diperiksa oleh polisi pada saat pulang dari kunjungan di Malang. "Katanya 
di sekitar daerah Probolinggo diperiksa Polisi dan kemudian ada pengambilan 
gambar melalui video," katanya. 


      Setelah itu, kata Yuri, keduanya bisa lolos dari pemeriksaan setelah 
pihak kepolisian menghubungi wakil pimpinan universitas mengenai status kedua 
warga negara Arab Saudi tersebut. "Permasalahan timbul ketika video tersebut 
muncul di salah satu media eletronika di Indonesia. Itu dijadikan insinuasi 
evidence (bukti, red) keterlibatan Saudi Arabia dan mereka mengharapkan ini 
mereka klarifikasi," terangnya.


      Karena itu, Yuri mengimbau kepada masyarakat agar bersikap lebih 
berhati-hati di dalam menyikapi didalam hal yang menyangkut korps diplomatik. 
Kenapa? karena korps diplomatik merupakan forum negara-negara sahabat yang 
berfungsi untuk membina hubungan antar negara.


      "Kami juga sampaikan kepada pihak kedutaan jangan over sensitif karena 
secara resmi pemerintah Indonesia itu tidak pernah mengajukan tuduhan apapun. 
Semua ini semata-mata wacana," pungkasnya. (yog/jpnn) 
     


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Tujuh Tersangka Bom Bali II Dikenai Pasal Mati + Kapolri Beber Dokumen Azhari