** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **RIAU POS Tujuh Tersangka Bom Bali II Dikenai Pasal Mati Sabtu, 26 November 2005 Jasad Misno Pakai Peti Mati Kecil DENPASAR (RP) - Sepertinya polisi hampir pasti akan menyerahkan berkas kasus bom Bali II ke kejaksaan. Setelah memeriksa intensif tiga tersangka (Muhammad Cholily, Anif Solchahuddin, dan Abdul Azis), kini tim investigasi bom Bali II telah menetapkan tersangka. Jumlahnya tujuh orang. Tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka diidentifikasi sebagai pelaku utama peledakan tiga lokasi di Kuta dan Jimbaran 1 Oktober silam. Mereka adalah Aip Hidayat asal Ciamis. Lelaki ini tercatat sebagai eksekutor atau pelaku bom bunuh diri di Raja's Bar and Restaurant kawasan Kuta Square. Dua suicide bomber (bom bunuh diri) lainnya adalah Misno alias Wisnu alias Yanto asal Cilacap, eksekutor di Kafe Menega Jimbaran dan terakhir Muhammad Salik Firdaus asal Majalengka, pelaku bom bunuh diri di Kafe Nyoman Jimbaran. Polisi juga mencatat Dr Azhari Husin yang tewas dalam penyergapan di rumah kontrakan Jalan Flamboyan Kota Batu, Malang, Jawa Timur Rabu (9/11) lalu, juga dimasukkan dalam daftar tersangka. Dari tujuh tersangka itu, empat sudah tewas dan tiga masih hidup. Pelaku hidup itu kini sedang menjalani pemeriksaan polisi di Polda Bali. Dari ketiga ini, polisi berharap kasusnya akan berkembang. Sekalian mengungkap jaringan teroris di tanah air. Terhadap empat tersangka tewas ini, polisi tetap melakukan penuntutan dan pemberkasan berita acara. Pastinya, begitu berita acara pemeriksaan (BAP) selesai kasus akan langsung di-SP3-kan (dihentikan). Kabid Humas Polda Bali Kombes AS Reniban di Mapolda Bali Jumat kemarin menyebutkan, Dr Azhari tetap menjadi aktor utama (dalang) aksi bom 1 Oktober lalu dengan 23 korban tewas. Meski demolition man (manusia penghancur, red)- meskipun dr Azhari sudah mati, tapi tetap dijerat hukuman mati. Polisi akan memakai pasal 61, pasal 14 dan pasal 15 UU. No 15/2003 tentang pemberantasan terorisme. Begitu halnya tiga suicide bomber baik di Kuta maupun Jimbaran. Jasad Misno Pakai Peti Mati Kecil Sementara itu satu dari tiga pelaku bom bunuh diri di Kuta Square dan Jimbaran, Bali,1 Oktober lalu akhirnya diambil keluarganya di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kemarin keluarga pelaku bom bunuh diri di Kafe Menega, Pantai Muaya, Jimbaran, Misno alias Wisnu diambil oleh kakaknya,Warisno alias Aris. Dia didampingi oleh kakak iparnya, Rahmat Khairudin serta pengacaranya, Emi Klanawidjaja. Jasad pelaku teroris itu disimpan di dalam peti mati kecil berukuran 60 x 30 centimeter. Rombongan keluarga Misno yang ditunggu-tunggu sejak pagi, baru tiba di Rumah Sakit Polri pada pukul 13.00 WIB. Menurut Warisno, keterlambatannya itu karena dirinya langsung berangkat dari Bandung. Begitu tiba di Jakarta, dia harus mengambil surat izin ke Mabes Polri. "Saya pagi berangkat dari Bandung, kemudian mengurus surat izin ke Mabes Polri baru ke sini (Kramat Jati, red)," kata Warisno begitu tiba di rumah sakit. Sebelum menandatangani berita acara, Warisno diberikan kesempatan untuk melihat langsung potongan kepala adiknya. Setelah itu, jasad yang tersisa berupa potongan kepala dan dua belah kakinya itu dimandikan serta disalatkan. Prosesi itu berlangsung sekitar satu setengah jam. Begitu keluar, Warisno mengaku cukup kaget dengan wajah adiknya. "Saya kaget sekali. Saya tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata perasaan saya begitu melihat jasad adik saya yang hanya kepala dan kaki saja," ungkap kakak pembunuh di Kafe Menega ini. Warisno juga mengaku sempat kaget ketika pertama kali melihat wajah adiknya. Sebab, wajahnya agak sedikit berubah. "Wajahnya kisut. Agak berbeda dengan aslinya. Saya hanya bisa mengenali hidungnya," ungkapnya usai melakukan prosesi di dalam Gedung Pathology Forensic RS Polri. Selanjutnya, jasad Misno diangkut dengan mobil Kijang Nopol D 1282 CH tepat pukul 14.40 WIB. Karena perjalanan dari Jakarta ke Desa Ujung Manik, Kawung Nganten, Cilacap memakan waktu sekitar lima jam, maka pemakamannya tidak bisa langsung dilakukan. Rencananya, keluarga baru akan mengubur potongan kepala dan kaki tersebut hari ini. "Karena situasi tidak memungkinkan, Insya Allah besok (hari ini, red) baru kita kebumikan. Tapi, lubangnya hari ini (kemarin, red) sudah kita buat," kata Warisno. Pemakaman ini sendiri akan dilakukan di kampung halamam Warisno. Rencananya, juga akan dihadiri oleh Muspika setempat. "Rencana kehadiran Muspika itu sekaligus memberikan pengarahan supaya tidak ada Misno-Misno baru," jelas Emi Klanawidjaja. Ditanya soal tanggapan keluarga, Warisno mengaku tidak ada masalah. Bahkan, keluarganya mendapat dukungan dari tetangga-tetangganya untuk mengambil potongan jasad Misno dan dikebumikan di kampung halamannya. Menurutnya, itu karena masyarakat di Desa Ujung Manik cukup toleran dengan situasi itu. Mereka juga sadar bahwa keluarga tidak ada hubungannya dengan keyakinan Misno melakukan bom bunuh diri di Bali. Cuma, ibu Misno, Nusbariah tidak bisa ikut mengambil potongan tubuh itu karena masih shock. Nusbariah, kata Warisno masih sangat kecewa dan tidak percaya dengan tindakan yang dilakukan anaknya. Makanya, dia tidak bisa datang ke Jakarta. Dengan diambilnya jenazah Misno, sekarang masih tersimpan tiga jasad lagi yang disimpan di RS Polri. Mereka adalah Ayip, Salik Firdaus, dan Arman. Khusus untuk Salik Firdaus, pihak keluarga sudah merelakannya kepada Polri. Menurut Emi Klanawidjaja hal itu sudah disampaikan kepada Mabes Polri. "Tapi, pihak kepolisian minta surat resmi dari keluarganya. Mungkin dalam satu atau dua hari ini kami akan memasukkan surat pernyataan bahwa keluarga tidak akan mengambil jasad Salik Firdaus," jelas Emi. Cuma, dia membantah kalau sikap keluarga Salik itu dilakukan karena alasan biaya atau teror dari tetangganya. "Yang jelas keluarganya secara psikologis tidak siap melihat jenazah Salik yang hanya berupa potongan kepala dan tangan kanannya saja," jelasnya. (yes/jpnn) ++++ RIAU POS Kapolri Beber Dokumen Azhari Sabtu, 26 November 2005 JAKARTA (RP) - Kelompok Azhari Cs sudah meninggalkan bom mobil sebagai teknik pengeboman dalam aksi mereka. Bom Bali 1 Oktober lalu menjadi bukti jika serangan teror kini dilakukan dengan bom ransel. Teknik baru ini juga ditulis dalam sebuah dokumen milik kelompok Azhari Cs yang telah berhasil disita polisi. Dokumen ini dibeber oleh Kapolri Jenderal Pol Sutanto di gedung Rupatama, Mabes Polri, kemarin. Mengutip dokumen tersebut, kata Kapolri, ada beberapa alasan mengapa bom mobil ditinggalkan, yakni karena membuat bom mobil memerlukan biaya yang besar. Bom model ini juga punya kelemahan karena perlu waktu minimal tiga pekan untuk mempersiapkannya. Belum lagi, mereka diharuskan untuk menyewa rumah yang ada garasinya. Dan jika menggunakan mobil, maka akan mudah di identifikasi karena bisa ditelusuri jejak kepemilikannya. "Rupanya mereka pelajari kelemahan mereka ini. Lalu mereka merubah taktiknya dengan cara bom ransel. Bom ini tentu mudah dibawa kemana-mana," ujar mantan Kapolda Jawa Timur ini. Dalam catatan JPNN, bom ransel memang baru pertama kali ini digunakan kelompok Azhari Cs. Dalam tiga kali serangan besar sebelumnya, yang juga diyakini dilakukan mereka, yakni di Bali 1 Oktober 2002, Hotel JW Marriott 5 Agustus dan bom di Kuningan/Kedubes Australia 9 September silam mereka selalu menggunakan mobil. Hanya saja mobilnya yang berbeda-beda. Bali I dengan Mitsubhisi L 300, JW Marriott dengan Toyota Kijang 84 dan Kuningan dengan mobil boks Daihatsu Zebra. Tak heran, masih kata Kapolri, sebelum bom Bali II, teknik bom ransel ini lolos dari pantauan polisi. "Polisi tidak menaruh curiga pada ransel karena polisi lebih fokus untuk mengawasi mobil, utamanya mobil boks," ungkapnya. Bom ransel ini, lanjut Kapolri, memang fleksibel. Bom ini bisa dibuat tidak berdekatan dengan lokasi pengeboman tapi bisa dimana saja. Misalnya yang terjadi pada bom Bali II yang belakangan diketahui dibuat di Batu, Malang, Jawa Timur, itu. "Bagaimana mereka melakukan perjalanan dari Malang menuju Bali, menghindari petugas waktu di Pelabuhan Gilimanuk. Itu matang sekali dan tertulis semua dalam dokumen (yang kita sita)," tambahnya. Hanya saja Kapolri membantah berita koran Australia The Australian edisi kemarin yang menulis jika Azhari Cs sebenarnya berniat melakukan aksinya bukan pada 1 Oktober melainkan pada 10 Oktober bertepatan dengan perayaan peringatan bom Bali I. The Australian menuliskan laporannya mengutip sumber seorang intelejen di Indonesia yang juga melandaskannya pada dokumen yang ditemukan dalam disket komputer milik kaki tangan Azhari. Dokumen itu diberi judul The Bali Project. menuliskan laporannya mengutip sumber seorang intelejen di Indonesia yang juga melandaskannya pada dokumen yang ditemukan dalam disket komputer milik kaki tangan Azhari. Dokumen itu diberi judul . "Mereka memang detail dan cermat sekali soal langkah-langkah apa saja yang mesti dilakukan pada tanggal 1 Oktober, (tapi dalam dokumen itu) tidak mengarah pada penyerangan 12 Oktober," bantah Kapolri. "Dokumen itu adalah rencana detail mereka sebelum melakukan peledakan di Bali," imbuhnya. Di bagian lain, Kapolri tetap meminta bantuan masyarakat untuk memburu rekan Azhari yang kini masih buron, Noordin M Top. "Noordin memang orang Malaysia yang juga ber-slang Malaysia. Tapi dia diketahui bisa berbahasa Jawa dan Sunda karena sudah lama tinggal di Indonesia," ujarnya. Hal lain yang juga dijelaskan Kapolri adalah terkait identitas Arman, lelaki yang ikut tewas bersama Dr Azhari dalam penggrebekan di Batu 9 November lalu. Menurut hasil tes DNA, Arman dinyatakan positif Agus Puryanto. "Hasilnya, positif. Identik sebagai Agus Puryanto. Semua jenazah yang hendak diambil akan kami bantu. Itu hak keluarga mereka," janji Kapolri. Diplomat Timur Tengah Resah Sementara itu diplomat-diplomat Timur Tengah yang berada di Indonesia mengaku resah dan prihatin terhadap pemberitaan yang menyebutkan keterlibatan diplomat Timur Tengah dalam membiayai aksi-aksi terorisme di Indonesia. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Yuri Thamrin saat press briefing di kantor Deplu kemarin. Menurutnya, pernyataan keprihatinan ini disampaikan oleh Perwakilan Saudi Arabia yang datang ke Deplu pada Kamis lalu (24/11). Kemarin pukul 16.00 Kepala Perwakilan Saudi Arabia kuasa usaha ad interim datang dan diterima oleh Direktur Kawasan Timur Tengah, Gatot Abdullah Mansyur. Perwakilan Kedutaan Saudi Arabia tersebut menyampaikan bahwa pemberitaan yang menyangkut keterlibatan diplomat Timur Tengah tersebut tidak didasarkan pada data-data yang akurat. "Akibat pemberitaan ini banyak diplomat yang resah karena citra mereka di mata publik buruk," ujarnya. Ketika ditanya nama perwakilan tersebut. Yuri mengaku lupa. Selain itu, kata Yuri, perwakilan tersebut juga menyatakan bahwa negara-negara di Timur Tengah memiliki persepsi yang sama terhadap terorisme. "Negara Timur Tengah sama juga dengan masyarakat internasional lainnya yang ingin bersama-sama memerangi aksi terorisme," katanya. Dalam kesempatan itu, perwakilan Saudi Arabia tersebut sempat menyinggung mengenai dua warganya yang mengajar di Universitas Islam Negeri di Jogjakarta yang diperiksa oleh polisi pada saat pulang dari kunjungan di Malang. "Katanya di sekitar daerah Probolinggo diperiksa Polisi dan kemudian ada pengambilan gambar melalui video," katanya. Setelah itu, kata Yuri, keduanya bisa lolos dari pemeriksaan setelah pihak kepolisian menghubungi wakil pimpinan universitas mengenai status kedua warga negara Arab Saudi tersebut. "Permasalahan timbul ketika video tersebut muncul di salah satu media eletronika di Indonesia. Itu dijadikan insinuasi evidence (bukti, red) keterlibatan Saudi Arabia dan mereka mengharapkan ini mereka klarifikasi," terangnya. Karena itu, Yuri mengimbau kepada masyarakat agar bersikap lebih berhati-hati di dalam menyikapi didalam hal yang menyangkut korps diplomatik. Kenapa? karena korps diplomatik merupakan forum negara-negara sahabat yang berfungsi untuk membina hubungan antar negara. "Kami juga sampaikan kepada pihak kedutaan jangan over sensitif karena secara resmi pemerintah Indonesia itu tidak pernah mengajukan tuduhan apapun. Semua ini semata-mata wacana," pungkasnya. (yog/jpnn) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **