[nasional_list] [ppiindia] [parbada] Kopi Pagi NEWS

  • From: "Jimmy Okberto" <jimmy.okberto@xxxxxxxxxxxx>
  • To: "Discuss Mailist" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 19 Nov 2005 08:22:36 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com ** 
 
.Jimmy Okberto Notes.    
-----------------------.oooO---------------------------------
                       (   )   Oooo.
                        \ (    (   ) 
                         \_)    ) / 
                               (_/
This message was created automatically by mail delivery software.
Today's Inspiring message reached some or all of the intended
recipients.
      Subject:             Joko Mamoto Inspiring Message
      jimmy.okberto@xxxxxxxxxxxx 
I am happy and content because I think I am. - Alain-Rene Lesage
The days too shorts even for love; how can there be nough time for
quarreling? - Margaret Gatty
Teach us to pray often, that we pray oftener - Jeremy Taylor
<joe.tomone@xxxxxxxxx  #friendster.com>
 
 
-----Original Message-----
On Behalf Of jack rusto
Sent: Saturday, November 19, 2005 6:30 AM
 
 
BOM, JIHAD, DAN JALAN KELIRU MENUJU SURGA
 
Seorang warga di Kota Surabaya menganggap "aneh"
ketika Bani Yamin Husin, adik kandung almarhum Dr
Azahari meminta maaf kepada rakyat Indonesia dan
meminta kakaknya yang gembong teroris itu didoakan. 
 
"Lho, kok masih minta didoakan, bukankan Azahari sudah
mengkavling surga untuk dirinya sendiri," kata Chalid,
seorang warga menanggapi berita itu di surat kabar. 
 
Ungkapan bernada menyindir itu bertolak dari keyakinan
kuat yang dianut para pelaku teror yang melakukan bom
bunuh diri bahwa yang mereka kerjakan adalah bagian
dari jihad (perang) yang jika mati mendapatkan jaminan
surga di akherat. 
 
Keyakinan kaum teroris itu lebih jelas lagi terungkap
saat polisi membeberkan sebuah rekaman VCD yang berisi
ungkapan tentang keyakinan dan tindakan mereka yang
dianggapnya sudah benar untuk menghentikan sikap Barat
yang dianggap selalu merugikan umat Islam. 
 
Semua agama yang pada dasarnya mengajarkan kasih
sayang kepada semua makhluk --Islam mengenal istilah
"rahmatan lil `alamiin" atau menjadi rahmat bagi
seluruh alam-- bisa memiliki dua sisi, yakni
menyebabkan kemakmuran di muka bumi atau justru
membinasakan. 
 
Pada kenyataan ini, Islam yang sebetulnya sangat
menghargai nyawa seekor semutpun, akhirnya menjelma
menjadi "monster" yang menakutkan saat berada di
tangan Azahari, Noordin M Top dan kawan-kawannya. 
 
Islam yang dibawa oleh seorang rasul bernama Muhammad
SAW dengan kehalusan budi pekertinya, kini lebih
banyak ditonjolkan sisi sejarah peperangan melawan
musuh di jamannya. Islam yang hadir sebagai pembaik
akhlak justru terdistorsi menjadi "sosok" yang keras. 
 
Karena itu, keyakinan mereka tentang jihad, bom dan
surga itu perlu diluruskan kembali. Apalagi, kelompok
Azahari itu selalu bergerilya untuk mencari
kader-kader muda di berbagai daerah di negeri ini. 
 
Selain itu, tindakan mereka menyebarkan ketakutan di
Jakarta, Bali dan daerah lain di negeri tidak efektif
untuk mengoreksi perilaku negara Barat. Tindakan
mereka ibaratnya memukul ban, yang semakin keras
dipukul, semakin keras pula menimbulkan pantulan. 
 
Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi dengan tegas
mengatakan bahwa bom bunuh diri yang seakan-akan
menjadi jalan masuk surga sangat ditentang oleh para
ulama. 
 
"Dalam agama, orang membunuh orang, pelakunya harus
dihukum mati (qishosh), kecuali dalam keadaan perang.
Perang itu harus memenuhi syarat, kalau di Indonesia
tidak ada perang. Itu bukan perang, tetapi memerangi.
Orang yang memerangi ini dikenakan hukum qishos,"
ujarnya saat berada di Surabaya. 
 
Bahkan di tempat lain, Hasyim mengatakan bahwa pelaku
teror bom bunuh diri itu bukan mati syahid tapi mati
"sangit" (hangus). 
 
Karena itu, Hasyim berharap agar jaringan Azahari
segera dibongkar dan dirinya menghimbau kepada umat
Islam Indonesia dan umat di dunia agar meninggalkan
jauh-jauh kekerasan atas nama agama. 
 
"Dengan adanya kegiatan teror yang kemudian
diatasnamakan oleh teroris itu dengan agama, maka
agama menjadi tercoreng, agama sebagai `rahmatan lil
`alamin` ini rusak. Posisi umat Islam, baik secara
nasional maupun internasional telah tersudut,"
katanya. 
 
Namun sebaliknya, ujar Hasyim, masyarakat
internasional jangan mempunyai perasaan phobi (rasa
takut) terhadap Islam karena Islam phobi ini akan
mengkristalkan orang Islam untuk melawan dan
menyulitkan kaum moderat. 
 
Sementara Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
(MUI), KH Ma`aruf Amin juga menegaskan kembali fatwa
majelis tersebut bahwa terorisme dan bunuh diri
merupakan tindakan yang diharamkan oleh agama Islam. 
 
"Tindakan serangan dengan cara bunuh diri yang
dilakukan di Indonesia tidak dapat digolongkan sebagai
`jihad`. Apa yang dilakukan di Indonesia adalah
terorisme dan bunuh diri, bunuh diri itu haram,"
katanya. 
 
Ma`aruf mengungkapkan, MUI sebelumnya telah
mengeluarkan fatwa yang mengharamkan perbuatan
terorisme, yaitu pada akhir tahun 2003. 
 
Indonesia, kata Ma`aruf menekankan, bukanlah wilayah
perang, melainkan daerah aman, damai dan wilayah
dakwah, yang karena itu tidak ada alasan untuk
mendapat serangan bom bunuh diri. 
 
Sasaran pemboman bunuh diri juga tidak jelas, ujarnya,
karena korbannya bukan pihak-pihak yang dianggap
musuh, melainkan orang-orang yang tidak berdosa. 
 
Ketika ditanya mengapa serangan bunuh diri masih
terjadi padahal fatwa haram sudah dikeluarkan, Ma`aruf
mengatakan, sebenarnya fatwa berfungsi sebagai kaidah
atau pegangan bagi pemerintah untuk melakukan
upaya-upaya penegasan pemahaman bahwa tindakan para
teroris yang mengatasnamakan `jihad` adalah keliru. 
 
Sedangkan para teroris itu sendiri dinilainya sebagai
insan-insan yang memang tidak mau mendengarkan fatwa. 
 
"Ya tentu saja karena teroris itu kan bukan anak
baik-baik, bukan santri yang baik, yang begitu
mendengarkan fatwa langsung patuh," katanya. 
 
Dikatakannya, fatwa juga dikeluarkan dengan maksud
untuk memagari umat agar tidak terpengaruh dengan
aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok teroris dan
karena itu MUI terus melakukan penyadaran kepada umat
Islam melalui berbagai bentuk sosialisasi. 
 
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafi`i Ma`arif,
menganggap konsep jihad yang dinyatakan oleh para
pelaku pemboman bunuh diri Bom Bali II merupakan salah
satu kenyataan bahwa ada krisis yang sangat dalam yang
dialami oleh umat Islam. 
 
Tindakan serangan bunuh diri sebagai jihad, tegasnya,
merupakan pemahaman yang sangat keliru tentang ajaran
Islam dan justru menodai Islam. 
 
Ia juga menyatakan merasa kasihan terhadap para pelaku
bom bunuh diri yang menyatakan bahwa mereka akan masuk
surga. 
 
Syafi`i menganggap pernyatan tersebut sama saja dengan
telah mengambil peran Tuhan, satu-satunya pihak yang
berhak menentukan apakah seseorang berhak masuk surga
atau tidak. 
 
"Islam ditafsirkan secara nekad oleh mereka," katanya.
 
 
Bom bunuh diri yang dilakukan para teroris,
menurutnya, juga tidak jelas tujuannya seperti kenapa
dilakukan di Indonesia dan korbannya juga umat Islam. 
 
Ia membandingkan dengan di Palestina, yang musuh bagi
pelaku "bom syahid" itu sudah jelas. 
 
Pengamat masalah sosial agama dari IAIN Sunan Ampel,
Surabaya, Dr. Abd. A`la mengatakan, bibit kekerasan
dengan atas nama agama itu sebetulnya sangat kompleks,
yang salah satunya dipicu adalah kepincangan global
akibat demokrasi pluralisme dangkal yang dianut dan
dikembangkan oleh Barat. 
 
"Itu menjadi bumerang karena menimbulkan sikap anti
Barat bagi kelompok-kelompok agama garis keras. Selain
itu juga adanya kesenjangan ekonomi masyarakat Islam
dengan Barat ikut memperkeruh persoalan ini," katanya.
 
 
Namun demikian, ia meminta masyarakat, khususnya Barat
agar tidak menyamaratakan bahwa semua kelompok garis
itu setuju dengan tindakan pengeboman. 
 
"Saya sering ketemu dengan teman-teman HTI (Hizbut
Tahrir Indonesia), ternyata mereka tidak setuju dengan
aksi-aksi seperti itu dan mereka juga tidak antipati
atau tidak langsung mengkafirkan kelompok lain seperti
Jaringan Islam Liberal," ujarnya. 
 
Ia juga mengemukakan bahwa tindakan terorisme di
Indonesia termasuk di dunia umumnya bukan karena
landasan ideoligis, kecuali kelompok HAMAS di
Palestina yang bergerak atas dasar nasionalisme
ideologis. 
 
"Kalau yang lain lebih banyak karena faktor politik
dan agama hanya dijadikan bamper. Mereka yang terlibat
adalah kelompok yang mempolitikkan agama," kata kiai
muda yang juga alumni Pesantren Annuqayah Latee,
Guluk-Guluk, Sumenep, Madura itu. 
 
Sebetulnya, katanya, masyarakat Indonesia sudah lama
memiliki kearifan lokal menghadapi perbedaan. Kearifan
itu sebetulnya merupakan potensi besar untuk bisa
meredam gerakan-gerakan terorisme itu. 
 
"Kita ini memiliki solidaritas yang cukup kuat, tapi
karena di jaman dulu dominasi negara menjadi sangat
kuat, maka kearifan lokal itu banyak yang dihancurkan.
Contoh, masalah SARA yang seharusnya menjadi potensi
kebersamaan justru menjadi syetan yang menakutkan,"
ujarnya. 
 
Karenanya, untuk menghentikan tindakan terorisme di
dunia, semua pihak harus introspeksi diri. Tidak hanya
masyarakat Islam dan kelompok teroris yang diimbau
untuk sadar dan kembali ke jati diri Islam, tapi juga
Barat. 
 
Amerika Serikat dan negara barat lainnya hendaknya
mengoreksi diri untuk berlaku adil terhadap
negara-negara Islam dan tidak memaksakan kehedaknya,
termasuk untuk urusan demokrasi dan pluralisme. dari
berbagai sumber mata air :) 
 
 
                                
__________________________________ 
Yahoo! FareChase: Search multiple travel sites in one click.
http://farechase.yahoo.com


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] [parbada] Kopi Pagi NEWS