[nasional_list] [ppiindia] Fw: [Al-Ikhwan] Azahari & Nordin bukan jenderal penentu teror istimata

  • From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
  • To: <taruna_taruni_muslim@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 19 Nov 2005 09:10:39 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Makanya teroris sulit di tumpas.  
Berikut dibawah ini adalah pendapat
seorang simpatisan PKS di milis al-ikhwan (milis pendukung ikhwanul muslimin
di Indonesia) ketika megnomentari sosok zulkarnaen yang menjadi panglima
penggerak aktivitas terorisme dalam jaringan azhahari dan nurdin m. top.

1. di satu sisi HNW mencap pelaku bom bali adalah atheis, namun simpatisan
di grassroot diam diam "simpati".  apa artinya ya ?  tidak meungkin kan bisa
ada beda pendapat tentang hal ini, kalau secara ideologis ideologi mereka
memang mendukung jihal model "zulkarnaen" tersebut ?

2. Orang kita belum bisa membedakan posisinya sebagai orang Islam dengan
posisinya sebagai warga negara Indonesia, sehingga sosok yang dia nilai
berjasa pada Islam, dengan sendirinya patut didukung.  Meskipun data data
mengarah pada informasi bahwa orang tersebut melakukan aktivitas teror di
negaranya sendiri.

3. Minimal, bagi yang memapu memilah posisi sebagai orang islam sekalus
warga negara indonesia, dia boleh kagum pada perjuangan zulkarnaen di
afghanistan, namun harus menolak aktivitas kekerasan yang dilakukan di
Indonesia.  Untuk alasan apapun.  apalagi jika alasan melakukan terorisme,
masih terkait dengan fatwa dari ulama ikhwanul muslimin juga, diantaranya
abdullah azzam seperti di bawah ini.

4. Kalangan Salafy (yang notabene sering berseberangan dengan ikhwanul
muslimin dan berbagai aliran dalam Islam lainnya) telah membuat buku yang
isinya menolak aktivitas terorisme ini, dan lebih jauh lagi mengajukan
tudingan terhadap fatwa tentang jihad tersebut sebagai pemikiran khawarij.
MUI pun sedang dalam proses membuat fatwa tentang penolakan terhadap
terorisme.

salam,
Ari Condro

----- Original Message -----
From: "Adi Susmono" <adisus@xxxxxxxxx>
To: <Al-Ikhwan@xxxxxxxxxxxxxxx>

Assalaamu'alaykum,

Subhanallah, hebat sekali saudara kita Zulkarnaen itu ya? Memiliki
pengetahuan dan pengalaman bertempur yang luar biasa.  Namun, anehnya yang
pejuang buru2 pingin ditangkap, dipenjara, dicaci maki, dan kalau perlu
ditembak mati bak kelinci nyasar aja. Tetapi yang pecundang malah
dipelihara, dipuja, hahahehe bareng, meskipun mereka menggerogoti milik
rakyat jelata. Banyak 'tameng' yang bersedia menjadi pelindung dia, malah
seolah hukum tumpul dan tak berdaya. Sudah pada baca ini kan?
http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/11/tgl/18/ti
me/145928/idnews/481176/idkanal/10

Ah itu sih contoh terlalu kecil untuk kapasitas spt mas ArCon bicarakan. Mas
ArCon, apakah benar sih mereka memiliki organisasi yang sering disebut
orang itu? (ji, red)  Siapa sih yg ngajari mereka strategi tempur, merakit
M16, bikin sesuatu yg bisa meledak dan mencelakakan yg lain. Kalau gak salah
kan mereka ketika dalam rangka mengusir Soviet ya?

Kita setuju gak sih Soviet harus diusir dari Afgan? Apakah (mungkin) ada
cara lain untuk mengusirnya?   Apakah mereka org pedesaan Afgan sudah punya
keahlian perang secara alami dan mendapat senjata dari pepohonan di hutan
Afgan (kalau ada)?

Wassalaam,
akujugaorgdesa


----- Original Message -----
From: "Ikra" <ikra@xxxxxxxxxxx>

Dear all;

Azahari sudah dihabisi. Nordin kabarnya akan segera ditangkap.
Adakah itu nanti akhir dari ancaman adanya teror istimata (bom bunuh diri)
di negeri kita?

Tampaknya jawaban atas pertanyaan yang penuh harap itu masih akan negatif,
jika kita baca tulisan yang saya kutip dari TEMPO ini. Ada jenderal teroris
yang lebih tinggi yang menentukan akan berakhir atau tidaknya teror
istimata. Pasukan istimata rupanya hanya salah satu saja dari pasukan
teroris yang beroperasi di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) sekarang ini.
Jadi, harapan akan amannya negeri kita dati teror masih jauh!

Silahkan baca tulisan yang saya kutip dari TEMPO di bawah ini.

Ikra.-
======


JENDERAL LASKAR ISTIMATA


RUMAH tua itu terletak persis di belakang Pondok Pesantren Al-Mukmin,
Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ada dua boneka kecil mainan anak-anak
tergeletak di depan pintu. Di sebelah kiri ruang tamu, ada garasi kosong
berdebu. Langit-langitnya banyak yang jebol. Di setiap sudut, jaring
laba-laba penuh menjuntai. Pada suatu sore pertengahan September silam, dari
dalam rumah itu terdengar suara tangis bayi. Merengek-rengek.

Sudah setahun lamanya Rahayuningtyas, si nyonya rumah, menunggu kabar
suaminya, Aris Sumarsono. Perempuan bercadar berusia 32 tahun itu?dia akrab
disapa Ning?terakhir bertemu dengan suaminya pada Lebaran tahun silam. Aris,
kata Ning, suka ke luar kota untuk urusan berdagang kain. Kadang sepekan,
paling lama sebulan. Tapi kepergian yang terakhir tak menyisakan jejak. "Dia
hanya pamit ke Sragen, setelah itu tak kembali lagi ke rumah," ujarnya.

Aris Sumarsono tak lain adalah Zulkarnaen, yang disebut-sebut sebagai
komandan tertinggi sayap militer Jamaah Islamiyah (JI). Kini, anak Desa
Gebang, Sragen, itu menjadi buron penting. "Zulkarnaen salah satu tokoh
penting JI yang lagi kita uber," ujar Inspektur Jenderal Polisi Ansyaad
Mbaai, Kepala Desk Antiteror di Kantor Menteri Koordinator Politik dan
Keamanan.

Posisinya di pucuk itu makin terungkap setelah polisi menangkap Achmad
Roihan alias Saad, tokoh teras Markaziyah (pimpinan pusat) JI di Palu, April
silam. Roihan mengaku Zulkarnaen hadir dalam pertemuan Markaziyah di
Tawangmangu, Solo, setelah bom Bali meledak.

Zulkarnaen punya nama lain: Daud. "Orangnya bertubuh kecil dan pendiam,"
kata Mualif Rosidi, bekas guru Zulkarnaen di Pondok Pesantren Ngruki. Dia
masuk pondok itu sejak 1975, dan belajar di sana selama enam tahun. Lulus
dari pondok, Zulkarnaen, yang kerap masuk peringkat lima besar di sekolahnya
itu, masuk ke Jurusan Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. "Sejak
mondok, dia jarang pulang," ujar Mualif.

Tak jelas sejak kapan Zulkarnaen mulai terlibat dalam gerakan militan itu.
Yang terang, namanya kini disebut-sebut sebagai salah satu arsitek bom Bali.
Dari persidangan kasus bom Bali, melalui kesaksian Nasir Abbas, kakak ipar
Muchlas yang merupakan salah satu pelaku utama lainnya, terungkap posisi
Zulkarnaen memang cukup penting di organisasi JI.

Nasir, yang kini ditahan di Markas Besar Polri, adalah veteran pejuang
Afganistan. Dia terjun ke medan jihad Afganistan sejak 1987 sampai 1993.
Setelah itu, dia bergabung dengan gerilyawan Moro Islamic Liberation Front
(MILF) di Moro, daerah selatan Filipina. Dia mengangkat senjata ke Moro atas
perintah Mustofa alias Pranata Yudha, salah satu pentolan JI yang tertangkap
di Semarang. "Mustofa meminta saya, atas perintah Zulkarnaen dan atas saran
Abdullah Sungkar," kata Nasir Abbas. Sungkar adalah pemimpin besar JI
sebelum Abu Bakar Ba'asyir.

Perintah pengiriman pasukan jihad ke Moro, yang diberikan Zulkarnaen kepada
Mustofa, membuktikan Zulkarnaen memang berada di pucuk struktur. Mustofa
saat itu menjabat Ketua Mantiqi III, struktur operasi JI yang meliputi
wilayah Filipina Selatan, Serawak, Sabah, Brunei, dan Kalimantan. Posisi
Zulkarnaen, kata Nasir, adalah Ketua Bidang Askari (militer) Markaziyah,
yang dulunya langsung berada di bawah Abdullah Sungkar. Mustofa kini
meringkuk di sel Kepolisian Daerah Metro Jaya, setelah dicokok petugas pada
Juli silam.

Bagi para mujahidin asal Indonesia, Zulkarnaen mereka hormati sebagai
senior. Dia termasuk angkatan pertama lulusan akademi militer di Afganistan.
Seorang veteran mujahidin, Abi Sholeh (nama samaran), mengaku satu angkatan
dengan Zulkarnaen, saat terjun ke Afganistan pada 1985. Waktu itu mereka
dikirim oleh almarhum Abdullah Sungkar, pendiri JI.

Abi Sholeh tak mau menyebut jumlah pasti berapa orang yang berangkat pada
gelombang pertama itu. Yang jelas, kata dia, mereka mendapat pelatihan di
Kamp Saddah, akademi militer milik Syekh Abdurrasul Sayyaf, tokoh legendaris
mujahidin Afganistan. "Kamp itu letaknya di Khumran Agency, di dekat
Parachinar, perbatasan Pakistan dan Afganistan," kata Abi.

Di sana mereka menimba ilmu perang, dari teori sampai praktek. Juga soal
perang gerilya, termasuk gerilya kota, meracik bom, dan artileri. Para
mujahidin itu juga lihai membaca peta dan teknik pengintaian musuh. "Mereka
latihan aneka macam senjata, seperti AK-47 dan M-16," ia berkisah.

Di Afganistan, Zulkarnaen adalah lulusan terbaik. "Dia ahli dalam semua
pelajaran militer," tutur Abi lagi. Bahkan, sebelum lulus, Zulkarnaen sudah
diminta mengajar di Kamp Saddah?di mana Syaikh Sayyaf memberikan tempat
khusus bagi mujahidin asal Asia Tenggara. Zulkarnaen ditunjuk sebagai kepala
akademi militer itu, untuk melatih mujahidin asal Indonesia, Filipina,
Malaysia, dan Singapura.

Pengalaman tempur Zulkarnaen, kata Abi, juga di atas rata-rata. Dia pernah
terlibat pertempuran selama tiga pekan di Jaji (Joji), pada April 1987. Saat
itu tarung senjata berlangsung hebat antara pasukan mujahidin dan tentara
pendudukan Uni Soviet. Tak semua mujahidin asal Asia Tenggara dilibatkan di
garis depan. Kata Sayyaf, seperti dikutip Abi, tujuan latihan militer bukan
untuk berjihad di Afganistan. "Yang penting, menyiapkan diri berjihad di
negeri sendiri," begitu pesan sang Syekh.
Achmad Roihan alias Saad, anggota Markaziyah, pun mengaku seangkatan dengan
Zulkarnaen ketika terjun ke Afganistan. Saad, sama seperti Abi, mengakui
Zulkarnaen menjabat posisi ketua dewan militer di Markaziyah JI. "Tapi
sekarang saya tak tahu apa posisinya," ujar Saad kepada TEMPO, kala ditemui
di Penjara Krobokan, Bali, beberapa waktu lalu.

Tapi, menurut seorang bekas pemimpin JI (dia menolak disebut namanya karena
alasan keamanan), posisi Zulkarnaen saat ini belum tergantikan. Dialah
pemegang tongkat komando pasukan jihad, yang menjadi inti gerakan JI.
Sebagai Ketua Dewan Askari, Zulkarnaen adalah jenderal bagi para laskar JI
itu. "Ada tiga kategori laskar," ujar sumber itu. Pertama laskar biasa, yang
anggotanya pernah ikut latihan militer selama empat sampai enam bulan. Lalu,
kedua, Laskar Khos, yaitu satuan khusus yang punya kemampuan perang dan
senjata, minimal ikut latihan militer tiga tahun. Ketiga adalah Laskar
Istimata.

Yang paling militan adalah Laskar Istimata. Mereka yang masuk satuan itu
siap melakukan amaliyah istishadiyah (bom syahid). Anggotanya bisa saja
direkrut dari luar JI. "Contohnya adalah kasus Iqbal Arnasan, yang menjadi
martir dalam bom Bali," ujar sumber itu. Dia melanjutkan, dalam aksi bom di
Hotel Marriott, JI pun menggunakan salah satu kader Laskar Istimata, yaitu
Asmar Latin Sani. "Ketiga jenis laskar itu berada di bawah komando
Zulkarnaen."

Sebagai panglima, Zulkarnaen punya wewenang besar. Dia bertanggung jawab
atas operasi intelijen dan "operasi pembangunan kekuatan". Lingkupnya antara
lain pelatihan militer, baik kursus singkat enam bulan maupun memimpin
"akademi militer" yang makan waktu tiga tahun. Selain itu, di tangan
Zulkarnaen pula wewenang "operasi penggunaan kekuatan", semisal bom Natal
dan bom Bali bisa dijalankan. "Untuk operasi seperti itu, Zulkarnaen harus
mendapat izin dari Majelis Fatwa Markaziyah JI," ujarnya.

Keterangan itu dibenarkan oleh Saad. Semua aksi memang harus melewati forum
fatwa dulu, agar tindakan jihad menjadi sah secara organisasi. Namun, sejak
Abdullah Sungkar meninggal pada November 1999, forum fatwa tak lagi
berjalan. "Banyak operasi sekarang yang tidak diputuskan organisasi,"
ujarnya. Dia mencontohkan, bagaimana order dari Mantiqi I (wilayah Singapura
dan Malaysia) justru dilakukan di Mantiqi II dan sama sekali tak
diberitahukan lebih dulu kepada pemimpin struktur setempat. Mantiqi II
berpusat di Solo, dengan wilayah operasi seluruh Indonesia, kecuali
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Menurut Saad, kecakapan militer Zulkarnaen tergolong biasa saja. Tapi dia
ahli dalam soal taktik tempur. Satu lagi, Zukarnaen juga kuat dalam soal
komandaniyat (bahasa Afganistan berarti kepemimpinan?Red.). Lalu, apa yang
menjadi tugas utama komandaniyat itu? "Manajemen organisasi tempur," ujar
Saad mantap.

===

----- Original Message -----
From: "Abu Muhammad Yulianto" <yulianto.abumuhammad@xxxxxxxxx>

Mereka Adalah Teroris - Bantahan atas Teroris Versi Imam Samudra & Dr Azhari
?
Resensi Oleh : Annisa-Haqque 15 Nov 2005 - 2:12 am


Benarkah aksi anarkhis, penculikan, peledakan, bom bunuh diri, . . . adalah
Jihad ? Benarkah Peledakan WTC, bom Bali, Peledakan kantor-kantor kedubes,
Atrium, JW Marriot, . . . adalah Jihad ?
Terbunuhnya Dr Azhari membuka kembali banyak diskusi seputar ideologi yang
dijadikan dasar keyakinan kelompok itu. Sebuah buku baru terbit bulan puasa
kemarin membahas 'penolakan' yang dijadikan hujjah kelompok ini dalam
aksi-aksinya, yang tentu saja membawa-bawa nama Islam. Ada baiknya kita
mencoba memahami dan mengerti pula atas pemikiran-pemikiran yang anti dengan
jalan pikiran atau hujjah kelompok Imam Samudra dan Dr Azhari itu, tanpa
prasangka apapun tentunya (misalnya menuduh buku ini "pesanan" CIA misalnya.

Buku ini sebagai sebuah bantahan terhadap buku "Aku Melawan Teroris" karya
Imam Samudra yang dipenuhi dengan kedustaan, penyimpangan, dan kebatilan
dengan mengatasnamakan 'Ulama

Resensi : Al Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh
Ideologi dan aliran sesat Khawarij telah diperangi dan ditumpas oleh para
shahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di Nahrawan pada masa
pemerintahan Khalifah 'Ali bin Abi Thalib. Namun aqidah dan pemikiran
khawarij tidak akan pernah terputus dan terhenti dengan meninggalnya
tokoh-tokoh mereka, sebagaimana telah diberitakan oleh Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam.

Pemikiran dan aqidah sesat ini terus menjalar menjadi bahaya laten bagi umat
Islam, yang sewaktu-waktu siap muncul dan memakan korban! Pekerjaan dan ciri
khas mereka sama, yaitu mengkafirkan pemerintah kaum muslimin dan
orang-orang yang pro dengan pemerintah, memberontak terhadap pemerintah kaum
muslimin, menghalalkan darah dan harta kaum muslimin, serta membolehkan
membunuh anak-anak kaum muslimin. Pemberontakan dan pembunuhan yang mereka
lakukan tidaklah muncul begitu saja, tetapi didahului dengan
provokasi-provokasi pada rakyat, dan doktrin-doktrin kepada para anggotanya,
untuk membenci pemerintah. Yang semua itu mereka coveri dengan slogan amar
ma'ruf nahi munkar. Inilah ideologi dan aksi-aksi mereka sepanjang sejarah
yang telah memakan berjuta-juta jiwa kaum muslimin, bahkan tidak
tanggung-tanggung, di antara korbannya : tiga shahabat Rasulullah
terbaik -sekaligus tiga Al Khulafa-ur Rasyidun-- : 'Umar bin Al Khaththab,
'Utsman bin 'Affan, dan 'Ali bin Abi Thalib.

Benar. tindakan-tindakan mereka selalu membikin kacau, onar, dan kerusakan
yang luar biasa di muka bumi. Inilah yang disebut dengan terorisme. Karena
itu khawarij itu teroris, teroris itu khawarij, sama persis tidak ada beda.
Yang pasti pula bahwa mereka jahil terhadap ilmu, fiqh, dan syari'at Islam,
karena mereka selalu berseberangan dan nyempal dari para 'ulama ahlus
sunnah, bahkan di barisan mereka sama sekali tidak ada 'ulama. Mereka hanya
memiliki semangat ibadah dan beramal yang tinggi, namun ditegakkan di atas
emosi dan kebodohan. Sehingga segenap ideologi, sikap, dan aksi-aksi mereka
sama sekali tidak didukung oleh 'ulama Ahlus Sunnah..

Di zaman ini, umat Islam bahkan dunia secara umum, dikejutkan dengan
maraknya aksi-aksi terorisme. Peledakan terjadi di mana-mana. Di antara yang
cukup spektakuler adalah aksi attack terhadap WTC dan Pentagon AS. Kemudian
setelah itu muncullah sosok Usamah bin Laden yang disebut-sebut sebagai
pihak yang bertanggung jawab atas aksi tersebut. Nama Usamah bin Laden
dengan 'resolusi jihad' melawan AS yang dikumandangkannya, menjadi tenar di
dunia internasional. Siapakah Usamah? Bagaimana alur pemikirannya, siapa
orang-orang di sekitarnya, benarkah dia itu seorang mujahid Islam? Semua itu
akan terjawab dalam buku "Mereka adalah Teroris" ini.

Di Nusantara pun, bom dan peledakan tak kalah marak. Diantaranya yang
menjadi heboh dan menggegerkan adalah ledakan bom 12 Oktober 2002 di Legian
Bali. Tak kurang 203 orang meninggal dunia dan ratusan mengalami cidera dan
cacat. Ledakan bom berkekuatan tinggi juga terjadi pada 5 Agustus 2003 di
Hotel JW Marriott. Di susul kemudian pada tanggal 9 September 2004 meledak
pula bom di depan Kedutaan Besar Australia. Tertumpahlah darah orang-orang
yang tidak dibenarkan secara syar'i untuk dibunuh. Bahkan muslimin pun ikut
menjadi korban!

Bermula dari sikap yang membabi buta dan tanpa ilmu yang memunculkan
ekstrimitas di dalam menyikapi kemungkaran. Yang paling menonjol adalah :
dengan mudahnya mereka menjatuhkan vonis kafir terhadap pemerintah muslimin.
Orang-orang yang tidak mau mengkafirkan pemerintah yang telah mereka vonis
kafir tersebut juga ikut mereka kafirkan. Karena kafir maka segala aksi
penentangan, teror, dan pemberontakan terhadap pemerintah tersebut menjadi
sah dan halal, bahkan wajib. Yang itu semua mereka labeli dengan jihad fi
Sabilillah.

Sikap ekstrim mereka yang lainnya, adalah kebencian dan permusuhan terhadap
orang-orang kafir yang tidak didasari ilmu. Mereka menyatakan bahwa saat ini
adalah perang global antara Islam vs kafir. Benarkah semua jenis orang kafir
sah dan wajib untuk diperangi di setiap waktu dan tempat? Benarkah segala
aksi pengeboman di tempat-tempat umum, hiburan, tempat-tempat ibadah,
kepentingan-kepentingan asing, ....dll adalah jihad fi sabilillah ? Apakah
benar, aksi-aksi tersebut sebagai solusi atas problematika kelemahan,
kemunduran, dan kekalahan umat Islam selama ini? Itu semua akan terjawab di
buku ini.

Inilah buah aqidah dan ideologi sesat khawarij, yang pada masa ini
dihidupkan kembali oleh tokoh-tokoh semacam Hasan Al Banna, Sayyid Quthb, Al
Maududi, DR. 'Abdullah 'Azzam,.dll, yang kemudian dilanjutkan oleh DR. Safar
Al Hawali, Salman Al 'Audah, Usamah bin Laden, Aiman Azh Zhawahiri, .dll,
yang karya-karya mereka banyak diterjemahkan dan disebarkan di negeri ini.
Aqidah dan ideologi sesat ini ternyata tumbuh dan berkembang subur di
kalangan para aktivis Islam, yang aktivitas dan pengamalan agamanya hanya
dilandasi semangat dan emosi semata, tanpa ilmu yang benar yang bersumber
dari Al Qur'an dan As Sunnah sebagaimana yang difahami dan diamalkan oleh
para shahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

Di Indonesia, telah ada upaya yang sangat gencar untuk menyebarkan serta
melegal ideologi kaum teroris-khawarij ini. Dan ternyata berhasil
mempengaruhi banyak kalangan, terkhusus kaum muda. Bahkan tak jarang pula,
beberapa oknum di instansi pemerintah juga terkena virusnya.

--------

Setelah pemerintah Indonesia menjatuhkan vonis mati terhadap para pelaku bom
Bali, tiba-tiba umat Islam dikejutkan oleh sebuah buku "laporan
pertanggungjawaban publik" dan "pembelaan diri" yang ditulis oleh salah satu
pelakunya, Imam Samudra, dengan judul : "Aku Melawan Teroris". Dalam bukunya
ini, Imam Samudra dengan berbagai macam kedustaan, kepalsuan, dan
syubhat-syubhat yang ia bawakan berusaha membalik opini, dari asumsi dan
tuduhan teroris terhadap dirinya, menjadi pahlawan dan pejuang yang telah
mengorbankan dirinya dalam rangka melawan vampire dan teroris internasional
yang bernama Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Dari seorang yang kejam
dan tidak punya perasaan, yang telah membunuh sekian nyawa manusia tak
berdosa, menjadi pahlawan pembela duka nestapa kaum mustadh'afin. Dari
pembunuh keji, menjadi pembela bayi-bayi tanpa kepala di Afghanistan dan
Palestina. Dari aksi teror yang keji dan kejam, menjadi aksi heroik dalam
rangka membela Islam dan umat Islam.

Di dalam bukunya, Imam Samudra, mengesankan kepada pembaca bahwa aksi bom
Bali yang ia lakukan itu merupakan aksi yang dibenarkan dalam syari'at. Ia
tampilkan ayat-ayat Al Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam, ditambah lagi penukilan-penukilan dari para 'ulama ahlus
sunnah dan kitab-kitab mereka. Namun buku "Aku Melawan Teroris" ini
merupakan kedustaan atas nama Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan para 'ulama ahlus
sunnah di satu sisi. Di sisi lain adalah caci maki terhadap para 'ulama
ahlus sunnah.

Di antara bentuk-bentuk kedustaan tersebut adalah ---yang itu dilakukannnya
untuk menjustifikasi aksi terornya-- :

1. Mengaku dirinya sebagai Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yang berpegang pada Al
Qur'an, As Sunnah, sesuai dengan pengaplikasian para shahabat terhadap
keduanya.

2. Pada prekteknya, Samudra ternyata menambahkan pokok yang ke-4 bikinanya,
yaitu harusnya kembali dan meruju' kepada 'ulama mujahid dan ahluts tsughur.
Memang benar, statemen ini pernah diucapkan oleh beberapa 'ulama salaf,
namun apakah pengaplikasiannya seperti yang dimaukan oleh Imam Samudra cs?
Yaitu yang dimaukan dengan 'ulama mujahid dan ahluts tsughur menurutnya
adalah tokoh-tokoh teroris semacam : DR. 'Abdullah 'Azzam, DR. Safar Al
Hawali, Salman Al 'Audah, Usamah bin Laden, Aiman Azh Zhawahiri, Mullah
Omar. dll. Adapun para 'ulama ahlul hadits dari kalangan ahlus sunnah wal
jama'ah, yang mereka itu lebih layak dan pantas disebut sebagai 'ulama
mujahid, tidak dimasukkan oleh Imam dalam deretan 'ulama mujahid bikinannya.
Para 'ulama ahlul hadits pada masa ini antara lain : Asy Syaikh 'Abdul 'Aziz
bin Baz, Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, Asy Syaikh Muhammad Al
'Utsaimin, Asy Syaikh Muqbil bin Hadi, Asy Syaikh Rabi' Al Madkhali, Asy
Syaikh Shalih Al Fauzan, Asy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi, Asy Syaih
'Ubaid Al Jabiri, dan sederet nama-nama besar lainnya. Merekalah para 'ulama
ahlus sunnah wal jama'ah yang pantas untuk dijadikan rujukan umat.

3. Imam Samudra mencatut dan menyejajarkan nama-nama para 'ulama ahlus
sunnah kontemporer, dengan tokoh-tokoh teroris masa kini yang menjadi idola
dia. Dengan cara ini, Imam mengesankan kepada publik sesungguhnya di
belakangnya ada sekian tokoh 'ulama besar yang 'mengesahkan' dan
merekomendasi tindakan dia melalui fatwa-fatwa mereka.

Apakah benar demikian adanya? Buku "Mereka adalah Teroris" akan menjawabnya.

4. Di samping caci maki dan pelecehan, Samudra juga menuding 'ulama ahlus
sunnah yang tidak sependapat dengan manhaj dan cara jihad yang dia lakukan,
sebagai penganut aliran murjiah, antek-antek AS, 'ulama qa'idun (duduk saja,
alias tidak ikut berjihad), .dll.

Para teroris-khawarij itu telah menyerukan resolusi jihad, padahal
sebenarnnya tindakan-tindakan mereka itu merupakan aksi teror, yang jauh
dari nama harum jihad itu sendiri. Terorisme bukan jihad, jihad bukanlah
terorisme. Karena jihad itu merupakan ibadah yang mulia, yang memiliki
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Allah dan
Rasul-Nya, serta dirinci oleh para 'ulama Ahlus Sunnah. Jihad tidak berjalan
di atas emosi dan semangat juang semata, namun sangat membutuhkan kepada
ilmu dan kepala dingin. Syarat-syarat dan ketentuan serta penjelasan para
'ulama tersebut akan tertera di dalam buku ini dengan lebih gamblang.

Diantaranya secara singkat :

1. Ditegaskan oleh ahluts tsughur dan 'ulama mujahid terkemuka, Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah, bahwa : "Kesimpulannya, pembahasan tentang perincian
hukum jihad merupakan tugas khusus kalangan para 'alim 'ulama!"

2. Dua syarat penting yang harus dipenuhi dalam jihad, yaitu :

- Kekuatan dan kemampuan umat Islam, baik kemampuan fisik dan kemampuan
Iman.

- Harus dilaksanakan bersama pemerintah muslimin dan sepenuhnya diatur oleh
pemerintah.

Dua syarat ini tidak ada pada umat Islam saat ini.

3. Dalam kondisi umat Islam yang lemah dalam dua sisi di atas, solusi apa
yang ditempuh? Maka 'ulama ahluts tsughur Ibnu Taimiyyah menasehatkan agar
kaum muslimin, dalam kondisi lemah menerapkan dan mengaplikasikan ayatush
shabr (ayat-ayat yang memerintahkan untuk bersabar dan menahan diri).

4. Tidak semua jenis orang kafir harus dan boleh diperangi. Orang kafir yang
dalam perjanjian dan perlindungan pemerintah muslimin tidak boleh sama
sekali untuk diganggu apalagi diperangi dan dibunuh. Bahkan membunuh seorang
kafir di saat kondisi umat Islam lemah adalah sesuatu yang dilarang oleh
Allah .

5. Intihar (bunuh diri) selamanya tidak bisa disamakan dengan istisyhad
(mencari syahid). Sehingga peledakan dan bom bunuh diri itu adalah teror,
bukan jihad.

Dan masih banyak lagi statemen-statemen Samudra yang menggiring opini publik
untuk menjustifikasi aksi-aksinya, yang sebenarnya justru itu menunjukkan
kedustaan dan kebodohan Imam Samudra dalam masalah agama. Semua itu akan
dibantah tuntas di dalam buku ini.

Buku ini sekaligus memuat nasehat-nasehat dan peringatan kepada umat atas
bahaya kebatilan aliran terorisme dan para pengusungnya, yang ternyata pada
masa ini mereka sedang mempropagandakannnya kepada umat dengan sangat
gencar. Baik melalui ceramah, orasi, selebaran, buku, kaset, jaringan
internernet, dan sebagainya.

Karena itu perlu adanya upaya nasehat dan peringatan yang serius kepada umat
atas bahaya tersebut, dalam rangka membentengi aqidah umat ini, terkhusus
para generasi muda, dari penyimpangan dan kesesatan. Kita semua wajib
bekerja sama dengan waliyyul amr dalam memerangi terorisme sebagaimana telah
dihimbau oleh pemerintah Indonesia dan lainnya, mudah-mudahan Allah selalu
memberi hidayah mereka dan melindungi mereka dari rongrongan jahat
pihak-pihak yang ingin menghancurkan negeri ini. Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Penulis BUKU : Al Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh
Judul : "Sebuah Tinjauan Syariat, "Mereka Adalah Teroris !" Bantahan
terhadap buku "Aku Melawan Teroris !"
Cetakan: I, Ramadhan 1426 H / Oktober 2005 M
Jumlah Halaman : 720
Penerbit : Pustaka Qaulan Sadida
I S B N : 979-25-1240-3
Telepon Penerbit : +62.341.7062995, +62.81559532868

------------------
(Dikutip dari situs http://www.merekaadalahteroris.com/resensi.htm judul
asli RESENSI BUKU "Sebuah Tinjauan Syari'at , MEREKA ADALAH TERORIS!" ,
Bantahan terhadap buku "Aku Melawan Teroris", karya Imam Samudra)

===

http://www.kompas.com/utama/news/0511/18/074630.htm

MUI: Bunuh Diri Haram

Jakarta, Kamis


Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'aruf Amin
menegaskan kembali fatwa MUI yang menyatakan terorisme dan bunuh diri
merupakan tindakan yang diharamkan oleh agama Islam. Tindakan serangan
dengan cara bunuh diri yang dilakukan di Indonesia tidak dapat
digolongkan sebagai jihad.

"Apa yang dilakukan di Indonesia adalah terorisme dan bunuh
diri...bunuh diri itu haram," kata Ma'aruf, usai melihat rekaman video
pengakuan tiga pelaku bom bunuh diri bom Bali seperti yang ditayangkan
di kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis malam.

Ma'aruf mengungkapkan, MUI sebelumnya telah mengeluarkan fatwa yang
mengharamkan perbuatan terorisme, yaitu pada akhir tahun 2003.
Indonesia, kata Ma'aruf menekankan, bukanlah wilayah perang, melainkan
daerah aman, damai dan wilayah dakwah, yang karena itu tidak ada
alasan untuk mendapat serangan bom bunuh diri. Sasaran pemboman bunuh
diri juga tidak jelas, ujarnya, karena korbannya bukan pihak-pihak
yang dianggap musuh, melainkan orang-orang yang tidak berdosa.

Ketika ditanya mengapa serangan bunuh diri masih terjadi padahal fatwa
haram sudah dikeluarkan, Ma'aruf mengatakan bahwa sebenarnya fatwa
berfungsi sebagai kaidah atau pegangan bagi pemerintah untuk melakukan
upaya-upaya penegasan pemahaman bahwa tindakan para teroris yang
mengatasnamakan jihad adalah keliru.

Sedangkan para teroris itu sendiri dinilainya sebagai insan-insan yang
memang tidak mau mendengarkan fatwa.  "Ya tentu saja karena teroris
itu kan bukan anak baik-baik, bukan santri yang baik, yang begitu
mendengarkan fatwa langsung patuh," katanya.

Fatwa juga, katanya, dikeluarkan dengan maksud untuk memagari umat
agar tidak terpengaruh dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok
teroris. Karena itu MUI terus melakukan penyadaran kepada umat Islam
melalui berbagai bentuk sosialisasi.

Sekretaris Umum MUI, Ichwan Sam, menambahkan bahwa MUI telah melakukan
rapat kerja internal untuk membahas masalah terorisme. Ia
mengungkapkan bahwa pada 2-4 Desember mendatang, MUI akan mengundang
para pengurus MUI seluruh Indonesia, pimpinan Ormas Islam dan pimpinan
pondok pesantren untuk membicarakan upaya-upaya meluruskan pemahaman
tentang ajaran Islam dan mencegah tindakan-tindakan terorisme.


===

Pengeboman di Indonesia, Jihadkah?
15/11/2005 11:45 WIB

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Pak Ustadz yang dimuliakan Allah, saya sebenarnya bingung dengan apa
yang diyakini oleh Dr. Azahari, Imam Samudra dan yang lainnya. Sebab
mereka menganggap apa yang mereka lakukan adalah jihad fisabilillah.
Sebenarnya benarkah dengan apa yang mereka yakini itu, dan adakah
hadis atau ayat yang menerangkan tentang jihad seperti yang mereka
yakini itu. Benarkah bahwa kaum atau orang yang menentang islam
dihalalkan darahnya, dan jihad yang bagaimanakah yang benar itu?
Terima kasih atas jawabannya.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh,
Slamet

Jawaban:

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du

Apa yang dipahami oleh pelaku pengeboman seperti itu -kalau memang
benar pelakunya berangkat dari pemahanan jihad- adalah pemahaman yang
keliru tentang jihad. Sebab jihad itu hanya terjadi bila muslim
melawan pasukan kafir saja. Itupun hanya sebatas kafir harbi, bukan
sembarang kafir. Tempatnya pun hanya terbatas di dalam wilayah konflik
yang telah disepakati secara umum.

Sedangkan meledakkan bom di tengah masyarakat yang bercampur-baur,
apalagi bukan di dalam wilayah konflik resmi, adalah sebuah kesalahan
fatal. Sebab korbannya tidak bisa dipastikan. Mungkin saja ada ribuan
nyawa muslim yang ikut melayang. Atau nyawa orang kafir tapi bukan
kafir harbi melainkan kafir zimmi. Dan membunuh kafir zimmi tetap saja
haram hukumnya. Sebab kafir zimmi itu adalah manusia yang nyawanya
harus dilindungi. Jangankan membunuh, mengganggu atau menyakiti mereka
saja sudah berdosa besar.

Maka kalau benar motivasi para pelaku adalah jihad, pastilah sebuah
cara memahami jihad yang jauh keluar dari pengertian jihad yang benar
dalam syariat Islam. Tidak demikian Rasulullah SAW mengajarkan syariat
jihad kepada umatnya.

Kalau para pelaku ingin berjihad dengan kemampuan merakit bom, maka
yang seharusnya mereka lakukan adalah pergi ke wilayah jihad
sebenarnya, yaitu wilayah yang resmi menjadi medan perang. Ikut
bergabung dengan para mujahidin sungguhan. Misalnya di wilayah konflik
Palestina, di mana negeri itu memang memiliki wilayah konflik yang
dihalalkan berperang secara syariah. Bunuhlah sebanyak mungkin
orang-orang kafir harbi yang memang telah membunuh umat Islam, yang
telah meratakan rumah-rumah muslimin dengan tanah, yang telah
menyembelih para wanita, anak-anak dan orang tua, yang telah dengan
congkak menjadikan tanah suci sebagai ladang pembantaian. Di sanalah
seharusnya mereka berada, bersama dengan para mujahidin yang
sesungguhnya. Bukan di Bali, Kuningan atau merusak rumah ibadah agama
lain.

Namun sangat boleh jadi berdasarkan analisa para pengamat, bahwa para
pengebom itu memang diciptakan. Mereka secara sengaja direkrut dan
dipersiapkan oleh kekuatan jahat internasional, dengan maksud dan
tujuan tertentu. Sebab pelaku di lapangan biasanya punya bos-bos besar
yang memberi komando. Sayangnya, semua kepolisan di dunia ini terfokus
hanya menangkapi para pelaku di lapangan, sementara otak-otak di
belakangnya tidak pernah diotak-atik. Padahal jelas sekali bahwa semua
ini tidak bisa dilepaskan dari sebuah grand disain jahat, yang sengaja
dibuat untuk kepentingan musuh-musuh Islam sendiri.

Paling tidak, getah paling awal yang umat Islam rasakan sekarang ini
adalah penggiringan opini bahwa Islam itu identik dengan terorisme.
Dan umat Islam itu adalah pelaku teror. Opini seperti ini terus terang
sangat merugikan umat Islam. Tidak sedikit umat Islam sendiri yang
semakin minor pandangannya terhadap Islam. Dan banyak orang yang
semakin curiga dengan hal-hal yang berbau keislaman. Meski pun tidak
semua, karena tetap ada orang-orang yang tidak mudah percaya dengan
penggiringan opini sesat seperti ini.

Lalu kerugian berikutnya adalah adanya paksaaan dari kekuatan asing,
di mana mereka ingin ikut mengatur kurikulum pendidikan di pesantren
dan sekolah Islam. Sebab mereka menganggap bahwa kurikulum pendidikan
kita ini salah, karena mengajarkan terorisme. Artinya, mereka ingin
membuat kesan bahwa yang salah itu bukan lagi sebagian kecil oknum
umat Islam, tapi yang salah adalah agama Islam itu sendiri. Sehingga
agama Islam harus dikoreksi di sana sini agar sesuai dengan kemauan
mereka.

Jadi menurut hemat kami, penanggung jawab tertinggi berbagai aksi
terorisme itu sebenarnya bukan umat Islam, melainkan kekuatan jahat
international yang memang sedang terlibat perang pemikiran (al-ghazwul
Fikri) dengan umat Islam. Dengan liciknya mereka melakukan aksi pinjam
sebagian oknum muslim yang kurang cerdas untuk merusak citra umat
Islam sendiri.

Sayangnya, sebagian umat Islam kurang menyadari adanya kenyataan
seperti ini. Sekarang menjadi tugas kita sesama muslim untuk
menjelaskan duduk masalahnya. Agar paling tidak, semua lapis umat
Islam sadar adanya konspirasi jahat tersebut. Sebuah konspirasi yang
sudah ada sejak zaman Nabi, yaitu dalam perang Ahzab.

Dan tatkala orang-orang mu'min melihat golongan-golongan yang
berkonspirasi itu, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan Allah dan
Rasul-Nya kepada kita." Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang
demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan
ketundukkan. (QS Al-Ahzab: 22)

Semoga kita termasuk ke dalam orang yang bertambah iman dan
ketundukan, Amien.

Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber: http://eramuslim.com/ks/us/5b/21828,1,v.html

===

Kutipan dari situs http://www.anshar.net/index1.html

" Wahai orang yang beribadah di Masjid Haromain
Seandainya engaku melihat kami
tentu engkau tahu bahwa engkau dalam beribadah itu hanya main-
main saja

Kalau orang pipinya berlinang air mata
Maka, leher kami dilumuri darah "

Tahukah anda pendapat seorang yang ahli fiqih, ahli hadits dan
sekaligus mujahid ini (yaitu Abdullah bin Mubarok) tentang orang yang
duduk-duduk bersanding di Masjidil Harom, beribadah di dalamnya,
sedang saat-saat yang sama tempat-tempat suci Islam dihancurkan,
darah kaum muslimin ditumpahkan, kehormatan mereka diinjak-injak dan
dihinakan serta Agama Allah dicabut sampai akar-akarnya ! Saya berani
katakan bahwa beliau berpendapat, ".. Itu adalah bermain-main dengan
Agama Allah ... ".

Membiarkan kaum msulimin dibantai, dibunuh dengan semena-mena -
disuatu negeri nun jauh di sana - sedangkan kita hanya membaca Inna
Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un dan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa
Billah sambil membuka telapak tangan kita dari  jarak jauh tanpa
terdetik di hati kita untuk tampil membela mereka, sungguh ini adalah
bermain-main dengan agama Allah serta mengumpatkan kedustaan dan
kebekuan hati serta menipu diri sendiri.

ßóíúÝó ÇúáÞóÑóÇÑõ æóßóíúÝó íóåúÏÃõ ãõÓúáöãø
æóÇáúãõÓúáöãóÇÊõ ãóÚó ÇáúÚóÏõæö ÇáúãõÚúÊóÏöí
" Bagaimana tetap tinggal diam,
dan bagaimana hati seorang muslim tetap tenang
sedang kaum muslimat bersama musuh yang kejam ".

Saya berpendapat - seperti yang telah saya tuliskan dalam kitab
Ad Difa' `An Arodhil Muslimin ahammu Furudhul a'yan (Terj. Membela
Bumi Kaum Muslimin Adalah Fardhu Ain yang Paling Utama)- sebagaimana
pendapat Ibnu Taimiyah, bahwa jika musuh menyerang dan membinasakan
seluruh ueusan Dien dan dunia, maka tidak ada saat itu lebih wajib
setelah iman selain mengusir mereka.

Saya berpendapat, tidak ada bedanya- sekarang ini - antara orang
yang meninggalkan jihad dengan orang yang meninggalkan sholat, puasa
dan zakat ?

Sekarang semua penghuni dunia memikul tanggung jawab di hadapan
Allah dan dihadapan sejarah. Tidak ada alasan yang bisa diterima
untuk meninggalkan jihad, baik alasan berda'wah, menulis buku,
tarbiyah (mendidik) dan sebagainya. Di atas leher setiap muslim
sekarang ini terikat beban dan tanggung jawab disebabkan mereka
meninggalkan jihad. Dan telah memikul dosa karena enggan memanggul
senjata.

Jadi, setiap muslim - selain ulul a'dzar - yang enggan memanggul
senjata untuk berperang di jalan Allah, atau dengan kata lain
mengabaikan tugas perang (jihad) maka ia telah berdosa, karena hukum
perang ini adalah fardhu `ain bagi setiap muslim di muka bumi.

Maka berdosalah orang-orang yang meninggalkan tugas perang, baik
di Afghanistan atau di belahan bumi manapun yang dikotori dan dinodai
oleh orang-orang kafir dengan najisnya.

Sekarang ini untuk berperang atau berjihad di jalan Allah tidak
diperlukan lagi ijin orang tua bagi seorang anak, suami bagi seorang
istri, atau orang yang menghutangi bagi orang yang berhutang, guru
bagi seorang murid, serta ijin amir bagi seorang bawahan.

Ini adalah ijma' seluruh ulama di segala zaman. Bahwa
barangsiapa berusaha mencari-cari kesalahan dalam pelaksanaan masalah
ini (seorang lelaki diperbolehkan pergi berperang tanpa ijin orang
tuanya, dsb.), benar-benar ia telah melampaui batas dan termasuk
zalim, serta mengekor pada hawa nafsu tanpa menghiraukan petunjuk
dari Allah.

Masalah ini sudah cukup gamblang dan tegas yang di dalamnya
tiada lagi kekaburan atau kerancuan. Karena itu tidak ada celah bagi
siapa pun untuk membelokkan, menyelewengkan, atau mempermainkan dan
menta'wilkannya.

Petikan dari wasiyat syaikh Abdulloh `Azzam, yang ditulis pada
hari senin 12 Sya'ban 1406 H.






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Fw: [Al-Ikhwan] Azahari & Nordin bukan jenderal penentu teror istimata