[nasional_list] [ppiindia] catatan sastra seorang awam [5]: membaca puisi-puisi kathirina susanna penyair kota kinibalu, sabah

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 17 Nov 2005 05:54:06 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Catatan Sastra Seorang Awam



MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA 
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH

5.



Pada tanggal 16 Nopember milis matabambu@xxxxxxxxxxxxxxx , milis milik 
Komunitas Matabambu,  kembali menyiarkan puisi-puisi terbaru  Kathirina Susanna 
seperti di bawah ini:


KAU PERNAH BERKATA

Mamaku sayang
Kau pernah berkata
Jangan!!!
Jangan singkirkan angan yang indah itu
Tanpanya kau tidak punya harapan
Jangan
Putus harapan sebelum bertarung bermatian
Jangan murahkan harga diri
Karena kau wanita istimewa.
Mamaku sayang
Kau pernah berkata
Jangan malu mengaku alpamu
Kita kuat dari pengalaman itu
Dan mamaku sayang
Kau pernah berkata
Jangan sesalkan kekurangan ini
Karena kemampuanmu hanya sampai disini.
Mamaku sayang
Ulang tahun ketiga belas kepergianmu
Aku masih disini
Masih alpa dan sesal
Kenapa aku tidak setabah itu.


TINGGALKAN TEMPURUNGMU

Jangan mengeluh sayangku
Jangan sesalkan suratan hidupmu
Jangan salahkan takdir
Bangun dan celikkan mata butamu
Keluarlah dari tempurungmu
Jangan merintih sayangku
Lihat dunia luarmu
Membidang dada
Menyambut kedatanganmu
Tinggalkan sejarahmu di belakang
Ayo! Terbang bersamaku
Menuju puncak gemerlapan itu.


DUKAMU ABADI
 
Dukamu adalah dukaku
Airmatamu adalah airmataku
Kesedihan abadimu
Membuat bahagiamu sirna
Hingga keakhir tirai hidupmu
Dukamu tetap abadi.
Bagaimana bisa aku terokai perjalanan hidup ini
Berbekalkan sejuta dukamu
Mengiringi setiap langkahku
Menguja semangat jituku
Karena dukamu adalah dukaku
Abadi dalam duniaku!
Namun dia datang
Meruntuhkan segala penjara rasa
Membebaskan aku dari derita ini
Dukamu menjadi sejarah silam
Dasarnya ku jadikan asas
Membangunkan semangat baru
Biar dukamu itu adalah dukaku
Tidakanku biarkan ia menjadi pemusnahku!


MAAFKAN AKU KEKASIHKU

Cintamu sesegar daun bermandikan embun pagi
Kasihmu seromantis bayu malam membelai rasa
Sayangmu setinggi gunung tidak tercapai tangan
Rindumu sedalam perut bumi tidak bisa diselami
Namun terlalu kejam aku persiakan.
Lalu kau pergi jauh dariku
Membawa semua kebahagiaan itu bersamamu
Meninggalkan aku sendirian
Tanpa menoleh ke belakang
Tanpa bicara
Maafkan aku kekasihku
Aku kehilangan segalanya
Dan sesalku tiada noktahnya
Karena menanam duka di jiwamu
Membuatkan lukamu terus berdarah.

Kathirina Susanna
Kota Kinabalu, November 2005

***

Membandingkan empat puisi terbaru yang disiarkan oleh milis matabambu [16 
Nopember 2005] dengan sanjak-sanjak Kathirina Susanna dalam websitenya atau 
enam puisi terdahulu, aku membaca adanya perkembangan baru pada pikiran pada 
pikiran dan perasaan  Kathirina yang menunjukkan bahwa penyair Kota Kinibalu 
ini tidak berhenti mencari dan mencari dalam usaha agar tidak mengoyak-ngoyak 
nilai-nilai manusiawi seperti yang diharapkan oleh Paul Valery di atas. 

Dari empat puisi di atas ini nampak bahwa Kathirina mulai meninjau kembali 
pandangannya tentang "takdir". Usaha memikir ulang masalah "takdir" ini nampak 
misalnya pada sanjak "Kau Pernah Berkata":

KAU PERNAH BERKATA

Mamaku sayang
Kau pernah berkata
Jangan!!!
Jangan singkirkan angan yang indah itu
Tanpanya kau tidak punya harapan
Jangan
Putus harapan sebelum bertarung bermatian
Jangan murahkan harga diri
Karena kau wanita istimewa.
Mamaku sayang
Kau pernah berkata
Jangan malu mengaku alpamu
Kita kuat dari pengalaman itu
Dan mamaku sayang
Kau pernah berkata
Jangan sesalkan kekurangan ini
Karena kemampuanmu hanya sampai disini.
Mamaku sayang
Ulang tahun ketiga belas kepergianmu
Aku masih disini
Masih alpa dan sesal
Kenapa aku tidak setabah itu.


Pada puisi ini, kita lihat bahwa Kathirina sudah mulai berbicara tentang 
"jangan putus harapan/sebelum bertarung bermatian", sikap yang sangat berbeda 
dengan menyerah pada "takdir".Bertarung demi "harga diri" seorang perempuan. 
Dan kemudian Kathirina secara jelas menyesali sikap "menyerah" atau "pasrah"nya 
pada "takdir", dalam kata-kata:

Mamaku sayang
Ulang tahun ketiga belas kepergianmu
Aku masih disini
Masih alpa dan sesal
Kenapa aku tidak setabah itu.

Kathirina menyatakan "sesal" atas sikap "masih alpa"nya, karena melakukan 
kekeliruan ini itu karena tidak menunaikan pesan sang ibunda yang meninggal 13 
tahun silam, sehingga jatuh pada konsep "takdir" atau bahkan melakukan 
macam-macam bentuk pelarian [eskapisme] ujud dari "putus harapan" sebagai jalan 
keluar memintas dan gampang "sebelum bertarung bermatian". Biasanya sikap 
mengambil jalan pintas dan gampang-gampangan ini dilakukan oleh generasi baru 
yang belum tertempa oleh bantingan-bantingan keras kehidupan tapi mengira diri 
sudah matang.Aku tak tahu apakah premis ini berlaku juga bagi masyarakat Sabah, 
ataukah Sabah merupakan suatu kekecualian yang dihuni oleh manusia-manusia 
supra seperti yang dilukiskan atau dibayangkan oleh Nietzche atau seperti 
manusia Rambo atau super women beberan filem-filem Amerika Serikat karena 
dominasi nilai maskulinisme?. 
Dari puisi "Kau Pernah Berkata" ini pun, aku melihat Tapi Tapi dari  empat 
puisi Kathirina yang ditulis pada bulan Nopember 2005, dan disiarkan oleh milis 
matabambu 16 Nopember 2005, aku membaca samar-samar perkembangan yang terjadi 
di masyarakat Sabah***.


Paris, Nopember 2005.
------------------
JJ. Kusni

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] catatan sastra seorang awam [5]: membaca puisi-puisi kathirina susanna penyair kota kinibalu, sabah