[nasional_list] [ppiindia] Surat Kembang Kemuning: E.DU PERRON [1899-1940] TELADAN KEJUJURAN DAN PEMBERONTAKAN SASTRAWAN

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 20 Nov 2005 03:34:40 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **




André Malraux et Edgar du Perron en Bretagne

(Archives Kees Snoek) 

 

 

Surat Kembang Kemuning:



E.DU PERRON [1899-1940]
TELADAN KEJUJURAN DAN PEMBERONTAKAN SASTRAWAN



Amphie théâtre Universitas Sorbonne, 15 Agustus diisi  oleh pengunjung seminar 
tentang André Malraux dan Eddy du Perron dalam konteks Indonsia yang 
diselenggarakan oleh Lembaga Persahabatan Franco-Indonesia "Pasar Malam", 
Universitas Sorbonne, Sahabat Internasional André Malraux, dan Institut 
Néerlandais Paris. Kegiatan terencana begini diselenggarakan oleh Lembaga 
Persahabatan Franco-Indonesia "Pasar Malam" secara terprogram dalam dalam 
rangka memperkenalkan dan mempromosi Indonesia melalui pendekatan kebudayaan. 

Sayangnya pihak resmi perwakilan Indonesia yang terkait di Paris, pada 
kesempatan ini tidak nampak hadir padahal dari segi politik atau pun dari segi 
tugas diplomatik, menghadiri kegiatan begini yang hanya menguntungkan 
Indonesia, sama sekali tidak ada kerugiannya, juga tidak menimbulkan masalah 
protokoler diplomatik.Aku tidak tahu apa yang menjadi alasan pihak resmi 
perwakilan Republik Indonesia memilih tidak hadir.Apakah karena tidak tahu 
adanya kegiatan ini, ataukah karena André Malraux seorang sastrawan kiri [tapi 
mendapat penghormatan tertinggi dari pemerintah Prancis nampak dari tempat 
pemakamannya yaitu  di Pantheon,makam putera-puteri terbaik Perancis].

Dari segi kepentingan Indonesia, kegiatan tipe ini samasekali menguntungkan 
Indonesia. Bahwa André Malraux seorang budayawan kiri seperti juga akhirnya 
Eddy du Perron akhirnya berkembang menjadi seorang humanis anti kolonialis, 
kukira secara konsepsional yaitu dari segi nilai-nilai republik dan 
keindonesiaan, sama sekali tidak ada pertentangannya. Hanya pandangan yang 
tidak memahami atau menolak bahwa makna Republik dan Indonesia saja yang akan 
mempertentangkan secara konsepsional republik dan keindonesiaan dengan konsep 
kiri karena konsep memanusiawikan manusia adalah suatu pandangan kiri juga 
adanya.Kiri tidaklah monopoli kaum Marxis tapi adalah sebutan bagi semua pihak 
yang mau memanusiawikan manusia, kehidupan dan masyarakat serta orang-orang 
jujur dan berhati nurani. Republik dan Indonesia adalah konsep kiri. Hal ini 
dibuktikan oleh proses perkembangan Eduard du Perron.

Dari anak seorang kaya pemilik tanah besar yang lahir dan hidup di Indonesia 
tanpa kesulitan ekonomi dan politik apapun, akhirnya Eddy memihak rakyat 
Indonesia dan menentang kolonialisme Belanda setelah ia mempelajari dan melihat 
dengan mata kepala sendiri-sendiri praktek-praktek tidak manusiawi dari 
pemerintah kolonialis Belanda sehingga membangkitkan pemberontakan jiwa pada 
E.du Perron.

Keberpihakan Eddy pada rakyat Indonesia, kupandang sebagai ujud dari sikap 
jujur seorang anak manusia yang punya hatinurani dan sikap teladan bagi 
sastrawan sebagai warga repulik berdaulat sastra-seni yang menjunjung kebebasan 
berpikir dan bertindak. Kebebasan berpikir dan mencari memberikan kepada para 
sastrawan-seniman untuk menemukan. Sedangkan pembudakan jiwa dan pikiran, baik 
secara sukarela atau terpaksa,  membuat manusia kehilangan harkat dan martabat 
kemanusiaannya. Keberpihakan Eddy adalah hasil pencarian dan pengamatannya yang 
berarti bahwa keberpihakan merupakan buah pengamatan dan perenungan manusia 
bernurani atas kehidupan dan lingkungannya terutama sehingga keberpihakan tidak 
lain dari suatu proses pilihan sadar atas dasar pengetahuan atas kehidupan riil.

Dekatnya Eddy dengan kehidupan riil telah mengantarnya pada suatu taraf baru 
pemikirannya yaitu memiliki kesadaran politik, tanpa usah menjadi partisan 
suatu kekuatan atau partai politik apapun. Menjelang akhir khayatnya, menjadi 
seorang sastrawan yang sadar politik -- kesadaran yang di negeri ini sekarang 
di negeri ini, di Indonesia, sering dipandang sebagai sesuatu yang tidak 
diperlukan sastrawan. Padahal dari kehidupan E. du Perron, ternyata kesadaran 
politik membuat pandangan sastrawan-seniman kian tajam dan sangat membantunya 
dalam berkesenian dan menjalankan hak-wajibnya sebagai warga republik berdaulat 
sastra-seni yang bercirikan kebebasan berpikir dan bertindak alias sebagai free 
thinker dan bukan beo atau semata menyuarakan "his master's voice". Menjadi 
sastrawan-seniman, dari pengalaman E.du Perron,  nampak padaku menyangkut 
kemampuan kita menjadi anak manusia berharkat dan bermartabat yang bukan hidup 
asal hidup dan mengutamakan pemburuan nama. Akhirnya riwayat E.du Perron 
memperlihatkan bahwa yang utama bagi seorang anak manusia yang benar manusiawi 
bukanlah nama, bukanlah kelimpahan harta, tapi nilai manusiawi dan kemampuannya 
mewujudkan nilai-nilai manusiawi itu. Dari segi material, E. du Perron 
samasekali tidak terusik. Tapi ia akhirnya tidak melihat kelimpahan materi ini 
yang menentukan kadar kemanusiaan dirinya dan kesastrawanannya.

Eddy, jadinya, selain salah satu lambang hati nurani dan kejujuran mencari 
serta kesetiaan pada temuan pencariannya, ia juga kulihat sebagai ujud dari 
pemberontakan sastrawan.

Karena itu kukira akan sangat layak pengalaman Eddy ditelaah oleh angkatan 
sastrawan-seniman sekarang, apalagi bagiku E.du Perron juga merupakan salah 
seorang sastrawan negeri kita, karena ia menghabisi separoh lebih di Indonesia, 
kongkretnya di Jawa Barat, bahkan lahir dan terbentuk di Jawa Barat. 

Oleh sebab itu, usaha Lembaga Persahabatan Franco-Indonesia "Pasar Malam" Paris 
yang dipimpin oleh Madame Johanna Lederer, dalam mengangkat E.du Perron di 
forum akademi, seperti juga usaha Lembaga ini melalui "Hari Sastra Indonesia" 
di Paris setahun lampau yang  menunjukkan adanya hubungan literer segitiga 
[triangulaire] antara Indonesia-Perancis-Belanda, mempunyai arti penting bagi 
yang mau belajar dari masa silam dan memandang sejarah mempunyai guna bagi 
hidup hari ini dan esok.Mengenal sejarah sama dengan mengenal diri kita sendiri 
yang kepentingannya telah lama ditunjukkan oleh ahli strateg Tiongkok Kuno Sun 
Tzu.Barangkali tanpa mengenal sejarah diri sendiri, kita menjadi orang yang 
tidak ada apa-apanya, menjadi manusia tanpa identitas.Tidak manusia Indonesia, 
tidak juga juga siapa-siapa kecuali seorang epigonis tanpa tujuan tapi bangga 
pada ketidak apa-apaan serta ketidak siapa-siapaan ini sambil melakukan 
rupa-rupa otoproklamasi.Inikah yang yang kita inginkan dan yang membanggakan?

Riwayat E.du Perron menunjukkan pentingnya menemukan diri sendiri dan menjadi 
diri sendiri.***

Paris, Nopember 2005.

JJ.Kusni

 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Surat Kembang Kemuning: E.DU PERRON [1899-1940] TELADAN KEJUJURAN DAN PEMBERONTAKAN SASTRAWAN