[nasional_list] [ppiindia] Re: Pengen punya hasil kloningan atau 'kelonan'?

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 28 Nov 2005 14:50:37 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, 
radityo djadjoeri <radityo_dj@xxxx> 
wrote:
>

"Baca tulisan Ayu Utami soal kloning, saya jadi gatal untuk bertanya 
kepadanya: "Ayu, mau nggak kamu punya bayi dari hasil kloning?" 
Sebelumnya, Ayu pernah bilang tak akan menikah dengan lelaki untuk 
selamanya. Pada tulisannya berjudul "Hewan Menyusui", seolah Ayu 
berharap bahwa tak lama lagi kaum perempuan bisa terbebas dari 
sentuhan kaum lelaki..."



DH: walau saya mungkin akan digebuki oleh mbak mbak disini dituduh 
macho, saya beranikan diri untuk bertanya: bukankah yang indah dalam 
proses reproduksi itu justeru sentuhannya?

Karena itu banyak ladies, gara gara sentuhan pria, lalu disinggahi 
bayi tanpa rencana?

Atau malah banyak yang menggondol sentuhan tanpa bayi? ini yang 
tekhnologi-nya canggih...

Mohon pencerahan para emansipator disini

Salam

danardono








> Pengen punya anak hasil kloningan atau 'kelonan'?
>   
>   Pada satu kesempatan, si manusia super cerdas Stephen Hawking 
yang kafir
>   pernah bicara tentang evolusi jagad raya dan makhluk hidup. 
Runtutannya 
>   adalah Big Bang, Formation of the Earth, Darwinian evolution, 
genetic engineering, dan self designing evolution. 
>   
>   Manusia kloning dan cyborg
>   
>   Menurut Hawking, suatu saat manusia tak bisa lagi tergantung oleh 
evolusi 
>   alamiah ala Darwin yang berlangsung ribuan tahun. Musti ada 
upaya  potong kompas. Karena itu perlu 'genetic engineering' untuk 
membentuk  ras manusia yang lebih  baik, lebih terarah, dan jauh 
lebih  cerdas. Manusia hasil kloning akan
>   dipadu dengan rekayasa genetik nan canggih agar bisa bertahan 
hidup di
>   luar angkasa sehingga mereka mampu membuka koloni-koloni di planet
>   lain. Para cyborg juga diciptakan sesuai kebutuhan untuk memandu 
perjalanan
>   mereka. Manusia tak lagi tergantung pada Bumi yang kian carut 
marut
>   oleh berbagai persoalan. 
>   
>   Para manusia super bakal meninggalkan Bumi menuju planet lain, 
dan 
>   bangsa-bangsa yang tak bermutu dan cuma bikin susah orang lain 
bakal 
>   ditinggalkan. Mereka akan dibiarkan untuk mengais-ais Bumi 
hingga  hancur lebur diterjang berbagai musibah dan bencana. Saat itu 
semua  terjadi, teori evolusi tak lagi dibincangkan, begitu  juga 
agama  tak lagi jadi bahan perdebatan di milis-milis dan seminar. 
Ini   bukan sekadar imajinasi liar, tapi bakal terjadi di masa depan.
>   
>   Saat bangsa lain sudah mampu mengkloning manusia, mungkin bangsa
>   Indonesia masih saja sibuk 'kelonan'. Pasalnya MUI - kalau di 
masa depan
>   masih ada - pasti bakal mengeluarkan fatwa haram untuk 
pengkloningan 
>   manusia. Padahal anak hasil kloning pasti lebih bermutu 
dibandingkan 
>   anak hasil 'kelonan' yang kualitasnya susah ditebak.  
>   
>   Ayu Utami mau bayi hasil kloning?
>   
>   Baca tulisan Ayu Utami soal kloning, saya jadi gatal untuk 
bertanya kepadanya:
>   "Ayu, mau nggak kamu punya bayi dari hasil kloning?" Sebelumnya, 
Ayu pernah
>   bilang tak akan menikah dengan lelaki untuk selamanya. Pada 
tulisannya 
>   berjudul "Hewan Menyusui", seolah Ayu berharap bahwa tak lama 
lagi kaum 
>   perempuan bisa terbebas dari sentuhan kaum lelaki. 
>   
>   Pasalnya, dengan kloning, sperma kaum lelaki tak lagi laku. 
Dengan cuma  bermodal  sel telur dan vagina saja, perempuan mampu 
melahirkan  seorang orok tanpa  terlebih dulu harus disetubuhi 
lelaki. Kaum  perempuan akan bebas 
>   memilih mau berwajah seperti siapa anaknya. Memang, dengan 
teknologi 
>   kloning, kelak kaum perempuan bisa memilih sel stem dari siapa 
saja. 
>   Mau Tom Cruise bisa, mau George Bush Jr. silakan, mau Justin 
Timberlake 
>   juga boleh. Semua itu bisa dipesan dari kios online penyedia sel 
stem 
>   para tokoh ternama, termasuk selebritis terkemuka di belahan bumi 
>   mana saja. 
>   
>   Jangan kaget kalau kelak di muka bumi bakal bermunculan manusia-
manusia 
>   kelas super. Mereka orang-orang pilihan para ibunya. Tak ada lagi 
>   istilah bapak atau ayah. 'Single mother' akan jadi trend. Wajah-
wajah 
>   yang kurang yahud atau otak kurang brilian bakal tersingkirkan. 
Proses 
>   evolusi akan berjalan sesuai kehendak manusia, bukan lagi atas 
takdir 
>   Tuhan. 
>   
>   "Ini memang berita tak baik buat para lelaki," tulis Ayu. Tak 
heran kalau
>   di masa depan pasti banyak kaum lelaki yang bakal sering uring-
uringan
>   karena dicuekin perempuan. Dunia akan terbalik: para lelaki akan 
diremehkan 
>   kaum perempuan. 
>   
>   Ayo kaum lelaki yang selalu ingin menjajah perempuan dengan 
sangkar dan 
>   madu, apa pendapatmu? 
>   
>   __________________________________________________________________
>   
>   Hewan Menyusui
>   Oleh: Ayu Utami
>   
>   Kadang-kadang saya membayangkan bahwa Hwang Woo Suk mempunyai 
bisnis  sampingan mengkloning hewan. Ilmuwan dari Universitas 
Nasional Seoul 
>   ini baru saja berhasil 'menciptakan' anjing hasil kloning yang 
bertahan
>   hidup hingga hari ini, di bulan ketujuh. Snuppy, nama si kirik, 
dikloning 
>   dari sel stem telinga seekor anjing Afghan nan tampan dengan bulu 
kaki 
>   bak celana Aladin.
>   
>   Kata Hwang seperti dikutip Time, "Saya telah menghasilkan banyak 
sapi 
>   dan babi kloning, tapi waktu Snuppy lahir rasanya begitu 
beda...Saya 
>   senang sekali. Dia sangat sehat." Sang kirik lucu berwarna 
dominan 
>   hitam coklat itu lahir dengan operasi sesar dari induk anjing 
Labrador 
>   keemasan yang sama sekali tak menurunkan ciri-ciri pada anak 
>   kandungnya. Maklum, si Labrador memang tidak menyumbang gen 
apapun.
>   
>   Nah inilah bayangan saya tentang para ilmuwan bioteknologi yang 
canggih 
>   itu. Bisnis utama atau cita-cita utama mereka adalah 
menyempurnakan 
>   kloning sel manusia untuk keperluan pengobatan (bukan untuk 
menciptakan 
>   manusia kloning, sejauh ini). Tapi, dengan fasilitas dan 
laboratorium 
>   yang terlanjur lengkap, ya sudah, bisnis tambahan adalah 
mengkloning 
>   binatang menyusui non manusia. Bukankah tipis, batas antara hewan 
dan 
>   manusia?
>   
>   Keberhasilan satu per satu menampakkan diri. Mulai dari domba, 
tikus, 
>   sapi, babi, dan kini anjing Afghan. Dan anjing adalah mamalia 
yang 
>   sulit dikloning. Anjing betina punya masa subur yang sedikit saja 
dan 
>   mengambil telur mereka bukan pekerjaan sepele.
>   
>   Snuppy adalah janin yang berhasil lahir dan hidup dari lebih 
seribu 
>   telur dari lebih seratus anjing betina. Bahkan, dengan 
laboratorium 
>   yang telah bisa menghasilkan anak-anak mamalia kloning dan juga 
kloning 
>   sel manusia untuk alasan medis, kegagalan mengkloning sel anjing 
>   terjadi berulang kali.
>   
>   Keberhasilan ilmuwan Korea Selatan ini tentunya mengguncangkan 
dunia. 
>   Terutama Amerika Serikat yang selama ini paling maju di bidang 
tersebut.
>   Maka, sungut-sungut ilmuwan negeri Paman Sam pun terdengar lagi. 
Para 
>   pakar bioteknologi mengeluhkan pemerintahan Bush yang melarang 
>   penggunaan dana federal untuk penelitian kloning.
>   
>   Padahal, pemerintah Korea sekarang sedang menyokong secara 
politis dan 
>   keuangan penelitian kloning. Kita tahu Amerika adalah negara 
yang, 
>   meskipun mengimpor budaya massa penuh seks dan laga serta 
menganut 
>   ekonomi liberal, sesungguhnya lumayan konservatif dalam hal agama 
dan 
>   moral.
>   
>   Sementara Korea adalah sebuah negara sekular dengan latar 
belakang 
>   filsafat timur yang sama sekali berbeda dari monoteisme Samawi. 
Mereka 
>   punya pandangan yang berbeda sekali dengan pandangan tentang 
hidup dan 
>   hari akhir para penganut agama Abraham.
>   
>   Sejauh ini Korea juga masih melarang embrio kloning manusia. 
Kloning 
>   sel manusia untuk keperluan medis diperbolehkan. Tapi, prosesnya 
>   sesungguhnya sama saja. Sel stem dari tubuh yang akan dikloning 
diambil 
>   dan disusupkan ke dalam sel telur yang telah dikosongkan 
nukleusnya. 
>   Sel telur siapapun bisa.
>   
>   Jika untuk keperluan medis, proses berhenti sampai sel tesebut 
>   membelah diri. Tapi, jika diteruskan dan telur 
tadi 'dikembalikan' ke 
>   dalam rahim, maka jadilah janin. Kalau sukses, lahirlah individu.
>   Tapi percobaan terus berlanjut. Sistem disempurnakan. Anjing yang 
>   sulit pun telah dikloning. Di manakah batas? Apakah kelak tidak 
>   mungkin ada manusia kloning, jika binatang menyusui yang lain 
sudah 
>   ada?
>   
>   Nah, Ini dia kata kuncinya: hewan menyusui. Manusia adalah 
makhluk 
>   menyusui. Tapi, persisnya manusia perempuan. Lelaki tidak 
menyusui. 
>   Hanya perempuan.
>   
>   Di sini juga bedanya. Dalam teknologi kloning, dimungkinkan 
pembentukan 
>   janin tanpa sperma. Tapi telur tetap dibutuhkan, sebab telur akan 
>   menjadi medium bagi sel stem untuk membelah diri.
>   
>   Artinya, secara teoretis tidak dibutuhkan lelaki (yaitu hewan 
yang tak 
>   menyusui) untuk meneruskan keturunan. Hanya dibutuhkan perempuan, 
>   yaitu yang mempunyai telur dan rahim, untuk berbiak. Berita tak 
baik 
>   buat kaum lelaki memang.
>   
>   Selama ini kebanyakan orang memakai nama ayah sebagai nama 
keluarga. 
>   Agaknya pandangan paling sederhana ini terus direvisi.
>   
>   Dari dulu pun hanya perempuan yang bisa dipastikan merupakan 
induk 
>   dari anak yang dilahirkannya. Kelak, bahkan tak perlu sperma 
untuk 
>   berkembang biak. Berita baiknya: jangan khawatir. Semua itu masih 
>   lama. 
>   
>   
>   Kodok Ngorek - Harian Seputar Indonesia, 27 November 2005
>   
>   __________________________________________________________________
>   
>   
>   
>   S.Korean scientist resigns over ova scandal 
>        
>   www.chinaview.cn 2005-11-25 03:37:39 
>   
>   SEOUL, Nov. 24 (Xinhuanet) -- South Korean renowned stem 
>   cell expert Hwang Woo-suk, who made the first embryonic stem 
cells 
>   genetically matched to living adults, on Thursday admitted using 
ova 
>   donated by his two fellow researchers in his research. 
>   
>   South Korean renowned stem cell expert Hwang Woo-suk speaks 
>   to press Thursday.  In a depressed tone, the famous professor 
slowly delivered 
>   his apology to South Korean people and announced resignation as 
head of 
>   the World Stem Cell Hub at a press conference held at the Seoul 
National 
>   University (SNU). 
>   
>   The visiting professor of SNU also said he will step down 
>   from other positions at state-run and non-governmental agencies, 
but 
>   mainly focus on researching work. 
>   
>   Hwang admitted his two fellow female researchers donated eggs 
>   in 2003 under false names, when his epoch-making research 
suffered from 
>   shortage of human ova. 
>   
>   The professor denied he knew the fact from the very 
>   beginning, saying he verified the truth after the world famous 
English journal 
>   of Nature reported the issue in May 2004. 
>   
>   However, he acknowledged he withheld the truth after the 
>   journal requested his confirmation on this matter. 
>   
>   Moreover, Hwang also clarified he did not know a local 
>   hospital, who provided human eggs to Hwang's research, gave 
compensation to 
>   ova donors. 
>   
>   Several days before, Roh Sung-il, administrator of MizMedi 
>   Hospital in Seoul, admitted he provided 1.5 million won (1,445 US 
>   dollars) in compensation to women who gave their ova. 
>   
>   Fifty-two-year-old Hwang stunned the world by announcing his 
>   team first cloned human embryo and extract stem cells from it in 
May 
>   last year. 
>   
>   Hwang also attracted attention this August by announcing his 
>   team cloned a dog for the first time in the world. 
>   
>   Ethics controversy surfaced when Gerald Schatten, a professor 
>   at the University of Pittsburgh and a key partner in Hwang's 
research, 
>   issued a personal statement last week, announcing he stopped 
>   collaborative research ties with Hwang due to suspicions of 
unethical activity in 
>   ova procurement. 
>   
>   The fact of using fellow researchers ova is against the 
>   Declaration of Helsinki, an international charter adopted in 1964 
by the 
>   World Medical Association that outlines ethical principles for 
medical 
>   research involving human subjects. 
>   
>   The declaration states "when obtaining informed consent for 
>   the research project the physician should be particularly 
cautious if 
>   the subject is in a dependent relationship with the physician or 
may be 
>   under duress." 
>   
>   Earlier Thursday, South Korean Ministry of Health and Welfare 
>   (MOHW) released findings made by SNU's Institutional Review Board 
(IRB) 
>   over the controversy surrounding Hwang and his team. 
>   
>   The IRB said in a report that the two junior researchers 
>   donated their ova not under pressure, said Choi Hee-joo, public 
relations 
>   officer at the MOHW. 
>   
>   IRB is an eight-member committee set up at the SNU to 
>   oversees the procurement of human eggs in producing stem cells. 
>   
>   Choi also defended Hwang in the press briefing to announce 
>   the findings of IRB, saying the Declaration of Helsinki only 
calls for 
>   "discretion and not an outright ban." 
>   
>   However, the Declaration of Helsinki is widely accepted as 
>   footstone for clinic medicine research in the world. 
>   While, on the compensation actions, the IRB said they took 
>   place before South Korea's biotechnology ethics law against ova 
>   purchasing went into effect on Jan. 1, 2005. 
>   
>   Thus, the IRB judged such action "broke no laws." 
>   
>   In South Korea, Hwang is viewed as a hero by local people for 
>   they think Hwang brought their country standing in the front line 
in 
>   the world over biomedical research. 
>   
>   Last week, when a commentary of British journal of Nature 
>   called on the South Korean government to stand out to probe the 
alleged 
>   irregularities in the procurement of ova in Hwang's research, 
South 
>   Korean Ministry of Science and Technology (MOST) responded it has 
no plan to 
>   launch investigation. 
>   
>   The government decided to reserve judgment on the controversy 
>   before the National Biotech Committee reviewed the findings of 
IRBand 
>   Hwang's position on the matter, according to official of the 
MOST. 
>   
>   It seemed that the South Korean government is standing at a 
>   crossroad of whether to meet the international ethics standards 
or 
>   wink  at the actions against international ethics standards. 
>   
>   Local bioethics organizations already asked Seoul government 
>   to clarify rules for procuring human eggs and create a public 
>   institution to regulate the donation and procurement process. 
>   
>   http://news.xinhuanet.com/english/2005-11/25/content_3831791.htm
>   
>   __________________________________________________________________
>   
>   
> 
> 
> Ungkapkan opini Anda di: 
> 
> http://mediacare.blogspot.com
> 
> http://indonesiana.multiply.com
>               
> ---------------------------------
>  Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Re: Pengen punya hasil kloningan atau 'kelonan'?