** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, radityo djadjoeri <radityo_dj@xxxx> wrote: > "Baca tulisan Ayu Utami soal kloning, saya jadi gatal untuk bertanya kepadanya: "Ayu, mau nggak kamu punya bayi dari hasil kloning?" Sebelumnya, Ayu pernah bilang tak akan menikah dengan lelaki untuk selamanya. Pada tulisannya berjudul "Hewan Menyusui", seolah Ayu berharap bahwa tak lama lagi kaum perempuan bisa terbebas dari sentuhan kaum lelaki..." DH: walau saya mungkin akan digebuki oleh mbak mbak disini dituduh macho, saya beranikan diri untuk bertanya: bukankah yang indah dalam proses reproduksi itu justeru sentuhannya? Karena itu banyak ladies, gara gara sentuhan pria, lalu disinggahi bayi tanpa rencana? Atau malah banyak yang menggondol sentuhan tanpa bayi? ini yang tekhnologi-nya canggih... Mohon pencerahan para emansipator disini Salam danardono > Pengen punya anak hasil kloningan atau 'kelonan'? > > Pada satu kesempatan, si manusia super cerdas Stephen Hawking yang kafir > pernah bicara tentang evolusi jagad raya dan makhluk hidup. Runtutannya > adalah Big Bang, Formation of the Earth, Darwinian evolution, genetic engineering, dan self designing evolution. > > Manusia kloning dan cyborg > > Menurut Hawking, suatu saat manusia tak bisa lagi tergantung oleh evolusi > alamiah ala Darwin yang berlangsung ribuan tahun. Musti ada upaya potong kompas. Karena itu perlu 'genetic engineering' untuk membentuk ras manusia yang lebih baik, lebih terarah, dan jauh lebih cerdas. Manusia hasil kloning akan > dipadu dengan rekayasa genetik nan canggih agar bisa bertahan hidup di > luar angkasa sehingga mereka mampu membuka koloni-koloni di planet > lain. Para cyborg juga diciptakan sesuai kebutuhan untuk memandu perjalanan > mereka. Manusia tak lagi tergantung pada Bumi yang kian carut marut > oleh berbagai persoalan. > > Para manusia super bakal meninggalkan Bumi menuju planet lain, dan > bangsa-bangsa yang tak bermutu dan cuma bikin susah orang lain bakal > ditinggalkan. Mereka akan dibiarkan untuk mengais-ais Bumi hingga hancur lebur diterjang berbagai musibah dan bencana. Saat itu semua terjadi, teori evolusi tak lagi dibincangkan, begitu juga agama tak lagi jadi bahan perdebatan di milis-milis dan seminar. Ini bukan sekadar imajinasi liar, tapi bakal terjadi di masa depan. > > Saat bangsa lain sudah mampu mengkloning manusia, mungkin bangsa > Indonesia masih saja sibuk 'kelonan'. Pasalnya MUI - kalau di masa depan > masih ada - pasti bakal mengeluarkan fatwa haram untuk pengkloningan > manusia. Padahal anak hasil kloning pasti lebih bermutu dibandingkan > anak hasil 'kelonan' yang kualitasnya susah ditebak. > > Ayu Utami mau bayi hasil kloning? > > Baca tulisan Ayu Utami soal kloning, saya jadi gatal untuk bertanya kepadanya: > "Ayu, mau nggak kamu punya bayi dari hasil kloning?" Sebelumnya, Ayu pernah > bilang tak akan menikah dengan lelaki untuk selamanya. Pada tulisannya > berjudul "Hewan Menyusui", seolah Ayu berharap bahwa tak lama lagi kaum > perempuan bisa terbebas dari sentuhan kaum lelaki. > > Pasalnya, dengan kloning, sperma kaum lelaki tak lagi laku. Dengan cuma bermodal sel telur dan vagina saja, perempuan mampu melahirkan seorang orok tanpa terlebih dulu harus disetubuhi lelaki. Kaum perempuan akan bebas > memilih mau berwajah seperti siapa anaknya. Memang, dengan teknologi > kloning, kelak kaum perempuan bisa memilih sel stem dari siapa saja. > Mau Tom Cruise bisa, mau George Bush Jr. silakan, mau Justin Timberlake > juga boleh. Semua itu bisa dipesan dari kios online penyedia sel stem > para tokoh ternama, termasuk selebritis terkemuka di belahan bumi > mana saja. > > Jangan kaget kalau kelak di muka bumi bakal bermunculan manusia- manusia > kelas super. Mereka orang-orang pilihan para ibunya. Tak ada lagi > istilah bapak atau ayah. 'Single mother' akan jadi trend. Wajah- wajah > yang kurang yahud atau otak kurang brilian bakal tersingkirkan. Proses > evolusi akan berjalan sesuai kehendak manusia, bukan lagi atas takdir > Tuhan. > > "Ini memang berita tak baik buat para lelaki," tulis Ayu. Tak heran kalau > di masa depan pasti banyak kaum lelaki yang bakal sering uring- uringan > karena dicuekin perempuan. Dunia akan terbalik: para lelaki akan diremehkan > kaum perempuan. > > Ayo kaum lelaki yang selalu ingin menjajah perempuan dengan sangkar dan > madu, apa pendapatmu? > > __________________________________________________________________ > > Hewan Menyusui > Oleh: Ayu Utami > > Kadang-kadang saya membayangkan bahwa Hwang Woo Suk mempunyai bisnis sampingan mengkloning hewan. Ilmuwan dari Universitas Nasional Seoul > ini baru saja berhasil 'menciptakan' anjing hasil kloning yang bertahan > hidup hingga hari ini, di bulan ketujuh. Snuppy, nama si kirik, dikloning > dari sel stem telinga seekor anjing Afghan nan tampan dengan bulu kaki > bak celana Aladin. > > Kata Hwang seperti dikutip Time, "Saya telah menghasilkan banyak sapi > dan babi kloning, tapi waktu Snuppy lahir rasanya begitu beda...Saya > senang sekali. Dia sangat sehat." Sang kirik lucu berwarna dominan > hitam coklat itu lahir dengan operasi sesar dari induk anjing Labrador > keemasan yang sama sekali tak menurunkan ciri-ciri pada anak > kandungnya. Maklum, si Labrador memang tidak menyumbang gen apapun. > > Nah inilah bayangan saya tentang para ilmuwan bioteknologi yang canggih > itu. Bisnis utama atau cita-cita utama mereka adalah menyempurnakan > kloning sel manusia untuk keperluan pengobatan (bukan untuk menciptakan > manusia kloning, sejauh ini). Tapi, dengan fasilitas dan laboratorium > yang terlanjur lengkap, ya sudah, bisnis tambahan adalah mengkloning > binatang menyusui non manusia. Bukankah tipis, batas antara hewan dan > manusia? > > Keberhasilan satu per satu menampakkan diri. Mulai dari domba, tikus, > sapi, babi, dan kini anjing Afghan. Dan anjing adalah mamalia yang > sulit dikloning. Anjing betina punya masa subur yang sedikit saja dan > mengambil telur mereka bukan pekerjaan sepele. > > Snuppy adalah janin yang berhasil lahir dan hidup dari lebih seribu > telur dari lebih seratus anjing betina. Bahkan, dengan laboratorium > yang telah bisa menghasilkan anak-anak mamalia kloning dan juga kloning > sel manusia untuk alasan medis, kegagalan mengkloning sel anjing > terjadi berulang kali. > > Keberhasilan ilmuwan Korea Selatan ini tentunya mengguncangkan dunia. > Terutama Amerika Serikat yang selama ini paling maju di bidang tersebut. > Maka, sungut-sungut ilmuwan negeri Paman Sam pun terdengar lagi. Para > pakar bioteknologi mengeluhkan pemerintahan Bush yang melarang > penggunaan dana federal untuk penelitian kloning. > > Padahal, pemerintah Korea sekarang sedang menyokong secara politis dan > keuangan penelitian kloning. Kita tahu Amerika adalah negara yang, > meskipun mengimpor budaya massa penuh seks dan laga serta menganut > ekonomi liberal, sesungguhnya lumayan konservatif dalam hal agama dan > moral. > > Sementara Korea adalah sebuah negara sekular dengan latar belakang > filsafat timur yang sama sekali berbeda dari monoteisme Samawi. Mereka > punya pandangan yang berbeda sekali dengan pandangan tentang hidup dan > hari akhir para penganut agama Abraham. > > Sejauh ini Korea juga masih melarang embrio kloning manusia. Kloning > sel manusia untuk keperluan medis diperbolehkan. Tapi, prosesnya > sesungguhnya sama saja. Sel stem dari tubuh yang akan dikloning diambil > dan disusupkan ke dalam sel telur yang telah dikosongkan nukleusnya. > Sel telur siapapun bisa. > > Jika untuk keperluan medis, proses berhenti sampai sel tesebut > membelah diri. Tapi, jika diteruskan dan telur tadi 'dikembalikan' ke > dalam rahim, maka jadilah janin. Kalau sukses, lahirlah individu. > Tapi percobaan terus berlanjut. Sistem disempurnakan. Anjing yang > sulit pun telah dikloning. Di manakah batas? Apakah kelak tidak > mungkin ada manusia kloning, jika binatang menyusui yang lain sudah > ada? > > Nah, Ini dia kata kuncinya: hewan menyusui. Manusia adalah makhluk > menyusui. Tapi, persisnya manusia perempuan. Lelaki tidak menyusui. > Hanya perempuan. > > Di sini juga bedanya. Dalam teknologi kloning, dimungkinkan pembentukan > janin tanpa sperma. Tapi telur tetap dibutuhkan, sebab telur akan > menjadi medium bagi sel stem untuk membelah diri. > > Artinya, secara teoretis tidak dibutuhkan lelaki (yaitu hewan yang tak > menyusui) untuk meneruskan keturunan. Hanya dibutuhkan perempuan, > yaitu yang mempunyai telur dan rahim, untuk berbiak. Berita tak baik > buat kaum lelaki memang. > > Selama ini kebanyakan orang memakai nama ayah sebagai nama keluarga. > Agaknya pandangan paling sederhana ini terus direvisi. > > Dari dulu pun hanya perempuan yang bisa dipastikan merupakan induk > dari anak yang dilahirkannya. Kelak, bahkan tak perlu sperma untuk > berkembang biak. Berita baiknya: jangan khawatir. Semua itu masih > lama. > > > Kodok Ngorek - Harian Seputar Indonesia, 27 November 2005 > > __________________________________________________________________ > > > > S.Korean scientist resigns over ova scandal > > www.chinaview.cn 2005-11-25 03:37:39 > > SEOUL, Nov. 24 (Xinhuanet) -- South Korean renowned stem > cell expert Hwang Woo-suk, who made the first embryonic stem cells > genetically matched to living adults, on Thursday admitted using ova > donated by his two fellow researchers in his research. > > South Korean renowned stem cell expert Hwang Woo-suk speaks > to press Thursday. In a depressed tone, the famous professor slowly delivered > his apology to South Korean people and announced resignation as head of > the World Stem Cell Hub at a press conference held at the Seoul National > University (SNU). > > The visiting professor of SNU also said he will step down > from other positions at state-run and non-governmental agencies, but > mainly focus on researching work. > > Hwang admitted his two fellow female researchers donated eggs > in 2003 under false names, when his epoch-making research suffered from > shortage of human ova. > > The professor denied he knew the fact from the very > beginning, saying he verified the truth after the world famous English journal > of Nature reported the issue in May 2004. > > However, he acknowledged he withheld the truth after the > journal requested his confirmation on this matter. > > Moreover, Hwang also clarified he did not know a local > hospital, who provided human eggs to Hwang's research, gave compensation to > ova donors. > > Several days before, Roh Sung-il, administrator of MizMedi > Hospital in Seoul, admitted he provided 1.5 million won (1,445 US > dollars) in compensation to women who gave their ova. > > Fifty-two-year-old Hwang stunned the world by announcing his > team first cloned human embryo and extract stem cells from it in May > last year. > > Hwang also attracted attention this August by announcing his > team cloned a dog for the first time in the world. > > Ethics controversy surfaced when Gerald Schatten, a professor > at the University of Pittsburgh and a key partner in Hwang's research, > issued a personal statement last week, announcing he stopped > collaborative research ties with Hwang due to suspicions of unethical activity in > ova procurement. > > The fact of using fellow researchers ova is against the > Declaration of Helsinki, an international charter adopted in 1964 by the > World Medical Association that outlines ethical principles for medical > research involving human subjects. > > The declaration states "when obtaining informed consent for > the research project the physician should be particularly cautious if > the subject is in a dependent relationship with the physician or may be > under duress." > > Earlier Thursday, South Korean Ministry of Health and Welfare > (MOHW) released findings made by SNU's Institutional Review Board (IRB) > over the controversy surrounding Hwang and his team. > > The IRB said in a report that the two junior researchers > donated their ova not under pressure, said Choi Hee-joo, public relations > officer at the MOHW. > > IRB is an eight-member committee set up at the SNU to > oversees the procurement of human eggs in producing stem cells. > > Choi also defended Hwang in the press briefing to announce > the findings of IRB, saying the Declaration of Helsinki only calls for > "discretion and not an outright ban." > > However, the Declaration of Helsinki is widely accepted as > footstone for clinic medicine research in the world. > While, on the compensation actions, the IRB said they took > place before South Korea's biotechnology ethics law against ova > purchasing went into effect on Jan. 1, 2005. > > Thus, the IRB judged such action "broke no laws." > > In South Korea, Hwang is viewed as a hero by local people for > they think Hwang brought their country standing in the front line in > the world over biomedical research. > > Last week, when a commentary of British journal of Nature > called on the South Korean government to stand out to probe the alleged > irregularities in the procurement of ova in Hwang's research, South > Korean Ministry of Science and Technology (MOST) responded it has no plan to > launch investigation. > > The government decided to reserve judgment on the controversy > before the National Biotech Committee reviewed the findings of IRBand > Hwang's position on the matter, according to official of the MOST. > > It seemed that the South Korean government is standing at a > crossroad of whether to meet the international ethics standards or > wink at the actions against international ethics standards. > > Local bioethics organizations already asked Seoul government > to clarify rules for procuring human eggs and create a public > institution to regulate the donation and procurement process. > > http://news.xinhuanet.com/english/2005-11/25/content_3831791.htm > > __________________________________________________________________ > > > > > Ungkapkan opini Anda di: > > http://mediacare.blogspot.com > > http://indonesiana.multiply.com > > --------------------------------- > Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. > > [Non-text portions of this message have been removed] > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **