** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/28/opini/2242344.htm Problematika Bangsa dan Reinvensi Keindonesiaan KIKI SYAHNAKRI Kita masih berada pada posisi sulit dihadapkan dengan aneka masalah kebangsaan. Menginventarisasi masalah tentu mudah, namun meracik formula solusi yang tepat, apalagi mengimplementasikannya tidaklah gampang karena ruwetnya persoalan serba dimensi itu. Namun, tidak berarti bangsa ini pasrah saja karena selalu ada jalan keluar untuk setiap masalah dengan kata kunci serius, kerja keras, padu, mendahulukan kepentingan bangsa, dan rela berkorban. Karenanya, perlu upaya menembus kebuntuan masalah, baik dengan terobosan jangka pendek maupun langkah strategis jangka panjang. Dalam beberapa segi pemerintah telah melakukan hal itu, namun masalah utama yang tampak benderang adalah masih jauhnya bangsa ini dari kata kunci di atas. Realitas alamiah Indonesia dengan wajah pluriform, memiliki sumber daya alam melimpah dan berada pada posisi strategis secara geografis-ekonomis-geopolitis menjadikannya tempat pertemuan berbagai budaya, bahkan perbenturan antarkepentingan. Penetrasi kepentingan asing yang diusung kekuatan utama dunia ke kawasan ini pada waktu/dimensi tertentu niscaya bertemu, bahkan bertabrakan dengan kepentingan nasional (kepnas) kita. Dalam kondisi aktual, kepnas dijepit aneka kepentingan, seperti adikuasa (AS/Barat) di satu sisi, sementara di sisi lain menggeliat pula kepentingan fundamentalis-radikalis global. Bersamaan dengan itu, subur bertumbuh kelompok fundamentalis lokal-nasional yang lebih bertendensi ideologis-politis. Kondisi ini diperberat perkawinan kepentingan pribadi/golongan dalam wajah KKN yang sangat dahsyat dampak destruktifnya. Perlu energi, spirit, dan dedikasi luar biasa untuk menghadapi beragam masalah kebangsaan. Reinvensi keindonesiaan Jacob Oetama di Kupang belum lama ini bicara perihal reinventing Indonesia. Menemukan kembali (ke)Indonesia(an) mungkin abstrak kedengarannya, namun sangat membumi persoalannya. Kita menyaksikan fenomena degradasi, bahkan menghilangnya identitas keindonesiaan dalam banyak aspek (ideologi, politik, ekonomi, budaya, keamanan, dan sebagainya). Tampaknya kita juga mengalami disorientasi, tidak jelas lagi apa yang akan dituju bangsa ini. Adakah relevansi/koherensi antara reinvensi keindonesiaan dan penyelesaian masalah bangsa? Singkatnya, berbagai masalah itu timbul dan ruwet bertali-temali karena kita telah (lama) kehilangan jati diri bangsa; suatu identitas keindonesiaan ideal yang seharusnya dihidupkan secara riil-kontekstual sejalan dengan perkembangan zaman. Rapuhnya jati diri bangsa (lunturnya wawasan kebangsaan) membuat bangsa ini semakin terimpit. Andaikan lapisan elite hingga masyarakat umum memiliki karakter unggul dalam bingkai jati diri bangsa yang kukuh-kuat, masalah tidak dimungkinkan bertimbun dan akan lebih mudah diredam. Dengan demikian, reinvensi keindonesiaan merupakan langkah strategis jangka panjang dalam rangka penguatan jati diri bangsa oleh pemerintah sebagai motor didukung seluruh elemen bangsa. Disebut jangka panjang karena merupakan never-ending process atau selalu dalam proses menjadi (in becoming process). Ada banyak hal urgen yang harus digarap dalam konteks reinvensi keindonesiaan, namun saat ini kita perlu fokus pada reorientasi untuk menegaskan kembali tujuan bernegara kita, tanpa kehilangan perspektif untuk lebih berorientasi ke depan. Mengingat terbatasnya ruang, saya ingin menawarkan tiga alur pendekatan saja dalam tulisan ini. Pertama, apresiasi terhadap kearifan lokal (KL). Sebagai kekayaan budaya, KL mengandung nilai atau spirit yang dapat diangkat ke tingkat nasional dan didayagunakan untuk membentuk karakter masyarakat/bangsa. Selain itu juga dijadikan instrumen penyelesaian masalah secara elegan, damai, dan bermartabat dalam konteks solusi konflik. Pemerintah perlu menggali kembali berbagai KL karena niscaya ada yang mengandung nilai/spirit tertentu untuk diadopsi menjadi muatan kurikulum pendidikan, karena nilai/spirit tersebut dapat membantu mega-proses penyelesaian masalah nasional. Apresiasi terhadap KL tidak merelativisasi pemerkuatan wawasan kebangsaan atau kepnas. Justru apresiasi dan aktualisasi KL harus diletakkan dalam bingkai keindonesiaan yang utuh-padu. Sebaliknya, KL yang terimplementasi dengan baik bernilai kontributif bagi penguatan wawasan kebangsaan. Kedua, pencerahan wawasan kebangsaan (WK). Dalam konteks ini sangat penting kita belajar dari sejarah. Eksistensi Indonesia dalam konteks kekinian tidak dapat lepas dari keterkaitan historis dengan kelampauannya. Dengan belajar dari sejarah, kesadaran berbangsa akan menguat sehingga kita berpijak pada realitas kekinian dengan mantap untuk membangun masa depan yang cemerlang. Bangsa kita, khususnya generasi muda kontemporer, terlihat semakin jauh dari konsensus-konsensus bangsa yang justru menjadi landasan dan roh bagi eksistensi Indonesia. Karenanya, perlu dipahami kembali apa/bagaimana konsensus bangsa tersebut, seperti Sumpah Pemuda, wawasan Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, dan sebagainya. Ketiga, menguatkan toleransi dan harmoni antar-agama (umat beragama). Hal ini penting ketika kita semakin masuk pada era terorisme yang membajak agama untuk kepentingan mereka. Radikalisme/fundamentalisme sebagai ideologi yang keliru dapat saja lahir dari pemahaman dan penghayatan agama yang salah/distortif. Padahal, agama apa pun tidak menoleransi atau memberi ruang bagi kekerasan. Konflik berwajah agama umumnya lebih berdimensi politis-ekonomis atau ideologis. Perlu disarankan kurikulum pendidikan memuat aspek pengenalan pokok-pokok ajaran agama bagi siswa untuk menumbuhkan apresiasi dan respek terhadap agama lain serta pemeluknya. Para tokoh agama diimbau untuk berdialog secara sehat, produktif, dan konstruktif sehingga dapat menularkan semangat dialogis tersebut ke kalangan masyarakat/umat. Dialog tersebut dikemas tidak dalam kerangka teologis (yang umumnya berbeda pada tiap agama), melainkan sebagai dialog karya; bagaimana agama menjadi ladang untuk menggarap karya-karya humanis bagi kehidupan manusia. Memang perlu jawaban yang lebih teknis dan tajam sebagai solusi untuk masalah-masalah konkret pada dataran teknis, namun sejarah membuktikan suatu bangsa mampu keluar dari persoalan manakala mampu bersikap visioner-kritis dengan mengambil langkah-langkah strategis sambil menatap cakrawala-pandang yang lebih luas. Hanya ada dua kemungkinan: tetap terjerat dalam masalah (dan menikmatinya untuk kepentingan sendiri-sendiri) atau segera melepaskan bangsa ini dari belitan persoalan dengan keberanian mengambil langkah tegas, konsisten, dan persisten meski tidak populer. Betapapun, bangsa ini harus segera diselamatkan! KIKI SYAHNAKRI Letnan Jenderal (Purn), Ketua I Yayasan Jati Diri Bangsa [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **