** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suarapembaruan.com/News/2005/11/08/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Perlu Dilindungi, Lokasi Pemijahan Ikan di Indonesia KETERSEDIAAN ikan di perairan nusantara memang tiada bandingnya di dunia. Bahkan begitu besarnya potensi ikan tersebut, mengundang para pemancing gelap mencuri ikan di perairan Indonesia. Perairan nusantara yang memiliki belasan ribu pulau telah menjadi wilayah tempat tinggal ikan-ikan laut, namun sayangnya upaya konservasi untuk melanjutkan ketersediaan ikan tidak dilakukan sejak dini. Beberapa lokasi yang merupakan tempat berkembang biaknya ikan tidak dijaga oleh para pemancing ikan dan nelayan. Kerusakan terumbu karang dan pemancingan yang tidak terpola mengakibatkan menurunnya tingkat ketersediaan ikan untuk masa yang akan datang. Beberapa jenis ikan dalam beberapa tahun ke depan dikhawatirkan akan mengalami penurunan populasi yang mencolok dan cenderung kritis. Beberapa lokasi tempat berkembang biaknya ikan mengalami kerusakan ekosistem. Terumbu karang yang menjadi tempat dalam proses perkembangbiakan ikan rusak oleh kegiatan negatif, seperti penggunaan bahan peledak dan sianida, seperti yang terjadi di Taman Nasional Laut Karimun Jawa, perairan Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Bunaken. Pengamatan World Wildlife Fund for Nature (WWF) Indonesia di tiga lokasi itu menyebutkan, ada pengurangan beberapa jenis ikan hingga hanya tinggal lima persen dari populasi sebelumnya. Kebanyakan yang hilang adalah ikan-ikan yang memiliki usia produktif. Di Kepulauan Karimun Jawa, WWF bekerja sama dengan sebuah organisasi lokal Yayasan Taka, dan Taman Nasional Laut Karimunjawa. Mereka melakukan monitoring Spawning Aggregation Site (SPAGS). Pemantauan tersebut dilakukan untuk mengetahui lokasi pemijahan ikan yang pada akhirnya digunakan untuk pengelolaan kawasan. Monitoring SPAGS dilaksanakan sejak Maret 2003 dengan mengkhususkan pada jenis ikan Kerapu (genus Ephinepelus sp., Cromileptes sp., dan Plectropomus sp.), serta ikan Napoleon (Cheilinus undulatus). Pemantauan dilaksanakan setiap bulan mati dan bulan purnama, karena pada saat itu ikan-ikan biasanya berkumpul dan melakukan pemijahan. Di Kepulauan Karimun Jawa ada empat lokasi yang dijadikan sebagai site pemantauan, seperti daerah Taka Menyawakan, Pukau Kumbang, Pulau Burung, dan Tanjung Gelam. Di Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara, ada empat lokasi yang dijadikan lokasi SPAGS, sedangkan di Taman Nasional Komodo ada beberapa lokasi pengamatan yang dilakukan oleh The Nature Conservancy. Hasil pengamatan di Kepulauan Karimun Jawa memperlihatkan penurunan populasi yang sangat tinggi pada ketiga jenis ikan itu. Hal ini terjadi karena beberapa nelayan melakukan penangkapan ikan-ikan kerapu pada lokasi pemijahan. Nelayan mendatangi lokasi-lokasi tempat ikan berkembang biak, karena saat berkembang biak pada awal bulan dan purnama, ikan-ikan biasanya berkumpul untuk melakukan pemijahan. Ikan kerapu menjadi salah satu komoditas unggulan bagi masyarakat sekitar, akibatnya jumlah populasi ikan kerapu menurun secara drastis. Di Taman Nasional Bunaken, terlihat ada aktivitas agregasi (pengumpulan) ikan kerapu macan hingga mencapai 50 ekor. Tentunya pengumpulan ikan ini akan menjadi lokasi yang menarik perhatian nelayan untuk melakukan penangkapan di lokasi itu. Hal yang sama juga terjadi di Taman Nasional Komodo. Zona Inti Upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga keberlanjutan ketersediaan ikan pada masa mendatang adalah melakukan proteksi pada zona-zona inti lokasi pemijahan ikan. Nelayan dan semua pihak dilarang melakukan penangkapan dan pemacingan pada lokasi zona inti itu. Koordinator Program Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan Yayasan Taka, Khaifin, menyebutkan aparat pemerintah harus benar-benar melakukan proteksi pada daerah larang ambil, selain membangun kesadaran pada nelayan. Kesadaran di nelayan harus ditumbuhkan pada kelestarian alam dalam proses penangkapan. Khaifin mencontohkan penangkapan ikan ekor kuning dengan jaring muroami di Kepulauan Karimun Jawa. Jaring muromi adalah jaring besar yang ditarik oleh dua hingga tiga kapal dan dibantu oleh penyelam untuk menggiring ikan. Saat menggiring ikan itulah, penyelam menginjak karang sambil memukul-mukul karang dengan rantai besi. Karang yang diinjak dan dipukul itu akhirnya rusak dan habitat ikan ikut rusak sehingga populasi ikan pun menurun. Penangkapan dengan muromi sendiri tergolong penangkapan berlebih yang juga akan menurunkan populasi ikan. Berdasarkan hal itu ia mengusulkan adanya perlindungan yang lebih ketat terhadap zona inti. Di wilayah sekitar Taman Nasional Bunaken sudah ada satu desa yang sepakat untuk melakukan proteksi pada zona inti. Hal yang sama juga dilakukan pada perairan Taman Nasional Komodo, namun populasi ikan kerapu terus menurun. Hal ini terjadi karena pemberlakukan zonasi larang ambil belum benar-benar dilakukan untuk semua pihak. Selain itu pemberlakuan zonasi larang ambil juga mengalami tekanan yang cukup besar, seperti kondisi yang terjadi saat ini. Nelayan-nelayan yang terkena dampak kenaikan bahan bakar minyak terpaksa tidak bisa melakukan penangkapan pada daerah yang jauh, sehingga pada akhirnya melakukan penangkapan pada daerah pemijahan yang umumnya dekat dengan karang-karang pulau. Pemberlakukan daerah larang ambil harus benar-benar sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, harus ada pengawasan yang jelas pada daerah-daerah konservasi itu. Selain itu kesadaran masyarakat harus tetap ditanamkan. Lokasi-lokasi pemijahan ikan merupakan bank-bank ketersedian ikan pada masa yang akan datang. Jangan sampai kita nantinya justru kehabisan ikan, dan terpaksa mengimpor ikan dari negara lain. PEMBARUAN/KURNIADI Last modified: 8/11/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **