** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **MEDIA INDONESIA Sabtu, 26 November 2005 Peran Perempuan Minim akibat Pendidikan JAKARTA (Media): Rendahnya kesempatan perempuan memperoleh pendidikan berdampak pada kecilnya kesempatan berperan dalam kehidupan bernegara. ''Rendahnya kualitas hidup sebagian besar perempuan akan mengurangi kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara maksimal dalam pembangunan,'' kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta Swasono dalam seminar bertema Sosialisasi meningkatkan peran serta dan posisi perempuan di lembaga eksekutif, di Jakarta kemarin. Berdasarkan data Susenas 2003, jumlah penduduk perempuan usia 10 tahun ke atas yang tidak atau belum pernah sekolah, dua kali lipat daripada penduduk laki-laki. Perbandingannya perempuan tidak atau belum sekolah sebesar 11,56 %, sedangkan laki-laki 5,43%. Penduduk perempuan yang buta huruf sebesar 12,28%, berbanding laki-laki sebesar 5,84%. Demikian juga tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih relatif rendah, yakni 44,81%, sedangkan angkatan kerja laki-laki sebesar 76,12%. ''Pembangunan nasional tidak akan terwujud tanpa ada partisipasi aktif segenap komponen masyarakat baik laki-laki maupun perempuan. Saya meminta agar kualitas hidup dan profesionalitas perempuan harus ditingkatkan,'' kata Menteri PP. Rendahnya kualitas perempuan ini kata Menteri PP, akan menjadi beban pembangunan. Potensi sumber daya manusia yang cukup besar itu akan sia-sia saja. ''Perempuan Indonesia harus bisa meningkatkan kualitas dan mengaktualisasi perannya sebagai mitra laki-laki dalam pembangunan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,'' tegas Menteri PP. Dalam kesempatan berbeda, Kepala Pusat Peneliti Peran Wanita Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya Malang, Keppi Sukesi melihat perempuan makin berani hidup mandiri karena semakin terbukanya sektor informasi. ''Diakui atau tidak, di beberapa kawasan tertentu seperti bagian selatan Malang dan Blitar, maraknya pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) disebabkan kesadaran ingin membantu ekonomi rumah tangga. Kesadaran tersebut melahirkan posisi tawar yang baru kepada suami,'' ujarnya kepada Media. Dengan kata lain peran serta perempuan di bidang ekonomi mendapat stimulasi dengan adanya informasi yang terbuka dan bebas. Picu perceraian Rendahnya kualitas hidup perempuan dan kecilnya peluang mendapatkan pendidikan, merupakan peluang perempuan menjadi korban kekerasan. Menurut Koordinator Perkumpulan Sada Amho (Pesada) dan penanggung jawab Rumah Aman Sinceritas, Dina Lumbantobing kepada Media, kemarin, masih sedikit perempuan di Sumatra Utara yang paham tentang hak-haknya sebagai perempuan. Misalnya memperoleh hak yang sama di bidang pendidikan, ekonomi, kesempatan kerja dan sebagainya. ''Tidak semua perempuan di Medan ini paham atas hak-haknya sebagai perempuan, termasuk pula masalah kekerasan dalam rumah tangga. Rendahnya kesadaran ini karena minimnya pemahaman tentang kesetaraan gender,'' kata Dina. Ia menolak anggapan masyarakat belakangan ini bahwa UU NO 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga memicu terjadinya perceraian atau menjebloskan suami ke penjara. ''Tidak benar UU tersebut dibuat untuk tujuan seperti itu. UU itu dibuat untuk memberi penyadaran kepada perempuan akan hak-haknya sebagai manusia,'' tegasnya. (*/FM/YN/KN/H-5). [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **