** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA Kamis, 01 Desember 2005 Penanggulangan Terorisme Oleh : Azyumardi Azra Hampir dua pekan setelah acara makan malam di rumah dinas Wapres Jusuf Kalla (17/11/05), saya masih saja diberondong beberapa pertanyaan wartawan dalam dan luar negeri tentang 'Tim Penanggulangan Terorisme' yang terbentuk pada 18 November lalu. Tim ini diketuai KH Ma'ruf Amin (MUI) dengan beberapa wakil ketua; Ahmad Bagdja (NU), Husni Thoyyar (Muhammadiyah), KH Kholil Ridwan (DDII), Atho' Mudzhar (Litbang Depag), dan saya sendiri. Pembentukan Tim ini merupakan tindak lanjut dari acara makan malam dan 'nonton' video pelatihan beberapa teroris lengkap dengan cara meledakkan bom, dan disertai pula dengan pesan-pesan ketiga pelaku pembom bunuh diri bom Bali II. Pertanyaan pokok wartawan Indonesia dan media Australia itu, misalnya: Kenapa baru sekarang para ulama dan ormas Islam kelihatan betul-betul lebih tegas dalam mengutuk terorisme? Sejauh mana efektivitas tim penanggulangan terorisme tersebut? Apakah Tim ini akan melakukan sweeping terhadap buku-buku dan literatur yang menyesatkan tentang jihad? Menjawab pertanyaan pertama, saya menegaskan kembali bahwa ulama dan organisasi-organisasi mainstream Islam, sejak terjadinya peristiwa bom Bali I, 12 Oktober 2002 --bahkan sejak peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat-- telah berulang kali menyatakan, terorisme dan tindakan bom bunuh diri bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan, tidak lama setelah peristiwa bom Bali I, MUI Pusat mengeluarkan fatwa tentang haramnya terorisme dan bom bunuh diri. Tetapi, harus diakui, kedua fatwa ini tidak banyak diberitakan media massa; dan, karena itu, juga tidak tersosialisasi dengan baik. Memang, dari segi media massa, berita tentang keharaman terorisme dan bom bunuh diri tidak terlalu memikat, karena ia hanya sekadar soft-news saja. Sebaliknya, kelompok teroris dengan aksinya justru merupakan hard dan hot-news, yang harus mendapat porsi utama secara terus-menerus. Akibatnya, para ulama dan pimpinan ormas-ormas Islam menjadi terlihat pasif dan bahkan defensif atau apologetik, khususnya ketika kelompok teroris dan aksi-aksinya dikaitkan dengan Islam dan kaum Muslimin. Dari segi ini, pembentukan Tim Penanggulangan Terorisme merupakan penegasan sekali lagi, dan sekaligus menjadi langkah maju dalam menghadapi terorisme di Indonesia. Para ulama menyepakati, Indonesia adalah sebuah darussalam (negeri mayoritas Muslim yang damai); bukan darul harb, negeri perang, di mana kaum Muslimin tertindas dan terusir. Karena itu, melengkapi justifikasi tidak sahnya terorisme dan bom bunuh diri secara teologis-fiqhiyyah, alasan fiqh siyasah tersebut menjadi sangat penting. Pembe rantasan terorisme kini juga merupakan 'PR' (pekerjaan rumah) para ulama dan pimpinan ormas-ormas Islam. Soal efektivitas fatwa itu, dari sudut kelompok pelaku terorisme dan bom bunuh diri, tentu saja fatwa seperti itu kalaupun sampai kepada mereka tidak akan mereka terima. Pertama, mereka sudah memegang sangat kuat faham atau ideologi mereka sendiri, yang tertanam begitu kuat melalui proses brainwashing yang sangat intens dan menyesatkan. Karena itu, sulit diharapkan mereka akan mengubah ideologi mereka dengan mengikuti fatwa MUI tersebut. Kedua, mereka memandang para ulama sebagai ulama su (ulama yang tidak baik) dan sebab itu, tidak perlu didengar. Lebih jauh mereka memandang tokoh-tokoh Islam dan bahkan umat Muslimin yang berada di luar kelompok mereka sebagai orang-orang murtad dan bahkan kafir. Karena itulah, fatwa tentang keharaman terorisme dan bom bunuh diri --jika tersosialisasi dengan baik-- dapat mencegah orang-orang, khususnya anak-anak muda, untuk tidak terjerumus ke dalam pandangan yang keliru mengenai jihad. Selanjutnya, agar mereka tidak tergoda dan nekat melaku kan bom bunuh diri, yang bukan hanya mengorbankan diri mereka sendiri, tetapi juga banyak orang lain yang tidak berdosa dan tidak punya urusan apa-apa dengan agenda-agenda politik mereka. Tetapi, persoalannya memang lebih daripada sekadar fatwa, tetapi juga adalah pertarungan dan kontestasi wacana tentang jihad, misalnya. Karena itulah, tim juga berusaha meneliti buku-buku dan literatur lainnya tentang jihad yang beredar di masyarakat, khususnya yang mengandung tafsiran menyimpang, seperti terkandung dalam buku salah seorang pelaku bom Bali I, Imam Samudra. Tim ini tidak menyarankan sweeping atau pelarangan terhadap buku dan literatur semacam itu; tetapi sebaliknya menghasilkan dan menyebarkan literatur berisikan ajaran dan pandangan yang benar mengenai jihad dan tema-tema yang terkait dengan itu. Terorisme dalam berbagai bentuknya, tidak ragu lagi, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity). Karena itulah, setiap orang mestilah melakukan berbagai upaya maksimal untuk menanggulanginya. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **