** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/26/opini/2241610.htm Pemerintah Indonesia sampai 2006? Danarto Hari-hari ini hati saya sedih. Apa pasal? Karena Pemerintahan Indonesia Bersatu hanya akan sampai 2006. Apa berarti PIB bubar? Ya, bubar. Lho, apa sebabnya? Karena tidak mampu melanjutkan kerjanya. Mengapa PIB tidak bisa melanjutkan kerjanya? Karena PIB tidak memiliki "Kabinet Tok Cer" yang bisa mengatasi segala keruwetan yang menerkamnya. Lalu siapa presiden yang menggantinya? Tidak ada. Lho, kan ada wapres? Tidak juga. Apa DPR mengambil alih pemerintahan dan Agung Laksono menjadi presiden baru? Tidak. Gawat. Bagaimana mungkin PIB bubar dan tidak muncul pemimpin baru? PIB itu satu paket. Begitu bubar, semuanya kukut. Itulah hasil ngobrol saya dengan sejumlah cendekiawan, pakar politik, dan cenayang (yang harus dirahasiakan namanya). Mengapa saya perlu bersedih saat PIB nanti jatuh? Karena saya pendukung Presiden Yudhoyono. Bahkan, dulu di kampung, saya ikut kampanye kecil-kecilan untuk beliau. Yang membuat saya sedih, karena para cendekiawan, ahli politik, dan cenayang mempunyai pendapat yang sama sehingga rasanya prediksi ini merupakan kebenaran. Berbagai alasan Ada tiga tipe cendekiawan yang mengemukakan penyebab kegagalan PIB, yaitu PIB tidak mampu menggunakan kesempatan yang ditunjang kekuasaan yang amat besar dan kuat. Kabinet PIB tidak mampu mengatasi aneka kemelut ekonomi, sosial, politik, dan kebudayaan karena para menterinya teoretikus, bukan praktisi. Cara kerja Presiden Yudhoyono yang santun, anggun, dan cenderung lamban-mestinya lebih "urakan" atau "gila" untuk bisa bekerja efektif-tidak diterima pasar (lokal dan internasional). Saya mendebat para pengamat PIB bahwa aneka musibah beruntun yang menimpa rakyat harus diperhitungkan agar kritik terhadap PIB menjadi adil, para jawara politik itu membantah karena segala musibah sudah menjadi bagian kemelut ekonomi, sosial, politik, dan kebudayaan yang harus diatasi PIB. Ketika saya tanyakan apa arti Presiden harus bekerja secara "urakan" dan "gila", para pengamat itu menyatakan pendapat berbeda-beda. Ada pendapat, sikap "urakan" itu penting bagi seorang presiden agar bisa melakukan terobosan sehingga mampu mendobrak jalan buntu. Ahli lain menuturkan, yang disebut sikap "urakan" adalah sikap "avant-garde pemikiran" yang harus dipunyai seorang presiden agar mampu menembus cakrawala sehingga menemukan jalan lempang terbuka di depan dan menetaskan pemikiran baru yang melahirkan kinerja baru. Ihwal sikap "gila" yang perlu ditunjukkan Presiden, menurut pengamat politik itu, adalah sikap tegas mirip kediktatoran yang ditopang rasa keadilan dan kepantasan guna memerangi aneka bentuk penyelewengan dan kejahatan kelas kakap. Saat saya kemukakan soal koruptor papan atas tidak begitu saja bisa ditangkap, mengingat kekuatan mereka luar biasa dan dapat mengancam keselamatan presiden, para pengamat politik itu menyatakan, itulah soalnya: prioritas utama. Seorang presiden harus menggunakan cara-cara piawai untuk menangkap para "predator" dengan tidak membahayakan keselamatan dirinya. Selain itu, seandainya penangkapan mereka dengan cara paling elegan pun tetap membahayakan diri presiden, itulah risiko yang harus diambil. Mendengar hal ini, saya hanya bisa mengelus dada. Jalan di tempat Pada Selasa, 15 November 2005, di Istana Merdeka, dalam Rapat Koordinasi Nasional Pendayagunaan Aparatur Negara (Kompas, 15/11/2005), Presiden Yudhoyono mengemukakan, "Evaluasi yang saya laksanakan sebagian tugas itu dilaksanakan dengan baik, sebagian tidak. Kalau tahun pertama, saya katakan masih ada penyesuaian, ada langkah awal, ada penataan, dan saya masih anggap ini bagian awal pembangunan good governance. Tetapi, tahun depan saya akan lebih tajam melihatnya." Pernyataan itulah yang membuat para pengamat menyatakan PIB tak ada harapan. Selama setahun, kata mereka, Presiden jalan di tempat. Kata "bimbang" yang biasa dikenakan kepada Presiden tidak digunakan lagi karena kondisi sudah pada puncak parah. Artinya, Presiden tidak mampu lagi melihat "Jalan Lain ke Roma" dan ini dinilai jauh lebih parah daripada watak yang "bimbang". Kadang saya merasakan, para pengamat terlalu menyederhanakan masalah dalam mengambil kesimpulan. Sebaliknya, mereka kian gencar mengkritik kinerja Presiden. Jika sudah sampai pada titik ini-setahun PIB yang sia- sia-sudah tidak ada lagi peluang pada tahun kedua sehingga di tahun 2006 kemungkinan terjadi huru-hara besar. Prediksi semacam ini sudah klise mengingat menjelang pemilihan presiden 2004, banyak pengamat meramalkan hal serupa. Ternyata, pemilu saat itu (amat) aman dan hasilnya yahud, bahkan dapat disebut paling mulus di dunia. Mereka kelihatan yakin dengan pendapatnya. Para pengamat yang saya temui itu memang orang-orang yang serius memikirkan bangsanya. Tentu banyak hal yang tidak saya ketahui. Sejauh ini saya merahasiakan apa- apa yang dinyatakan para cenayang, lisan maupun tulisan, mengingat mereka terlalu meneropong pribadi Presiden. Tentang sikap Presiden yang owel (pelit) untuk me-reshuffle kabinet, menyebabkan para pengamat lebih royal (obral) dalam melontarkan pernyataan yang buruk. Duit dihambur-hamburkan untuk wakil rakyat, sementara rakyat dibiarkan kelaparan. Lho, PIB ini mau membela rakyat atau mau bunuh diri? Hari-hari ini hati saya sedih. Saya terus bertanya kanan-kiri. Barangkali masih ada yang punya pendapat menyenangkan tentang PIB. Tak ada. Sungguh menyedihkan jika PIB tak mampu bertahan lima tahun. Jika pemimpin seperti Presiden Yudhoyono gagal, lalu siapa yang mampu? Apa kita masih punya orang digdaya yang kini sedang tersembunyi? Danarto Sastrawan-Perupa, Tinggal di Tangerang, Banten [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **