[nasional_list] [ppiindia] PKS Hanya Gembar-gembor

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 28 Nov 2005 01:00:11 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=199618
Senin, 28 Nov 2005,



PKS Hanya Gembar-gembor 



Tidak Berani Cabut Koalisi dengan SBY-Kalla 
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama saja dengan partai-partai besar 
lain. Mereka cuma bisa gembar-gembor saja. Meski terus-menerus mengobral 
ancaman untuk menarik dukungan terhadap SBY-Kalla, akhirnya ancaman itu sebatas 
gertakan. Keputusan untuk tetap mempertahankan koalisi dengan SBY-Kalla 
tersebut kemarin ditegaskan dalam musyawarah Majelis Syura DPP PKS di Jakarta.

Menariknya, Presiden PKS Tifatul Sembiring juga mulai pandai bersilat lidah 
mengenai alasan partainya tetap di garis koalisi SBY-Kalla. "Meski sebagai 
mitra pemerintah, PKS akan tetap bersikap kritis dan konstruktif. Evaluasi 
tahunan tetap akan kita lakukan," ujarnya. 

Pernyataan Tifatul tersebut persis seperti pernyataan Wakil Ketua Umum DPP 
Golkar Agung Laksono dalam penutupan Rapimnas Golkar Jumat lalu. Ketika itu, 
Agung mengatakan, "Golkar memang menjadi partai pendukung pemerintah, tetapi 
akan tetap kritis kalau pemerintah tidak aspiratif," katanya. 

Tifatul tak menampik bahwa keputusan majelis syura itu akan memicu kekecewaan 
di masyarakat. Terutama, kader dan simpatisan PKS yang selama ini meminta PKS 
segera menarik dukungan koalisinya dengan pemerintah. 

"Karena itu, kami sudah menyampaikan kepada majelis syura di daerah untuk 
memberi penjelasan soal latar belakang diambilnya keputusan ini," ujarnya. 
Khususnya, lanjut Tifatul, mereka yang berada di Daerah Istimewa Jogjakarta 
(DIJ), DKI Jakarta, dan Surakarta. Sebab, selama ini, merekalah yang paling 
getol meminta PKS menarik diri dari koalisi.

Kendati rasa kecewa tidak bisa dimungkiri, Tifatul yakin bahwa kadernya bisa 
menerima penjelasan soal sikap tersebut. Apalagi, perbedaan pendapat dan sikap 
selama ini merupakan hal wajar di tubuh PKS. "Bagi kita, muncul wacana berbeda 
itu bentuk kekritisan kader dan itu biasa," tuturnya.

Lantas, apa alasan PKS memilih untuk tetap berada dalam koalisi? Menurut 
Tifatul, kekurangan dari hasil evaluasi poin kontrak politik PKS dengan 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih sebatas toleransi. 

Meski, PKS tidak bisa menutup mata bahwa kekecewaan masyarakat terhadap 
kebijakan pemerintah begitu besar. "Kerja ini kan baru setahun. Tidak mungkin 
perubahan dilakukan secara cepat," tandasnya.

Sementara itu, soal banyaknya kebijakan pemerintah yang tidak populer tidak 
seharusnya ditimpakan kepada PKS saja. "Saya menyadari, harapan masyarakat 
terhadap kami begitu besar," ujarnya. Namun, kata dia, masyarakat juga harus 
sadar bahwa realitas politiknya, kekuatan politik PKS saat ini baru 7,34 persen.

Secara proporsional, kata Tifatul, 92,66 persen parpol lain juga ikut 
bertanggung jawab terhadap harapan yang tidak terpenuhi tersebut. "Bukan kita 
mau mengambinghitamkan. Tapi, secara proporsional, kekuatan politik itu 
realitasnya memang seperti itu," katanya.

Dengan demikian, untuk membantu meningkatkan kinerja pemerintah dan 
menyelesaikan persoalan nasional, PKS harus tetap duduk di koalisi sehingga 
bisa meningkatkan efektivitas dan kontribusinya lewat koalisi. "Kami juga akan 
menyampaikan rekomendasi politik kami kepada presiden. Tapi, yang satu ini 
tertutup," ujarnya.

Apakah soal meminta jatah kursi kabinet dan jaksa agung? "Bukan. Yang pasti, 
ini tertutup," ujar Tifatul sambil melempar senyum. Mengenai reshuffle kabinet 
sendiri, tegas Tifatul, keputusan majelis syura tidak mengarah ke nuansa 
meminta-minta jabatan.

Namun, partainya lebih menitikberatkan pada kualitas Kabinet Indonesia Bersatu. 
Di antaranya, Presiden SBY harus menjadikan reshuffle kabinet yang berorientasi 
pada kemaslahatan bangsa dan negara. 

"Masukan-masukan dari partai dan berbagai kalangan harus didengar dan 
dipertimbangkan," katanya. Hanya, soal masukan apa yang dimaksud, Tifatul hanya 
bisa tertawa. "Sudah ah, terlalu banyak," imbuhnya.

Selain menyatakan sikap politik PKS, musyawarah PKS kemarin juga menghasilkan 
sejumlah keputusan lain. Di antaranya sikap PKS terkait dengan isu terorisme, 
kenaikan harga BBM, impor beras, korupsi, pendidikan, dan otonomi daerah. 
Pembacaan keputusan itu dilakukan Presiden PKS Tifatul Sembiring dengan 
didampingi sejumlah petinggi PKS, seperti Ketua Majelis Syura KH Hilmi 
Aminuddin dan Sekjen PKS Anis Matta. (abi)

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] PKS Hanya Gembar-gembor