** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/24/opini/2223187.htm Mutu Perguruan Tinggi Nasional Ki Supriyoko Sofian Effendi, Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, baru-baru ini menyatakan, lemahnya dana pemerintah untuk pendidikan tinggi nasional berakibat pada rendahnya kualitas. Karena itu, sulit bagi perguruan tinggi nasional memenuhi standar mutu internasional. Dikatakan, kemampuan keuangan nasional yang terbatas telah berdampak amat besar pada rendahnya mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Anggaran yang mampu disumbangkan pemerintah untuk pendidikan tinggi kepada 3,5-4 juta mahasiswa tahun anggaran 2005 hanya Rp 6,2 triliun. Padahal, anggaran yang diperlukan untuk mencapai standar mutu nasional adalah Rp 72,4 triliun. Agar perguruan tinggi Indonesia masuk barisan perguruan tinggi terbaik di Asia Pasifik, setidaknya biaya pendidikan sebesar Rp 77 juta per mahasiswa per tahun atau lebih kurang empat kali standar nasional yang sebesar Rp 18,1 juta per mahasiswa per tahun. Mutu rendah Menurut hasil studi Shanghai University yang dipublikasi sekitar Mei 2005, ternyata tidak satu pun perguruan tinggi nasional kita-lebih dari 2.000-masuk kelompok 100 besar Asia. Ini realitas yang menyedihkan. Hasil studi ini kian memantapkan posisi perguruan tinggi nasional yang ada di lapis bawah. Fenomena keterpurukan kualitas itu telah muncul beberapa tahun silam melalui berbagai publikasi internasional, misalnya studi AsiaWeek 2000, "World Class University 2000". Dalam studi yang dilaksanakan lebih dari lima tahun lalu itu ternyata tidak satu pun perguruan tinggi nasional berhasil meraih peringkat tinggi, baik dalam kategori perguruan tinggi multidisiplin (multidisciplinary universities) maupun perguruan tinggi iptek (science and technology universities). Melihat realitas seperti itu, jelas mutu perguruan tinggi nasional kita memang relatif rendah, untuk tidak menyatakan teramat rendah; dan ini bukan hasil yang tiba-tiba, tetapi melalui proses yang relatif lama. Persoalan kedua, benarkah relatif rendahnya mutu pendidikan tinggi nasional kita itu lebih disebabkan oleh rendahnya biaya pendidikan? Jawabannya bisa "ya", bisa "tidak". Mengapa? Jika secara relatif, sebenarnya biaya untuk pendidikan tinggi nasional sudah cukup tinggi dibandingkan dengan pendidikan rendah dan menengah; namun secara mutlak biaya pendidikan tinggi nasional kita memang relatif rendah. Jika dicermati, publikasi UNDP 2004, "Human Development Report 2004: Cultural Liberty in Today's Deverse World" (halaman 172-175) menyebutkan, pendidikan tinggi kita mendapat biaya 23,4 persen dari anggaran pendidikan. Angka ini setara dengan Amerika Serikat (26,3 persen), Australia (22,9 persen), dan Jerman (24,5 persen); dan jauh lebih tinggi dibandingkan Jepang (15,1 persen), Inggris (17,2 persen), dan Perancis (17,6 persen). Melihat angka-angka itu, secara relatif biaya perguruan tinggi nasional kita cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain. Meski demikian, karena anggaran pendidikan kita relatif rendah, secara mutlak biaya perguruan tinggi nasional menjadi rendah. Jika diikuti perjalanan anggaran pendidikan kita dari tahun ke tahun, ternyata sejak negara ini merdeka lebih dari setengah abad silam boleh dikata tidak pernah mencapai 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, APBN. Padahal, secara nominal besarnya APBN kita juga amat terbatas. Atas realitas itu, anggaran pendidikan kita tak pernah mencapai angka maksimal. Dengan demikian, wajar jika lebih dari separuh ruang kelas SD rusak ringan sampai berat. Karena itu, wajar pula jika mutu perguruan tinggi nasional kita tidak kompetitif. Kini sedang terjadi "tarik-ulur" antara eksekutif dan legislatif, bahkan antara sesama anggota legislatif untuk mewujudkan anggaran pendidikan 20 persen dari anggaran dan belanja negara sebagaimana dipesankan UUD 1945 maupun UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Akankah anggaran pendidikan di masa-masa mendatang, khususnya dalam RAPBN 2006, mencapai 20 persen? Pencapaian angka 20 persen dari anggaran dan belanja negara tentu amat berarti bagi upaya peningkatan mutu perguruan tinggi nasional, meski sebenarnya anggaran dan/atau biaya pendidikan bukan satu-satunya determinan penentu kualitas! Ki Supriyoko Guru Besar Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **