[nasional_list] [ppiindia] Ketika TKI Ingin Terkenal

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 23 Nov 2005 23:45:23 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/24/utama/2238113.htm

 
Ketika TKI Ingin Terkenal 


Gatot Widakdo

Ini bukan pentas Indonesian Idol atau Akademi Fantasi Indosiar. Tetapi, soal 
gengsinya, bagi pemenang boleh dibilang hampir sama. Setidaknya perasaan itulah 
yang diungkapkan beberapa peserta yang bertajuk "Menit- menit Menuju Ketenaran" 
ketika diwawancarai di Taman Victoria, Hongkong, Minggu (20/11).

Sepintas acara lomba nyanyi ini terkesan biasa saja, apalagi hal tersebut tidak 
disiarkan langsung di televisi, seperti Indonesian Idol dan Akademi Fantasi 
Indosiar (AFI). Namun, begitu tahu semua pesertanya adalah tenaga kerja wanita 
Indonesia yang mengadu nasib di Hongkong sebagai pembantu rumah tangga, hal itu 
menggoda hati untuk menyaksikannya. Apalagi para tenaga kerja Indonesia atau 
TKI itu berdandan layaknya artis Ibu Kota. Meski mereka bersolek sendiri di 
pinggir panggung sebelum pentas, penampilan mereka sudah go on show.

Salah seorang peserta lomba, Elly Susanti (28), sangat hati-hati memoleskan 
gincu di bibirnya, sementara salah seorang temannya duduk sabar memegangkan 
cermin kecil untuk membantu Elly berdandan.

Elly yang sudah empat tahun bekerja di Hongkong terlihat begitu percaya diri 
untuk tampil di panggung. Perempuan asal Muara Baru, Jakarta Utara, ini 
optimistis bisa menjadi pemenang walau latihan nyanyinya hanya di kamar mandi 
dan sering ditegur majikannya.

Sama halnya dengan Elly, keyakinan akan menang juga dirasakan Grace Suparti 
(27). Perempuan asal Malang, Jawa Timur, ini lebih optimistis karena merasa 
sudah punya pengalaman tampil beberapa kali di panggung dan memenangi beberapa 
lomba. Menurut beberapa temannya sesama TKI, Grace Suparti yang lebih senang 
dipanggil Grace ini dikenal sebagai artis serba bisa.

"Dia sudah beberapa kali tampil di panggung. Selain menyanyi, Grace juga lihai 
menari. Terakhir kali dia tampil sebagai juara nyanyi antartenaga kerja dari 
beberapa negara di seluruh Hongkong," kata Ida mengomentari prestasi temannya 
itu.

Grace yang dimintai komentar awalnya hanya senyum-senyum sampai akhirnya mau 
membeberkan sedikit rahasianya.

"Ya, saya cuma berusaha tampil sebaik-baiknya di setiap penampilan. Kebetulan 
sewaktu di SMA saya pernah gabung di sanggar seni, sebelum akhirnya menjadi 
TKI," tutur Grace malu-malu.

Selain Elly dan Grace, siang itu sudah ada 13 peserta lainnya yang sudah siap 
unjuk kebolehan bernyanyi di babak final. Para peserta diberikan kebebasan 
memilih lagu, mulai dari lagu berbahasa Kanton sampai lagu Cucakrowo. Sebelum 
sampai pada babak final, jumlah peserta yang ikut lebih dari 50 orang.

Lagi-lagi, tidak seperti acara Indonesian Idol dan AFI, pemenang kontes ini 
tidak ditentukan melalui SMS penggemar. Pemenangnya dinilai langsung oleh dewan 
juri yang terdiri dari tiga orang. Menurut salah seorang juri, penilaian tidak 
hanya pada keindahan suara, tetapi juga keluwesan gerak dan kemampuan menghibur 
penonton.

Dukungan

Di sekitar panggung, ratusan TKI lainnya berupaya memberikan dukungan. Ada yang 
membentangkan spanduk, ada juga yang memampang poster nama kawannya yang tengah 
berpentas. Taman Victoria pun akhirnya menjadi hiruk-pikuk dengan alunan musik 
dan teriakan para TKI.

Terlepas dari digelarnya acara tersebut, Taman Victoria yang berada di tengah 
kota Hongkong memang dikenal sebagai tempat pertemuan para TKI. Sudah menjadi 
kebiasaan, para TKI yang diberi libur oleh majikannya sering berkumpul setiap 
hari Minggu di taman tersebut.

Selain mengobrol dengan teman sekampung, pertemuan sering diisi dengan makan 
siang bersama. Taman Victoria yang luasnya sekitar satu setengah lapangan sepak 
bola itu mulai ramai didatangi sekitar pukul 10.00. Selain di Taman Victoria, 
beberapa TKI juga sering berkumpul di sekitar Konsulat Jenderal Republik 
Indonesia (KJRI) di Jalan Causeway Bay.

Kebiasaan berkumpul di taman setiap hari Minggu sebenarnya tidak hanya 
dilakukan TKI. Para tenaga kerja wanita (TKW) asal Filipina juga kerap 
berkumpul, tetapi di Taman Central, beberapa blok dari Taman Victoria. Namun, 
jumlah mereka yang berkumpul di taman tersebut tidak sebanyak TKI.

Dari mode pakaian yang mereka kenakan, tidak langsung terkesan bahwa mereka TKW 
yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pasalnya, pakaian yang mereka 
kenakan sudah cukup modis dan mengikuti mode yang berkembang di Hongkong.

Beberapa dari mereka menggunakan sepatu bot dengan rok mini. Penampilan mereka 
semakin sempurna karena sesekali mereka mempergunakan telepon seluler. Dengan 
gaji 3.200 dollar Hongkong atau sekitar Rp 4 juta per bulan, para TKI mengaku 
masih bisa menyisihkan sebagian gajinya untuk dikirim ke kampung. Sebagian lagi 
untuk beli pulsa telepon dan beli alat rias.

Gaji di bawah standar

Melihat sekilas penampilan TKI yang berkumpul di Taman Victoria seakan tak 
terekam persoalan ketenagakerjaan mereka dengan majikan atau agen tenaga kerja 
mereka. Namun, setelah berbincang-bincang beberapa menit dengan beberapa TKI, 
terungkap juga persoalan pembayaran gaji di bawah standar.

Erisa Heriawati, TKI asal Pemalang, mengaku, karena pengetahuannya soal standar 
gaji TKI di Hongkong kurang, dia hanya mendapat gaji 1.800 dollar Hongkong. 
Standar gaji TKI di negara itu 3.200 dollar Hongkong per bulan. "Sekarang saya 
cuma pasrah menjalani kerja dengan gaji di bawah standar sampai kontrak dua 
tahun selesai. Setelah itu, saya akan cari agen dan majikan baru," kata Erisa.

Anggota staf KJRI, Nugroho Aribhimo, mengatakan, selain masalah upah di bawah 
standar, KJRI juga disibukkan dengan persoalan TKI yang izin tinggalnya 
kedaluwarsa, bunuh diri karena depresi, bahkan hamil di luar nikah. Data KJRI 
menunjukkan, jumlah TKI yang bekerja di Hongkong mencapai 97.000 orang. 
Semuanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Terlepas dari persoalan itu, kehadiran TKI secara tidak langsung telah membuka 
peluang bisnis yang cukup besar. Kebiasaan berkumpul para TKI di taman 
menciptakan peluang usaha bagi warga Hongkong. Selain menjual berbagai macam 
makanan, mereka juga menjual beragam suvenir dan menyediakan studio pemotretan 
dengan lembaran latar belakang gambar.

Perusahaan telekomunikasi Smartone-Vodafone mendapatkan pasar yang cukup besar, 
yakni hampir 50 persen dari TKI menggunakan jasa telekomunikasi mereka. 
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia juga diuntungkan sehingga dua perusahaan 
itu berani mensponsori beberapa kegiatan TKI di Hongkong, seperti acara pentas 
musik "Menit-menit Menuju Ketenaran" hari Minggu lalu itu.

Meski jumlah hadiah tidak besar, para peserta mengaku senang. Menurut mereka, 
soal hadiah nomor sekian, yang penting bisa terkenal meski hanya di antara TKI 
di Hongkong.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Ketika TKI Ingin Terkenal