** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/24/utama/2238113.htm Ketika TKI Ingin Terkenal Gatot Widakdo Ini bukan pentas Indonesian Idol atau Akademi Fantasi Indosiar. Tetapi, soal gengsinya, bagi pemenang boleh dibilang hampir sama. Setidaknya perasaan itulah yang diungkapkan beberapa peserta yang bertajuk "Menit- menit Menuju Ketenaran" ketika diwawancarai di Taman Victoria, Hongkong, Minggu (20/11). Sepintas acara lomba nyanyi ini terkesan biasa saja, apalagi hal tersebut tidak disiarkan langsung di televisi, seperti Indonesian Idol dan Akademi Fantasi Indosiar (AFI). Namun, begitu tahu semua pesertanya adalah tenaga kerja wanita Indonesia yang mengadu nasib di Hongkong sebagai pembantu rumah tangga, hal itu menggoda hati untuk menyaksikannya. Apalagi para tenaga kerja Indonesia atau TKI itu berdandan layaknya artis Ibu Kota. Meski mereka bersolek sendiri di pinggir panggung sebelum pentas, penampilan mereka sudah go on show. Salah seorang peserta lomba, Elly Susanti (28), sangat hati-hati memoleskan gincu di bibirnya, sementara salah seorang temannya duduk sabar memegangkan cermin kecil untuk membantu Elly berdandan. Elly yang sudah empat tahun bekerja di Hongkong terlihat begitu percaya diri untuk tampil di panggung. Perempuan asal Muara Baru, Jakarta Utara, ini optimistis bisa menjadi pemenang walau latihan nyanyinya hanya di kamar mandi dan sering ditegur majikannya. Sama halnya dengan Elly, keyakinan akan menang juga dirasakan Grace Suparti (27). Perempuan asal Malang, Jawa Timur, ini lebih optimistis karena merasa sudah punya pengalaman tampil beberapa kali di panggung dan memenangi beberapa lomba. Menurut beberapa temannya sesama TKI, Grace Suparti yang lebih senang dipanggil Grace ini dikenal sebagai artis serba bisa. "Dia sudah beberapa kali tampil di panggung. Selain menyanyi, Grace juga lihai menari. Terakhir kali dia tampil sebagai juara nyanyi antartenaga kerja dari beberapa negara di seluruh Hongkong," kata Ida mengomentari prestasi temannya itu. Grace yang dimintai komentar awalnya hanya senyum-senyum sampai akhirnya mau membeberkan sedikit rahasianya. "Ya, saya cuma berusaha tampil sebaik-baiknya di setiap penampilan. Kebetulan sewaktu di SMA saya pernah gabung di sanggar seni, sebelum akhirnya menjadi TKI," tutur Grace malu-malu. Selain Elly dan Grace, siang itu sudah ada 13 peserta lainnya yang sudah siap unjuk kebolehan bernyanyi di babak final. Para peserta diberikan kebebasan memilih lagu, mulai dari lagu berbahasa Kanton sampai lagu Cucakrowo. Sebelum sampai pada babak final, jumlah peserta yang ikut lebih dari 50 orang. Lagi-lagi, tidak seperti acara Indonesian Idol dan AFI, pemenang kontes ini tidak ditentukan melalui SMS penggemar. Pemenangnya dinilai langsung oleh dewan juri yang terdiri dari tiga orang. Menurut salah seorang juri, penilaian tidak hanya pada keindahan suara, tetapi juga keluwesan gerak dan kemampuan menghibur penonton. Dukungan Di sekitar panggung, ratusan TKI lainnya berupaya memberikan dukungan. Ada yang membentangkan spanduk, ada juga yang memampang poster nama kawannya yang tengah berpentas. Taman Victoria pun akhirnya menjadi hiruk-pikuk dengan alunan musik dan teriakan para TKI. Terlepas dari digelarnya acara tersebut, Taman Victoria yang berada di tengah kota Hongkong memang dikenal sebagai tempat pertemuan para TKI. Sudah menjadi kebiasaan, para TKI yang diberi libur oleh majikannya sering berkumpul setiap hari Minggu di taman tersebut. Selain mengobrol dengan teman sekampung, pertemuan sering diisi dengan makan siang bersama. Taman Victoria yang luasnya sekitar satu setengah lapangan sepak bola itu mulai ramai didatangi sekitar pukul 10.00. Selain di Taman Victoria, beberapa TKI juga sering berkumpul di sekitar Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jalan Causeway Bay. Kebiasaan berkumpul di taman setiap hari Minggu sebenarnya tidak hanya dilakukan TKI. Para tenaga kerja wanita (TKW) asal Filipina juga kerap berkumpul, tetapi di Taman Central, beberapa blok dari Taman Victoria. Namun, jumlah mereka yang berkumpul di taman tersebut tidak sebanyak TKI. Dari mode pakaian yang mereka kenakan, tidak langsung terkesan bahwa mereka TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pasalnya, pakaian yang mereka kenakan sudah cukup modis dan mengikuti mode yang berkembang di Hongkong. Beberapa dari mereka menggunakan sepatu bot dengan rok mini. Penampilan mereka semakin sempurna karena sesekali mereka mempergunakan telepon seluler. Dengan gaji 3.200 dollar Hongkong atau sekitar Rp 4 juta per bulan, para TKI mengaku masih bisa menyisihkan sebagian gajinya untuk dikirim ke kampung. Sebagian lagi untuk beli pulsa telepon dan beli alat rias. Gaji di bawah standar Melihat sekilas penampilan TKI yang berkumpul di Taman Victoria seakan tak terekam persoalan ketenagakerjaan mereka dengan majikan atau agen tenaga kerja mereka. Namun, setelah berbincang-bincang beberapa menit dengan beberapa TKI, terungkap juga persoalan pembayaran gaji di bawah standar. Erisa Heriawati, TKI asal Pemalang, mengaku, karena pengetahuannya soal standar gaji TKI di Hongkong kurang, dia hanya mendapat gaji 1.800 dollar Hongkong. Standar gaji TKI di negara itu 3.200 dollar Hongkong per bulan. "Sekarang saya cuma pasrah menjalani kerja dengan gaji di bawah standar sampai kontrak dua tahun selesai. Setelah itu, saya akan cari agen dan majikan baru," kata Erisa. Anggota staf KJRI, Nugroho Aribhimo, mengatakan, selain masalah upah di bawah standar, KJRI juga disibukkan dengan persoalan TKI yang izin tinggalnya kedaluwarsa, bunuh diri karena depresi, bahkan hamil di luar nikah. Data KJRI menunjukkan, jumlah TKI yang bekerja di Hongkong mencapai 97.000 orang. Semuanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Terlepas dari persoalan itu, kehadiran TKI secara tidak langsung telah membuka peluang bisnis yang cukup besar. Kebiasaan berkumpul para TKI di taman menciptakan peluang usaha bagi warga Hongkong. Selain menjual berbagai macam makanan, mereka juga menjual beragam suvenir dan menyediakan studio pemotretan dengan lembaran latar belakang gambar. Perusahaan telekomunikasi Smartone-Vodafone mendapatkan pasar yang cukup besar, yakni hampir 50 persen dari TKI menggunakan jasa telekomunikasi mereka. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia juga diuntungkan sehingga dua perusahaan itu berani mensponsori beberapa kegiatan TKI di Hongkong, seperti acara pentas musik "Menit-menit Menuju Ketenaran" hari Minggu lalu itu. Meski jumlah hadiah tidak besar, para peserta mengaku senang. Menurut mereka, soal hadiah nomor sekian, yang penting bisa terkenal meski hanya di antara TKI di Hongkong. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **