[nasional_list] [ppiindia] Kompas: Upah Buruh Habis untuk Biaya Transportasi

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, lisi <lisi@xxxxxxxxxxxxxxx>, sabili <sabili@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 14 Nov 2005 17:44:48 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Upah Buruh Habis untuk Biaya 
Transportasi 
Kerja Keras dan Berhemat Belum Mengatasi Masalah

Surabaya, Kompas - Setelah harga bahan bakar minyak
naik per 1 Oktober 2005, sebagian upah buruh di
berbagai provinsi tersedot untuk membayar biaya
transportasi yang tarifnya naik 15 sampai 100 persen.
Sebagian buruh menyatakan biaya transportasi
menghabiskan 15 persen sampai 50 persen dari upah
mereka.

Para buruh menyiasati mahalnya biaya transportasi
dengan â??mengombinasikanâ?? perjalanan ke lokasi
kerja dengan angkutan umum dan berjalan kaki. Namun,
kiat itu tidak banyak menolong karena mereka mesti
berganti kendaraan umum beberapa kali dan tarif
angkutan melonjak. Persoalan lain, lonjakan biaya
transportasi ini terjadi tatkala upah dan tunjangan
transportasi buruh baru akan dinaikkan pada awal tahun
2006.

Rumah saya di Desa Celep, Kecamatan Sidoarjo, berjarak
delapan kilometer dari pabrik. Setiap hari saya naik
bemo Rp 2.500 sekali jalan. Padahal, sebelum harga BBM
naik, tarifnya hanya Rp 1.500. Saya biasa berhenti di
perempatan Gedangan dan berjalan satu kilometer menuju
pabrik. Kalau naik bemo lagi, saya tak mampu karena
ongkos transpor amat tinggi,  kata Herman, buruh
pabrik di Desa Ketajen, Senin (14/11).

Seorang pekerja di PT Bangun Sarana Baja, Gresik,
Totok Santoso, mengatakan, pekerja menanggung 50
persen biaya transportasi. Ongkos transpor kami Rp
4.500 per hari, padahal perusahaan memberi Rp 3.000.
Kami nombok, katanya.

Padahal, lanjut Totok, upah minimum kabupaten (UMK) di
Gresik Rp 578.000 per bulan. Untuk mengimbangi
meningkatnya beban hidup, Totok berharap UMK di Gresik
naik menjadi Rp 700.000 per bulan. Itu pun masih
kurang dibandingkan dengan kebutuhan yang terus
meningkat, katanya.

Suyitno, buruh di Surabaya Industrial Estate Rungkut,
menyatakan, selain terkena imbas kenaikan biaya
transportasi, buruh dihadapkan pada kenaikan harga
makanan di sekitar pabrik. Kalau dulu sekali makan Rp
1.500, kini Rp 2.000. Itu pun menunya lebih jelek
dibandingkan dengan yang dulu, ujar Suyitno.

Di Surabaya ongkos transportasi ditetapkan hanya Rp
5.400 per hari sesuai dengan keputusan Wali Kota
Bambang Dwi Hartono. Berdasarkan ketentuan itu, ongkos
angkutan kota yang ditetapkan Rp 2.700 dikalikan dua
untuk pergi dan pulang. Jika dalam sebulan buruh masuk
kerja 25 hari, keperluan ongkos transportasi sekitar
Rp 135.000.

Mahalnya biaya transportasi juga dikeluhkan warga
Jakarta dan sekitarnya, Semarang, Bandung, dan warga
Makassar. Untuk sampai ke tempat kerja, mereka umumnya
naik angkutan umum beberapa kali.

Tati (26), warga Bekasi yang bekerja di kawasan Pondok
Indah, Jakarta Selatan, mengaku, separuh gajinya yang
sekitar Rp 1,2 juta terpakai untuk biaya transportasi
kerja. Supaya dapat bertahan hidup dengan gaji yang
tersisa, Tati yang belum berkeluarga mengatakan kerap
membawa makanan dari rumah. Lebih murah dibanding
harus makan siang di warung, ujarnya.

Keluhan serupa disampaikan Yati (27), karyawan toko di
Mangga Dua, Jakarta Barat. Dalam sehari ia
mengeluarkan Rp 15.000 untuk biaya transportasi. Total
dana yang dialokasikannya untuk transportasi Rp
390.000 sebulan, padahal gajinya hanya sedikit di atas
upah minimum provinsi DKI Jakarta yang besarnya Rp
711.843.

Keluhan hampir sama disampaikan buruh di Kalimantan
Timur dan Kalimantan Selatan. Upah tersedot banyak
untuk membayar ongkos transportasi atau mengontrak
rumah dekat tempat kerja.

Upah buruh industri kayu yang banyak terdapat di Loa
Janan, Kota Samarinda, dan Loa Kulu, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Rp 700.000-Rp 960.000 per bulan, untuk
masa kerja tiga tahun hingga delapan tahun.

Upah itu sudah termasuk berbagai tunjangan. Padahal,
untuk sewa kamar ukuran 2 x 3 meter saja Rp 150.000
per bulan, listrik Rp 50.000, sisanya Rp 500.000 harus
cukup untuk membeli beras, minyak tanah, makanan,
sabun, pasta gigi, hingga uang sekolah dan uang jajan
anak.

Buruh yang tidak mengontrak kamar karena ikut mertua,
misalnya, tetap harus mengeluarkan ongkos transportasi
cukup besar. Para buruh kayu yang tinggal di Samarinda
Seberang, umpamanya, harus mengeluarkan ongkos
angkutan umum yang sebelumnya Rp 1.700 menjadi Rp
2.500 sekali jalan menuju Loa Janan, atau dari Rp
3.400 menjadi Rp 5.000 sehari, pergi-pulang. Berarti
dalam sebulan ongkos transportasi yang biasanya Rp
81.000 menjadi Rp 120.000.

Penambahan ongkos angkot Rp 39.000 sebulan sangat
terasa bagi buruh yang penghasilannya cuma Rp 700.000,
kata Choiril (34), yang memiliki dua anak.

Mengutang

Wakil Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Daerah Jawa
Barat Waras Warsito mengatakan, setelah kenaikan harga
BBM, banyak buruh yang mendatangi koperasi pabrik
masing-masing untuk mengutang barang kebutuhan
sehari-hari. Saat mengambil gaji, uang yang diterima
bisa tinggal separuhnya saja.

Sebelum kenaikan harga BBM, menurut Waras, buruh bisa
menabung 5-10 persen dari gaji yang diterima. Kondisi
saat ini tak menyisakan uang untuk ditabung.

Selain itu, banyak buruh yang mencoba menambah
penghasilan dengan menawarkan kredit barang-barang,
seperti alat menanak nasi dan panci, kepada
rekan-rekannya di pabrik.

Buruh yang biasanya berekreasi, setidaknya sebulan
sekali, kini tidak lagi melakukan hal itu. Misalnya
makan di luar walaupun hanya di pinggir jalan atau
mengajak anak-anaknya berenang, sekarang sudah
dihentikan, kata Waras.

Syamsuddin Daeng Barani, pekerja sosial di Makassar,
menyatakan, pemerintah harus berupaya agar upah buruh
segera dinaikkan. Jika tidak, situasi makin buruk,
semacam proses pemiskinan buruh. (FUL/THY/BAY/DOE/ELN/
ACI/ROW/D13/EGI)
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/15/utama/2210702.htm

Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: media-dakwah-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx


                
__________________________________ 
Start your day with Yahoo! - Make it your home page! 
http://www.yahoo.com/r/hs


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kompas: Upah Buruh Habis untuk Biaya Transportasi