** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Upah Buruh Habis untuk Biaya Transportasi Kerja Keras dan Berhemat Belum Mengatasi Masalah Surabaya, Kompas - Setelah harga bahan bakar minyak naik per 1 Oktober 2005, sebagian upah buruh di berbagai provinsi tersedot untuk membayar biaya transportasi yang tarifnya naik 15 sampai 100 persen. Sebagian buruh menyatakan biaya transportasi menghabiskan 15 persen sampai 50 persen dari upah mereka. Para buruh menyiasati mahalnya biaya transportasi dengan â??mengombinasikanâ?? perjalanan ke lokasi kerja dengan angkutan umum dan berjalan kaki. Namun, kiat itu tidak banyak menolong karena mereka mesti berganti kendaraan umum beberapa kali dan tarif angkutan melonjak. Persoalan lain, lonjakan biaya transportasi ini terjadi tatkala upah dan tunjangan transportasi buruh baru akan dinaikkan pada awal tahun 2006. Rumah saya di Desa Celep, Kecamatan Sidoarjo, berjarak delapan kilometer dari pabrik. Setiap hari saya naik bemo Rp 2.500 sekali jalan. Padahal, sebelum harga BBM naik, tarifnya hanya Rp 1.500. Saya biasa berhenti di perempatan Gedangan dan berjalan satu kilometer menuju pabrik. Kalau naik bemo lagi, saya tak mampu karena ongkos transpor amat tinggi, kata Herman, buruh pabrik di Desa Ketajen, Senin (14/11). Seorang pekerja di PT Bangun Sarana Baja, Gresik, Totok Santoso, mengatakan, pekerja menanggung 50 persen biaya transportasi. Ongkos transpor kami Rp 4.500 per hari, padahal perusahaan memberi Rp 3.000. Kami nombok, katanya. Padahal, lanjut Totok, upah minimum kabupaten (UMK) di Gresik Rp 578.000 per bulan. Untuk mengimbangi meningkatnya beban hidup, Totok berharap UMK di Gresik naik menjadi Rp 700.000 per bulan. Itu pun masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan yang terus meningkat, katanya. Suyitno, buruh di Surabaya Industrial Estate Rungkut, menyatakan, selain terkena imbas kenaikan biaya transportasi, buruh dihadapkan pada kenaikan harga makanan di sekitar pabrik. Kalau dulu sekali makan Rp 1.500, kini Rp 2.000. Itu pun menunya lebih jelek dibandingkan dengan yang dulu, ujar Suyitno. Di Surabaya ongkos transportasi ditetapkan hanya Rp 5.400 per hari sesuai dengan keputusan Wali Kota Bambang Dwi Hartono. Berdasarkan ketentuan itu, ongkos angkutan kota yang ditetapkan Rp 2.700 dikalikan dua untuk pergi dan pulang. Jika dalam sebulan buruh masuk kerja 25 hari, keperluan ongkos transportasi sekitar Rp 135.000. Mahalnya biaya transportasi juga dikeluhkan warga Jakarta dan sekitarnya, Semarang, Bandung, dan warga Makassar. Untuk sampai ke tempat kerja, mereka umumnya naik angkutan umum beberapa kali. Tati (26), warga Bekasi yang bekerja di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, mengaku, separuh gajinya yang sekitar Rp 1,2 juta terpakai untuk biaya transportasi kerja. Supaya dapat bertahan hidup dengan gaji yang tersisa, Tati yang belum berkeluarga mengatakan kerap membawa makanan dari rumah. Lebih murah dibanding harus makan siang di warung, ujarnya. Keluhan serupa disampaikan Yati (27), karyawan toko di Mangga Dua, Jakarta Barat. Dalam sehari ia mengeluarkan Rp 15.000 untuk biaya transportasi. Total dana yang dialokasikannya untuk transportasi Rp 390.000 sebulan, padahal gajinya hanya sedikit di atas upah minimum provinsi DKI Jakarta yang besarnya Rp 711.843. Keluhan hampir sama disampaikan buruh di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Upah tersedot banyak untuk membayar ongkos transportasi atau mengontrak rumah dekat tempat kerja. Upah buruh industri kayu yang banyak terdapat di Loa Janan, Kota Samarinda, dan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rp 700.000-Rp 960.000 per bulan, untuk masa kerja tiga tahun hingga delapan tahun. Upah itu sudah termasuk berbagai tunjangan. Padahal, untuk sewa kamar ukuran 2 x 3 meter saja Rp 150.000 per bulan, listrik Rp 50.000, sisanya Rp 500.000 harus cukup untuk membeli beras, minyak tanah, makanan, sabun, pasta gigi, hingga uang sekolah dan uang jajan anak. Buruh yang tidak mengontrak kamar karena ikut mertua, misalnya, tetap harus mengeluarkan ongkos transportasi cukup besar. Para buruh kayu yang tinggal di Samarinda Seberang, umpamanya, harus mengeluarkan ongkos angkutan umum yang sebelumnya Rp 1.700 menjadi Rp 2.500 sekali jalan menuju Loa Janan, atau dari Rp 3.400 menjadi Rp 5.000 sehari, pergi-pulang. Berarti dalam sebulan ongkos transportasi yang biasanya Rp 81.000 menjadi Rp 120.000. Penambahan ongkos angkot Rp 39.000 sebulan sangat terasa bagi buruh yang penghasilannya cuma Rp 700.000, kata Choiril (34), yang memiliki dua anak. Mengutang Wakil Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Daerah Jawa Barat Waras Warsito mengatakan, setelah kenaikan harga BBM, banyak buruh yang mendatangi koperasi pabrik masing-masing untuk mengutang barang kebutuhan sehari-hari. Saat mengambil gaji, uang yang diterima bisa tinggal separuhnya saja. Sebelum kenaikan harga BBM, menurut Waras, buruh bisa menabung 5-10 persen dari gaji yang diterima. Kondisi saat ini tak menyisakan uang untuk ditabung. Selain itu, banyak buruh yang mencoba menambah penghasilan dengan menawarkan kredit barang-barang, seperti alat menanak nasi dan panci, kepada rekan-rekannya di pabrik. Buruh yang biasanya berekreasi, setidaknya sebulan sekali, kini tidak lagi melakukan hal itu. Misalnya makan di luar walaupun hanya di pinggir jalan atau mengajak anak-anaknya berenang, sekarang sudah dihentikan, kata Waras. Syamsuddin Daeng Barani, pekerja sosial di Makassar, menyatakan, pemerintah harus berupaya agar upah buruh segera dinaikkan. Jika tidak, situasi makin buruk, semacam proses pemiskinan buruh. (FUL/THY/BAY/DOE/ELN/ ACI/ROW/D13/EGI) http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/15/utama/2210702.htm Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah Kirim email ke: media-dakwah-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx __________________________________ Start your day with Yahoo! - Make it your home page! http://www.yahoo.com/r/hs ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **