[nasional_list] [ppiindia] Kompas: Ratusan Pabrik Terancam Hentikan Produksinya

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, lisi <lisi@xxxxxxxxxxxxxxx>, sabili <sabili@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 14 Nov 2005 17:48:04 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Ratusan Pabrik Terancam Hentikan 
Produksinya 
Industri Berorientasi Non-ekspor Paling Menderita

Medan, Kompas - Ratusan pabrik di Kawasan Industri
Medan terancam berhenti berproduksi akibat kenaikan
harga bahan bakar minyak, krisis listrik, dan
kelangkaan pasokan gas. Beberapa perusahaan bahkan
berencana menutup pabriknya dan memindahkan lokasi
pabrik mereka ke Jakarta.

Sejak kenaikan harga BBM, harga gas ikut naik. Namun,
pasokannya berkurang. Beberapa industri kan
membutuhkan gas untuk berproduksi. Kondisi ini tidak
membaik. Jadi, daripada rugi terus, mereka berpikir
lebih baik memindahkan industri mereka ke Jakarta,
kata Manajer Pemasaran dan Umum Kawasan Industri Medan
(KIM) Jefri HM Sirait di Medan, Senin (14/11).

Jefri menambahkan, suplai listrik ke KIM sempat
mengalami masalah. Namun, hal itu relatif teratasi
karena para pengusaha membeli genset. Persoalannya,
Pemerintah Kota Medan menagih retribusi atas genset
tersebut. Untungnya masalah ini sudah kami bicarakan
dan sekarang sudah tidak ada lagi retribusi genset
untuk para pengusaha di KIM, papar Jefri.

Ia mengatakan, belum ada angka pasti berapa pabrik
akan menghentikan produksinya. Dari 260 industri skala
menengah ke atas yang memiliki pabrik di KIM, hingga
saat ini baru PT Jushin, perusahaan penanaman modal
asing dari Taiwan, yang berencana memindahkan
pabriknya ke Jakarta.

Industri berorientasi non-ekspor yang paling parah
terkena dampak dari kondisi ini. Pasar mereka di dalam
negeri tidak lagi menjanjikan akibat daya beli
konsumen menurun.

Sejak berdiri tahun 2001, tercatat 30.000 orang
bekerja di 300 lebih pabrik di KIM.

Berapa besar kerugian yang ditanggung jika
pabrik-pabrik tersebut melakukan pemutusan hubungan
kerja atau merumahkan karyawannya. Kerugian yang tidak
mungkin dihitung dengan uang jika ribuan karyawan itu
dirumahkan, kata Jefri menjelaskan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Utara Azwar Azis menuturkan, hanya industri
di sektor agrobisnis yang tidak terkena dampak
kenaikan harga BBM. Karena harga komoditas seperti
karet di pasar internasional sedang membaik. Tetapi,
sektor industri lain, seperti logam, kaca, dan keramik
yang membutuhkan banyak BBM, beberapa di antaranya
malah tutup kata Azis.

Pemerintah, menurut Azis, kesulitan membantu mengatasi
kondisi ini. (BIL)
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/15/utama/2210720.htm

Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: media-dakwah-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx


        
                
__________________________________ 
Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
http://mail.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kompas: Ratusan Pabrik Terancam Hentikan Produksinya