[nasional_list] [ppiindia] Komedi Negeri Salah Urus

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 28 Nov 2005 00:28:11 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/bpost/112005/28/opini/opini1.htm

Komedi Negeri Salah Urus

Oleh : Diauddin Badruddin



Dulu, ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah, 
di dada ini selalu terselip perasaan bangga terhadap Indonesia. Perasaan 
patriotisme rasanya selalu muncul ketika nama Indonesia disebut. Sebuah bangsa 
yang kata guru waktu itu, gemah ripah loh jinawi (walaupun sampai sekarang saya 
tidak tahu artinya). Bangsa yang ramah tamah, penuh toleransi terhadap sesama, 
suka bergotong royong saling membantu tanpa pamrih, dihormati oleh bangsa lain 
di dunia.

Perasaan itu mulai menghilang ketika memasuki masa-masa SMA dan puncaknya masa 
kuliah, berubah menjadi kecewa, marah, kesal dan perasaan negatif lainnya. 
Bangsa yang dibanggakan sejak kecil, ternyata begitu rapuh, begitu miskin, 
sehingga tidak bisa menyejahterakan sebagian besar rakyatnya hanya karena salah 
urus.

Rasa bangga terhadap masyarakatnya pun mulai luntur. Masyarakat yang dikatakan 
ramah dan penuh toleransi dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, ternyata punya 
sifat pendendam, ingin menang sendiri. Konflik horizontal maupun vertikal, 
memakan korban ribuan nyawa. Wanita dan anak-anak ikut menjadi korban 
kekejaman. Ambon, Poso, Sampit, Aceh, Papua dan tempat lainnya yang berskala 
lebih kecil namun tak kalah mengenaskannya, seakan menjadi saksi bagaimana 
lunturnya keberadaban bangsa ini.

Gara-gara masalah tapal batas wilayah pemekaran saja, semuanya bisa saling 
bunuh. Bangsa yang suka main hakim sendiri, tak segan-segan membunuh. Bahkan 
dengan cara sadis membakar orang yang dianggap bersalah, tak peduli sekecil apa 
pun atau alasan di balik kesalahan orang tersebut. Di sisi lain, koruptor, 
pejabat negara yang notabene lebih menyengsarakan rakyat daripada maling kelas 
teri sering dipandang dan diperlakukan dengan hormat oleh masyarakat hanya 
karena ia kaya dan punya kuasa. Sungguh ironis. Materialistis.

Mungkin bagi sebagian orang, ini hanya sebagian kecil masyarakat kita. Tapi 
bagi saya, cukup untuk menghilangkan kebanggaan terhadap bangsa ini. Namun 
sekarang, saya mulai bisa manikmati kondisi bangsa kita. Dagelan yang disajikan 
begitu lucu, sehingga rasanya tidak mungkin tak tertawa, minimal tersenyum 
melihat kondisi bangsa.

Bagaimana tidak lucu, negeri yang katanya kaya minyak bahkan termasuk salah 
satu anggota negara penghasil minyak dunia yang konon cukup disegani, ketika 
harga minyak naik bukannya bergembira malah kelimpungan. Sampai-sampai harus 
mencabut subsidi, sehingga menyengsarakan rakyat yang sudah begitu sengsara. 
Sekali lagi, hanya gara-gara salah urus. Minyak pun bisa diselundupkan keluar 
negeri secara 'resmi' oleh petugas 'resmi' Pertamina, lewat pipa 'resmi' 
Pertamina selama bertahun-tahun. Sangat lucunya lagi tidak ada yang tahu, baik 
itu Satpol Airud, TNI, maupun Satpam atau pegawai Pertamina lainnya (baca: 
atasan). Takjub! Sekali lagi, sungguh menakjubkan. 

Dagelan lucu yang lain, bangsa Indonesia yang katanya bangsa beragama, tapi 
ternyata mantan Menteri Agamanya ditahan dan menjadi tersangka kasus korupsi 
Dana Abadi Umat yang notabene amanah umat untuk keperluan suci. Sekali lagi 
aneh bin ajaib, negara beragama ternyata punya Menteri Agama terindikasi 
korupsi.

Belum lagi kalau kita bicara tentang lembaga yang mengurusi hukum dan 
peradilan. Tentu tambah lucu lagi. Lembaga Mahkamah Agung sebagai pilar utama 
dan mungkin satu-satunya harapan penegakan keadilan di Indonesia, diakui oleh 
para hakim yang katanya agung di sana penuh calo peradilan. Menyedihkan 
sekaligus menggelikan. Kepolisian pun sama, dari bawahan sampai atasan punya 
track record yang sama tidak baiknya. Belakangan ini bahkan beberapa perwira 
dan mantan kapolri diduga menerima suap dalam jumlah besar. Kalau jumlah kecil, 
saya tak berani membayangkan. Kalau ini betul, sekali lagi, lucu kalau 
kapolrinya saja begitu, kepada siapa dan kemana lagi kita minta perlindungan 
dan pengayoman. Saya bahkan punya semboyan, di negara kita ini yang baik 
tinggal oknum saja. Kalau tidak setuju, ayo buktikan sebaliknya.

Satu lagi berita miris yang menyatakan, Indonesia kembali terpilih sebagai 
salah satu negara terkorup di dunia. Lucu, sekali lagi lucu, koruptornya hampir 
tidak ada. Mana ada predikat tanpa subjek dan objek. Kalau pun ada tersangka, 
sebagian bebas, dihukum ringan atau tidak bisa ditindaklanjuti karena sakit. 
Sebagian lagi melarikan diri ke luar negeri melewati polisi, jaksa, petugas 
imigrasi. Bahkan Interpol pun tidak bisa menangkap. Malah mereka dengan 
mudahnya berwawancara ria di stasiun televisi nasional. Coba, bagaimana tidak 
lucu.

Narkoba menjadi momok paling menakutkan bagi masa depan bangsa Indonesia. Saat 
ini narkoba menjadi barang yang sangat mudah didapat, dari kota sampai pelosok 
desa, dari orang berduit sampai orang tak punya, dari kakek nenek sampai anak 
sekolah dasar, dari masyarakat biasa sampai anggota polisi maupun pejabat. Tapi 
ironis dan lagi-lagi lucu, polisi seakan kesusahan untuk bisa menangkap dan 
membongkar jaringan narkoba. Sungguh tak masuk di logika saya, barang mudah 
didapat tapi yang menjual tidak terlihat.

Kalau mau dirinci, masih banyak lagi cerita lucu tentang komedi sebuah negeri 
salah urus ini. Namun tidak ada maksud mencela apalagi menghina negeri kita 
tercinta ini, tulisan ini dibuat. Tulisan ini lebih merupakan unek-unek di hati 
yang akan terus mengganggu apabila tidak diungkapkan. Tulisan ini juga 
merupakan tanda, masih ada cinta yang tersisa terhadap bangsa. Sejak mahasiswa, 
saya punya semboyan: 'Bukan hanya dengan kata-kata tapi juga harus dengan aksi 
nyata untuk bisa ikut mengangkat beban bangsa'.

Sayangnya, negeri kita dipenuhi oleh orang yang hanya bisa berkata (NATO: No 
Action Talk Only), yang malah sering memperkeruh keadaan. Mudah-mudahan, kita 
terutama saya bukan termasuk golongan itu. Minimal kita bisa berbuat kebaikan 
dan mencegah terjadinya kemungkaran di lingkungan keluarga, tempat kerja dan 
lebih luas lagi di masyarakat sekitar kita berada. 

*Dokter umum di Puskesmas Aluh-aluh Kabupaten Banjar
e-mail: fasy_a@xxxxxxxxx


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Komedi Negeri Salah Urus