[nasional_list] [ppiindia] Awas, Beredar Tahu Beracun

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 28 Nov 2005 00:30:48 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/bpost/112005/28/nusantara/nusa5.htm


Awas, Beredar Tahu Beracun

Jakarta, BPost
Masyarakat harus berhati-hati jika mengonsumsi tahu. Di beberapa daerah di 
Indonesia, makanan khas dalam negeri itu didapati tercemar oleh zat kimia 
berbahaya, formalin.

Kasus tersebut setidaknya ditemukan di empat daerah yaitu Bengkulu, Lampung, 
Nusa Tenggara Timur, dan Jakarta. Tetapi tidak menutup kemungkinan tahu beracun 
tersebut juga beredar di kota-kota lain di Indonesia termasuk Kalsel.

Terkait kasus tersebut Kepala Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) 
Sampurno mengimbau masya-rakat agar berhati-hati. "Paling tidak, cuci lah 
sebelum dimasak. Ini satu-satunya cara efektif agar terhindar dari risiko 
keracunan formalin. Memang ketika dimasak, unsur kimia yang terkandung dalam 
for-malin akan terurai. Tapi terurai-nya tetap membahayakan kesehatan manusia," 
tandas Sampurno.

Formalin merupakan nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 
persen. Bahan kimia ini umumnya didapati di pasaran dalam bentu telah 
diencerkan dengan kandungan formaldehid beragam; 10, 20, 30, dan 40 persen. Ada 
juga dalam bentuk tablet dengan berat rata-rata 5 gram.

Di dalam tubuh dengan kandungan yang tinggi, formalin akan menyebabkan 
kerusakan sel sehingga berimplikasi pada keracunan. Ini terjadi karena adanya 
reaksi antara formaldehid dengan seluruh sel di dalam tubuh sehingga menekan 
fungsi sel.

Formalin ini biasanya digunakan untuk mengawetkan bahanmakanan meski Peraturan 
Menkes nomor 1168/menkes/per/X/1999 dengan tegas telah melarangnya. 
"Ketidaktahuan masyarakat sering dimanfaatkan oleh beberapa pengusaha nakal 
dengan menambahkan zat kimia pada produknya, padahal dia tahu itu sangat 
berisiko bagi konsumen. Mereka inilah memang biangnya," tegas Sampurno. JBP/roy


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Awas, Beredar Tahu Beracun