[nasional_list] [ppiindia] Kerugian Negara Diperkirakan Rp 700 Miliar

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 8 Jan 2006 23:32:51 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/09/daerah/2354005.htm

 
Kerugian Negara Diperkirakan Rp 700 Miliar

 


Tasikmalaya, Kompas - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Edi Danardi 
mengatakan, kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus manipulasi pulsa Voice 
over Internet Protocol atau VoIP diperkirakan mencapai Rp 700 miliar.

Selain melibatkan PT Telekomunikasi Indonesia, Globalcom, dan Mobil Seluler 
Indonesia (Mobisel), sejumlah perusahaan penyelenggara telekomunikasi lainnya 
diduga juga ikut terkait.

â??Diperkirakan, kerugian negara yang timbul dari kasus tersebut mencapai Rp 
700 miliar. Padahal, indikasi korupsi yang ditemukan pada dua perusahaan mitra 
Telkom itu hanya salah satu sampel saja,â?? ujar Edi ketika ditemui di 
sela-sela kegiatannya memantau pemilihan kepala daerah di Kabupaten 
Tasikmalaya, Sabtu (7/1).

Menurut Edi, tim penyidik dari kepolisian daerah (polda) saat ini masih 
mengembangkan penyidikan. Hingga saat ini, polda telah menetapkan sedikitnya 
sembilan tersangka. Lima di antaranya telah ditahan, sementara empat lainnya 
sedang dipanggil.

Keempat tersangka yang belum ditahan adalah DR (General Manager Interkoneksi 
Divisi Regional II Jakarta) dari PT Telkom, dan tiga lainnya DS, NH, dan AP 
dari PT Globalcom. Keempat tersangka itu sudah dipanggil. Namun, pihaknya 
mendapat sedikit kendala karena ketiga tersangka dari Globalcom itu saat ini 
masih berada di Singapura.

â??Bisa saja jumlah tersangka bertambah, mungkin dua atau tiga orang lagi. 
Semua tergantung hasil pengembangan penyidikan,â?? katanya.

Menurut Edi, keterlibatan PT Telkom dalam kasus ini adalah terkait akses masuk 
jaringan. â??Tidak mungkin tidak ada keterlibatan PT Telkom. Mereka bisa saja 
berkilah, tetapi sebagai penegak hukum kami tetap mempunyai hak menyidik,â?? 
ujarnya.

Dia mengatakan, tidak tertutup pula kemungkinan adanya korupsi serupa pada 
sejumlah penyelenggara telekomunikasi yang bermitra dengan PT Telkom.

â??Kedua perusahaan itu (Globalcom dan Mobisel) hanya salah satu sampel. Tidak 
tertutup kemungkinan beberapa perusahaan lainnya juga melakukan hal serupa,â?? 
katanya. (d10)



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kerugian Negara Diperkirakan Rp 700 Miliar