[nasional_list] [ppiindia] Kasus Polio Liar di Indonesia Nomor Tiga Terbanyak di Dunia

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 27 Nov 2005 01:59:38 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.suarapembaruan.com/News/2005/11/26/index.html


SUARA PEMBARUAN DAILY 
PIN Putaran III 


Kasus Polio Liar di Indonesia Nomor Tiga Terbanyak di Dunia
JAKARTA -Jumlah kasus polio liar Indonesia nomor tiga terbanyak di dunia. 
Negara yang paling banyak kasus polio adalah Nigeria dengan jumlah kasus lebih 
dari 500 dan di posisi kedua Yaman dengan lebih dari 400 kasus. Secara global 
Indonesia menyumbang 20 persen dari seluruh kasus polio liar di dunia. 

Kepala Sub Direktorat Imunisasi Departemen Kesehatan dr Jane Soepardi 
mengungkapkan hal itu dalam keterangan pers berkaitan dengan rencana 
pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran III, Jumat (25/11) di 
Jakarta. PIN putaran III akan dilaksanakan 30 November di 33 provinsi dengan 
jumlah sasaran 23,6 juta balita. Pada kesempatan itu hadir perwakilan para 
donor internasional dan donor dari Indonesia. Donor internasional terdiri dari 
UNICEF, WHO, Rotary International, pemerintah Jepang, Palang Merah Amerika 
Serikat, pemerintah Australia, pemerintah Singapura, pemerintah Inggris, serta 
US Agency for International Development (USAID). Sedangkan donor Indonesia 
antara lain, BCA, Telkomsel, Danamon Peduli, dan Sogo. 

Menurut Jane, secara kumulatif Indonesia memiliki 295 kasus polio liar. Untuk 
mengatasi penyebaran virus polio liar, pemerintah melaksanakan PIN polio 
sebanyak tiga putaran dan imunisasi massal terbatas di Jakarta, Jawa Barat, dan 
Banten. Untuk PIN putaran I, II dan imunisasi massal terbatas menghabiskan dana 
US$ 39 juta. Dari jumlah tersebut, pemerintah Indonesia memberi kontribusi 
sebesar 38 persen. 

Khusus untuk PIN putaran III yang menghabiskan dana sebesar Rp 110 miliar, 
pemerintah berkontribusi Rp 18,8 miliar. Selebihnya dana ditanggung oleh para 
donor. 

Menurut Jane, untuk pelaksanaan PIN putaran III pihaknya sudah mengirim vaksin 
monovalen (hanya terdiri dari virus polio tipe P1) ke puskesmas kecamatan. 
Pelaksanaan PIN akan didukung para kader dan di setiap pos PIN terdapat tiga 
kader. 


Perlu Komitmen 

Secara terpisah Medical Officer untuk Eradikasi Polio WHO Dr Naveed Sadozai 
menegaskan untuk memerangi virus polio liar yang paling dibutuhkan adalah 
komitmen pemerintah dan dukungan serta mobilitas masyarakat. Bila hal ini 
berjalan, ujarnya, maka dana akan mengalir dari berbagai pihak. Oleh karena 
itu, keterbatasan dana seperti yang dialami pemerintah Indonesia bukanlah 
kendala dalam upaya mencapai eradikasi polio. 

Menurut dia, saat ini virus polio liar menyebar di Indonesia dan bila Indonesia 
melakukan penanggulangan yang baik maka bisa mencapai eradikasi polio. Secara 
global, dunia diperkirakan bisa bebas polio (eradikasi polio) pada tahun 2008. 
Naveed menjelaskan, bila upaya pemerintah Indonesia menanggulangi virus polio 
liar lebih cepat dilakukan, yakni pada awal tahun 2006 maka Indonesia akan 
lebih cepat mencapai eradikasi polio. WHO merekomendasikan pemerintah Indonesia 
masih melaksanakan PIN polio pada awal tahun 2006. 

"Untuk PIN jenis vaksin yang dipergunakan adalah vaksin oral monovalen. Vaksin 
ini sudah dipakai secara luas di berbagai negara seperti Mesir, Somalia, Afrika 
Selatan. Sudah ratusan juta dosis dipergunakan dan tidak ada efek samping. Aman 
untuk balita," tambah Naveed. 

Untuk PIN putaran III ini pemerintah Indonesia memperoleh bantuan dari UNICEF 
sebesar US$ 4 juta, WHO US$ 2 juta, Palang Merah Amerika US$ 5 juta, pemerintah 
Jepang US$ 1,8 juta, pemerintah Australia US$ 2,4 juta, pemerintah Inggris US$ 
900.000, USAID US$ 300.000, Rotary International US$ 430.000, dan pemerintah 
Singapura US$ 10.000. Sementara, bantuan dari donor dalam negeri adalah BCA US$ 
240.000, Telkomsel US$ 80.000, Danamon Peduli US$ 30.000, dan PT Excelcomindo 
memberi bantuan berupa pesan singkat bebas biaya untuk mengingatkan 
pelanggannya datang ke pos PIN. (N-4) 


Last modified: 26/11/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kasus Polio Liar di Indonesia Nomor Tiga Terbanyak di Dunia