** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=198098 Jumat, 18 Nov 2005, Kapan Fatwa Haram MUI soal Bom Bunuh Diri PARA tersangka teroris Indonesia kini memasuki panggung "selebriti". Seperti pengebom bunuh diri di Palestina, mereka juga merekam pesan terakhirnya lewat video. Lewat media mutakhir tersebut, internasionalisasi gema pesan mereka akan mudah dilakukan secara alami. Yakni, lewat duplikasi oleh media, terutama media asing. Setelah ditayangkan televisi Indonesia dan direproduksi lewat foto-foto serta transkripsi ucapan mereka oleh media cetak, sebentar lagi mungkin rekaman video ketiga tersangka bom Bali II plus lelaki bertopeng (kabarnya Noordin Mohd Top) itu bakal ditayangkan televisi asing. Misalnya, Al Jazirah atau televisi-televisi top di Amerika, Australia, serta di negara-negara lain yang merasa menjadi target para pengebom kamikaze tersebut. Hal itu menandakan capaian baru sekaligus bahaya baru. Kalau dalam bom Bali I polisi harus meraba-raba dalam kegelapan hingga menemukan pengebom bunuh diri pertama di Indonesia, kini pengebom bunuh diri tersebut terang-terangan memublikasikan diri. Meski, tayangan itu muncul setelah yang bersangkutan sudah menjadi mayat atau tinggal kepala saja. Mengerikan! Begitu dinginnya mereka dalam memberikan wasiat terakhir tersebut. Terlebih, hal itu dijustifikasi dengan semangat beragama yang militan. Jelas, ini akan memberikan mudarat sangat besar bagi citra dan wajah agama Islam di seluruh dunia. Memang, penolakan-penolakan dari kalangan pemimpin agama seperti NU dan Muhammadiyah langsung dilakukan. Mereka tidak bisa mengatasnamakan Islam. Hal itu jelas belum cukup. Namun, kita pantas heran melihat sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dianggap sebagai representasi umat. Yakni, mengapa MUI belum juga merumuskan sikap soal bom bunuh diri yang sangat berbahaya tersebut? Ini jelas berbeda ketika MUI secara cepat memfatwakan sesat aliran Ahmadiyah atau pluralisme. Yang menyedihkan, fatwa itu digunakan massa untuk memaksakan kehendak di bawah. Jelas, hal itu tidak menolong wajah Islam menjadi lebih rahmatan lil alamin secara praktis. Melihat kerusakan yang ditimbulkan serta efek ketakutan masyarakat terhadap aksi terorisme, MUI harus segera bersikap. Sangat mudah menemukan dasar-dasar pengharaman bom bunuh diri tersebut. Secara mendasar, Islam jelas melarang pembunuhan membabi-buta yang tak memperhitungkan sasarannya. Jelas ada sikap tidak konsisten dan kacau yang dilakukan para pengganas itu. Mereka menyatakan melawan Amerika, Israel, atau "musuh-musuh Islam" yang lain. Tapi, kapan mereka membunuh serdadu Israel atau Amerika, sasaran kombatan dalam perang? Bukankah yang mereka bunuh adalah orang-orang sipil yang sedang menikmati makan atau bersantai? Yang memilukan, korbannya termasuk anak-anak dan perempuan, golongan yang sangat dilindungi hukum Islam ketika konflik. Jelas, pembunuhan oleh para pengganas tersebut telah mengorupsi dan membangkrutkan makna jihad. Jihad seakan-akan menjadi anarki tanpa akal sehat. Kata-kata agung Rasulullah SAW, yang menyebutkan bahwa jihad besar adalah menahan hawa nafsu, terdistorsi tindakan-tindakan ganas yang tak berperikemanusiaan segelintir kaum muslim yang berpikir sempit itu. Jihad mereka adalah jihad sesat. Mereka juga merepotkan mayoritas muslim yang tak tahu-menahu. Konyolnya, mereka berilusi sedang memegang kunci surga atas tindakannya tersebut. Sampai kapan kita harus menunggu MUI menanggapi masalah besar berupa bom bunuh diri dan terorisme ini? Kalaupun pernah, mengapa tidak ditegaskan lagi saat ini? Kapan MUI berjihad lewat fatwa untuk meluruskan pandangan segelintir umatnya yang berbahaya itu? Kapan MUI menggosok citra rahmatan lil alamin agama Islam agar berpendar-pendar teduh? Ayo MUI, bersikaplah. *** [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **