[nasional_list] [ppiindia] Re: Kapan Fatwa Haram MUI soal Bom Bunuh Diri

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 18 Nov 2005 12:34:36 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **"...Sampai kapan kita harus menunggu 
MUI menanggapi masalah besar 
berupa bom bunuh diri dan terorisme ini? Kalaupun pernah, mengapa 
tidak ditegaskan lagi saat ini?

Kapan MUI berjihad lewat fatwa untuk meluruskan pandangan segelintir 
umatnya yang berbahaya itu? Kapan MUI menggosok citra rahmatan lil 
alamin agama Islam agar berpendar-pendar teduh?

Ayo MUI, bersikaplah".



***** lho sudah bersikap bukan? perang label. Ini kali monosodium 
glutamat, nanti roti, lain kali mungkin ice cream ...





--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Ambon" <sea@xxxx> wrote:
>
> http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=198098
> 
> 
> Jumat, 18 Nov 2005,
> 
> 
> 
> Kapan Fatwa Haram MUI soal Bom Bunuh Diri 
> 
> 
> PARA tersangka teroris Indonesia kini memasuki 
panggung "selebriti". Seperti pengebom bunuh diri di Palestina, 
mereka juga merekam pesan terakhirnya lewat video. Lewat media 
mutakhir tersebut, internasionalisasi gema pesan mereka akan mudah 
dilakukan secara alami. Yakni, lewat duplikasi oleh media, terutama 
media asing. 
> 
> Setelah ditayangkan televisi Indonesia dan direproduksi lewat foto-
foto serta transkripsi ucapan mereka oleh media cetak, sebentar lagi 
mungkin rekaman video ketiga tersangka bom Bali II plus lelaki 
bertopeng (kabarnya Noordin Mohd Top) itu bakal ditayangkan televisi 
asing. Misalnya, Al Jazirah atau televisi-televisi top di Amerika, 
Australia, serta di negara-negara lain yang merasa menjadi target 
para pengebom kamikaze tersebut. 
> 
> Hal itu menandakan capaian baru sekaligus bahaya baru. Kalau dalam 
bom Bali I polisi harus meraba-raba dalam kegelapan hingga menemukan 
pengebom bunuh diri pertama di Indonesia, kini pengebom bunuh diri 
tersebut terang-terangan memublikasikan diri. Meski, tayangan itu 
muncul setelah yang bersangkutan sudah menjadi mayat atau tinggal 
kepala saja. 
> 
> Mengerikan! Begitu dinginnya mereka dalam memberikan wasiat 
terakhir tersebut. Terlebih, hal itu dijustifikasi dengan semangat 
beragama yang militan. Jelas, ini akan memberikan mudarat sangat 
besar bagi citra dan wajah agama Islam di seluruh dunia. 
> 
> Memang, penolakan-penolakan dari kalangan pemimpin agama seperti NU 
dan Muhammadiyah langsung dilakukan. Mereka tidak bisa 
mengatasnamakan Islam.
> 
> Hal itu jelas belum cukup. Namun, kita pantas heran melihat sikap 
Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dianggap sebagai representasi 
umat. Yakni, mengapa MUI belum juga merumuskan sikap soal bom bunuh 
diri yang sangat berbahaya tersebut?
> 
> Ini jelas berbeda ketika MUI secara cepat memfatwakan sesat aliran 
Ahmadiyah atau pluralisme. Yang menyedihkan, fatwa itu digunakan 
massa untuk memaksakan kehendak di bawah. Jelas, hal itu tidak 
menolong wajah Islam menjadi lebih rahmatan lil alamin secara praktis.
> 
> Melihat kerusakan yang ditimbulkan serta efek ketakutan masyarakat 
terhadap aksi terorisme, MUI harus segera bersikap. Sangat mudah 
menemukan dasar-dasar pengharaman bom bunuh diri tersebut. Secara 
mendasar, Islam jelas melarang pembunuhan membabi-buta yang tak 
memperhitungkan sasarannya. 
> 
> Jelas ada sikap tidak konsisten dan kacau yang dilakukan para 
pengganas itu. Mereka menyatakan melawan Amerika, Israel, atau "musuh-
musuh Islam" yang lain. Tapi, kapan mereka membunuh serdadu Israel 
atau Amerika, sasaran kombatan dalam perang? 
> 
> Bukankah yang mereka bunuh adalah orang-orang sipil yang sedang 
menikmati makan atau bersantai? Yang memilukan, korbannya termasuk 
anak-anak dan perempuan, golongan yang sangat dilindungi hukum Islam 
ketika konflik.
> 
> Jelas, pembunuhan oleh para pengganas tersebut telah mengorupsi dan 
membangkrutkan makna jihad. Jihad seakan-akan menjadi anarki tanpa 
akal sehat. Kata-kata agung Rasulullah SAW, yang menyebutkan bahwa 
jihad besar adalah menahan hawa nafsu, terdistorsi tindakan-tindakan 
ganas yang tak berperikemanusiaan segelintir kaum muslim yang 
berpikir sempit itu. Jihad mereka adalah jihad sesat.
> 
> Mereka juga merepotkan mayoritas muslim yang tak tahu-menahu. 
Konyolnya, mereka berilusi sedang memegang kunci surga atas 
tindakannya tersebut.
> 
> Sampai kapan kita harus menunggu MUI menanggapi masalah besar 
berupa bom bunuh diri dan terorisme ini? Kalaupun pernah, mengapa 
tidak ditegaskan lagi saat ini? Kapan MUI berjihad lewat fatwa untuk 
meluruskan pandangan segelintir umatnya yang berbahaya itu? Kapan MUI 
menggosok citra rahmatan lil alamin agama Islam agar berpendar-pendar 
teduh? 
> Ayo MUI, bersikaplah. ***
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: