[nasional_list] [ppiindia] Islam Fundamental atau Fundamentalis Islam?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 18 Nov 2005 01:24:13 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=198095


Jumat, 18 Nov 2005,


Islam Fundamental atau Fundamentalis Islam?
Oleh Fajar Kurnianto *



Maraknya aksi-aksi kekerasan akhir-akhir ini, seperti teror bom, pembunuhan 
sadis, dan penculikan, oleh sementara kalangan dipicu, selain karena persoalan 
ekonomi, konflik sosial, dan politik yang represif, sentimen keagamaan. 

Sentimen tersebut biasanya muncul akibat pemahaman yang terlalu radikal 
sehingga memunculkan apa yang saat ini gencar diwacanakan sebagai radikalisme 
agama. Dalam tahap tertentu, sentimen yang dipicu radikalisme agama itu biasa 
juga diasosiasikan sebagai arus gerakan fundamentalis.

Samuel Huntington adalah salah seorang yang berpandangan bahwa fundamentalisme 
juga terkait persoalan basis agama. Dalam buku fenomenalnya, The Clash of 
Civilizations dan the Remaking of World

Order, 1996, dia menyatakan bahwa tatanan dunia mendatang akan muncul berdasar 
peradaban yang lahir dari ekspresi nilai-nilai tertinggi tradisi agama. Karena 
itu, retorika seperti fundamentalisme bagi Huntington merupakan letupan yang 
tidak bisa terhindarkan dari peradaban berbasis agama tersebut.

Walaupun ada sementara kalangan yang membedakan antara radikalisme dan 
fundamentalisme, keduanya tetap menyimpan bara dan potensi kekerasan yang 
sangat mengerikan. 

Fundamentalisme oleh sebagian kalangan lebih pada keterkaitannya dengan 
persoalan politik yang kurang memberikan ruang lebar kepada kelompok-kelompok 
tertentu, bahkan cenderung memperlakukannya secara represif. Akibatnya, 
kelompok itu tidak memiliki akses politik yang cukup memadai. Pengalaman 
Aljazair, misalnya, membuktikan hal itu, juga beberapa negara yang lain. 

Sementara itu, radikalisme lebih pada upaya pemaknaan kembali pada 
ajaran-ajaran agama tertentu dengan model pemahaman yang sangat literalistik, 
rigid, dan sekadar taken for granted tanpa upaya pemahaman kritis. Buahnya, 
tentu saja adalah aksi-aksi sosial yang cenderung kurang memperhatikan aspek 
tatanan kehidupan sosial yang harmonis, toleran, dan plural. Mereka 
terinspirasi dari pemahaman-pemahaman sangat eksklusif itu.

Parahnya, doktrin ajaran yang mereka baca sebatas pada doktrin-doktrin tertentu 
yang mereka anggap relevan untuk diterapkan dalam kancah kehidupan kontemporer 
saat ini. Misalnya, doktrin jihad terhadap orang-orang yang berbeda keyakinan 
atau agama dan menganggap yang berbeda itu sebagai kafir, sesat-menyesatkan, 
dan seterusnya.

Sementara itu, doktrin-doktrin ajaran yang lebih menekankan kepada manusia 
untuk mengedepankan sikap kasih sayang terhadap sesama, kerja sama, toleransi, 
dan saling menghargai kurang mereka perhatikan. 

Islam Fundamental
Islam saat ini ramai diperbincangkan. Tidak hanya karena ulah sebagian 
pengikutnya yang mengatasnamakan Islam dalam setiap aksi terornya. Namun, itu 
juga karena banyaknya orang yang semakin ingin tahu Islam sesungguhnya dan 
bagaimana sebetulnya Islam menjawab beberapa pertanyaan seputar radikalisme dan 
fundamentalisme yang dengan sengaja telah ditumbuhkembangkan dalam Islam itu 
sendiri juga oleh sebagian pengikutnya.

Walaupun istilah fundamentalis lahir dari rahim peradaban Kristen di Barat, 
sebagai gejala sosiologis, Islam juga tidak bisa terlepas dari itu semua. 
Transformasi sosial yang semakin terlihat wujud nyatanya saat ini semakin 
meneguhkan rentannya umat-umat beragama menjadi radikal atau fundamentalis. 

Orang-orang tersebut biasanya menganggap bahwa transformasi atau perubahan 
sosial yang sedang terjadi sebagai sebuah krisis yang harus dihadapi dengan 
jalan kembali pada ajaran agama otentik (Mun'im A. Sirry, Membendung Militansi 
Agama: Iman dan Politik dalam Masyarakat Modern, 2003).

Hemat penulis, pada setiap agama ada aspek-aspek fundamental yang harus menjadi 
pegangan hidup pengikutnya. Begitu pula halnya dengan Islam. Dalam Islam, ada 
doktrin-doktrin fundamental yang harus diyakini, kemudian dilakukan dalam 
kehidupan nyata sebagai ekspresi keimanannya itu. Doktrin yang paling 
fundamental dalam Islam adalah doktrin keimanan kepada Tuhan. Bentuk 
ekspresinya adalah Islam itu sendiri. Islam adalah praksis keimanan yang 
berwujud perilaku sosial nyata dalam kehidupan. 

Islam fundamental selalu menekankan arti penting keimanan sebagai basis dalam 
setiap gerak hidup. Gerak hidup tanpa landasan keimanan akan berbuah sia-sia. 
Fakhruddin ar-Razi, salah seorang pakar tafsir terkemuka, dalam karyanya, 
Tafsir ar-Razi, membedakan persoalan iman dan Islam. 

Menurut dia, beriman secara benar dalam tata aturan syariat yang benar 
merupakan kewajiban yang tidak bisa diabaikan oleh siapa pun. Seorang yang 
beriman, tapi tidak ber-Islam, maka imannya tidak akan diterima karena dia 
tidak bernilai konkret apa-apa, bisa-bisa iman itu malah melahirkan kebatilan 
dan kemusyrikan.

Fundamentalis Islam
Sebagai ekspresi keberimanan, seorang muslim berpotensi kuat menjadi 
fundamentalis (orang yang mengamalkan ajaran-ajaran fundamental).

Dalam semua agama, potensi itu adalah laten permanen yang suatu saat dapat 
meletup menjadi aksi-aksi yang beragam. Menjadi seorang fundamentalis saat yang 
sama juga bisa menjadi seorang liberalis.

Menjadi fundamentalis saat yang sama juga bisa menjadi seorang 
revivalis-konservatis. Karena itu, ada orang yang secara terang-terangan 
menyatakan kebanggaannya sebagai seorang fundamentalis. 

Fundamentalis-liberal merefleksikan aksi-aksinya melalui perjuangan 
moral-intelektual guna mengkritisi aspek-aspek fundamentalnya dan menghadirkan 
aspek fundamental yang lebih inklusif, toleran, progresif, dan emansipatoris, 
bertujuan akhir pada upaya penciptaan tatanan sosial yang lebih humanis. 

Sementara itu, fundamentalis revivalis-konservatis merefleksikan aksi-aksinya 
juga melalui perjuangan moral-intelektual, namun kurang kritis terhadap 
aspek-aspek fundamentalnya. Akibatnya, kelompok tersebut menghadirkan pemikiran 
dan aksi yang kurang toleran dan cenderung eksklusif. 

* Fajar Kurnianto, alumnus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Islam Fundamental atau Fundamentalis Islam?