[nasional_list] Re: [ppiindia] Jendela Indonesia, Ujung Lidah Negara

  • From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 24 Nov 2005 17:56:46 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Eh iya ada orang swiss (yg tetangganya 
swedia) juga di sini he he he ...

Oom, isu jelasnya gimana.  Ini sekedar keslahan anak buah dan dia gak aware,
ataukah ada yg lebih berat ?  oom togi sempat kasih info atau klarifikasi
gak ?  maklum anak deplu di jakarta gak ada yg punya internet sih ...

Di Jepang karena kasus stockholm ini akhirnya PPI rame, dan dari diskusi
masalah ini disampaiakan dan difollow up oleh pihak KBRI seperti saya
rangkum di bawah ini.  follow upnya sih kayaknya positif banget gitu lho.

salam,
Ari Condro

===
di jepang juga ada kejadian mirip mirip seperti dicaritakan mr. x

Assalamu'alaikum

Korupsi di lingkungan KBRI Belanda diungkit, laporan
Gatra.

Sewaktu pengurus PPI bertamu ke KBRI Tokyo, kami sempat
juga membicarakan tentang kualitas pelayanan di bagian
konsuler KBRI Tokyo, dg salah satu staf KBRI. Dan ternyata
sebenarnya KBRI Tokyo sdh memonitor tentang kualitas
pelayanan bagian konsuler di lt 1 KBRI Tokyo, dan praktik
pembayaran yg tidak benar. Beliau meminta informasi dan
masukan shg kebijakan KBRI nantinya ada landasannya
(berdasar laporan).

Beliau ceritakan tentang penarikan uang untuk trainee yg
ada urusan, dari tarif 5000 yen menjadi 23 ribu yen.

Saya pribadi mengalami keanehan pembayaran dalam 2 kali
mengurus paspor keluarga. Yaitu pembayaran tidak melalui
kasir, namun diminta langsung oleh petugas loket.
Masing-masing 7000 yen utk mengganti paspor keluarga yg
sudah habis masa berlaku.

Saya konfirmasi ke staf KBRI, ini salah, semestinya harus
ke loket. Dan katanya pernah ada audit, jumlah uang yg
masuk berbeda dg lembaran visa (?) yg terpakai. Alasannya
katanya krn ada yg salah ketik sehingga lembaran yg
terpakai lebih banyak dari dari uang yg masuk.

Kemudian hal kedua yg menjadi pembicaraan adalah sikap
petugas yg jauh dari sikap pelayanan. Padahal loket ini
menjadi jendela Indonesia. Respon yg malas-malasan dan
sekenanya, sambil merokok.

Wassalam,

===

mr. y :

Kelihatannya untuk petugas loket, meskipun Pak Edy tidak menyebutkan
namanya, saya yang kebetulan sudah beberapa kali ke KBRI bisa
menebak orangnya yang mana.  Saya rasa yang sudah pernah ke KBRI
juga tau yang mana orangnya (meskipun belum tahu siapa nama
orangnya).

Untuk petugas loket Konsuler cuma ada satu orang, terakhir saya
mengurus salah satu dokumen di loket Konsuler 2 minggu yang lalu,
tampaknya sudah ada perubahan lebih kooperatif dan 'nggak berani'
menerima pembayaran 'Bea Kanselarai' di tempatnya itu, melainkan
sudah mengarahkan untuk bayar ke loket pembayaran resmi.

Sedangkan di Bidang Imigrasi kelihatannya belum direformasi nih,
pada saat yang sama saya mengurus mutasi paspor, saya langsung
disuruh bayar ditempat (tidak melalui loket pembayaran resmi).
Termasuk sikap petugas loket Bidang Imigrasi yang santai dan tukang
ngerokok aja, juga bisa kelihatan langsung.  Bagi yang pernah ke
loket bidang Imigrasi KBRI mungkin juga tau yang mana orangnya, kan
cuma ada 2 orang petugas yang berhadapan langsung dengan yang
dilayani (cuma saya juga nggak tau nama orangnya).

Dan yang saya rasakan mengurus dokumen di Bidang Konsuler sekarang
lebih cepat.  Belum satu jam saya menunggu, sudah beres sampai
ditandatangani pejabat yang berwenang (kebetulan ditandatangani oleh
Sekretaris III Dubes).  Sedangkan mutasi paspor di bidang Imigrasi
cukup lambat, baru bisa dibereskan keesokan harinya.  Padahal ketika
saya cek, pejabat peng'ACC'nya ternyata Sekretaris III Dubes juga
yang sehari sebelumnya menandatangani dokumen yang saya peroleh dari
Bidang Konsuler.

Wassalam

===

mr. z

sekedar sharing.

alhamdulillah.
ada beberapa usulan rekan-rekan di Kansai yang sudah mendapatkan
respon positif dari KJRI Osaka;

pembukaan rekening pos/bank khusus KJRI untuk menampung dana biaya
pengurusan dokumen via pos. pembukaan rekening ini merupakan tindak
lanjut dari email resmi pengurus ppi-Kobe berkenaan dengan tata cara
pembayaran biaya pengurusan dokumen via pos.

dalam sarasehan KJRI I, rekan-rekan di Kansai meminta agar KJRI
memberikan perhatian pada laporan adanya trainee yang memiliki
kesulitan dalam menunaikan ibadah harian. dalam sarasehan
berikutnya, KJRI menyampaikan bahwa telah dilakukan investigasi dan
kontak ke IMM perihal ini. dikemukakan bahwa hal tersebut ternyata
terjadi di luar group IMM.

KJRI yang membawahi bidang trainee sudah bersepakat dengan ppi-jp
(komite trainee) untuk melakukan sinergi berbagai kegiatan yang
bermanfaat untuk para trainee. direncanakan dalam waktu dekat akan
dibahas beberapa kegiatan bersama yang bisa dilakukan untuk lebih
memberdayakan para trainee.

demikian.

===

mr. a


Saya juga mau tanya uang administrasi sebesar 1500
untuk pengurusan surat keterangan berlibur itu memang
diberlakukan di semua KBRI atau cuma di KBRI Tokyo aja?
Terus uangnya masuk kemana ya?
Soalnya di website ditulis:

"Biaya Administrasi sebesar 1.500 yen
[bagi yang mengirimkan uang/biaya berlebih,
akan kami sumbangkan kepada yang membutuhkan]."

Jadi ini sebenarnya masuk ke kas negara atau
cuma inisiatif KBRI Tokyo?

Salam,

===

diplomat M

Sebelumnya saya memperkenalkan diri,
nama saya Andi Ardiansyah, Staf Bidang Penerangan KBRI Tokyo.

Berkaitan dengan beberapa masalah yang dikemukakan oleh teman-teman
PPI Jepang mengenai pelayanan imigrasi dan konsuler di KBRI Tokyo,
kami, KBRI Tokyo mengucapkan terima kasih atas  beberapa informasi
mengenai adanya kekurangan di bidang pelayanan publik KBRI Tokyo.

Masukan-masukan tersebut sangat berguna bagi kami untuk terus
meningkatkan pelayanan kami terhadap masyarakat Indonesia dan
Jepang. Tugas kami sebagai abdi negara sekaligus abdi masyartakat
sangat membutuhkan feedback dari masyarakat sebagai cambuk untuk
memperbaiki dan membenahi diri.

Ada beberapa penjelasan yang sekiranya dapat kami berikan mengenai
beberapa masalah tersebut, sbb:

1. Sikap petugas loket yang malas-malasan, sekenanya dan sambil
merokok:
Kami berterima kasih atas laporan tersebut dan kami telah melakukan
tindakan terhadap petugas tersebut serta mengingatkan mereka untuk
tidak melakukan hal yang serupa. Kami menyadari bahwa loket tersebut
merupakan salah satu gerbang citra Indonesia, dan untuk itu
pelayanan terdepan harus mencerminkan keramahan, efektivitas dan
efisiensi.

2. Pembayaran tidak melalui loket kasir :
Kami telah memeriksa prosedur pembayaran tersebut dan dapat kami
jelaskan bahwa hal tersebut secara aturan memang tidak dibenarkan.
Alasan mengapa hal tersebut terjadi adalah hal tersebut dilakukan
untuk memudahkan pencatatan nomor paspor dan nomor kuitansi, dan
mempercepat pelayanan.
Dan melalui pemeriksaan keuangan, terdapat kesesuaian jumlah paspor
yang keluar dengan jumlah uang yang masuk.

Percepatan pelayanan ini merupakan salah satu hal yang menjadi
target pelayanan publik di KBRI Tokyo, dan konsekuensinya adalah
seringkali ada beberapa prosedur yang terpaksa "diabaikan".

Adanya kritik dari teman-teman PPI menjadi mauskan bagi kami untuk
tetap dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan pelayanan tanpa
harus melanggar prosedur.

3. Jumlah uang masuk yang berbeda dengan lembaran visa : Dapat
kami jelaskan bahwa semua visa yang dikeluarkan oleh KBRI Tokyo
harus dilaporkan sesuai dengan nomor visa yang dikeluarkan. Urutan
nomor visa tersebut yang menjadi kontrol keuangan dan pemasukan
negara. Setiap bulannya KBRI Tokyo membuat laporan ke Jakarta
mengenai pemasukan negara tersebut serta memberikan laporan mengenai
jumlah visa/orang yang diberikan visa sekaligus nomor urut visa. Hal
ini menjadi kontrol bagi imigrasi pusat untuk melakukan kontrol/
pengawasan terhadap jumlah orang asing yang masuk, sekaligus menjadi
akuntabilitas keuangan kami.

Sebagai bahan informasi, KBRI Tokyo terbuka bagi semua orang untuk
memberikan kritik, masukan dan apresiasi. Dalam beberapa pertemuan
dengan teman-teman PPI, baik itu dalam kerangka dinas maupun
pertemanan, kami mengharapkan agar kerjasama yang telah berlangsung
selama ini dapat lebih meningkat lagi.

Salah satu pencapaian terpenting bagi Perwakilan RI di Luar Negeri
adalah menciptakan KBRI sebagai rumah bagi bangsa Indonesia di LN.
Untuk itu kami terus mengharapkan saran dan masukan dari teman-teman
PPI.

Kami juga mencantumkan tarif-tarif pelayanan secara terbuka untuk
menghindari adanya pembayaran uang diluar jumlah yang ditentukan
tersebut.
Sekiranya masih terdapat praktek-praktek yang dianggap tidak sesuai
kami menyarankan untuk langsung lapor mengenai kejadian tersebut ke
Pa Mardjono (Kabid Imigrasi) atau ke Tika Sukaniasih (Bid. Konsuler)
atau ke saya (bidan penerangan).

Untuk mas Edy dan semua teman-teman PPI, kami mengharapkan terus
saran dan kritiknya dan  dapat langsung disampaikan melalui e-mail
saya di :
andi_ard@xxxxxxxxx atau andi@xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

atau bisa langsung menghubungi saya di ext 225 atau Pa Mardjono
(Kabid Imigrasi - ext 411) atau Tika Sukaniasih (bagian Konsuler
KBRI Tokyo : tika@xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx)


----- Original Message -----
From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>

Menurut berita Partogi telah dipanggil pulang ke Pejambon, karena KBRI di
Stockholm manipulasi pelamar visa yang seharusnya US$ 30,-- dibaikan menjadi
US$ 60,-- dengan memakai dubbel kvistansi.





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: