** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Eh iya ada orang swiss (yg tetangganya swedia) juga di sini he he he ... Oom, isu jelasnya gimana. Ini sekedar keslahan anak buah dan dia gak aware, ataukah ada yg lebih berat ? oom togi sempat kasih info atau klarifikasi gak ? maklum anak deplu di jakarta gak ada yg punya internet sih ... Di Jepang karena kasus stockholm ini akhirnya PPI rame, dan dari diskusi masalah ini disampaiakan dan difollow up oleh pihak KBRI seperti saya rangkum di bawah ini. follow upnya sih kayaknya positif banget gitu lho. salam, Ari Condro === di jepang juga ada kejadian mirip mirip seperti dicaritakan mr. x Assalamu'alaikum Korupsi di lingkungan KBRI Belanda diungkit, laporan Gatra. Sewaktu pengurus PPI bertamu ke KBRI Tokyo, kami sempat juga membicarakan tentang kualitas pelayanan di bagian konsuler KBRI Tokyo, dg salah satu staf KBRI. Dan ternyata sebenarnya KBRI Tokyo sdh memonitor tentang kualitas pelayanan bagian konsuler di lt 1 KBRI Tokyo, dan praktik pembayaran yg tidak benar. Beliau meminta informasi dan masukan shg kebijakan KBRI nantinya ada landasannya (berdasar laporan). Beliau ceritakan tentang penarikan uang untuk trainee yg ada urusan, dari tarif 5000 yen menjadi 23 ribu yen. Saya pribadi mengalami keanehan pembayaran dalam 2 kali mengurus paspor keluarga. Yaitu pembayaran tidak melalui kasir, namun diminta langsung oleh petugas loket. Masing-masing 7000 yen utk mengganti paspor keluarga yg sudah habis masa berlaku. Saya konfirmasi ke staf KBRI, ini salah, semestinya harus ke loket. Dan katanya pernah ada audit, jumlah uang yg masuk berbeda dg lembaran visa (?) yg terpakai. Alasannya katanya krn ada yg salah ketik sehingga lembaran yg terpakai lebih banyak dari dari uang yg masuk. Kemudian hal kedua yg menjadi pembicaraan adalah sikap petugas yg jauh dari sikap pelayanan. Padahal loket ini menjadi jendela Indonesia. Respon yg malas-malasan dan sekenanya, sambil merokok. Wassalam, === mr. y : Kelihatannya untuk petugas loket, meskipun Pak Edy tidak menyebutkan namanya, saya yang kebetulan sudah beberapa kali ke KBRI bisa menebak orangnya yang mana. Saya rasa yang sudah pernah ke KBRI juga tau yang mana orangnya (meskipun belum tahu siapa nama orangnya). Untuk petugas loket Konsuler cuma ada satu orang, terakhir saya mengurus salah satu dokumen di loket Konsuler 2 minggu yang lalu, tampaknya sudah ada perubahan lebih kooperatif dan 'nggak berani' menerima pembayaran 'Bea Kanselarai' di tempatnya itu, melainkan sudah mengarahkan untuk bayar ke loket pembayaran resmi. Sedangkan di Bidang Imigrasi kelihatannya belum direformasi nih, pada saat yang sama saya mengurus mutasi paspor, saya langsung disuruh bayar ditempat (tidak melalui loket pembayaran resmi). Termasuk sikap petugas loket Bidang Imigrasi yang santai dan tukang ngerokok aja, juga bisa kelihatan langsung. Bagi yang pernah ke loket bidang Imigrasi KBRI mungkin juga tau yang mana orangnya, kan cuma ada 2 orang petugas yang berhadapan langsung dengan yang dilayani (cuma saya juga nggak tau nama orangnya). Dan yang saya rasakan mengurus dokumen di Bidang Konsuler sekarang lebih cepat. Belum satu jam saya menunggu, sudah beres sampai ditandatangani pejabat yang berwenang (kebetulan ditandatangani oleh Sekretaris III Dubes). Sedangkan mutasi paspor di bidang Imigrasi cukup lambat, baru bisa dibereskan keesokan harinya. Padahal ketika saya cek, pejabat peng'ACC'nya ternyata Sekretaris III Dubes juga yang sehari sebelumnya menandatangani dokumen yang saya peroleh dari Bidang Konsuler. Wassalam === mr. z sekedar sharing. alhamdulillah. ada beberapa usulan rekan-rekan di Kansai yang sudah mendapatkan respon positif dari KJRI Osaka; pembukaan rekening pos/bank khusus KJRI untuk menampung dana biaya pengurusan dokumen via pos. pembukaan rekening ini merupakan tindak lanjut dari email resmi pengurus ppi-Kobe berkenaan dengan tata cara pembayaran biaya pengurusan dokumen via pos. dalam sarasehan KJRI I, rekan-rekan di Kansai meminta agar KJRI memberikan perhatian pada laporan adanya trainee yang memiliki kesulitan dalam menunaikan ibadah harian. dalam sarasehan berikutnya, KJRI menyampaikan bahwa telah dilakukan investigasi dan kontak ke IMM perihal ini. dikemukakan bahwa hal tersebut ternyata terjadi di luar group IMM. KJRI yang membawahi bidang trainee sudah bersepakat dengan ppi-jp (komite trainee) untuk melakukan sinergi berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk para trainee. direncanakan dalam waktu dekat akan dibahas beberapa kegiatan bersama yang bisa dilakukan untuk lebih memberdayakan para trainee. demikian. === mr. a Saya juga mau tanya uang administrasi sebesar 1500 untuk pengurusan surat keterangan berlibur itu memang diberlakukan di semua KBRI atau cuma di KBRI Tokyo aja? Terus uangnya masuk kemana ya? Soalnya di website ditulis: "Biaya Administrasi sebesar 1.500 yen [bagi yang mengirimkan uang/biaya berlebih, akan kami sumbangkan kepada yang membutuhkan]." Jadi ini sebenarnya masuk ke kas negara atau cuma inisiatif KBRI Tokyo? Salam, === diplomat M Sebelumnya saya memperkenalkan diri, nama saya Andi Ardiansyah, Staf Bidang Penerangan KBRI Tokyo. Berkaitan dengan beberapa masalah yang dikemukakan oleh teman-teman PPI Jepang mengenai pelayanan imigrasi dan konsuler di KBRI Tokyo, kami, KBRI Tokyo mengucapkan terima kasih atas beberapa informasi mengenai adanya kekurangan di bidang pelayanan publik KBRI Tokyo. Masukan-masukan tersebut sangat berguna bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan kami terhadap masyarakat Indonesia dan Jepang. Tugas kami sebagai abdi negara sekaligus abdi masyartakat sangat membutuhkan feedback dari masyarakat sebagai cambuk untuk memperbaiki dan membenahi diri. Ada beberapa penjelasan yang sekiranya dapat kami berikan mengenai beberapa masalah tersebut, sbb: 1. Sikap petugas loket yang malas-malasan, sekenanya dan sambil merokok: Kami berterima kasih atas laporan tersebut dan kami telah melakukan tindakan terhadap petugas tersebut serta mengingatkan mereka untuk tidak melakukan hal yang serupa. Kami menyadari bahwa loket tersebut merupakan salah satu gerbang citra Indonesia, dan untuk itu pelayanan terdepan harus mencerminkan keramahan, efektivitas dan efisiensi. 2. Pembayaran tidak melalui loket kasir : Kami telah memeriksa prosedur pembayaran tersebut dan dapat kami jelaskan bahwa hal tersebut secara aturan memang tidak dibenarkan. Alasan mengapa hal tersebut terjadi adalah hal tersebut dilakukan untuk memudahkan pencatatan nomor paspor dan nomor kuitansi, dan mempercepat pelayanan. Dan melalui pemeriksaan keuangan, terdapat kesesuaian jumlah paspor yang keluar dengan jumlah uang yang masuk. Percepatan pelayanan ini merupakan salah satu hal yang menjadi target pelayanan publik di KBRI Tokyo, dan konsekuensinya adalah seringkali ada beberapa prosedur yang terpaksa "diabaikan". Adanya kritik dari teman-teman PPI menjadi mauskan bagi kami untuk tetap dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan pelayanan tanpa harus melanggar prosedur. 3. Jumlah uang masuk yang berbeda dengan lembaran visa : Dapat kami jelaskan bahwa semua visa yang dikeluarkan oleh KBRI Tokyo harus dilaporkan sesuai dengan nomor visa yang dikeluarkan. Urutan nomor visa tersebut yang menjadi kontrol keuangan dan pemasukan negara. Setiap bulannya KBRI Tokyo membuat laporan ke Jakarta mengenai pemasukan negara tersebut serta memberikan laporan mengenai jumlah visa/orang yang diberikan visa sekaligus nomor urut visa. Hal ini menjadi kontrol bagi imigrasi pusat untuk melakukan kontrol/ pengawasan terhadap jumlah orang asing yang masuk, sekaligus menjadi akuntabilitas keuangan kami. Sebagai bahan informasi, KBRI Tokyo terbuka bagi semua orang untuk memberikan kritik, masukan dan apresiasi. Dalam beberapa pertemuan dengan teman-teman PPI, baik itu dalam kerangka dinas maupun pertemanan, kami mengharapkan agar kerjasama yang telah berlangsung selama ini dapat lebih meningkat lagi. Salah satu pencapaian terpenting bagi Perwakilan RI di Luar Negeri adalah menciptakan KBRI sebagai rumah bagi bangsa Indonesia di LN. Untuk itu kami terus mengharapkan saran dan masukan dari teman-teman PPI. Kami juga mencantumkan tarif-tarif pelayanan secara terbuka untuk menghindari adanya pembayaran uang diluar jumlah yang ditentukan tersebut. Sekiranya masih terdapat praktek-praktek yang dianggap tidak sesuai kami menyarankan untuk langsung lapor mengenai kejadian tersebut ke Pa Mardjono (Kabid Imigrasi) atau ke Tika Sukaniasih (Bid. Konsuler) atau ke saya (bidan penerangan). Untuk mas Edy dan semua teman-teman PPI, kami mengharapkan terus saran dan kritiknya dan dapat langsung disampaikan melalui e-mail saya di : andi_ard@xxxxxxxxx atau andi@xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx atau bisa langsung menghubungi saya di ext 225 atau Pa Mardjono (Kabid Imigrasi - ext 411) atau Tika Sukaniasih (bagian Konsuler KBRI Tokyo : tika@xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx) ----- Original Message ----- From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx> Menurut berita Partogi telah dipanggil pulang ke Pejambon, karena KBRI di Stockholm manipulasi pelamar visa yang seharusnya US$ 30,-- dibaikan menjadi US$ 60,-- dengan memakai dubbel kvistansi. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **