[breaktime-corner] berita militer..Ditemukan Keretakan, Produksi F-35 Terancam Tertunda Lagi

  • From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 7 Dec 2011 09:43:36 +0800

 

Ditemukan Keretakan, Produksi F-35 Terancam Tertunda Lagi
<http://indonesiandefense.blogspot.com/2011/12/ditemukan-keretakan-produ
ksi-f-35.html>  

3 des 2011



jsf.mil

Pesawat tempur JSF F-35B

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Produksi skala penuh pesawat tempur F-35
Lightning II disarankan ditunda lagi setelah ditemukan sejumlah
keretakan di kerangka pesawat dan berbagai "titik panas" atau masalah
tersembunyi lainnya di pesawat itu. Berbagai masalah itu baru ketahuan
setelah pesawat generasi kelima ini menjalani berbagai uji coba dan
analisis.

Hal itu disampaikan Direktur Program Joint Strike Fighter (JSF)
Departemen Pertahanan AS Laksamana Madya David Venlet, dalam wawancara
dengan AOL Defense yang diterbitkan hari Jumat (2/12/2011) waktu AS.

"Berbagai masalah yang muncul dalam 12 bulan terakhir ini telah
mengejutkan kami dalam hal jumlah perubahan yang harus dilakukan serta
biayanya. Sebagian masalah itu memang kecil, tetapi jika dikumpulkan
jadi satu dan dilihat posisinya di badan pesawat dan bagaimana sulitnya
menemukan mereka setelah Anda membeli pesawat itu, maka beban ongkosnya
akan membuat Anda pusing," ungkap Venlet.

Menurut dia, lebih baik menunda produksi untuk sementara sampai berbagai
masalah itu bisa dikelola dengan benar. Venlet menambahkan, berbagai
perubahan yang diperlukan untuk mengatasi masalah itu lebih banyak dari
yang diperkirakan semula, dan pesawat-pesawat yang baru selesai dirakit
harus dibongkar seluruhnya untuk dimodifikasi, sehingga mereka tetap
akan bisa bertahan hingga 8.000 jam terbang seperti rencana awal.

Kontraktor utama proyek ini, Lockheed Martin, mengatakan, berbagai
masalah yang disebutkan Venlet itu tidak berpengaruh pada keselamatan
penerbangan pesawat, kinerja pesawat, dan masih dalam batas-batas
perkiraan awal.

Pesawat, yang dirancang memiliki kemampuan tak terdeteksi radar (siluman
atau *stealth*), itu, kini sudah memasuki tahap produksi awal dengan
kapasitas produksi terbatas. Produksi skala penuh diharapkan akan
dimulai pada tahun 2015 atau 2016.

Pentagon saat ini berencana membeli lebih dari 2.440 unit pesawat F-35
dalam tiga varian, yang diperkirakan akan menelan anggaran hingga 382,5
miliar dollar AS (hampir Rp 3,5 kuadriliun) hingga tahun 2035. Program
JSF ini dikembangkan bersama dengan delapan negara lain, dan diharapkan
akan menggantikan 13 jenis pesawat yang saat ini menjadi andalan
negara-negara itu, termasuk F-16 buatan Lockheed Martin.

Lockheed berharap akan bisa menjual hingga 750 unit pesawat kepada
negara-negara mitra program tersebut.

Namun berbagai masalah yang muncul selama pengembangan program ini
membuat biaya produksi membengkak dan produksi skala penuh pesawat F-35
terus tertunda-tunda. Pihak Dephan AS sendiri sudah dua kali
merestrukturisasi program JSF dalam beberapa tahun terakhir, dan sejauh
ini, nilai rencana pembelian pesawat tersebut sudah mencatat rekor
pengadaan senjata terbesar sepanjang sejarah AS.

Ketidakpastian masa depan dan jadwal produksi pesawat tersebut juga
telah membuat dua produsen mesin jet, yakni General Electric dan Rolls
Royce, memutuskan keluar dari program ini, Jumat. Mereka sebelumnya
berniat membuat mesin alternatif untuk F-35, di luar mesin buatan Pratt
& Whitney yang dipakai sejak awal.

kompas

Juru bicara Lockheed Martin Michael Rein mengatakan, jika bicara soal
biaya pengembangan F-35 yang makin besar, semua pihak terkait harus
membandingkan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperbarui dan merawat armada pesawat tua yang akan digantikan F-35. 

 

Satuan Armed Akan Menerima Meriam 155 mm dan MRLS
<http://beritahankam.blogspot.com/2011/12/satuan-armed-akan-menerima-mer
iam-155.html>  

 
<http://3.bp.blogspot.com/-vw-UPWPxQJs/Tt10ltDZeyI/AAAAAAAAXu4/PnxekY_0H
Yw/s1600/dsc00504.jpg> 



5 Desember 2011, Cimahi (PRLM): Satuan Artileri Medan (Armed) TNI AD
segera memodernisasi Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) dengan
mendatangkan meriam-meriam baru pada 2012 nanti. Seluruh prajurit Armed
dituntut segera menguasai kecakapan penguasaan peralatan tempur baru
tersebut.

Komandan Pusat Kesenjataan (Pussen) Armed Brigjen TNI Ariyadi
Padmanegara mengungkapkan, modernisasi alutsista berupa penggantian
meriam kaliber 76 milimeter (mm)/Gun menjadi meriam 105 mm. Juga
direncanakan penyiapan Batalyon Armed untuk meriam kaliber 155 mm dan
Batalyon Armed roket MLRS (multiple launcher rocket system).

"Sebagai konsekuensi logis modernisasi tersebut, seluruh prajurit Armed
dituntut memiliki penguasaan kemampuan teknis kecabangan yang dipadukan
dengan adaptasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Juga
dibutuhkan tingkat kesiapan fisik memadai," ucapnya saat memberikan
sambutan dalam "Syukuran Hari Ulang Tahun ke-66 Armed TNI AD", Senin
(5/12), di Pusat Diklat Armed, Kota Cimahi.

Meriam baru kaliber 105 mm memiliki jangkauan hingga 18 kilometer.
Spesifikasi ini jauh lebih canggih dibandingan alutsista lawas berupa
meriam kaliber 76 mm yang hanya mampu menjangkau sasaran terjauh 8
kilometer. Meriam kaliber 155 mm bahkan lebih efektif lagi dalam medan
perang karena mampu menjangkau sasaran hingga 40 kilometer.

Selain peremajaan alutsista, Ariyadi juga menyinggung kebijakan
pembinaan personel yang tengah digodok oleh Mabes TNI AD, yakni sistem
'career by design'. Dalam sistem ini, personel berkualitas akan terus
dipantau dan diberi arahan dengan penugasan, jabatan, serta lingkungan
kerja. "Tujuannya untuk mendorong perwira-perwira terpilih mencapai
puncak karier tertinggi," tuturnya.

 

Kapal Perang Iran Dilengkapi Rudal Penjelajah
<http://indonesiandefense.blogspot.com/2011/12/kapal-perang-iran-dilengk
api-rudal.html>  



Kapal-kapal perang Angkatan Laut Iran dilengkapi dengan rudal
penjelajah, Qader yang memiliki kemampuan tembak sejauh 200 kilometer.

 

Panglima Angkatan Laut Republik Islam Iran, Laksamana Habibollah Sayari
dalam wawancaranya dengan Fars News pada Rabu (30/11), seraya
menyinggung pemasangan rudal penjelajah Qader di kapal-kapal perang
Iran, mengatakan, "Rudal Qader adalah salah satu rudal paling kuat dan
canggih yang dimiliki Angkatan Laut Iran, dan saat ini rudal itu dalam
skala besar telah diserahkan ke unit pasukan laut negara ini." 

 

Panglima Angkatan Laut Iran seraya menyinggung kemampuan rudal Qader
dalam menarget musuh, menjelaskan bahwa Qader saat ini digunakan sebagai
rudal dari pantai ke laut dan dari laut ke laut. Rudal Qader juga dapat
di pasang di berbagai jenis Helikopter.

 

Laksamana Sayari juga menyinggung keberadaan kapal induk AS di Teluk
Persia selama 30 tahun. Dikatakannya, "Kehadiran kapal induk AS di
kawasan bukanlah hal baru. Angkatan Laut Iran selalu mengawasi
gerak-gerik kapal-kapal induk Amerika."

 

Rudal Qader mempunyai kemampuan jarak tembak hingga 200 kilometer dan
merupakan rudal laut generasi baru. Kementerian Pertahanan Iran
menyerahkan rudal tersebut kepada angkatan laut pada pekan-pekan
terakhir ini.

 

Menurut Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi, rudal Qader dapat dipasang
di berbagai jenis helikopter dan kapal perang. Rudal Qader juga mampu
menghancurkan berbagai sasaran, termasuk kapal perang serta target musuh
di pesisir.

 

Irantelah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai
swasembada dalam memproduksi peralatan dan sistem militer penting dalam
beberapa tahun terakhir. 

 

Irantelah berulang kali meyakinkan bahwa kekuatan militernya tidak
menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain. Doktrin militer Iran
didasarkan pada pertahanan. 

Angkatan Laut Iran Terima Sistem Rudal Cruise Baru Dalam Jumlah Massif
<http://indonesiandefense.blogspot.com/2011/12/kapal-induk-as-tak-mampu-
usik-operasi.html>  



Angkatan Laut Republik Islam Iran menerima sistem rudal penjelajah
(cruise) tipe dari darat ke laut dalam jumlah massif menjelang
peringatan Hari Angkatan Laut Iran pada 28 November mendatang.

 

Fars News (23/11) melaporkan, kantor media Menteri Pertahanan Iran,
Ahmad Vahedi mengatakan, "Perkembangan variabel kekuatan di sektor
pertahanan, merupakan pilar utama kebijakan Republik Islam Iran dalam
menghadapi segala bentuk ancaman."

 

Vahedi mengatakan, "Peningkatan kekuatan angkatan laut merupakan salah
satu strategi Kementerian Pertahanan Iran yang ditindaklanjuti dengan
serius."

 

Menurutnya, kekuatan Angkatan Laut Iran menjadi sebuah kekuatan unggul
dan  berkembang pesat. Mobilitas sistem peluncur rudal baru yang mampu
meliputi seluruh pesisir negara secara otomatis meningkatkan kemampuan
pertahanan Angkatan Laut Iran.

 

Dibanding dengan sistem sebelumya, sistem baru yang diserahkan kepada
Angkatan Laut Iran itu lebih fleksibel, lebih aman untuk operator
sistem, dan lebih akurat dalam mengidentifikasi target besar dan kecil
di laut. 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] berita militer..Ditemukan Keretakan, Produksi F-35 Terancam Tertunda Lagi - Saikhu Rochman