[scholarship] [international-scholarship] File - Beasiswa Luar Negeri

  • From: international-scholarship@xxxxxxxxxxxxxxx
  • To: international-scholarship@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: 23 Mar 2008 10:18:08 -0000

=======================================
Situs Lowongan kerja dan Beasiswa - Free Job Vacancy and Scholarship Info

1. Job Vacancy Indonesia
http://karirkerja.blogspot.com

2. Situs Info Lowongan Kerja Indonesia
http://infokerjas.blogpsot.com

3. Free Scholarship info for international students
http://scholarshipz.blogpsot.com

4. Scholarship info for Indonesian and international students
http://informasi-beasiswa.blogspot.com

5. Informasi Beasiswa Indonesia dalam negeri dan luar negeri
http://beasiswas.blogspot.com

6. Cara Membuat blog - Tutorial blog
http://kolom-mario.blogspot.com
=======================================
Beasiswa S2 dan S3 Luar Negeri 
Berikut ini adalah beberapa teknik-teknik mendapatkan beasiswa sekolah untuk 
jenjang S2 dan S3 'gratis' di luar negeri.

Pengantar
Penulis sering ditanya bagaimana caranya bisa bersekolah 'gratis' di luar 
negeri. Saya memberikan tanda kutip pada 'gratis' karena sebenarnya tidak 100% 
modal dengkul. Dalam beberapa kasus, at least kita harus bekerja terlebih 
dahulu untuk mengumpulkan uang untuk tiket pesawat + biaya hidup bulan pertama, 
dan situasi mungkin tidak memungkinkan kita untuk berkeluarga terlebih dahulu.

Jenis beasiswa yang akan saya utarakan pertama adalah jenis beasiswa yang 
kansnya tinggi untuk mendapatkannya. Biasanya beasiswa jenis ini adalah 
beasiswa jenis riset, dan untungnya, hampir semuanya tanpa ikatan dinas. Untuk 
beberapa jenis beasiswa, mereka lebih senang kalau sang pelamar bekerja untuk 
institusi pendidikan, lembaga penelitian, atau LSM.


Satu rule of thumb yang patut dihayati adalah: 'kita harus berkelat-kelit untuk 
mendapatkan beasiswa S2, tapi relatif jauh lebih mudah untuk mendapatkan 
beasiswa S3'. Makanya jika Anda mengejar waktu, sebaiknya ambil dulu S2 di 
Indonesia, sambil juga melamar S2/S3 di tempat lain. Kalau dapat S2 gratis di 
luar negeri, ya yang di Indonesia ditinggal saja.

Daftar Beasiswa Berdasarkan Negara
Secara umum, beasiswa ini memiliki karakteristik:

tidak memiliki ikatan dinas sama sekali
mahasiswa harus mengerjakan penelitian sesuai minatnya, dan sekaligus sebagai 
thesisnya

--------------------------------------------------------------------------------
1. Amerika Serikat
Biasanya sekolah sekolah bagus di Amerika Serikat, (katakanlah top 50 pada 
bidangnya) sering memberikan beasiswa yang disebut stipend, meskipun baru 
mahasiswa S2. Besarnya stipend sekitar US$1000-1400, tergantung lokasi. Yang 
jelas cukup sekali untuk hidup. Mahasiswa yang menerima stipend itu, juga tidak 
perlu membayar uang sekolah (tuition fee). Lamanya stipend adalah per semester, 
tapi saat summer biasanya diberikan pekerjaan lain di universitas (mostly 
guaranteed). Kalau sedang sial (jarang sekali), tidak dapat assistantship untuk 
semester itu, ya pulang saja ke Indonesia dahulu.

Syarat penting mendapat beasiswa adalah harus mau menjadi teaching assistant 
atau research assistant. Teaching assistant bertugas membantu proses 
belajar-mengajar di kelas, seperti fotokopi, setup komputer di lab untuk kelas 
itu, memeriksa tugas-tugas, dan memberikan tutorial di luar jam kelas. 
Sedangkan research assistant bertugas membantu professor di lab, seperti 
membuatkan program untuknya, mengatur laboratioriumnya, membuat dokumentasi 
riset dan sebagainya. Mahasiswa selain melakukan penelitian, juga masih 
diwajibkan untuk mengambil coursework (kelas).

Memang harus diakui bahwa ada beberapa sekolah terkenal yang hanya memberikan 
jaminan beasiswa kepada mahasiswa S3. Untungnya, di AS, mahasiswa S1 bisa 
langsung masuk program S3, dimana di tengah-tengah perjalanan menumpuh S3 itu 
ada sertifikat bahwa ybs sudah melampaui jenjang S2. Jadi bisa ngerti 
sendirilah ... :-p

Untuk mendaftar ke pendidikan pascasarjana ke AS, biasanya mereka mengharuskan 
pelamar memberikan hasil nilai TOEFL dan GRE General Test resmi dari ETS 
(www.ets.org). Beberapa universitas terkemuka juga mengharuskan mengambil GRE 
Subject Test, misalnya GRE Computer Science, GRE Biology, GRE Economics, dan 
sebagainya. Di Jakarta, cabang ETS terletak di Menara Emporium, Jl.Rasuna Said, 
Kuningan. Biaya TOEFL sekitar US$60, GRE sekitar US$120. Kalau punya TOEFL > 
580 (standar nilai lama) dan GRE General Test > 1750 saya sarankan pergi ke AS.

Bahkan, saya sarankan untuk mendaftar di top 20 jika memiliki GRE > 1900. Go 
for it!

Pelamar dapat mendownload formulir pendaftaran langsung dari website 
universitas tersebut. Dalam formulir pendaftaran itu, biasanya ada pertanyaan 
dari mana sumber pendanaan untuk kuliah nanti. Pilihlah option untuk 
'menggantungkan sepenuhnya pada universitas dengan stipend assistantship'. 
Biaya pendaftaran biasa antar US$30-$60.

Kemudian mereka biasanya menyuruh kita untuk membuat statement of purpose. 
Tujuan dari statement of purpose adalah untuk meyakinkan bahwa Anda layak dapat 
beasiswa. Anda harus menunjukkan 'kemampuan' Anda, jangan malah merendahkan 
diri! Statement of purpose isinya:

mengapa kita ingin melakukan pendidikan tinggi
bidang peminatan kita apa, kalau bisa tunjukkan sedikit pengetahuan Anda 
mengenai 'trend' di bidang riset itu.
mengapa kita ingin melakukan riset di bidang itu
kalau sudah selesai mau jadi apa dan mau bekerja di mana (akademisi, industri, 
profesional, etc.) sebagai apa
Selain itu Anda sebaiknya juga menceritakan:

kalau mungkin, tunjukkan bahwa Anda memiliki kompetensi di bidang itu (jadi 
memang ada baiknya dari sekarang Anda sudah memiliki bidang yang fokus).
tunjukkan bahwa Anda bisa menjadi asisten pada mata kuliah S1 apa saja (jika 
jadi teaching assistant). Tapi jelaskan pula bahwa Anda bisa 'fleksibel'.
Karena biasanya statement of purpose itu harus singkat dan lugas (sekitar 1/2 
halaman, max 1 halaman), kalau perlu Anda menceritakan 2 point di atas di luar 
statement of purpose. Tapi kalau masih muat, ya masukkan saja dalam statement 
of purpose.

Sebelum mendaftar, ada baiknya jika Anda memastikan terlebih dahulu bahwa 
bidang Anda minati, ada profesor yang memiliki minat yang kurang lebih sama di 
universitas itu. Sebaiknya, bercakap-cakap dahululah dengan profesor tersebut, 
katakan bahwa saya tertarik untuk melakukan riset. Tanyakan pula apakah dia 
berminat mengambil Anda menjadi mahasiswanya. Jangan lupa cari muka sedikit 
:-). Hal ini akan sedikit memperlicin jalan saat seleksi mahasiswa baru. 
Sekedar info, biasanya universitas di AS tidak meminta research plan yang 
kongkrit, karena baru saat di sana nanti merencanakan riset.

By the way, sebelum pergi ke AS, kita juga harus memiliki persediaan uang 
selama satu bulan ($1500+), plus tiket pesawat ke Amerika Serikat.(sekitar 
$700).


--------------------------------------------------------------------------------
2. Kanada
Sama seperti Amerika Serikat, dan banyak diantara mereka tidak memerlukan GRE 
Subject Test. Meskipun ada Canadian Education Centre (CEC) di World Trade 
Center, Jl.Jendral Sudirman, tapi saya pikir cukup ke website universitasnya 
saja.


--------------------------------------------------------------------------------
3. Jerman
Di negara-negara Eropa daratan (excluding British), biasanya tidak mengenal 
program bachelor (S1), karena bachelor adalah pola pendidikan Anglo-Saxon. Yang 
bisa dibilang dekat dengan S1-nya adalah program-program politeknik. Nah, oleh 
karena itu lulusan S1 Indonesia harus diupgrade agar sama dengan lulusan uni 
Eropa daratan, yakni Doktorandus (Drs), Diplom (Dipl) atau Licente (Lc). Gelar 
kesarjanaan ini sama dengan S2.

Seperti banyak kita ketahui, universitas-universitas di Jerman sama sekali 
tidak memungut biaya. Tapi tentu saja kita harus memiliki sumber pendanaan 
untuk biaya hidup.

DAAD (www.daad.de) adalah lembaga Jerman yang menyediakan informasi pendidikan 
dan juga informasi beasiswa di Jerman. Kantornya di Jakarta berlokasi di Gedung 
Sumitmas II, Jl.Jendral Sudirman, di depan Depdikbud. Mereka memiliki program 
beasiswa setiap tahun. Skim beasiswa yang disediakan DAAD mencakup S2, S3, 
sandwich program, riset 3-6 bulan, dan juga postdocotoral research. Tiket 
pesawat disediakan. Kalau dapat beasiswa dari DAAD, bisa modal dengkul.

Ada pula beasiswa dari industri seperti dari Siemens besarnya 1200 DM. Tidak 
harus pegawai negeri.

Untuk belajar di Jerman tidak harus melalui DAAD. Kalau untuk S3, setiap 
mahasiswa S3 pasti mendapatkan beasiswa. Jadi bisa saja setelah Anda lulus S2, 
Anda langsung mencari universitas di Jerman yang kebetulan ada profesor yang 
bidangnya sama dengan bidang peminatan Anda, dan melamar. Tapi tentu Anda akan 
butuh mencukupi sendiri biaya hidup 1 bulan dan tiket pesawat ke Jerman.

Untungnya, berbeda seperti di AS dan Kanada, biasanya di Jerman, Belanda, 
Austria, Belgia dan Switzerland, tidak memiliki kewajiban jadi teaching 
assistant atau research assistant. Kalaupun ada biasanya cuma 1 session 
tutorial per minggu. Tidak berat sama sekali. Kalaupun kita disuruh menulis 
paper, itu juga biasanya untuk kepentingan kita juga. Gaji (atau katakanlah 
beasiswa) kita cukup sekali untuk hidup.

Jangan lupa kontak profesornya dahulu (sama dengan cara yang di AS). Kirimkan 
pula statement of purpose dan research plannya. Kalau perlu diskusikan dahulu 
research plannya (biar cocok dengan pembimbingnya) sebelum mendaftar ke 
universitasnya.

Isi research plan itu standar-standar saja: latar belakang masalah, problem, 
metodologi penelitan, bagaimana kamu kira-kira akan memecahkan masalah 
tersebut, dll. Garis besarnya saja, asal bisa memberikan gambaran apa yang akan 
Anda teliti.

Saya sarankan untuk mengambil kursus bahasa Jerman di Goethe Institute, karena 
paling sedikit ada 3 negara yang menyediakan beasiswa, menggunakan bahasa 
Jerman, yakni Jerman, Switzerland dan Austria. Peluang beasiswa menjadi 
meningkat. Sudah begitu, kalau sudah bisa Jerman, belajar bahasa Belanda jadi 
gampang sekali.

Sebenarnya kalau Anda menempuh S3, dalam realitanya tidak harus menggunakan 
bahasa Jerman saat berdiskusi dengan peer atau profesor. Hal ini karena tidak 
banyak orang yang mau mengikuti program S3, dan biasanya universitas itu yang 
'membutuhkan' mahasiswa S3. Cuma, untuk meningkatkan probabilitas mendapatkan 
beasiswa, kenapa tidak belajar bahasa Jerman?


--------------------------------------------------------------------------------
4. Belanda
Sama persis dengan Jerman, hanya saja nama lembaga penyalur informasi 
pendidikannya adalah Netherlands Education Center (NEC). Di Jakarta lokasinya 
di Gedung Patra Jl.Gatot Subroto, Kuningan. Kantornya bersebelahan dengan 
kantor kamar dagang Belanda di Indonesia.

Sekolah di Belanda juga gratis, tapi yang international programme biasanya 
tidak gratis. Pemerintah Belanda juga menyediakan skim beasiswa yang saingannya 
lumayan banyak, namanya beasiswa TALIS.

NEC juga menyediakan informasi beasiswa tahunan yang disediakan langsung oleh 
universitas-universitas di Belanda. Selain itu ada juga program-program 
internasional yang berbahasa Inggris. Sayangnya untuk level S2 (Drs, Ir.), 
beasiswa kelas-kelas berbahasa Inggris itu biasanya cuma 1/2 uang tution fee 
dan sulit mendapatkannya.

Untuk S3, gratis dan digaji, sama seperti Jerman.

Informasi lebih lanjut bisa hubungi:

Netherlands Education Centre
Citra Graha 7th floor, suite 703
Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 35-36
Jakarta 12950
Indonesia
Phone (62 21) 5200453, 5201085
Fax (62 21) 5200457
E-mail: necjkt@xxxxxxx



--------------------------------------------------------------------------------
5. Austria & Swiss
Secara umum sama seperti Jerman. Tiap tahun kedutaan Austria dan Switzerland 
juga menyediakan beasiswa, namun berbeda dengan Belanda dan Jerman, mereka 
tidak menyediakan beasiswa S2 sama sekali. Yang mungkin adalah gelar S2 dari 
Indonesia, tapi sandwich di sana (penelitian 6 bulan - 1 tahun). Tapi tentu 
masih mendapat sertifikat. Selain itu tentunya beasiswa dari kedutaan Austria 
dan Switzerland juga ada yang untuk S3. Semuanya lengkap dengan tiket pesawat 
dan ongkos hidup. Practically bisa dengan modal dengkul kalau dapat beasiswanya.

Saat interview di kedutaan biasanya akan ditanya hal-hal yang sama seperti 
dalam statement of purpose dan research plan. Di kedutaan Swiss juga ada test 
bahasa, sekedar untuk menguji saja, toh nanti juga disekolahkan di sekolah 
bahasa di Swiss sebelum masuk kuliah. Tergantung Anda memilih sekolah di mana, 
ada universitas di Swiss yang berbahasa Perancis, seperti misalnya di Geneva. 
Tapi kalau di sebelah utara dan timur, umumnya berbahasa Jerman.

Anda juga bisa daftar langsung ke universitas yang bersangkutan, terutama untuk 
program S3, dengan cara sama seperti Jerman & Belanda. Gratis dan digaji juga.

E-mail kedutaan besar Swiss (di Jl.Rasuna Said, dekat Erasmus Huis): 
swiemjak@xxxxxxxxxx


--------------------------------------------------------------------------------
6. Jepang
Sebenarnya kalau sampai di Jepang sana, cukup banyak beasiswa, namun sayangnya 
tidak banyak yang full membiayai uang kuliah dan biaya hidup. Bahkan untuk S3 
saja juga harus bayar.

Pemerintah Jepang menyediakan juga beasiswa Monbusho kepada orang-orang 
Indonesia. Ada dua jenis beasiswa Mombusho. Yang pertama pelamar harus pegawai 
negeri atau dosen. Melalui jalur ini, pelamar kalau lolos seleksi akan 
dicarikan pembimbing/profesor yang cocok sesuai minat. Sedangkan yang satu lagi 
sang pelamar harus aktif mencari sang profesor, dan menanyakan apakah si 
profesor tersebut bersedia menjadi pembimbing riset pelamar. Klik di sini untuk 
informasi lengkap mengenai beasiswa Monbusho.

Di kedutaan Jepang Jl.MH Thamrin, terdapat perpustakaan yang berisi informasi 
pendidikan tinggi di Jepang.

Informasi mengenai beasiswa di Jepang di bawah ini saya dapatkan dari rekan 
saya Rahmat:

a. INPEX Foundation
Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini tidak 
mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya diadakan di 
Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang. Pendaftaran 
dibuka dari tanggal 1 Agustus dan deadline penyerahan dokumen tanggal 15 
Nopember. Besarnya beasiswa 160.000 yen/bulan. Uang kuliah, uang
pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung semua oleh sponsor. Formulir 
applikasinya bisa di dapat di alamat berikut :
14 F Ebisu Neorato 4-1-18 Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo 150-0013 JAPAN

b. The OKAZAKI Kaheita International Scholarship Foundation
Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini tidak 
mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya diadakan di 
Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang. Formulir 
applikasinya bisa di dapat di alamat berikut :
3-2-5 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0013 JAPAN

c. The Hitachi Scholarship
Beasiswa ini bisa untuk S2 ataupun S3. Syaratnya harus alumni dari ITB, UI, 
UGM, IPB dan formulir bisa diambil dan ditanyakan dari rektorat masing-masing 
universitas tsb diatas. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia - 
Jepang, uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk, perumahan ditanggung 
juga, dan uang beasiswa 180.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa di dapat 
di :
1-5-1 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 JAPAN

d. Matsushita Electric Industrial Co., Ltd
Panasonic Scholarship Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. 
Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Pendaftaran dibuka bulan February - 
Maret. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia - Jepang. Uang kuliah, 
uang
pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa 200.000 
yen/bulan.
Informasi lengkap lihat di http://www.panasonic.co.id/
atau kontak e-mail : PAN11311@xxxxxxxxxxxxx
Panasonic Scholarship, Matsushita Electric Industrial Co., Ltd
1006 Kadoma Osaka, 571-8501 JAPAN

e. Beasiswa dari Aichi Prefecture, Aichi Scholarship
Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas 
dalam beasiswa ini. Deadline penyerahan application 20 Mei. Syarat yang harus 
dipenuhi, Universitas yang dipilih harus berada di Aichi Prefecture. Uang 
kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang 
beasiswa 185.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : Aichi 
Prefectural Office, 3-1-2 Sannomaru, Naka-ku, Nagoya-shi, Aichi 460-01 JAPAN

f. The Japan Securities Scholarship Foundation
Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas 
dalam beasiswa ini. Application dari bulan Januari sampai Mei. Beasiswa 
mengcover tiket pesawat, Uang kuliah, bantuan biaya perumahan (apartemen), dan 
uang beasiswa bulanan sebesar 120.000 yen. Beasiswa ini diberikan buat jurusan 
Social Science, Humanities. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di :
Tokyo Shoken Building
5-8 Kayabacho, 1-chome, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0025 JAPAN



--------------------------------------------------------------------------------
7. Singapura
Singapura memiliki dua universitas 'negeri', yakni National University of 
Singapore (NUS), dan yang lebih baru yakni Nanyang Technological University 
(NTU). Memang harus diakui bahwa NUS bukan sekolah 'bule' (meskipun banyak 
pengajarnya dari manca negara), tapi peringkat NUS selalu berada di top 10 
universitas di Asia, dan selalu diatas seluruh universitas Australia. Meskipun 
untuk orang awam seolah-olah tidak membanggakan (karena bukan sekolah bule), 
namun reputasi internasional NUS memudahkan mahasiswanya dan lulusannya untuk 
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Singapura melalui kedua universitas 
itu ada yang berbasis coursework (sulit masuknya, saingannya ketat dari seluruh 
ASEAN), dan ada lagi yang berbasis riset S2/S3 (lebih mudah). Untuk mendapatkan 
beasiswa berbasis riset, dalam formulir pendaftaran (download dari 
www.nus.edu.sg atau www.ntu.edu.sg) juga lampirkan proposal riset (research 
plan). Bahkan kadang-kadang bisa tanpa proposal riset, dengan cara 
bercakap-cakap dengan profesornya terlebih dahulu (via e-mail) dan meminta sang 
profesor memberikan alternatif research plan. Pokoknya asal menunjukkan minat 
melakukan penelitian.

Beasiswa (gaji) bulanan yang diterima adalah SG$1400, tanpa tiket pesawat 
(kecuali yang ASEAN scholarship). Biaya hidup bulanan (hidup enak) sekitar 
SG$1000, jadi masih bisa menabung SG$400 per bulannya.


--------------------------------------------------------------------------------
8. Australia & Inggris
Seperti kita ketahui Australia menyediakan beasiswa tahunan AusAID yang 
saingannya berjibun. Pusat informasi pendidikan Australia adalah IDP, berlokasi 
di Jl.Rasuna Said.

Sedangkan Inggris juga menyediakan beasiswa S2 dan S3 tahunan (British 
Chivening) yang pelamarnya banyak sekali. Informasi tersebut bisa didapatkan di 
British Council, Widjojo Centre. Beasiswa diberikan kepada 80% pegawai negeri 
dan 20% swasta.

Perlu diberitahukan juga bahwa di British Council tersebut juga sering ada 
pengumuman beasiswa untuk S2/S3, hanya saja sayangnya hampir semua beasiswa 
tersebut parsial (misalnya 1/2 uang tuition).

Australia dan Inggris adalah negara-negara yang terkenal pelit dalam soal 
beasiswa, mentang-mentang pakai bahasa Inggris. Kasarnya, mereka 
mengkomersilkan pendidikan. Bahkan untuk S3, harus bayar. Kalaupun ada program 
beasiswa, saingannya banyak sekali.

Tapi jangan putus asa. Kalau ada kemauan, maka ada jalan. Beberapa universitas 
di Australia, menyalurkan beasiswa riset dari pemerintah Australia untuk 
jenjang S2/S3 terbatas kepada pelamar internasional (bukan AusAID), termasuk 
biaya hidup (tanpa tiket pesawat dan settlement cost). Hanya saja saingannya 
lumayan banyak, meskipun tidak seketat AusAID. Dalam formulir pendaftaran yang 
biasanya bisa didownload langsung dari website universitas, jangan lupa 
cantumkan statement of purpose dan research plan.

Tapi saya juga pernah ditawari untuk mengajar program bachelor di Australia 
(mungkin saat itu mereka sedang kekurangan dosen), sekaligus mengambil program 
S3. Jadi ada kans untuk mengajar atau jadi tenaga peneliti, sekaligus mengambil 
S3. Tinggal pintar-pintarnya kita saja membujuk mereka agar mau mengambil kita. 
Manfaatkan kunjungan-kunjungan lembaga pendidikan Australia ke Indonesia untuk 
merekrut mahasiswa S1, untuk mencari kemungkinan S3 sekaligus bekerja di 
universitas itu.

Kemudian University of Cambridge (www.cambridge.ac.uk) juga menyediakan 
beasiswa lepasan tanpa ikatan dinas.

Sumber: Amwibowo



=======================================
Situs Lowongan kerja dan Beasiswa - Free Job Vacancy and Scholarship Info

1. Job Vacancy Indonesia
http://karirkerja.blogspot.com

2. Situs Info Lowongan Kerja Indonesia
http://infokerjas.blogpsot.com

3. Free Scholarship info for international students
http://scholarshipz.blogpsot.com

4. Scholarship info for Indonesian and international students
http://informasi-beasiswa.blogspot.com

5. Informasi Beasiswa Indonesia dalam negeri dan luar negeri
http://beasiswas.blogspot.com

6. Cara Membuat blog - Tutorial blog
http://kolom-mario.blogspot.com
=======================================

Other related posts: