Dear Team,
Kindly need your help to post it.
Thanks
Aldy
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Konsultan Program Pengembangan Remaja di Komunitas
1 (one) position based in Sumba Barat
Background:
Pada tahun 2020-2030, akan terjadi bonus demografi yaitu jumlah penduduk usia
produktif (15-64 tahun) jauh lebih besar dibandingkan kelompok usia
lainnya[1]Jika penduduk usia produktif memiliki kualitas yang baik dan
mendapatkan layanan yang dibutuhkan, maka dapat diasumsikan bahwa negara bisa
mencapai tingkat produktivitas serta pembangunan sosial dan ekonomi yang lebih
tinggi pada periode tersebut kelak. Saat ini, sebagian besar bonus demografi
berada pada kelompok usia remaja.
Masa remaja merupakan tahap perkembangan manusia dari usia 10-19 tahun yang
ditandai dengan perubahan signifikan dalam tubuh mereka maupun lingkungan
sosialnya[2]. Remaja mulai mengalami pubertas, kematangan organ-organ
reproduksi, dan muncul rasa ketertarikan seksual dengan orang lain. Pada tahap
perkembangan ini, remaja rentan menghadapi tiga resiko utama, yaitu
seksualitas, HIV/AIDS, dan NAPZA. Tiga resiko tersebut lazim disebut sebagai
TRIAD KRR. Penelitian-penelitian terkini menunjukkan meningkatnya tren
pengalaman seksual pada remaja, seperti berpegangan tangan, berciuman, hingga
berhubungan seksual. Sekitar 4% perempuan dan 6,9% laki-laki usia 13-15 tahun
mengaku pernah berhubungan seksual[3]. Terdapat pula tren yang terus meningkat
mengenai infeksi HIV dari tahun 2010-2015 yaitu 0,43%. Adapun data BNN pada
tahun 2016 menunjukan bahwa 1.148.200 (27,5 %) pengguna narkoba adalah pelajar
dan mahasiswa. Ketika pengguna sudah mengkonsumsi psikotropika, maka
kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan perilaku berisiko lainnya, yakni
merokok, meminum alkohol, dan hubungan seksual.
Pada konteks Sumba, berbagai masalah ini sudah mulai diatasi dengan pemberian
informasi dan pengetahuan komprehensif tentang kesehatan seksual dan reproduksi
remaja melalui penerapan Kurikulum Terpadu Pengembangan Remaja. Sekolah
Menengah Pertama berpartisipasi aktif memberikan edukasi ini melalui
intrakulikuler maupun ekstrakulikuler, seperti program UKS-KKR. Akan tetapi,
remaja menghabiskan waktu di sekolah hanya ¼ dari waktu yang ia miliki selama
satu hari. Sebagian besar aktivitas remaja berada di lingkungan rumah atau
komunitas. Dengan kata lain, kesuksesan dalam meingkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap remaja terhadap kesehatan dirinya harus didukung oleh
berbagai pihak yang berinteraksi langsung dengan remaja, khususnya lingkup
keluarga.
Sehubungan dengan hal tersebut, Save the Children Indonesia mendukung
pelaksanaan UU Nomor 52 Tahun 2009, tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Pasal 48 ayat 1 (b) yang menyatakan bahwa "Peningkatan
kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling dan
pelayanan tentang kehidupan berkeluarga" dengan mengembangkan kelompok Bina
Keluarga Remaja (BKR). BKR merupakan salah satu program dari BKKBN untuk
menghasilkan Generasi Berencana (GenRe). Kelompok BKR dapat membantu orangtua
dalam memahami remaja, permasalahan dan cara berkomunikasi dengan remaja.
Melalui kelompok BKR setiap keluarga yang memiliki remaja dapat saling bertukar
informasi dan berdiskusi bersama tentang hal-hal yang berkaitan dengan remaja.
Selain itu, pencapaian Generasi Berencana juga didukung dengan pelaksanaan
Pusat Pengembangan Remaja (AD Center) di komunitas di mana para remaja akan
dilatih untuk memiliki keterampilan-keterampilan yang mendukung kesuksesan masa
depan mereka.
The objective of consultancy
Melaksanakan pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi Program
Pengembangan Remaja di komunitas dampingan Save the Children yang telah
disepakati bersama dengan staf Save the Children di Pusat Pengembangan Remaja
(AD Center).
Deliverables:
1. Perencanaan bulanan.
2. Laporan bulanan
3. Data pendampingan komunitas mingguan dalam format excel.
4. Laporan kegiatan termasuk melampirkan daftar hadir, hasil pre-test dan
post-test, feedback peserta, foto dan video kegiatan, serta dokumen
administratif lainnya dalam bentuk soft copy dan hard copy.
Scope of Work:
1. Mengorganisir rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi dengan pemerintah desa,
tokoh agama, tokoh masyarakat, KPA, dan kelompok remaja di desa untuk
pembentukan Pusat Pengembangan Remaja (AD Center) di Kabupaten Sumba Barat dan
Sumba Tengah.
2. Melakukan pendampingan teknis Pusat Pengembangan Remaja (AD Center) di
komunitas dampingan Save the Children.
3. Mendukung petugas lapangan dari mitra lokal dalam implementasi sesi Bina
Keluarga Remaja di komunitas.
4. Melakukan pendampingan teknis kepada PLKB dan kader BKR di komunitas
dampingan Save the Children.
5. Memperkuat kolaborasi antar sektor di tingkat desa meliputi hubungan
kerja sama Puskesmas, sekolah, komunitas, dan pemerintah desa.
6. Mendukung pelaksanaan studi "Anak Termiskin dan Terpinggirkan" di
Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah.
7. Mendukung pelaksanaan studi "Penilaian Pasar Tenaga Kerja" (Labor Market
Assessment) di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah.
8. Membuat laporan kegiatan dengan dokumen-dokumen pendukung dalam waktu dua
minggu setelah kegiatan.
9. Mendokumentasikan perkembangan pelaksanaan sesi AD Center di komunitas
dampingan Save the Children dalam laporan bulanan.
10. Menyediakan data pendampingan komunitas setiap minggu.
11. Mendukung implementasi sistem pengawasan dan evaluasi (monitoring, and
evaluation) untuk program Sponsorship.
12. Berkontribusi pada strategi advokasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efektivitas implementasi program pengembangan remaja di komunitas.
13. Berpartisipasi dalam rapat bulanan Program Pengembangan Remaja
(Adolescent Development)
14. Mendukung berbagai kegiatan lain dari Program Pengembangan Remaja
(Adolescent Development) jika dibutuhkan.
Proposed Timeline and working days (accumulative):
Konsultan akan bekerja untuk Adolescent Development - Sponsorship Program
selama 9 bulan yakni mulai 1 Maret 2020 - 1 Desember 2020.
Expected consultant:
1. Pendidikan formal minimal S1 dari semua jurusan, diutamakan dari jurusan
sosial dan ekonomi.
2. Memiliki pengetahuan tentang remaja di Nusa Tenggara Timur.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang pemberdayaan
masyarakat atau pengembangan remaja. pengalaman pelatihan dan pendampingan
remaja.
4. Memiliki keterampilan komunikasi lisan dan tulisan yang baik.
5. Memiliki keterampilan dasar menggunakan komputer (Microsoft office: word,
excel, powerpoint).
6. Mampu mengendarai motor dan memiliki SIM C.
7. Terampil dalam implementasi kegiatan sesuai dengan perencanaan.
8. Terampil dalam bekerja di lingkungan multikulturalmenggunakan komputer
(Microsoft office: word, excel, powerpoint).
9. Mampu mengendarai motor dan memiliki SIM C.
10. Terampil dalam implementasi kegiatan sesuai dengan perencanaan.
11. Terampil dalam bekerja di lingkungan multikultural.
12. Bersedia bekerja di pedesaaan dan daerah terpencil.
Submission:
Kandidate yang tertarik silahkan memasukan document sebagai berikut:
1. Updated CV
2. Cover Letter
To apply for this position, please click and go to our career site on
External applicant:
click
here<https://stcuk.taleo.net/careersection/ex/jobdetail.ftl?job=19000568&tz=GMT%2B07%3A00&tzname=Asia%2FBangkok>
Closing date for application is up to February 11th, 2020
(Only short-listed candidates will be notified)
Please visit our website for more info https://www.stc.or.id/join-us/karir
Save the Children encourages qualified candidates to apply regardless of
religion, race, gender, sexual orientation or disability
All recruitment practices and procedures reflect Save the Children's commitment
to protecting children from abuse
________________________________
________________________________